NovelToon NovelToon
Orange Crush

Orange Crush

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Balas Dendam / Teen School/College / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Njniken

Bagimana jika dimasa lalu kalian dikhianatin sahabat kalian sendiri? Akankah kalian memaafkan orang tersebut? Atau kalian akan membalaskan dendam kalian?

Lalu bagaimana dengan hidup Calista yang di khianati oleh Elvina sahabatnya sendiri. Lalu kemudian ada seseorang laki-laki yang mengejar Calista, namun disatu sisi lain laki-laki itu disukai oleh Elvina.

Bagimana menurut kalian? Akankah Calista memanfaatkan moment ini untuk balas dendam di masa lalu? Atau bahkan Calista akan mendukung hubungan mereka?

Calista tersenyum remeh, lalu memperhatikan penampilan Elvina dari atas sampai bawah. "Pacarnya ya? Pantes, kalian cocok! Sama-sama baj**ngan!" Kata Calista tanpa beban, ia mengacungkan jari tengahnya sebelum ia pergi.

Kepo? Yuk simak cerita kelanjutannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Njniken, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Bukankah ini lebih menarik?

Bel sudah berbunyi dan kini adalah mata pelajaran ke 2 sedang di mulai. Namun remaja berandalan itu tidak kunjung masuk ke kelasnya melainkan pergi ke taman.

Siapa lagi si berandalan kalau bukan Barra?

Barra kembali mengambil kotak bekal Calista yang tadi ia geletakkan begitu saja di kursi taman. Beruntung kotak bekal itu masih utuh. Utuh sampai masih ada sisa nasi gorengnya.

Barra menghelakan nafasnya. "Hah! Cewek sialan!" Umpatnya ketika dia muak dengan Elvina. Dia sudah muak rasanya membuat Drama dengan Elvina. Dan mulai saat ini, Barra akan melepaskan Elvina. Ia tidak akan lagi menggunakan Elvina untuk segala manfaat apapun.

Barra menatap isi kotak bekal itu. Sumpah, nasi gorengnya enak. Dan Barra tidak tega untuk membuangnya. Namun, jika di makan tidak ada jaminan juga kalau dia bakalan selamat.

Pasalnya kotak bekal itu terbuka dari tadi, tentu tidak tau apakah sudah di hinggap beberapa hewan.

Mau tak mau Barra pun membuang nasi goreng itu ke dalam tong sampah. Lalu kemudian ia duduk disana untuk membeli beberapa makanan lewat ojol.

Barra menunggu pesanannya itu sampai karena sebentar lagi jam istirahat akan berbunyi. Disana dia duduk sendirian. Ia merenungi dirinya sendiri.

Sejak kapan dia peduli sama orang sampai segininya? Pakai mesenin makanan segala. Barra menertawai diri sendiri. Sungguh nggak jelas dan aneh dirinya ini.

Sialan sih si Calista ini kenapa bisa masuk ke dalam hidupnya. Mampu membuat Barra penasaran pula. Kesukaan Barra sih, cewek sexy dan agak tante-tante gitu. Itu lebih menarik buat Barra lagi-lagi. Ia menegaskan apa yang menjadi kesukaannya.

Tapi, Calista ini masih muda, lucu dan menyenangkan. Ekspresinya yang galak itu semakin lucu dan mampu membuat Barra tertawa tanpa sadar. Bahkan setiap kali Barra melihat Calista rasanya ia reflek tertawa.

Tapi juga, kemarin Calista terlihat sexy juga waktu di mobil. Padahal itu hanya efek keringatan saja. Dan Barra memikirkan hal ini akhir-akhir ini. Muda, cute, sexy bukankah ini lebih menarik?

Barra benar-benar merenungi perasaannya, menjelajahi apa arti dari dirinya yang terus senang saat melihat Calista? Apakah ini hanya suka? Atau cinta?

Mengingat ingat tentang Calista membuat jantung Barra seketika berdegup kencang. Bukan perasaan takut atau pun emosi maupun sedih. Tapi, ini bahagia. Bahagia sekali.

"Ah, sialan!" Kata Barra mengusap wajahnya. Bimbang sendiri dia.

Ting!

Ponselnya berbunyi, Barra mengecek siapa yang mengirim pesan tersebut. Ah, ternyata pesan dari ojolnya.

Barra pun beranjak menuju ke gerbang untuk mengambil pesanannya. Tak lupa membawa kotak bekal Calista. Niatnya itu akan dia ganti dengan makanan lainnya.

Sampai di gerbang, Barra meminta satpam tersebut untuk membukakan gerbangnya.

"Makasih bang. Bang mau nggak?" Tawar Barra pada bang Udin. Dia adalah seorang satpam yang bekerja di sekolah ini. Barra juga bersikap baik pada satpam tersebut.

"Apaan mas?" Tanya bang Udin.

"Ini es, saya beli buat bang Udin juga."

"Oh, mau dong mas! Makasih ya!" Ucap bang Udin dengan senang hati. Dia juga sudah tau anak dari pemilik sekolah ini jarang masuk sekolah.

"Oke." Kata Barra langsung pergi.

Barra pun langsung menuju ke rooftop dan masuk ke dalam ruangan. Sesampainya di sana ia membuka bungkus kresek itu. Lalu menatap makanan diatas meja yang tersedia disana.

Tak lupa juga ia mengabari pada temannya untuk tidak datang ke rooftop.

Barra

Gue minta tolong, nanti jangan ada yang ke rooftop dulu. Nggak papa sih kalau mau ke rooftop yang penting nggak masuk ke ruangan gue.

Nelson

Oke!

Teng teng teng...

Bel istirahat telah berbunyi. Calista menghelakan nafasnya lega. Ia berdiam menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Rasanya pusing sekali. Dari tadi pagi sampai jam 11 ini perutnya belum ke isi tapi harus mikirin matematika di pagi hari.

Deolinda pun menoleh memperhatikan sahabatnya itu. Tangannya nampak bergetar.

"Cal, Lo baik-baik saja?" Tanya Deolinda memastikan. Calista pun langsung ambruk diatas meja.

"Ha... Si Barra bangsat. Gue jadi lemes begini gara-gara dia. Ya kali makanan gue di rebut."

"Udah Sono Lo pergi, katanya mau makan sama Barra?" Ucap Deolinda. Calista langsung bangkit. Oh, iya ya kan dia mau makan sama Barra.

"Tapi, sama Lo aja ya?" Calista meminta Deolinda juga ikutan. Ia merasa tidak enak meninggalkan sahabatnya itu.

Deolinda pun langsung menggeleng. Ia tidak mau merusak suasana mereka berdua.

"Nggak, gue mau makan di kantin. Masih banyak temen di kelas ini. Udah Sono Lo keburu pingsan gue nggak kuat gotong elo!"

"Sialan Lo!"

Ting!

Barra

Cepetan! Jangan buat gue menunggu. Kalau sampai 5 menit lagi Lo nggak kesini? Gue akan gangguin elo yang jauh lebih parah lagi!

Pesan itu membuat Calista jengah sendiri. Dasar pembuat onar.

Sedangkan Deolinda sugan menebak itu pasti pesan dari Barra. "Udah Lo Sono keburu dimakan sama dia!" Kata Deolinda.

Calista pun beranjak dari duduknya. Ia berjalan lemas menuju ke rooftop.

Sesampainya di rooftop, Calista celingukan mencari keberadaan Barra. banyak anak-anak yang juga suka makan di atas rooftop. Oh, mungkin karena view nya yang menarik serta udara yang kencang disana.

"CK. Mana sih dia!" Calista mendecak ia memutuskan untuk menghubungi Barra.

Calista

Dimana Lo? Jangan main-main sama gue!

Barra

Diruangan tolol!

Calista sendiri tidak tau sejujurnya ruangan di pojok itu untuk apa. Calista pikir itu adalah ruangan untuk listrik atau apapun itu.

Saat dia masuk ke dalam sana, wow dia terkejut. Ruangan itu seolah seperti rumah kecil yang ada tv nya, AC nya, serta sofa empuk dan juga ada meja makan disana.

"Lama banget Lo!" Celetuk Barra membuat Calista terkejut. "Anj-- ngagetin aja Lo!"

"Ayo duduk! Ngapain berdiri?" Barra yang baru saja mengambil minuman itu langsung duduk.

Calista tertegun melihat banyaknya makanan disana. Disana ada ayam krispi dan nasi. Lalu juga ada dimsum dan sate. Dan juga minuman es jeruk dan bluberry.

"Lo beli sebanyak ini?"

"Banyak nanya! Yaiyalah. Cepetan makan!" Kata Barra ia meraih sendoknya dan langsung dan mulai memakan ayamnya.

Calista juga ikut makan nasi sama ayam krispi itu. Ia juga memakan nya dengan lahap. Dia kelaparan.

Barra diam-diam tersenyum mencuri pandangan. Cara makan Calista juga lucu.

Disaat yang sama

Deolinda yang hendak membawa makanan ke meja kantin itu bertemu dengan Nelson.

"Eh, elo temennya Calista kan?"

Deolinda hanya mengangguk.

"Kalau Lo makan sendiri, gue boleh nggak makan sama Lo satu meja?"

"Boleh-boleh aja. "

Deolinda dan Nelson pun akhirnya duduk bersama. Mereka makan berdua di kantin.

"Btw, nama Lo siapa?" Tanya Nelson

"Gue Deolinda."

"Gue Nelson! Salam kenal ya." Ucap Nelson menjabat tangan Deolinda. Deolinda pun terkekeh kecil sembari menerima uluran tangan itu. "Siapa sih yang nggak tau elo!" Sahut Deolinda.

Dari jarak jauh, Elvina baru saja memasuki kantin. Ia melotot melihat Nelson dan Deolinda. Mereka tampak akur.

Sialan! Kalau saja dia yang berada di posisi itu dia tidak mendapatkan perlakuan bagus seperti itu.

"Hah! Calista sama Deolinda pasti punya rencana untuk ngedeketin Barra! Dasar sialan!" Geram nya Elvina.

1
Kim nara
Barra otaknya geser apa y thor malah d tinggal kabur anak orang dah d bawa ke rumah nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!