Bismillah karya baru,
Sudah tiga tahun Elyana menikah dengan Excel Damara, seorang Perwira menengah Angkatan Darat berpangkat Kapten, karena perjodohan.
Pernikahan itu dikaruniai seorang putri cantik yang kini berusia 2,5 tahun. Elyana merasa bahagia dengan pernikahan itu, meskipun sikap Kapten Excel begitu dingin. Namun, rasa cinta mengalahkan segalanya, sehingga Elyana tidak sadar bahwa yang dicintai Kapten Excel bukanlah dirinya.
Apakah Elyana akan bertahan dengan pernikahan ini atas nama cinta, sementara Excel mencintai perempuan lain?
Yuk kepoin kisahnya di sini, dalam judul "Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 Permohonan Bu Gina
Melihat Nada yang lengket dan tidak mau lepas dengan Excel, terpaksa Pak Arman mengijinkan menantunya menginap, meskipun hatinya dilanda amarah.
Elyana pun demikian, dia tidak menginginkan Excel menginap. Tapi, apa boleh buat, jika membiarkan Nada dibawa Excel ke villa, bukan tidak menutup kemungkinan, Nada justru dibawa kabur oleh Excel yang notabene ayah kandungnya sendiri.
"Arman, aku sungguh tidak tahu kalau menantuku pergi dari rumah. Aku tidak tahu kalau mereka sedang mengalami masalah." Pak Erik berkata pada Pak Arman dengan harapan besannya itu percaya.
"Tolong, percayalah pada kami, kami tidak tahu kalau Elyana pergi." Bu Gina ikut berkata, untuk meyakinkan besannya. Wajah mereka terlihat sangat sedih dan merasa terpukul oleh perlakuan Excel pada Elyana.
"Sudah kuduga, semua ini pasti akan terjadi juga. Ini semua memang salah kita, yang sudah menjodohkan mereka. Bahkan aku mengetahui kalau Excel tidak akan pernah mencintai anakku, di malam setelah pernikahan mereka terjadi. Aku sungguh sedih saat itu, tapi aku hanya mampu memendamnya dan berharap anakmu seiring berjalannya waktu, bisa mencintai anakku," urai Pak Arman penuh penyesalan.
Andai dulu keluarganya dan keluarga Excel tidak menjodohkan anak-anaknya, mungkin kejadian ini tidak akan menimpa Elyana.
"Tapi Arman, kita seharusnya jangan berputus asa. Kita masih bisa menyatukan mereka. Kami akan membujuk Excel ...."
Ucapan Pak Erik dipotong oleh Pak Arman, "Tidak perlu Erik. Tidak ada yang per,u diusahakan lagi. Anakku sepertinya sudah tidak ingin melanjutkan pernikahan ini. Excel bukan hanya tidak mencintai anakku, tapi dia memang tidak menginginkan anakku. Terbukti, Excel tidak mendaftarkan pernikahan itu secara kedinasan," tekan Pak Arman. Sepertinya perkataannya itu tidak bisa diganggu gugat, sehingga Pak Erik terdiam.
"Apakah alangkah baiknya mendengar keputusan dari Elyana langsung, Arman? Aku akan terima keputusan yang diambil menantuku, meskipun itu pahit," timpal Bu Gina, dia berharap Elyana berubah pikiran. Dengan bujukannya, Elyana pasti luluh.
Setelah mendengar permintaan Bu Gina, Pak Arman dan Bu Elis akhirnya menyetujui bahwa mereka menyerahkan keputusan pada Elyana, baik atau buruk.
Bu Gina meminta kepada Pak Arman dan Bu Elis untuk berbicara empat mata dengan Elyana. Setelah diijinkan, Bu Gina menghampiri Elyana dan memeluknya. Bu Gina menangis, dia tidak kuasa menahan air mata, karena tidak mau kehilangan sang menantu.
"El, sekiranya kamu masih bisa bertahan, bertahanlah El. Mama tidak mau kehilangan kamu. Mama dan papa selalu menyayangi kami. Jadi, tolong, berikan Excel kesempatan. Mama tidak ingin pernikahan kalian berakhir begitu saja," mohon Bu Gina sambil menangis.
Bu Gina sangat menyayangi Elyana, Elyana dapat merasakan itu. Tidak pernah sekalipun, selama menjadi menantu, kedua mertuanya jahat. Namun, walaupun perlakuan kedua orang tuanya baik, tetap saja yang terpenting bagi Elyana adalah sikap dan perlakuan Excel.
"Ma, Mama jangan sedih dan memohon seperti ini. Elya tahu Mama dan Papa sayang sama Elya dan Nada. Tapi, akan sia-sia jika Mas Excel tidak mencinta Elya. Mama tenang saja, Elya akan selalu menganggap Mama seperti Mama Elya sendiri. Jika kami sudah tidak ada jodoh lagi. Karena Elya tahu, Mama dan Papa sangat tulus pada Elya," ucap Elyana sembari membalas rangkulan Bu Gina. Mereka menangis berdua.
Baik Elyana maupun Bu Gina, merasa sama-sama berat untuk berpisah. Namun, apa dikata jika takdir sudah menyapa.
jodoh elyana otw....
di dunia nyata
kl aku jd mantan dah kulaporkan biar viral lah. biar hancurnya bareng bareng gk sendirian.
untung mantan istri terlalu baik, ciri khas wanita sinetron ikan terbang dng lagu kumenangis 😁🤣🤣