"Sudah ku katakan namaku Sarah bukan sarang! " seru Sarah pada polisi yang membawanya itu.
Meski belum fasih bahasa korea, tapi dia mengucapkan dengan jelas apa yang dia katakan.
Dia masih saja harus menjelaskan pembetulan ejaan namanya pada mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shikacikiri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18
Jin Guk diam saja selama perjalanan. Ki Yong melirik padanya, tapi dia hanya diam saja.
Pikiran Ki Yong bergumul, merasa Jin Guk menyembunyikan sesuatu darinya.
"Ehhmmm" Ki Yong mau memulai tapi menjaga gengsinya.
"Kenapa? " Jin Guk tau benar bagaimana Ki Yong.
"Tidak, hanya berdeham saja" ucapnya seraya menatap jalan.
Jin Guk tersenyum, dia menggelengkan kepalanya tak habis pikir Ki Yong masih sama saja seperti dulu.
"Ya... Sarah cerita" ucap Jin Guk.
Ki Yong tak menoleh, dia merasa kalau Sarah tak menyukai nya, sehingga bukan cerita padanya malah pada Jin Guk dan Seon Yu.
"Sudah ku bilang tidak, bukan itu juga" ucap Ki Yong.
"Astaga kau ini! " Jin Guk menyeringai menertawakan sikap kenakannya.
"Dia sedang butuh uang, kakaknya kecelakaan dan harus diamputasi kakinya, kakaknya yang lain meminjam uang dari rentenir dan pembayaran harus dibayarkan bulan depan, jika tidak bunganya akan membengkak, kau tau kan lintah darat seperti mereka...... "
Ki Yong diam saja, bukan tak peduli, justru dia berpikir bahwa Sarah terlalu terbebani dan menanggung semuanya sendiri. Ki Yong menghela, dia berencana akan membantunya besok.
"... jangan.. dengar itu! " ucap Jin Guk.
Ki Yong menoleh, dia tak mendengarkan.
"Jangan apanya? " tanya Ki Yong.
"Jangan berpikir untuk membantunya, aku sudah katakan padanya untuk bicara dengan mu, tapi dia marah dan menendang tulang kering ku..... "
Jin Guk meringis mengingatnya.
"Tapi kenapa? " Ki Yong tak mengerti.
"... dia bilang dia tak akan membuat temannya direpotkan olehnya, sudah ku katakan dia wanita yang mandiri, dan menurutku, kau jangan menembus batasannya, meski dia berbeda dari wanita lainnya, tapi tetap saja, aku rasa dia akan seperti Sun Bin, meninggalkan mu karena sifat pengertian mu yang berlebihan" ucap Jin Guk memperingati.
"Sebenarnya siapa yang aneh, kenapa menjadi pengertian jadi hal yang salah" gumam Ki Yong.
Jin Guk melirik, dia hanya bisa menghela melihat teman sekaligus bosnya itu termenung lagi.
***
Sarah berpikir keras, dia masih tak bisa mempertimbangkan akan mengajukan idenya itu atau tidak.
"Berpikir Sarah, jika kamu mengajukannya, kamu harus bertemu dengan Jin Hyuk lagi, Jun Mo...." matanya membulat saat mengingat Jun Mo begitu menginginkan dirinya.
"..... tidak...." dia seolah tak sanggup bahkan untuk sekedar membayangkan nya.
Dia berbalik lagi terus gusar karena hal itu, hingga dia ketiduran dan terlambat bangun.
"SSARAH.......! " Seon Yu berteriak memanggilnya.
Da Jin dan So Min melipat tangan di depan kedai. Sudah satu jam mereka menggedor pintu, juga memanggilnya, tapi dia tak kunjung keluar.
"Ahhh.... kenapa bisa hari ini aku lupa bawa kunci ku" keluh Da Jin.
"Aku bilang ambil tadi, sudah satu jam kita di sini... " So Min kesal.
"Sebenarnya dia kenapa? Apa dia kelelahan? " tanya Da Jin sambil mengintip.
So Min benar-benar kesal, dia duduk di atas barang belanjaan sembari cemberut.
Kemudian tak lama, Sarah membuka pintu dengan penampilan yang kacau.
"Hei... ahhh... kamu ini" Da Jin benar-benar kesal.
"Maaf" Sarah terus membungkuk seraya merapikan rambutnya.
Bukannya cepat-cepat mengangkat semua belanjaan, dia malah terpesona dengan Sarah yang baru pertama kalinya dia lihat dengan rambut tergerai meski sedikit berantakan.
"Seon Yu cepat! " seru Da Jin.
Seon Yu terperanjat, bangun dari lamunannya.
"Ya! " jawabnya sambil mengangkat barang.
"Maaf... maaf! " Sarah masih membungkuk menahan pintu.
"Sudah.... sana mandi! " ucap Seon Yu.
Sarah berjalan masuk ke dapur dan membersihkan diri.
Da Jin dan So Min yang awalnya kesal, tak jadi marah karena memang Sarah sudah menyiapkan semuanya, hanya saja dia tertidur pulas dan lupa membuka pintu sebelum dia tidur.
"Aku jadi bingung, sebenarnya ini salah kita yang tak bawa kunci atau dia yang bangun siang" ucap So Min menatap Sarah yang masuk kamar mandi.
"Sudahlah, bukankah semua sudah siap" ucap Da Jin yang mulai cemas dengan tingkah Sarah.
**
Seon Yu terus memperhatikan Sarah yang bekerja seperti biasanya, namun dia terlihat masih risau.
"Sstthhh... kau terlambat bangun karena memikirkannya? " bisik Seon Yu.
"Hmmm, benar" jawab Sarah.
"Lalu kenapa? Bicara saja dengan produser Go" Seon Yu memberi semangat.
"Aku takut" jawab Sarah sedih.
Seon Yu menatap matanya yang mulai berair. Kemudian Sarah menggelengkan kepalanya.
"Tidak... tidak.... ihhhh! " Sarah ketakutan sendiri.
Dia menepuk nepuk pipinya sendiri. Seon Yu merasa kasihan.
"Jika aku punya banyak uang, kau tidak perlu berpikir sekeras ini, aku beri kamu uang dan bayarkan semua" ucap Seon Yu.
Sarah menatapnya dari sisi, kemudian menyenggol nya.
"Ya, ini semua karena kau! " ucap Sarah dengan nada bicara kesal, namun dia hanya bergurau.
Seon Yu tersenyum, dia membungkukkan tubuhnya.
"Maafkan aku! " ucapnya.
"Ya, lakukan itu terus biar aku kesal" Sarah sengaja mengatakannya.
***
Malam tiba, Jin Guk datang ke kedai untuk makan malam.
"Kau datang? Tak bersama artis mu? " tanya Seon Yu sembari melihat ke arah belakang nya.
"Hmmm, tidak, mereka pergi ke karaoke, aku tidak ikut, aku sangat lelah" jawab Jin Guk.
"Baguslah, mau pesan apa? " ucap Seon Yu yang memang kurang suka jika Ki Yong datang hanya untuk menatap Sarah saja.
Jin Guk melihat Sarah kemudian langsung bertanya.
"Gimana? Jadi? " tanya Jin Guk.
"Sepertinya tidak jadi, dia takut" malah Seon Yu yang menjawab.
"Ahhh... ragu? Katakan saja kau hanya narasumber, kau kuatkan emosi mu, terkadang hidup memang begitu, kita malah harus mengahadapi apa yang kita takuti" ucap Jin Guk.
Sarah termenung, berpikir sejenak atas ucapan Jin Guk. Dia teringat pada kakaknya yang diamputasi, kemudian anak anaknya.
Seon Yu mencolek lengan Jin Guk, menyuruhnya melihat reaksi Sarah. Mereka saling menatap merasa malah membebaninya.
"Kau tidak perlu memaksakan dirimu... "
Sarah berdiri membuka apron nya.
"Kau tau dimana Produser Go?" tanyanya.
"Tahu" Jin Guk menganga terkejut.
"Aku akan pergi! " ucap Sarah tiba-tiba semangat.
"Aku akan mengantar mu" ucap Jin Guk.
"Seon Yu, aku mohon bantuan mu! " ucap Sarah seraya memegangi tangannya.
Seon Yu mengangguk, tapi bingung. Mereka pergi begitu saja.
"Hei... pesanan mu! " seru Seon Yu.
"Makan saja! " seru Jin Guk.
Sampai di tempat karaoke.
"Pergilah dulu, aku parkir mobilnya dulu, lantai 5 ruang 2 ya" ucap Jin Guk.
"Ya, terimakasih" ucap Sarah kemudian pergi.
Dia berlari saking semangatnya, sampai jaket dan bajunya berantakan.
Produce Go sedang sendirian di ruang karaoke, Ki Yong yang tadi menemani nya, pergi ke toilet.
Sarah sampai di ruang 2, menatap pintu sembari terengah-engah. Ki Yong yang sudah keluar dari toilet, melihatnya.
Kemudian teringat penggalan obrolan mereka di dapur.
"Apa yang dia lakukan? " tanya Ki Yong saat melihatnya masuk dengan baju yang sedikit jatuh di bahu, menampakkan sebagian besar lehernya.
...****************...