Kisah dari seorang Dokter cantik dengan segudang prestasi dan juga kisah kehidupan yang penuh lika-liku.
Bilqis Agata, dokter muda ini juga memiliki kisah asmara yang cukup rumit.
bagaimana seorang Bilqis menjalani kehidupan nya setelah kepergian sang suami yang baru saja menikahi nya untuk selamanya setelah gugur dalam tugas di negara lain yang saat itu sedang terjadi bencana alam.
lalu bagaimana Bilqis menghadapi masa depan nya. mampukah dia menata hidup dan bagaimana jadinya ketika cinta pertama nya saat masih sekolah menengah pertama hadir kembali.
ikuti kisah BILQIS AGATA.
***maaf banyak typo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Callme_Nadlia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23
Nasi goreng seafood sederhana telah terhidang di meja makan. minuman teh hangat dan jus jeruk juga sudah tersedia.
saat ini Bilqis masih memasak sesuatu untuk makanan penutup di pagi ini yang berupa puding jagung susu.
"wih mantap, nikmat nya kalo punya istri pinter masak" puji Zidan disela mengunyah nasi gorengnya
"aku pinter kok masak beb, kan aku juga bantu tadi" ujar Agnes tersenyum manis
"maksud aku kamu yang" rayu Zidan kepada Agnes dengan mengedipkan sebelah matanya
Ari yang menyaksikan drama sepasang kekasih itu bergidik geli dan tertawa ringan
"haha gak banget ekspresi wajah Lo Dan, kayak ABG jatuh cinta" ejek Ari sambil menyuapkan makanan ke mulutnya
"Lo belum ngerasain aja sih jatuh cinta gimana, nanti kalo bucin bakal gue balikin itu kata kata Lo" sinis Zidan tetapi Ari hanya tertawa terbahak-bahak dan langsung tersedak
Bilqis yang baru saja menyimpan puding di meja makan langsung menyodorkan Ari air putih dan dengan senang hati Ari menerima nya dengan tersenyum manis disela batuknya.
"pelan pelan makan nya, makanya kalo ketawa itu gak usah berlebihan" omel Bilqis
"iya Humairah, terimakasih" ucap Ari tanpa sadar
"hah" kaget Bilqis menatap Ari bingung
"kenapa" tanya Ari heran karena tatapan Bilqis penuh tanda tanya
"siapa Humairah" tanya Zidan mewakili
"hah, siapa Humairah" tanya Ari balik
"tadi kamu bilang Iya Humairah, terimakasih. itu siapa yang kamu maksud" tanya Agnes
"emang aku ngomong gitu, perasaan enggak deh" sanggah Ari dengan merutuki kebodohannya sendiri didalam hati
"kamu kenapa lihat aku gitu" lanjutnya kepada Bilqis karena ditatap tajam oleh gadis itu.
"gak kenapa kenapa, kalo pikiran masih di tempat pacar kamu, kenapa tadi gak sarapan di apartemen nya aja" ucap Bilqis santai lalu berlalu menuju kulkas untuk mengambil beberapa Buah
"dih siapa yang punya pacar" tanya Ari lalu mendekat ke arah Bilqis yang bersandar di kulkas
"eh eh itu kenapa mau deketan terus.. Lo sakit Ri" tanya Zidan heran pasalnya selama ini Ari tidak pernah bertingkah seperti itu
"dah mulai bucin dia beb", ejek Agnes
Bilqis yang tidak mengerti hanya diam, tapi dia juga heran sejak mereka berbaikan tingkah Ari lebih mengarah ke pasangan kekasih, bukan sebagai teman. tapi Bilqis berfikir tidak mungkin Ari seperti itu, dia selalu berfikir positif.
"apa sih kalian, gue hanya ingin menjelaskan bahwa gue masih Single sama nih koala" jelas Ari lalu menjentikkan jari nya ke kening Bilqis
"auwhh sakit oon" teriak Bilqis
"gak usah dijelasin juga aku gak peduli kali Ri, lagian juga gak ada urusan sama aku" lanjutnya
"eh ada loh qis, kamu kan temen aku jadi kamu harus siap jadi temen curhat aku ya" ucap Ari membuat mereka yang ada di ruangan itu menatapnya terkejut
sejak kapan seorang CEO yang arogan, Dingin, cuek dan narsis ini memiliki sifat manja, apalagi ini kepada seorang wanita yang di klaim nya sebagai teman. iya kalau Teman hidup boleh lah. tapi ini..
begitu lah kita kira pemikiran mereka.
"pemandangan langka Waw CEO yang bergelar Arogan dan dingin jadi luluh kalo sudah punya pawang yang tepat.. lalu bagaimana kalo para mantan melihat ini waw " ujar Zidan heboh
"eh kayak punya banyak mantan aja" ejek Bilqis
"geta, kamu harus tahu.. dulu waktu kamu pergi menghilang dia itu kayak orang gila buat cari kamu, dulu dia belum ngerti untuk memerintah orang buat cari kamu, dan dia juga belum ngerti buat minta tolong sama papa nya karena takut kena marah gara-gara nyakitin hati seorang gadis. eh saking gilanya dia jadi playboy dong.. tiap Minggu dia ganti cewek loh sampai kuliah, waktu kuliah di luar negri itu kan dia makin menjadi.. eh tapi pas udah sadar sejak dua tahun lalu, mama Lusi mulai menjodohkan dia tapi semua ditolak dong.. katanya nunggu gadis kecil manis berhijab yang sering duduk di bawah pohon sambil baca novel dan tersenyum manis. cewek cewek itu pelarian gitu katanya" cerita Zidan membuat Ari berjongkok dengan menutup muka nya dengan kedua tangannya
"kamu lagi cerita riwayat hidup Ari beb hahaha" tanya Agnes yang langsung tertawa mendengar kisah Ari yang ternyata tidak seperti yang tersebar selama ini
"ternyata selama ini berita tidak seperti kenyataan. mama pernah cerita kalo anaknya pak Mahes itu gak pernah Deket sama cewek dan selalu nolak perjodohan.. oh tenyata ini kenyataan sebenarnya.. playboy cap teri hahaha" Bilqis malah makin menjadi menggoda Ari yang semakin memerah malu
"sialan Lo Dan, teman lucknut memang, gak perlu juga satu halaman Lo cerita kan ogeb.. agrhhh malu" teriak Ari dengan semakin menekuk badannya
ketiga orang itu semakin terbahak-bahak.
"gak nyangka banget haha" ejek Bilqis
"iya sok sok'an jadi playboy tapi masih nunggu gadis manis di bawah pohon hahaha memang siapa sih gadis itu" lanjutnya yang membuat semua berhenti tertawa
"geta kamu ini pintar, jenius bisa dibilang ya. dokter berbakat tapi kenapa masalah ini kamu gak peka" tanya Agnes heran
"ck apa hubungannya sih" tanya Bilqis balik
"kamu gak sadar yang di maksud itu kamu" tanya Zidan dan Ari hanya diam menunggu respon Bilqis
"hah, kok aku" herannya
"kamu lupa, kan kamu yang sering baca novel dulu di pohon taman sekolah. sekolah kita dulukan satu atap sama SMA Tunas Bangsa. jadi sebenarnya Ari sering lihatin kamu dari jauh" jelas Zidan dan mendapat pukulan di bahu nya oleh Ari
"eh, Serius" tanya Bilqis yang masih lemot
"udah gak usah didengerin. siap siap gih kita ke tempat pengantin." ucap Ari mengalihkan pembicaraan
"gak usah mengalihkan pembicaraan bro" sanggah Zidan
"eh iya, udah jam setengah 9. gaun belum di ambil di butik" heboh Bilqis lalu berlari ke kamar
"eh Bilqis, kamu sarapan dulu" teriak Ari
Agnes dan Zidan melihat itu tersenyum. mereka tahu sekarang bahwa Ari kembali menaruh hati kepada Bilqis dan mereka akan mendukung jika itu membuat keduanya bahagia.
tapi mereka juga berharap Bilqis segera membuka hati kembali karena setelah kepergian sang suami dua tahun lalu Bilqis seakan enggan untuk memiliki kekasih lagi.
Ting Tong
bel apartemen Bilqis berbunyi dan sebagai orang yang biasa di sana Agnes lalu melangkah menuju pintu utama.
ceklek
"oh kalian sudah datang," tanya Agnes basa basi
"belum nes. ini masih di Semarang" jawab Desi asal
"tadi perasaan kalian di apartemen kamu ya" Agnes mendadak lemot
"iya Agnes kita dari apartemen" jawab Desi masih sabar
"tapi tadi kamu bilang dari Semarang" tanyanya nya
"YaAllah Zidan ini pacar kamu kalo gak di amanin sekarang aku bakal dorong dia dari balkon" teriak Desi
"sabar sayang" ucap Rian menenangkan sang kekasih
"eh Ari. ngapain di sini" sinis Desi yang belum tahu kabar terbaru
"Numpang sarapan" jawab Ari asal
"bodo ah.. tuan rumah kemana" tanya Desi yang tidak mau ambil pusing karena nanti sahabat nya pasti akan cerita
"lagi bersiap siap untuk ketempat pengantin. o ya gaun udah kamu ambil kan" tanya Agnes kembali normal 🤭
"nih udah, aku gak ke butik tapi pegawai butik yang antar" jelas Desi
"kita jadi kan nginap di tempat Bela" tanyanya lagi
"jadi dong.. biar bisa bantu bantu kalo kita disana" ujar Agnes
"kalian gimana" tanya Desi kepada para pria
"ya kita gak gimana gimana, kita mah Santai jadi gak perlu nginap. biar besok datang langsung aja" jawab Zidan yang duduk di sofa bersama Ari dan Rian
tak lama nampak Bilqis yang sudah rapi dengan tunik merah muda di padukan dengan rok terlihat cantik dengan hijab warna senada.
"ya udah yok berangkat, gaun aku udah kan Des" tanya Bilqis karena tadi mendapat pesan dari Desi mengenai gaun
"sip lah, yuk berangkat" ajak Desi
"aku langsung pulang aja, nanti ketemu di acara Abi sama Bela" pamit Ari pada Bilqis dengan mengusap kepala Bilqis yang menggunakan hijab itu membuat para sahabatnya melongo
"woi, pamit nya ke kita semua dong gak usah cuma sama geta doang" protes Rian
"bacot, ya udah yuk" ajaknya dan melangkah lebih dulu keluar dari apartemen Bilqis meninggalkan semua orang yang kaget dengan tingkahnya.