My Strong Woman

Max terus menyusuri jalanan dengan mobil barunya. Dia ingin membawa Velove ke suatu tempat yang mempunyai pemandangan indah.

"Kau membawa ku kemana Max?" tanya Velove pada Max.

"Nanti kau juga akan tau Love." jawab Max singkat.

Tidak seperti biasanya sepanjang perjalanan Velove lebih banyak diam. Sesuatu sedang berkecamuk dalam pikirannya. Sesekali Velove mengalihkan pandangannya ke wajah Max. Setelah itu dia meluruskan lagi pandangannya ke arah depan.

Max sempat heran dengan tingkah Velove pagi ini namun, Max mencoba untuk tak menanyakannya karena dia sudah tau apa jawabannya.

Karena Max tidak tahan dengan Velove yang terus diam, akhirnya dia menanyakan sesuatu kepada gadisnya.

"Love ada apa denganmu pagi ini?"

"Tidak ada apa-apa Max aku sedikit mengantuk karena mobil open cup mu ini sangat nyaman ditambah lagi semilir angin disini membuatku sangat relaks." jawab Velove.

"Are you sure Love? Kamu sedang tidak merahasiakan sesuatu padaku kan?"

"No Max kamu sedang curiga padaku?"

"Baiklah aku percaya denganmu Love." jawab Max menyerah. Max tidak akan bisa mencari apa yang sedang di pikirkan oleh gadis bar-bar itu.

Setelah satu jam perjalanan mobil yang dilajukan Max pun sampai di daerah pegunungan yang viewsnya sangat indah.

Velove yang melihat itu langsung terkagum-kagum karena dia sangat menyukai pemandangan alam yang indah.

"Woah its wonderful Max."

"Aku tahu kalau kamu akan suka Love."

Max mengajak Velove ke pegunungan Scafell Pike.

Scafell Pike adalah pegunungan tertinggi di Inggris. Gunung ini mempunyai ketinggian 978 meter atau 3209 kaki diatas permukaan laut. Gunung yang terletak di Cumbria, Taman Nasional Lake District ini tidak mudah untuk didaki. Namun, ada pemandangan istimewa jika berhasil mendakinya. Jika sudah di puncak sepanjang mata memandang akan terlihat Irlandia, Wales, dan Scotlandia.

"Aku sudah lama tidak mendaki gunung Max."

"Nanti kalau musim panas sudah tiba aku akan ajak kamu mendaki gunung Love." ucap Max penuh perhatian.

"Okey Max akan aku tunggu sampai waktunya tiba."

Lalu Max memberhentikan mobilnya dipinggiran danau yang ada di bawah gunung. Danau yang sangat indah buat memanjakan mata.

"Sudah sampai Love. Bagaimana indah bukan?" seru Max pada Velove.

"Yeah ini sangat indah Max and thanks sudah mengisi liburan ku Max. Im so happy." ucap Velove senang.

"Aku akan lakukan apapun untukmu Love." jawab Max sambil merengkuh gadis itu ke dalam pelukannya.

Lalu Max mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya. Lalu dia berlutut sambil memegang tangan Velove dan menciumnya. Velove tertegun dengan sikap Max, dia bertanya dalam hati apakah Max akan melamarnya disini.

"Love aku sudah memutuskan ini, aku bukan lah tipe pria yang suka berbasa basi, aku langsung to the point saja, Maukah kamu menikah denganku? Menjadi bagian dari hidupku, menjadi belahan jiwaku untuk menyempurnakan hidup ku yang sempat hancur lebur. Menikahlah denganku Love.!" ucap Max dengan tulus dari dalam hatinya.

Velove terdiam dan terpaku dia tidak menyangka kalau Max akan melamarnya hari ini. Velove bingung harus bagaimana menjawabnya. Jujur dalam hatinya dia juga sudah jatuh cinta pada Max. Namun, Velove tidak ingin ikut campur juga ke dalam masalah Max. Velove khawatir kalau keberadaannya justru akan membuat Max lemah di menghadapi lawannya.

Velove menarik tangannya kemudian membalikkan badan membelakangi Max. Max sedikit terkejut, dia berpikir apakah Velove akan menolaknya.

"Sorry Max tapi aku tidak bisa." ucap Velove penuh keraguan.

"Why Love? Apa aku kurang sempurna bagimu?"

"Bukan begitu Max, aku hanya masih ragu dengan hatiku."

"Apa yang membuatmu ragu Love jelaskan padaku." ucap Max serius dia tak percaya bahwa akan di tolak oleh seorang wanita.

"Love look at me."

Max memegang wajah Velove, dia menatap tajam gadis cantik di hadapannya.

"Tatap mataku Love, kenapa kamu mengalihkan pandanganmu?"

Velove terus menatap ke arah lain dia tak menghiraukan pertanyaan Max, dia bimbang dalam mengambil keputusan.

"Sorry Max aku tetap tidak bisa aku belum yakin denganmu."

Velove tetap pada keputusannya, dia tidak akan menerima Max dengan mudah.

"Jelaskan apa alasannya Love, kurang apa aku untukmu? Aku mempunyai segalanya baby."

"Kamu tidak kekurangan apapun Max, kau sangat sempurna sebagai seorang pria. Namun, satu hal yang membuat ku ragu terhadapmu."

"Apa itu Love katakan padaku."

Max terus mendesak Velove agar menjelaskan alasannya menolak lamaran Max.

"Aku akan menerima lamaranmu jika kamu sudah mengalahkan musuhmu Max. Aku hanya tidak ingin ikut campur dalam dendam masalalumu itu sangat membuatku tidak nyaman Max."

Velove menjelaskan alasan nya pada Max, dan pria dihadapannya itu terdiam tak berbicara.

"Baiklah aku akan kalahkan mereka dan menuntaskan dendamku, tapi aku mohon terimalah ini Love. Perhiasan ini sudah aku siapkan untukmu dan aku ingin kau memakainya."

Max membuka perhiasan yang dibelinya kemarin. Satu set perhiasan bermotif Black Pearl rancangan dari Swarovski ini dia khususkan untuk melamar Velove.

"Kamu sudah mempersiapkan semuanya Max. Perhiasan ini sangat indah." ucap Velove dengan nada lembut, dia tersentuh dengan kejutan Max hari ini.

"Iya aku membelinya bersamaan dengan dress yang kamu pakai Love, apakah kamu suka?" tanya Max.

"Iya aku suka Max, aku yakin ada arti tersembunyi di perhiasan ini."

Velove selalu bisa menebak hal-hal yang dilihatnya. Karena dia orang yang sangat kritis dalam hal membaca situasi.

"Kamu tau segala hal Love. Perhiasan Black Pearl ini adalah lambang dari klan mafia ku Love, dan aku sudah memutuskan untuk menjadikanmu Queen didalam hidup ku dan juga klan ku."

Velove tersenyum tipis mendengar pernyataan Max.

'Kamu akan tercengang bila tau identitasku sebenarnya Max dan aku yakin kamu tidak akan melepaskan aku jika kau mengetahuinya.' ucap Velove dalam hati.

"Love kenapa kamu diam? Aku sudah menyuruh kedua asisten ku kesini Love. Aku akan membawamu ke Jerman kamu mau kan, dan aku juga sudah membawa pesawat pribadi ku agar kamu aman?"

Velove diam tak menjawab dia berpikir kembali dengan rencanannya.

"Baiklah Max aku mau."

'Maafkan aku Max aku harus berbohong kepadamu, aku tidak bisa membatalkan keputusan ku.'

"Itu artinya kamu menerima lamaranku?" tanya Max sekali lagi.

Velove menganggukkan kepalanya untuk memberikan jawaban iya kepada Max. Baru kali ini Velove merasa bersalah dengan keputusan yang dibuatnya.

"Thanks Love, aku sangat mencintaimu." ucap Max sambil memakaikan kalung di leher Velove.

Dan Max juga memakaikan cincin di jari manis Velove. Velove sangat terharu dengan perlakuan romantis Max. Baru kali ini dia merasakan cinta yang sebenarnya. Namun, sayang semua keindahan ini akan berakhir besok.

"Terima kasih sudah menemani liburan ku Max. Aku tidak akan melupakan kenangan ini, dan aku akan selalu mengingatmu."ucap Velove pada Max.

Lalu Velove mencium bibir prianya itu dengan lembut. Max membalas ciuman Velove itu dan berubah menjadi ciuman panas. Setelah beberapa menit Velove melepaskan bibirnya dan ciuman itu berakhir.

"Ciuman mu kali ini berbeda dengan sebelumnya Love, ada apa denganmu?"

"Tidak ada apa-apa pria nakal. Ayo kita kembali aku sudah sangat lapar." ucap Velove menyangkal kecurigaan Max.

"Kamu sangat aneh hari ini Love dan aku harap itu bukan masalah yang serius."

"Sudahlah Max sepertinya kamu terlalu banyak berpikir negatif pagi ini." sahut Velove.

"Entahlah aku merasa ada sesuatu yang lain darimu Love dan aku tak tau itu apa? Ayo cepat masuk mobil kita makan lezat hari ini." seru Max, dia menyingkirkan perasaan buruknya kepada Velove.

Ternyata Max lebih peka dengan semua yang ada di diri Velove. Max tau ketika sikap Velove berubah. Seperti hati yang saling terikat satu sama lain.

Lalu Max pun pergi dari tempat indah itu untuk menuju ke restaurant untuk makan bersama dengan kekasihnya Velove.

...**HAI DEARS JANGAN LUPA SELALU TEKAN TANDA LIKE NYA YA 😍😍😘😘😘...

...TERIMA KASIH**...