NovelToon NovelToon
Darah Rubah, Nafsu Naga

Darah Rubah, Nafsu Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Romansa Fantasi / Spiritual
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: S. N. Aida

Di negeri fantasi Qingya, seorang gadis bernama Lian Yue tiba-tiba membangkitkan Spirit Rubah Perak sebelum usianya genap 18 tahun—sesuatu yang mustahil dan sangat berbahaya. Kejadian itu membuat seluruh sekte mengincarnya karena dianggap membawa warisan kuno.

Saat ia kabur, Lian Yue diselamatkan oleh pewaris Sekte Naga Hitam, Shen Ryuko, lelaki dingin dan kuat. Namun ketika tubuh mereka bersentuhan, Qi mereka saling menyatu—tanda bahwa mereka adalah pasangan ritual yang hanya bisa diaktifkan lewat hubungan intim.

Sejak itu, keduanya terikat dalam hubungan berbahaya, penuh gairah, dan diburu para sekte yang ingin merebut kekuatan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. N. Aida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 — Tanda Kepemilikan

​Pagi itu, di Aula Besar Sekte Naga Hitam, udara terasa tipis dan dingin, dipenuhi ketegangan yang lebih tajam daripada angin gunung. Kabar tentang Ritual Penyembuhan Fusi Qi telah menyebar liar, meskipun Ryuko bersikeras bahwa itu hanyalah upaya medis darurat. Namun, desas-desus mengalahkan kebenaran.

​Lian Yue duduk di samping Ryuko, di meja kehormatan yang terpisah dari murid-murid lain. Ia mengenakan jubah sutra tinggi yang menutupi lehernya hingga ke dagu. Ia gemetar. Bukan karena suhu gunung, tetapi karena rahasia yang ia sembunyikan.

​Ryuko, di sisi lain, tampak tenang dan mematikan. Matanya yang keemasan menyapu murid dan tetua yang hadir, memperingatkan siapa pun yang berani melontarkan satu kata pun melawan Lian Yue.

​Pertemuan dimulai. Shen Zhaoling, Kakak Tiri Ryuko, segera berdiri. Wajahnya dipenuhi keprihatinan yang dibuat-buat, namun matanya bersinar karena kemenangan.

​“Tuan-tuan Tetua,” Zhaoling memulai, suaranya dramatis. “Saya mengapresiasi upaya Ryuko yang berani dalam menyelamatkan Nona Lian Yue. Namun, tindakan kontak tubuh total untuk Fusi Qi yang ekstrem—bahkan untuk tujuan penyembuhan—telah melanggar beberapa aturan kuno Sekte kita. Terlebih lagi, ini telah menimbulkan kegemparan di antara Sekte-sekte lain.”

​Seorang tetua berjanggut panjang, Elder Gu, mengangguk setuju. “Memang. Jika Spirit Beast Gadis Rubah itu bangkit karena Warisan Purnama, maka ketidakstabilannya adalah malapetaka bagi Sekte kita. Kita tidak bisa membiarkan Pewaris kita mengambil risiko kehancuran karena ikatan yang tak pasti.”

​Ryuko memegang tangan Lian Yue di bawah meja, genggamannya kuat dan menenangkan. Ia berdiri. “Saya bertanggung jawab. Lian Yue telah stabil. Dan Ikatan ini bukan ‘tak pasti’. Itu adalah takdir, sesuai yang dikonfirmasi Elder Mo.”

​“Takdir tanpa Ritual Ikatan Tubuh yang sempurna hanyalah bisikan, Ryuko!” balas Zhaoling, tersenyum sinis. “Kalian nyaris menyelesaikan ritual itu, dan sekarang, semua orang bertanya: apa yang Ryuko dapatkan sebagai imbalan dari risiko sebesar itu? Apakah Warisan Purnama itu sudah menjadi milik kita?”

​Pertanyaan itu menjebak Ryuko. Mengakui bahwa mereka hanya ‘hampir’ menyelesaikan ritual akan membuat Lian Yue terlihat lemah dan Ryuko tampak tidak profesional.

​Tepat pada saat itu, Elder Mo Qiang, yang selama ini diam, angkat bicara.

​“Ryuko tidak mendapatkan apa-apa, Tuan Muda Zhaoling,” kata Elder Mo, suaranya tenang, tetapi tatapannya menyiratkan segalanya. “Atau setidaknya, Ryuko tidak berusaha mendapatkan apa-apa.”

​Elder Mo menoleh, menatap Lian Yue, dan memberikan senyum tipis. “Namun, Nona Lian Yue telah mendapatkan sesuatu. Sesuatu yang mengukuhkan takdir ini.”

​Lian Yue menegang, jantungnya berdebar kencang. Ia tahu apa yang akan terjadi.

​Elder Mo bangkit dan berjalan ke arah Lian Yue. Sebelum ada yang bisa bereaksi, ia mengangkat tangannya dan, dengan gerakan cepat, ia menarik kerah jubah Lian Yue ke bawah, memperlihatkan bahu dan pangkal lehernya.

​Cahaya keemasan yang samar, seperti pantulan sisik naga yang baru lahir, terlihat jelas di atas tulang selangka Lian Yue. Meskipun hanya berupa pigmen merah muda pucat dan halus di siang hari, energi yang dipancarkannya begitu murni dan berotoritas hingga seluruh aula hening.

​Tanda Kepemilikan Naga Kuno.

​Itu adalah tanda yang diyakini telah punah ratusan tahun lalu—tanda spiritual yang muncul di tubuh pasangan yang paling rentan setelah Fusi Qi total di ambang Ritual. Tanda itu menyiratkan klaim spiritual total yang dibuat oleh Qi Naga Ryuko terhadap Spirit Rubah Perak Lian Yue.

​GERRR!

​Seluruh Aula Besar meledak dengan bisikan dan keterkejutan. Murid-murid terkejut. Para Tetua berdiri, beberapa dengan wajah ngeri, yang lain dengan tatapan penuh minat.

​Shen Zhaoling menatap Tanda itu, matanya membelalak, cengkeramannya pada meja begitu kuat hingga kayu itu retak. Rencana intrik politiknya hancur berkeping-keping. Tanda itu adalah bukti kuat.

​Ryuko juga terkejut. Ia tidak tahu tanda itu bisa terlihat oleh orang lain. Ia menyentuh area Tanda itu di bahu Lian Yue, sebuah gerakan insting yang lebih protektif daripada posesif.

​“Tanda itu!” seru Elder Gu, suaranya bergetar. “Itu adalah Tanda Kepemilikan Spiritual. Ini artinya… pewaris Ryuko telah diklaim oleh Naga Kuno sebagai Pasangan Ritualnya. Dan Spirit Beast Gadis Rubah itu telah dikunci pada Ryuko!”

​Elder Mo mengangguk. “Ini bukan lagi urusan kebijakan Sekte, tetapi urusan takdir. Tanda ini tidak bisa dipalsukan. Bahkan jika Ryuko mencoba melepaskannya, Qi Naga miliknya telah mengukir dirinya ke dalam jiwa gadis itu. Sekarang, Lian Yue bukan hanya tamu atau beban. Dia adalah nyawa dari Pewaris kita. Warisan Purnama kini terikat pada Sekte Naga Hitam melalui Tanda ini.”

​Lian Yue menutup kembali jubahnya, wajahnya memerah karena malu, tetapi ada kepuasan yang aneh dalam dirinya. Itu adalah kemenangan naluri Rubahnya.

​Ryuko berdiri, auranya kini meledak dengan otoritas yang baru.

​“Para Tetua, saya tidak berniat untuk menyembunyikannya,” kata Ryuko, suaranya kini tenang dan mengancam. “Ritual Penyembuhan Fusi Qi adalah sebuah kebutuhan. Dan jika Qi Naga saya memilih untuk mengklaimnya, maka demikianlah adanya. Lian Yue kini berada di bawah Perlindungan Mutlak Sekte Naga Hitam, dan berada di bawah Perlindungan Mutlak saya.”

​Ryuko menoleh ke Lian Yue, tatapan matanya melembut menjadi sesuatu yang penuh gairah yang tersembunyi. Lian Yue membalas tatapannya, untuk pertama kalinya, ia melihat ke dalam mata Ryuko bukan hanya ketakutan, tetapi juga kebahagiaan yang samar.

​“Saya akan menguasai Teknik Meditasi Naga-Rubah, dan saya akan memastikan Ritual Ikatan Tubuh diselesaikan tepat waktu, saat dia genap berusia 18 tahun, agar kita dapat mengaktifkan Warisan Purnama. Sampai saat itu, siapa pun yang mencoba menyentuhnya, mendekatinya dengan niat jahat, atau bahkan meragukan statusnya, akan berhadapan dengan murka Naga Hitam,” sumpah Ryuko.

​Ancaman itu jelas. Ia tidak hanya mengancam murid, tetapi juga para Tetua yang ragu.

​Shen Zhaoling mengepalkan tangannya di bawah meja. Ia telah kalah dalam putaran ini. Tanda itu adalah kartu truf yang mematikan.

​Setelah pertemuan dibubarkan, Lian Yue dan Ryuko berjalan kembali ke Paviliun Utara. Lian Yue merasa malu luar biasa karena semua mata menatap lehernya, tetapi ia juga merasa dilindungi.

​Di koridor yang sepi, Ryuko menghentikan langkahnya. Ia menarik Lian Yue ke dinding, menguncinya di antara tubuhnya dan dinding batu yang dingin.

​“Kau malu?” bisik Ryuko, tangannya meraih pangkal leher Lian Yue, tepat di mana Tanda Sisik Naga itu terukir.

​“Sangat,” bisik Lian Yue, jantungnya berdebar kencang. “Semua orang tahu…”

​“Bagus,” potong Ryuko, nadanya penuh posesif. “Biarkan mereka tahu. Biarkan mereka tahu bahwa Naga Hitam telah memilih dan mengklaim Rubah Perak.”

​Ryuko membungkuk, ia tidak mencium bibirnya, tetapi ia mencium Tanda Sisik Naga itu dengan lembut, sebuah ciuman yang mengukuhkan klaimnya di depan mata Lian Yue.

​“Aku tidak pernah menyelesaikan ritual itu, Lian Yue. Tapi Qi Nagaku melakukannya untukku. Kau adalah milikku. Takdir kita sudah tertulis di kulitmu,” bisik Ryuko, suaranya serak. “Aku akan menjadi lebih posesif sekarang. Kau harus terbiasa dengan itu.”

​Lian Yue menutup matanya, menyerah pada sensasi Qi Yang yang mengalir dari ciuman Ryuko ke Tanda itu. Ia tidak lagi menolak. Ini adalah kenyataan barunya.

​“Aku tahu,” bisik Lian Yue, memeluk erat pinggang Ryuko. “Aku tidak tahu bagaimana menjadi pasangan Naga, Ryuko. Tapi aku akan belajar.”

​Ryuko tersenyum. Itu bukan senyum dingin, melainkan senyum yang dipenuhi kemenangan. Inilah yang ia inginkan: penerimaan total.

1
Noveni Lawasti Munte
ko makin berbelit2 ya..itu2 muli konflikny
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!