Mengejar Cinta Yang Ditinggalkan

🌼🌼🌼🌼 BAB INI DI SARANKAN UNTUK 18 ++ YA.. MOHON DI SKIP UNTUK YANG BELUM MENIKAH, KALO NEKAT AUTHORNYA GAK MAU TANGGUNG DOSA YA..🙈🙈🙈🌼🌼🌼🌼 Happy Reading....

Pelan Reyhan membalik tubuh Elia agar menghadap dirinya.

Di tatap wajah istrinya yang sangat menggemaskan, Perlahan Reyhan memiringkan wajahnya mensejajarkan dengan wajah Elia.

" Bolehkah? " tanya Reyhan

Elia tak menjawab, namun dia menutup matanya seolah mempersilahkan Reyhan untuk menciumnya.

Seolah mendapat lampu hijau Reyhan mencium bibir Elia yang tipis, Elia pun membalas ciuman itu. Keduanya saling berpagut dengan lembut, saling bertukar saliva, Ciuman itu berubah panas saat Reyhan sudah di penuhi kabut gairah yang memuncak. Tangan Reyhan tak tinggal diam, mulai turun kebawah dan berhenti di dada Elia yang terasa hangat. Elia bertumpu pada tangannya di tepi bathup karena Reyhan terus menguasai tubuhnya. Karena tepi bathup itu licin sehingga ia tergelincir dan mereka berdua jatuh dalam bathup.

" Au.... " Elia meringis kesakitan karena Elia jatuh tertimpa tubuh Reyhan yang besar, tak berselang lama mereka berdua tertawa karena kebodohan yang mereka lakukan.

" Maafkan aku, apa terlalu sakit? " tanya Reyhan takut menyakiti Elia, yang hanya di jawab dengan isyarat menggeleng. Elia justru kembali mengalungkan kedua tangannya di leher Reyhan, yang langsung di sambut Reyhan kembali dengan sebuah ciuman panas. Ciuman Reyhan turun di leher Elia dan meninggalkan bekas kepemilikan disana. Tak hanya turun disana, karena Reyhan lebih nyaman di dada Elia yang pas menurut ukuran Reyhan, tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil. Elia mengelijang tak sanggup menahan ******* saat Reyhan bermain main di bagian vitalnya. ******* Elia justru membuat gairah Reyhan semakin memuncak Perlahan tapi pasti Reyhan memasukan pusakanya ke tubuh Elia, membuat Elia masih meringis kesakitan.

" Aku akan melakukannya pelan sayang." kata Reyhan lembut. Dan benar saja Reyhan melakukan dengan kesabaran dan kelembutan. Reyhan sangat menikmati surga dunia yang ia dapat dari istrinya, yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Karena Walaupun ini yang kedua, namun saat pertama mereka melakukan bukan karena cinta. Dan Reyhan juga tak merasakan kenikmatan. Saat itu Reyhan hanya memikirkan dendam dan ingin menyakiti Elia saja.

Reyhan terus membimbing Elia mengikuti permainan yang ia pimpin. Rasa sakit yang semula Elia rasakan kini berubah sebuah kenikmatan membuat Elia seolah terbang keawan. Seolah tak pernah puas dengan tubuh istrinya Reyhan terus mengulang menciumi setiap lekuk tubuh Elia sampai tak terjeda. Pagi yang indah untuk mereka yang menyambutnya dengan kabut cinta yang berselubung gairah yang mereka ciptakan.

Reyhan membantu Elia mengeringkan rambutnya dengan hairdryer. Di belainya helai demi helai rambut istrinya. Tercium semerbak wangi dari rambut Elia, yang aromanya sangat di sukai Reyhan.

" Teruslah memakai shampo ini, aku sangat menyukainya. " kata Reyhan dengan terus menciumi setiap helai rambut yang ia pegang.

Elia hanya tersenyum, dia merasa canggung dengan kelembutan yang Reyhan tunjukan. Rasa yang dulu seolah selalu merendahkan dan menghina, kini berubah dengan sebuah ungkapan dalam kelembutan.

Terdengar dering ponsel milik Elia, Tertera nama di sana 'Rabel' Elia menatap bingung ponselnya, jika ia angkat Elia takut Reyhan akan marah, tapi jika tidak diangkat justru menimbulkan kecurigaan untuk Reyhan

" Kenapa gak kamu angkat? Apa ada yang kamu sembunyikan lagi dari aku? " tanya Reyhan

Akhirnya Elia mengangkat telepon tersebut, agar Reyhan tidak semakin curiga. Baru ia angkat sudah terdengar cerocosan dari Rabel.

" Elia... Kamu itu ikut tes uji kompetensi tapi kenapa absen, kamu gak serius mempercepat jadwal wisudamu? " kata Rabel

" Oh... God !!! " Elia menepuk jidatnya.

" Oke... Sebentar lagi aku sampai. " jawab Elia mematikan ponselnya.

Tanpa berpikir atau tanya pendapat Reyhan ia langsung berlari menuju walk in closet berganti pakaian, tak menghiraukan Reyhan yang melongo melihat dirinya sedang berganti pakaian. Reyhan seolah tak membiarkan Elia dia kembali memeluknya.

" Kak... Aku hari ini lupa ada uji kompetisi, jika aku lolos. Minggu depan aku akan ikut pelepasan wisuda. " kata Elia mencoba melepaskan pelukan Reyhan.

" Aku akan mengantarmu. " kata Reyhan.

" Tapi gak ada waktu kak. aku udah terlambat, akan semakin terlambat jika menunggu kakak ganti pakaian. " kata Elia dengan memakai sepatu.

" Ya sudah, aku tak akan ganti baju. " kata Reyhan yang hanya menggunakan dalam dan bathrope saja. Ia mengikuti langkah Elia di belakangnya. Reyhan tak Rela jika Elia bertemu dengan Rabel tanpa dia ada di sampingnya. Reyhan tak akan melepas Elia sendiri sekarang ini.

" Tapi kak, apa kakak tidak malu jika seperti itu. " kata Elia yang terus berjalan berharap Reyhan berubah pikiran. Namun siapa sangka Reyhan justru menjawab dengan santai.

" Tidak. " Reyhan hanya memakai kaca mata hitam untuk menambah stylenya.

Elia hanya bisa pasrah, saat ini dalam pikirannya hanya bagaimana dia bisa sampai di Universitas nya tanpa memerlukan waktu yang lama.

Reyhan memasuki mobil mewahnya yang rencana akan ia hadiahkan untuk Elia.

" Buggeti la voiture noire. " gumam Elia tak percaya.

" Kamu hanya berdiri menatap mobil ini, lalu akan sampai begitu saja. " tanya Reyhan

Elia tersadar dari lamunannya ikut masuk kedalam mobil mewah milik suaminya. Ia kini bisa merasakan sebuah mobil mewah yang dulu hanya bisa ia lihat dari situs internet saja.

Elia terus menatap suaminya, ia tak pernah menyangka dulu ia pernah di hianati tunangannya bahkan dengan sebuah penghinaan. Dan pada hari yang sama pula ia di renggut kehormatan nya secara paksa, sampai ia menyalahkan takdir yang di ciptakan untuknya terlalu tragis. Namun siapa sangka di balik ujian itu, Tuhan menggantinya dengan sebuah kebahagiaan yang berlipat lipat ia dapat rasakan. Sekarang dia memiliki suami yang jauh lebih tampan dari tunangannya, mendapatkan mertua yang sangat menyayanginya, sehingga ia kembali menemukan kasih sayang kedua orang tuannya dulu yang sempat hilang. Bahkan Tuhan masih memberikan kemewahan yang tak pernah ia pinta sebelumnya.

" Terima kasih Tuhan, atas semua nikmat yang kamu limpahkan untuk ku. Maafkan aku yang tak sabar menerima ujian yang kamu berikan dulu. Engkau masih memberikan aku kebahagiaan walau aku sudah berburuk sangka pada Mu Tuhan. " batin Elia.

Reyhan mencium jemari Elia, sesekali ia tersenyum saat pandangan mereka bertemu.

Reyhan memarkirkan mobilnya di halaman kampus, Elia segera berlari mencari tempat uji kompetisi di lakukan, dan beruntungnya Elia masih mendapat giliran, dan di persilahkan menunjukan bakatnya.

Reyhan dengan percaya diri keluar dari mobilnya, ia seolah lupa jika dirinya hanya memakai bathrope dan seluruh mahasiswa memperdulikan dirinya.

Reyhan menyilangkan kakinya bersandar pada tembok berserangan dengan ruangan yang Elia tempati, sehingga Reyhan bisa melihat wajah Elia yang sangat imut sedang mempresentasikan penelitiannya.

Sambil menunggu keputusan para ahli, Elia mendengar suaminya sedang di pergunjingkan oleh teman temannya. Jika ada orang yang berkelainan jiwa namun sangat tampan, membuat Elia mengulas senyum dari dalam. Dulu saat ia berjalan dengan Sean jarang ada yang memuji lelakinya secara terang terangan. berbeda dengan Reyhan sekarang, banyak para gadis yang memuji ketampanannya. Jujur itu membuat Elia merasa was was dalam memperjuangkan cintanya.

Tak bosan bosan Author ingetin untuk like setiap episodenya....😆😆🥰🥰🥰 Karena like itu gratis.....,😘😘🤗