NovelToon NovelToon
Terobsesi Kamu

Terobsesi Kamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kehidupan di Kantor / Obsesi / Duda
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Drezzlle

Vira, terkejut ketika kartu undangan pernikahan kekasihnya Alby (rekan kerja) tersebar di kantor. Setelah 4 tahun hubungan, Alby akan menikahi wanita lain—membuatnya tertekan, apalagi dengan tuntutan kerja ketat dari William, Art Director yang dijuluki "Duda Killer".

Vira membawa surat pengunduran diri ke ruangan William, tapi bosnya malah merobeknya dan tiba-tiba melamar, "Kita menikah."

Bos-nya yang mendesaknya untuk menerima lamarannya dan Alby yang meminta hubungan mereka kembali setelah di khianati istrinya. Membuat Vira terjebak dalam dua obsesi pria yang menginginkannya.

Lalu apakah Vira mau menerima lamaran William pada akhirnya? Ataukah ia akan kembali dengan Alby?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Drezzlle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Orang Yang Tak Diinginkan

"Memang kenapa kalau Alby datang? Kalian sedang bertengkar?" tanya Melia, benar-benar bingung. Kakak ipar Vira itu tidak tahu apa-apa tentang badai yang baru saja menghantam hubungan adiknya dan Alby.

Bahkan, seluruh keluarga dari pihak Vira tidak tahu, bahwa seminggu lalu Alby dan Vira telah sepakat berpisah. Padahal, baru tiga hari sebelum keputusan itu diambil, mereka berdua masih terlihat mesra saat berkunjung ke Bandung, ke rumah orang tua Vira.

Alby hanya diam, bahunya sedikit bergetar. Ia menunduk dalam-dalam, matanya menatap lantai seolah di sana ada jawaban yang ia cari. Ia tidak berani mengatakan apa pun, takut jika Vira semakin marah. 'Lebih baik menunggu Vira sendiri yang menjelaskan pada keluarganya, itu lebih baik,' pikirnya, sambil mengepalkan tangannya erat-erat.

“Kakak menghubunginya?” tebak Vira, sedikit kesal.

“Eum… iya. Perawat mengatakan yang membawamu ke sini calon suamimu. Itu berarti Alby, kan?” Melia tampak semakin kebingungan dengan situasi di depannya. Tidak seperti biasanya, adik iparnya tampak kesal melihat kedatangan Alby. Biasanya mereka lengket dan suka bermanja.

Calon suami, Vira berpikir sejenak. Ia tidak yakin tebakannya benar atau tidak. Karena saat dibawa ke rumah sakit, Vira dalam kondisi tidak sadar. Namun, nama William terbesit di benaknya. Mungkinkah William yang membawaku ke rumah sakit?

“Aku tinggal dulu, jika ada masalah selesaikan segera. Bukankah sebentar lagi kalian akan menikah?” ujar Melia. Ia mengancingkan sweater dan memakai tas selempangnya, bersiap untuk pergi.

Vira hanya diam membeku, hatinya mencelos mendengar kata-kata itu. Ia belum berani mengungkapkan pada seluruh anggota keluarganya jika pernikahan mereka batal. Kenyataan pahit itu terlalu sulit untuk diucapkan. Karena pria pecundang yang berdiri di ambang pintu itu akan menikahi wanita lain, menghancurkan semua mimpi yang pernah mereka rajut bersama.

Melia berjalan ke arah pintu, menepuk bahu kanan Alby. “Jaga adikku, ingat kamu sudah berjanji pada kami tidak akan menyakitinya,” ucapnya tersenyum, mengingatkan janji Alby pada keluarga besar Vira.

Alby hanya mengangguk, merasakan ironi yang begitu pahit. 'Memang benar aku pecundang,' batinnya, hatinya bergejolak antara rasa bersalah dan penyesalan.

Setelah Melia pergi, Alby masuk ke dalam dengan langkah gontai. Ia menggeser pintu dengan ragu-ragu.

“Pergilah, Alby. Aku bisa menjaga diriku sendiri,” ucap Vira, sebelum Alby sempat mendekat. Penolakan itu terlontar begitu saja, tajam dan dingin.

Wajah yang pucat, serta matanya yang sembab tergambar jelas di diri Alby. Ia sama kacaunya dengan Vira. Semalaman mengalami insomnia, merasa bersalah tetapi tidak bisa berbuat apa pun.

“Aku tidak bisa pergi, aku merindukanmu…” ucap Alby lirih.

Perlahan Vira menaikkan sudut bibirnya, mencoba terlihat tegar. Ia ingin tidak peduli dengan ucapan Alby, tapi dadanya terasa perih, seperti ditusuk ribuan jarum.

“Empat tahun kita bersama Vira, tidak mudah bagiku untuk melupakanmu…” Alby melanjutkan, suaranya bergetar.

Vira segera memotong kalimat itu, “Kamu tahu itu, namun kamu hancurkan dalam satu hari karena nafsu. Keinginan menjijikkan mu yang tidak bisa kamu dapatkan dariku karena kita belum menikah.”

Alby terdiam, air mata mulai menggenang di pelupuk matanya. Perlahan ia menekuk kakinya dan berlutut di hadapan Vira, memohon ampun.

“Aku menyesal, jika kau ingin aku meninggalkan Abella maka akan aku lakukan. Aku akan tetap memberikan tunjangan untuk membesarkan anak itu,” ucap Alby dengan suara tercekat.

“Dan… dan kau ingin menjadi ayah pecundang? Lalu, kau pikir aku masih mau menerimamu?” sahut Vira dengan nada sinis.

Alby menangkupkan kedua tangannya di wajah, berusaha menutupi air mata yang akhirnya lolos membasahi pipinya.

Sementara, di atas ranjang Vira menggigit bibirnya kuat-kuat, memalingkan wajahnya. Ia tidak ingin goyah dan akhirnya memberikan saran yang salah. Kesempatan itu telah hilang, ini bukan masalah kecil yang bisa dimaafkan begitu saja. Mungkin, jika Abella tidak hamil, Vira masih akan mempertimbangkan untuk memaafkan kesalahan Alby. Tapi… anak tidak berdosa itu berada di rahim Abella. Bukti nyata, jika Vira memang harus melepaskan Alby selamanya, meski hatinya hancur berkeping-keping.

Krieettt…

Pintu bergeser terbuka, memecah suasana tegang di dalam ruangan. Dua orang perawat hendak masuk ke dalam untuk melakukan pemeriksaan rutin. Namun, pemandangan Alby yang masih berlutut di balik pintu membuat mereka terkejut dan menghentikan langkah.

“Maaf, Pak. Kami perlu memeriksa tekanan darah Nona Vira,” ucap salah satu perawat.

Alby bangun dan memberikan jalan untuk perawat masuk.

“Jam besuk sudah lewat, jadi salah satu dari kalian bisa keluar,” ucap perawat dengan nada datar, sebelum menutup pintu di belakangnya.

“Salah satu…?” Vira mengerutkan kening, merasa aneh dengan ucapan perawat tersebut.

Namun, belum sempat Vira bertanya, sebuah sosok lain muncul di ambang pintu. Seorang pria dengan setelan jas rapi, menyilangkan kedua tangannya dengan angkuh sambil menatap Alby. Pria itu adalah William, atasan mereka di kantor.

Alby tersentak kaget, jantungnya berdegup kencang. Ia tidak menyangka William akan datang mengunjungi Vira di jam seperti ini. Tepat pukul sembilan malam, dan Alby yakin telah memastikan semua orang di kantor sudah pulang sebelum memutuskan untuk menjenguk Vira. Apa yang dia lakukan di sini?

“Selamat malam, Vira,” sapa William dengan senyum tipis, lalu melangkah masuk ke dalam ruangan.

“Apa yang bapak lakukan disini?” tanya Alby.

“Apa yang saya lakukan di sini bukan urusanmu, Alby. Seharusnya saya yang bertanya, kenapa kamu ada di sini? Bukankah calon istrimu sedang menuju ke sini? Mungkin dia sudah berada di lobi sekarang,” jawab William.

“Apa?” Alby tampak tak percaya.

Drrt… drrt…

Ponsel Alby bergetar, memecah ketegangan di antara mereka. Nama Abella terpampang jelas di layar.

William mengangkat satu alisnya, menatap Alby dengan tatapan penuh kemenangan. “Benar kan? Sepertinya calon istrimu sudah tidak sabar ingin bertemu denganmu.”

Sebelumnya, di parkiran, William mendengar seorang staf kantor menyebutkan bahwa ia melihat Alby di lobi rumah sakit. Abella berada di dekatnya dan mendengar semuanya. William tahu betul bagaimana Abella akan bereaksi. Ia sengaja mendahului Abella, sebelum sesuatu hal buruk terjadi pada Vira.

“Pergilah, Alby. Sudah cukup untuk hari ini. Lain kali, aku tidak akan membiarkan Abella menyakiti Vira lagi,” ucap William dengan nada tegas, seolah memberikan sebuah peringatan.

“Apa hubungan Bapak dengan Vira? Kenapa justru saya yang harus pergi?” tanya Alby dengan nada tidak terima.

William menyeringai dingin, menatap Alby. “Vira, katakan padanya siapa aku?” pandangannya beralih ke arah Vira, menunggu jawaban yang akan menghancurkan hati Alby.

Alby ikut menoleh ke arah Vira, menanti jawaban yang akan menjelaskan semuanya.

“Alby, pergilah. Calon suamiku yang akan menjagaku. Pak William, akan menjagaku.” Kebohongan itu akhirnya meluncur dari bibirnya.

Alby tersentak, tubuhnya menegang karena syok. “Apa?” Ia tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.

Sementara itu, William tersenyum puas mendengar jawaban Vira. Tanpa menunggu lebih lama, ia segera menarik tangan Alby dengan kasar, menyeretnya keluar dari pintu. “Jangan datang lagi!” ancam William dengan nada dingin.

Alby terhuyung mundur, terpaku di depan pintu dengan tatapan kosong.

“Alby, apa yang kau lakukan di sini?!” suara amarah Abella di luar pintu terdengar hingga ke dalam ruangan.

Krieettt…

William menggeser pintu lagi. Tangannya bersilang di dada, dengan tatapan tajam. “Bertengkarlah di luar, jangan mengganggu istirahat pasien,” hardik William pada Abella dan Alby.

Pintu kembali ditutup, mengurung Vira dalam situasi yang semakin sulit. William melangkah dengan gerakan pelan ke arah Vira.

“Jadi, kamu setuju menikah denganku?” tanya William.

Bersambung…

1
suryani duriah
para pria strong semua🤭tapi kalo udah cinta jd hello kitty😁😁lanjuuut👍👍
Drezzlle: tepatnya prianya gila semua 🤣🤣🤣
total 1 replies
jeung eli
si albi belum move on rupanya
jeung eli
buset di selingkuhin di tinggalin sama pacar.
tapi di cintai sama bos gaskeun lah 😍
Jun
Pilihannya gak waras semua 🤣👍👍
NyonyaGala
lancar banget tu mulutnya ya pak Will bilang calon suami, tapi itu vira aslam gara gara kami suka nyuruh lembur tau 😭 mending tobat kata gua mah jadi bos ngeselin
NyonyaGala
auw aku mulai kepincut duda 35 tahun ini. pick up linenya rawr bgt😍
suryani duriah
hadeeh pak suryo benar2 sayang putrinya tapi dlm bentuk strong🤭dudkil ditabok pdhl udah pd bgt😁😁gimana kalo adyl ketahuan pasang kamera bisa tambah runyam🤣🤣lanjuut yg lbh g1l4 biar tambah seru👍👍👍
Drezzlle: 😒😒 lebih gila nanti warga Konoha masih mau nggak bacanya 🤣🤣
total 1 replies
Bahri Ali
Lah William aja di tolak 🙏
Drezzlle: mau nyoba nglamar nggak 🤭
total 1 replies
kalea rizuky
q ksih bunga deh soalnya bagus moga ampe akhir bagus dan g bertele tele ya thor
jeung eli
itu bapa tau
jeung eli
ujug ujug diam tanda setuju 🤣🤣
jeung eli
🤭🤭rasanya ingin risign kalo ketemu mantak satu kerjaan
suryani duriah
titisan robert pak suryo😁alby kalo keluar dr ruang pak jend udah jd dendeng🤭🤣🤣lanjuuut👍👍
Drezzlle: Enak tinggal tambah nasi. 🤣 Tinggal William ikutan jadi dendeng atau nggak
total 1 replies
mawar Cian
tambah seru 👍👍👍
Bahri Ali
serem juga pak suryo👍
Drezzlle: mau daftar jadi calon mantu nggak? 😒
total 1 replies
NyonyaGala
ahahaha kedengeran si bos dudkill deh. lemburnya dibayar pake uang apa pake cinta nih 🤣
NyonyaGala
si dudkill asal lamar aja emang udh naksir apa cuma trik biar vira ga resign? 🤭
Rahmat Zakaria
olalal ternyata keluarga loreng kalau di usik kaya macan yg tidur di ganggu ya
Drezzlle: Terimakasih sudah mampir kak 🙏

Keluarga mana yang terima kalau anaknya di gosting kak sama pecundang 😒🤭🤭
total 1 replies
suryani duriah
papanya vira jendral hadeeh alby mampuus dah🤭enggak ikutan yaa soalnya orang militer... pokoknya bahaya kyk ngadapin robert🤣🤣lanjuut👍👍
Drezzlle: Bapaknya kaya Robert 🤣🤣 jadi kangen Robert tapi mau nerusin nggak laku tuh novel
total 1 replies
suryani duriah
seram bgt alby😁ikut aja apa maunya othor🤣🤣lanjuut lanjuuut👍👍
Drezzlle: lebih seram William 😒 cuma belum ke tahap itu ajA
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!