NovelToon NovelToon
Pewaris Kecil

Pewaris Kecil

Status: tamat
Genre:Romantis / One Night Stand / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.6
Nama Author: Mama Neo

Hi readers, dukung terus penulis ya. ini karyaku yang kedua setelah ' Terimakasih untuk, lukaku'. berikan saran ya, supaya penulis bisa menulis lebih baik di tulisan berikutnya.

Tulisan ini bercerita tentang kehidupan seorang gadis dan seorang pria yang berbeda status soaial. Tapi meninggalkan satu tali yang harus mempertemukan mereka. Tanpa kesengajaan mereka sudah menyandang status orang tua.

Ira Kusuma, gadis desa yang pintar, tapi sangat pendiam dan tidak gampang untuk bergaul. Karena keadaan tidak sadar tuannya sudah meninggalkan satu nyawa dirahimnya, yang tidak diketahui oleh sang tuan.

Marcel Sanjaya, Seorang pengusaha sukses, kaya raya dan berwajah tampan. istrinya seorang wanita cantik model papan atas. Laki-laki yang sudah memporak - porandakan hidup Ira.

Satrio atau Rio, anak yang awalnya tidak diharapkan kehadirannya, ternyata berkah terindah buat semua keluarganya.

Bu Ani, ibu dari Ira yang selalu menemani anaknya dalam susah dan sedih.

Bu Clara, orang tua Marcel yang baik pada semua orang tanpa melihat status.

Pak Kamal, orang yang bekerja dirumah Marcel dan banyak membantu Ira dan ibunya.

SELAMAT MEMBACA YA, SEMOGA SUKA🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Neo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 23 TIDAK BISA BILANG APA

"Maaf pak, saya memang banyak berhutang Budi sama bapak dan keluarga bapak, bahkan sampai Ira lulus sekolah itu kebanyakan adalah bantuan bapak dan ibu. Tapi masalahnya kesalahan tuan Marcel itu sudah merusak dan menghancurkan semuannya. ira hancur secara fisik dan bathin. dan Ira itu sekaligus yang mengalami dua kejadian yang bertentangan ini pak, dibantu dan dihancurkan. Lalu menurut bapa saya harus gimana? saya harus bagaimana pak? saya juga bukan malaikat pak, yang bisa melupakan semua kata-kata hinaan Marcel terhadap anak saya." diam sejenak.

"makanya sejak saat itu saya bertekad untuk lepas dari semua masa lalu saya dan Ira, termasuk keluarga saya dikampung. Apapun keadaannya ini adalah anak dan cucuku, tekad saya waktu itu, kalau bukan aku siapa lagi yang bisa mengurus mereka. sekalipun keberadaan cucu saya karena kesalahan.Kami mulai hidup kami dari nol. bahkan minus karena saya harus menghadapi trauma anak saya yang suka histeris, belum lagi kata-kata tetangga tentang kehamilannya diluar nikah. belum lagi saya belum dapat pekerjaan tetap. Semua saya telan pak tanpa tau mau ngomong apa lagi. semua saya terima sampai saya tidak bisa mengangkat kepala saya untuk tegak. saya lupa cara menangis dan ketawa pak", tutur Bu Ani datar sambil mengenang pahitnya masa lalu saat Ira hamil Rio.

"Bu, maafkan saya" Marcel sudah tidak kuat, dia bangkit memeluk Bu Ani, saat mendengar semua penderitaan bi Ani dan Ira karena perbuatannya. sementara Rio menyingkir dan duduk disofa yang ada diruangan itu. dia hanya memperhatikan perbincangan ketiga orang tua itu, karena belum semua hal yang mereka bicarakan dia mengerti.

Bi Ani kembali tidak dapat menahan airmatanya lagi. airmatanya lolos begitu saja tanpa bisa dibendung

"sudahlah, kita lupakan semua, bukankah kamu sudah punya keluarga sekarang. uruslah mereka, mengenai Rio kami masih sanggup mengurusnya" ucapanya sangat datar.

"Bu Ani, Marcel itu sudah lebih dari dua tahun menduda. pernikahannya dengan Ingrid berakhir cerai karena istrinya selingkuh. dan mereka belum memiliki keturunan."

Bu Ani melongo kaget mendengar cerita itu. tapi Dia juga ngga tahu harus bersikap gimana, senang atau sedih, kaget atau tenang. sebenarnya sih dia agak kaget dengar semua itu tapi bodo amat, hatinya dan anaknya sudah mereka Pagari dari pengaruh keluarga 'sanjaya', dia juga ngga sedih dan juga ngga senang.

"Bu Ani, makanya izinkan marcel untuk merasakan jadi seorang ayah, sekalipun itu terjadi karena kesalahannya dimasa lalu. bukankah kita tidak bisa membaca rencana Tuhan Bu. Pasti ada hikmah dibalik semua ini. Semua hanya terjadi atas seizinNya" jelas pak Sanjaya bijak.

"Saya rasa selama tinggal dirumah dulu sedikit-dikitnya ibu sudah tahu kepribadian Marcel. Dan sekarang ibu lihat ketulusannya, apa masih ada keraguan ibu atas penyesalannya," lanjut pak Sanjaya.

Ibu Ani masih tertegun, dalam hati dia memang membenarkan ucapan pak Sanjaya. Marcel yang seorang CEO sebuah perusahaan besar sampai rela bersimpuh dikakinya yang mantan seorang pembantunya. Dia pasti benar-benar sudah menyesal. Tapi bagaimana dengan Ira, dia pasti akan terpukul lagi bahkan bisa trauma lagi kalau ketemu kembali dengan Marcel dan keluarganya.

"Tapi saya tidak bisa ngomong apa-apa pak, karena saya hanya mendukung setiap keputusan anak saya, dan saya tidak ingin melihat anak saya terpuruk lagi jika mereka ketemu"

"Sudah cukup penderitaannya kemarin, biarkan dia menata hidupnya sekarang. dan saya lihat sekarang hidupnya sudah cukup nyaman, dan dia sudah bisa menerima semua keadaan, jadi saya tidak ingin merusaknya lagi"

"Baiklah Bu, kita memang tidak bisa langsung menemui Ira, takutnya dia shock lagi. Mungkin ibu bisa bicara dari hati ke hati dulu Bu" pinta pak Sanjaya."Beritahukan keadaan Marcel sekarang, dan juga keinginan kami untuk bertemu Ira. Saya juga akan beritahukan ini pada istri saya, tapi mungkin tidak bisa hari ini karena istri saya lagi diluar negri, mungkin bicara sesama wanita bisa mengurangi rasa shocknya Ira."

"Saya tetap tidak bisa menjanjikan apa-apa pak, saya juga tidak ingin lagi mempengaruhi keputusan anak saya tentang apapun itu. bahkan dia putuskan untuk tidak menerima laki-laki manapun, saya mendukungnya karena saya yang tahu sakit dan hancurnya dia karena keputusan saya yang salah membawanya ke Jakarta waktu itu"

"Saya mengerti Bu, baiklah kita lihat aja kedepan. tapi yang pasti kami juga tidak akan memaksakan kehendak kami kepada Rio dan Ira" tegas pak Sanjaya. "biarkan mengalir alami, asalkan Marcel ibu izinkan berhubungan dengan Rio"

"Bu, kalau boleh biarkan Rio tetap sekolah disini ya. bukannya saya tidak percaya dengan sekolah SDN tapi kita kan ingin Rio mendapatkan pendidikan yang terbaik," ucap Marcel sambil melirik Rio yang duduk disofa.

"Saya belum tahu, saya harus bicara dulu sama ibunya, keputusan bukan ditangan saya" jawab Bu Ira langsung.

"iya cel, kita tidak boleh memaksakan Rio sekolah disini. masalah sekolah Rio, masalah gampang, yang paling penting masalahmu sama Ira dulu kita clear-kan", ucap pak Sanjaya memberikan pengertian kepada anaknya dengan lembut.

Karena dia tahu isi hati anaknya yang sedang bahagia ketemu anak kandungnya, dan Marcel pasti takut kehilangan jejak Rio lagi.

Tapi mau bagaimana lagi mereka tidak boleh egois, Bu Ani dan Ira harus didekati dengan kasih bukan dengan kekuasaan.

"Tapi aku bisa ketemu Rio kan Bu sewaktu-waktu" tanya Marcel penuh harap.

"cel, biarkan Bu Ani dan Ira berpikir tenang ya. Papa mengerti perasaanmu. Tapi sekali lagi kalau masalahmu dengan Ira clear kamu pasti bisa ketemu Rio tiap hari kan," jelas papanya lagi.

Sebenarnya Marcel kecewa, tapi perkataan bapaknya ada benarnya juga. Kalau dia grasa grusu bisa jadi Bu Ani dan Ira menyembunyikan Rio lagi. Apalagi mereka belum punya ikatan apa-apa.

"baiklah yah, atur aja" ucapnya lesu memandang Rio yang sedang asyik menggoyang-goyangkan kakinya disofa itu.

Seandainya aku bisa menumpahkan perasaanku sekarang nak, akan aku peluk kamu sepanjang hari sepanjang malam, batin Marcel sendu.

"Kalau begitu, sekarang kita kerestoran terdekat dulu untuk makan siang. ini sudah hampir siang", ucap pak Sanjaya dengan niat mencairkan suasana. Tapi ditolak oleh Bu Ani dengan cepat.

"Tidak usah pak, terimakasih. kami langsung pulang aja." sambil Bu Ani melangkah ke sofa tempat duduk Rio."ayo nak pulang," sambil meraih tangan Rio yang sudah berdiri.

"ayo nek" Marcel terlihat tidak rela melihat anaknya itu pergi dengan neneknya.

"tunggu Bu, tunggu bentar. boleh saya tahu nomor handphone atau alamat rumah ibu dan Ira? tanya pak Sanjaya sopan

"sekian sekian, tidak usah kerumah, rumah kami tidak layak"

"saya miscal nomor saya ya Bu" ucap pak Sanjaya sambil menekan tombol di handphonenya dan terdengar nada masuk seiring handphone Bu Ani berdering.

"baiklah Bu, saya akan berkomunikasi dengan ibu", ucap pak Sanjaya.

"nak Rio kamu sudah mau pulang ya, peluk dulu donk" ucap pak Sanjaya. riopun langsung memeluknya erat, setelah itu memeluk Marcel. Sebenarnya Marcel sangat berat melepaskannya.

"sampai jumpa bapak-bapak" ucapnya sambil berlalu bersama neneknya.

"sampai jumpa sayang" ucap mereka terdengar lemas secara bersamaan.

1
Julia Juliawati
terlalu banyak bagaimana nya km ra🤣🤣🤣
Julia Juliawati
biasa pak klo emak" udh ber ghibah susah berhenti nya🤣🤣
Julia Juliawati
untung Rio ketemu dgn org " baik mau nolong dia
Julia Juliawati
mau tidur ya Thor di kasur🤣🤣😘
Julia Juliawati
udh lah Ingrid jgn berubah
klo g mau lg msk ke hotel prodeo
Julia Juliawati
inggrid thor bkn ira
Julia Juliawati
bagus ceritanya
Julia Juliawati
bagus ira lawan ulat busuk. hrs berani km jgn mau di tindas sm dia
Julia Juliawati
jgn lama" keburu ulat bulu berulah
Julia Juliawati
usia ira brapa tahun Thor? pas di perkosa msh umur 18 ya Thor?
Julia Juliawati
dasar aj pedagang nya sombong masa nawar aj g boleh?
Julia Juliawati
cm smpe 5 thn si Marcel melupakan kejdian itu. mgkn. klo dia g kecelakaan dn g di ponis mandul g akn ingat kejadian perkosaan ira
Julia Juliawati
mampir
Asmainiati Pelis
ini peyebutan nama panggilannya berbeda terus,aku ke saya,saya ke aku tetapkan aja yg mana,biar enak kita bacanya,maaf ya.
Siti Nurjanah
yg di bicarakan itu darah daging mu Marcel
Siti Nurjanah
ah jetemu cucu gak sengaja
Siti Nurjanah
jangan jangan anak bik ani hamil anakmu marcel
Rey Silalahi
marcel sangat bahagia pastinya
Rey Silalahi
benar - benar ke ajaiban
Rey Silalahi
hamil kali yaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!