NovelToon NovelToon
The Last Encore: Star Blood Universe

The Last Encore: Star Blood Universe

Status: sedang berlangsung
Genre:Vampir / Teen / Fantasi / Romansa Fantasi
Popularitas:206
Nilai: 5
Nama Author: Kde_Noirsz

"Di bawah lampu panggung, mereka adalah bintang. Di bawah cahaya bulan, mereka adalah pemburu."

Seoul, 2025. Industri K-Pop telah berubah menjadi lebih dari sekadar hiburan. Di balik gemerlap konser megah yang memenuhi stadion, sebuah dimensi kegelapan bernama The Void mulai merayap keluar, mengincar energi dari jutaan mimpi manusia.

Wonyoung (IVE), yang dikenal dunia sebagai Nation’s It-Girl, menyimpan beban berat di pundaknya. Sebagai pewaris klan Star Enchanter, setiap senyum dan gerakannya di atas panggung adalah segel sihir untuk melindungi penggemarnya. Namun, kekuatan cahayanya mulai tidak stabil sejak ancaman The Void menguat.

Di sisi lain, Sunghoon (ENHYPEN), sang Ice Prince yang dingin dan perfeksionis, bergerak dalam senyap sebagai Shadow Vanguard. Bersama timnya, ia membasmi monster dari balik bayangan panggung, memastikan tidak ada satu pun nyawa yang hilang saat musik berkumandang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kde_Noirsz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 22 : Silver Bullet Theory

Kemenangan di Paris seharusnya menjadi momen bagi IVE dan ENHYPEN untuk bernapas lega. Namun, jet pribadi yang membawa mereka kembali ke Seoul tidak terasa seperti tempat perayaan. Di dalam kabin yang mewah namun sunyi, Wonyoung menatap pantulan dirinya di jendela pesawat. Di luar, gumpalan awan putih tampak seperti kapas, namun pikirannya tertuju pada satu titik hitam di piringan peraknya yang kini tidak mau hilang.

"Kau memikirkannya?" suara Sunghoon memecah lamunannya. Ia duduk di kursi sebelah Wonyoung, memegang sebuah tablet yang menampilkan berita global.

"The Conductor bilang kita hanya menunda kiamat," jawab Wonyoung pelan. "Dan aku merasa... kita bukan lagi diburu oleh monster. Tapi oleh sesuatu yang lebih nyata."

Jake dan Yujin bergabung di area santai kabin. Wajah Jake tampak sangat serius, jauh lebih tegang daripada saat ia meretas sistem keamanan Louvre.

"Kalian harus melihat ini," Jake memutar sebuah video rekaman CCTV rahasia yang ia dapatkan dari jaringan satelit. "Ini terjadi dua jam setelah kita meninggalkan Paris."

Di layar, terlihat sekelompok pria berseragam taktis tanpa logo, menggunakan senjata yang memancarkan cahaya biru dingin. Mereka tidak menyerang monster. Mereka sedang menggeledah puing-puing ruang bawah tanah Louvre, mengambil sampel debu dari sisa-sisa Void Sentinel yang dikalahkan Wonyoung.

"Mereka adalah S.I.G.M.A (Supernatural Investigative & Global Militant Agency)," Han muncul dari bagian belakang pesawat, wajahnya pucat. "Organisasi manusia yang didanai oleh koalisi bayangan berbagai negara. Tugas mereka adalah membasmi segala hal yang tidak bisa dijelaskan oleh sains, termasuk kita."

"Tapi kita sudah jadi manusia!" seru Jay yang baru saja terbangun dari tidurnya. "Darah kita merah, jantung kita berdetak. Apa lagi yang mereka mau?"

"Bagi mereka, sekali monster tetap monster," sahut Han. "Mereka punya teori yang disebut Silver Bullet Theory. Mereka percaya bahwa energi Genesis di dalam tubuh kita adalah virus yang harus dimusnahkan hingga ke akar-akarnya agar tidak menulari umat manusia."

Seoul, 02:00 AM.

Setibanya di Bandara Incheon, rombongan tidak disambut oleh teriakan fans seperti biasanya. Agensi telah mengatur jalur VIP yang sangat rahasia. Namun, saat van hitam yang membawa Sunghoon dan Wonyoung melintasi jalanan sunyi menuju asrama, sebuah cahaya laser merah tiba-tiba muncul di kaca depan mobil.

"Tundukkan kepala!" teriak Sunghoon.

TASS!

Suara tembakan teredam terdengar. Kaca depan mobil retak, tapi tidak hancur—kaca itu telah diperkuat oleh Jake sebelumnya. Sebuah peluru perak kecil tertanam di sana, mengeluarkan asap tipis yang beraroma belerang.

"Mereka di sini!" Jay yang mengemudikan mobil langsung menginjak gas sedalam-dalamnya.

Di belakang mereka, dua motor sport hitam meluncur dengan kecepatan tinggi. Para pengendara motor itu tidak menggunakan sihir; mereka menggunakan senjata api yang dimodifikasi khusus.

"Wonyoung, ambil tas di bawah kursimu!" perintah Sunghoon.

Wonyoung menarik tas taktis dan mengeluarkan sebuah perangkat berbentuk cakram—The Prism Shield. "Jake, aktifkan frekuensi pengacau!"

"Diterima! Tahan guncangan!" suara Jake menggema dari speaker mobil.

Sebuah gelombang elektromagnetik terpancar dari van mereka, membuat motor-motor di belakang mereka sedikit oleng. Namun, para pengejar itu profesional. Salah satu dari mereka melompat dari motornya ke atas atap van.

BRAK!

Atap mobil berdentum keras. Sunghoon tidak menunggu lama. Ia membuka sunroof dan naik ke atas, mengabaikan angin kencang yang menghantam wajahnya. Tanpa kekuatan es, ia hanya mengandalkan keseimbangan dan kekuatan ototnya.

Di atas van yang melaju 120 km/jam, Sunghoon berhadapan dengan seorang agen SIGMA yang mengenakan masker gas metalik. Agen itu menghunuskan belati perak yang berkilau.

"Kalian adalah anomali yang harus dihapus," suara agen itu terdengar dingin di balik masker.

Sunghoon tidak bicara. Ia menghindari tebasan belati itu dengan gerakan ducking yang presisi, lalu memberikan pukulan kombinasi ke arah ulu hati agen tersebut. Namun, agen itu mengenakan baju pelindung keramik yang sangat keras. Tangan Sunghoon terasa sakit, namun ia tidak menyerah.

Di dalam mobil, Wonyoung melihat melalui kamera belakang bahwa motor kedua sedang membidik ban mobil mereka.

"Jay, miringkan mobilnya ke kiri!" teriak Wonyoung.

Wonyoung membuka jendela samping dan mengeluarkan busur karbonnya. Ia tidak membidik orangnya, melainkan tangki bensin motor tersebut. Dengan satu tarikan napas yang tenang, ia melepaskan anak panahnya.

BUM!

Motor itu meledak, menciptakan dinding api yang menghalangi jalan.

Di atas atap, Sunghoon berhasil merebut belati perak milik sang agen. Ia menyadari sesuatu: belati itu memiliki ukiran simbol yang sama dengan piringan peraknya. "Kalian menggunakan teknologi Hunter untuk memburu Hunter?"

Agen itu tidak menjawab dan mencoba menarik pelatuk senjata kejut di lengannya. Sunghoon dengan cepat menendang dada agen tersebut hingga ia terlempar jatuh ke aspal jalanan.

Sunghoon kembali masuk ke dalam mobil, napasnya memburu. Tangannya gemetar, dan ada luka gores di pipinya yang mengeluarkan darah segar. Merah. Bukan ungu.

Mereka sampai di markas rahasia Hunter di bawah kedai kopi dengan selamat, namun suasana di sana sangat mencekam. Yujin, Gaeul, dan member lainnya sudah menunggu dengan cemas.

"Mereka benar-benar menggunakan peluru perak," ucap Jake sambil mengamati peluru yang diambil dari kaca van. "Tapi ini bukan perak biasa. Ini adalah Isotop Perak-210. Jika peluru ini masuk ke aliran darah kalian, ia akan melacak sisa-sisa energi Genesis di sel kalian dan menghancurkannya dari dalam. Kalian akan mati dalam kesakitan yang luar biasa."

Wonyoung duduk di kursi kayu, menatap belati yang berhasil direbut Sunghoon. "Jadi ini yang mereka sebut Silver Bullet Theory. Mereka tidak butuh monster untuk memusnahkan kita. Mereka menggunakan sains untuk menghakimi kita."

"Yang lebih buruk," Han masuk dengan laporan baru. "SIGMA telah meretas database agensi. Mereka tahu jadwal konser kita berikutnya. Mereka tidak akan menyerang di tempat sepi lagi. Mereka akan menyerang di tengah konser, di depan ribuan penonton, untuk menunjukkan kepada dunia bahwa 'pahlawan' mereka adalah ancaman biologis."

Sunoo dan Ni-ki tampak ketakutan. "Kenapa mereka melakukan ini? Kita sudah menyelamatkan Paris! Kita menyelamatkan Seoul!"

"Manusia takut pada apa yang tidak bisa mereka kendalikan, Ni-ki," ucap Sunghoon sambil mengobati luka di pipinya. "Bagi SIGMA, keselamatan dunia adalah ketertiban tanpa variabel supernatural. Dan kita adalah variabel itu."

Wonyoung berdiri, matanya memancarkan tekad yang lebih tajam dari belati perak di atas meja. "Jika mereka menginginkan perang sains, kita beri mereka fakta. Tapi kita tidak bisa terus bersembunyi. Kita harus mengekspos siapa SIGMA sebenarnya sebelum mereka mengekspos kita."

"Bagaimana caranya?" tanya Yujin.

"Pecahan kesembilan," ucap Jake tiba-tiba. Layar monitornya menampilkan lokasi baru. "Pecahan itu tidak berada di tangan monster. Ia berada di dalam laboratorium pusat SIGMA di Incheon. Mereka menggunakan energi pecahan itu untuk menciptakan senjata peluru perak mereka."

Semua orang terdiam. Menyusup ke markas militer manusia jauh lebih berbahaya daripada menyusup ke sarang monster. Manusia punya logika, taktik, dan teknologi yang bisa mendeteksi setiap gerak-gerik mereka.

"Kita akan masuk ke sana," ucap Sunghoon. "Bukan sebagai vampir, bukan sebagai idola. Tapi sebagai manusia yang menuntut haknya untuk hidup."

Malam itu, Wonyoung dan Sunghoon berdiri di balkon markas, menatap langit Seoul yang mulai mendung.

"Sunghoon-ssi, apa kau merasa kita salah?" tanya Wonyoung pelan. "Maksudku... mungkin dunia memang lebih aman tanpa ada jejak Genesis sama sekali. Mungkin kita memang seharusnya tidak ada."

Sunghoon menggenggam tangan Wonyoung. Tangannya terasa kasar karena luka-luka pertempuran tadi, namun genggamannya sangat hangat.

"Dunia ini tidak pernah aman, Wonyoung-ah. Ada atau tanpa kita, kegelapan akan selalu ada. Bedanya, kita memilih untuk berdiri di depan kegelapan itu. Jika mereka ingin menghapus kita dengan peluru perak, maka mereka harus menjelaskan pada dunia kenapa mereka membenci cahaya yang kita bawa."

Wonyoung tersenyum, menyandarkan kepalanya di bahu Sunghoon. "Teori peluru perak... mereka bilang perak bisa membunuh monster. Tapi mereka lupa satu hal."

"Apa itu?"

"Perak juga bisa memantulkan cahaya. Dan besok, kita akan memantulkan cahaya itu tepat ke wajah mereka."

Musuh mereka kini bukan lagi makhluk dari dimensi lain, melainkan organisasi manusia yang memiliki otoritas dan teknologi. Keabadian mungkin sudah hilang, tapi pertempuran untuk mempertahankan keberadaan mereka baru saja dimulai.

"The silver bullet is meant for the monster, but what happens when it's aimed at a beating human heart?"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!