NovelToon NovelToon
Aku, Suami Dan Sahabatku

Aku, Suami Dan Sahabatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Duda / Selingkuh / Pelakor / Wanita Karir / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:24.7k
Nilai: 5
Nama Author: Susanti 31

Namanya Diandra Ayu Lestari, seorang perempuan yang begitu mencintai dan mempercayai suaminya sepenuh hati. Baginya, cinta adalah pondasi rumah tangga, dan persahabatan adalah keluarga kedua. Ia memiliki seorang sahabat yang sudah seperti saudara sendiri, tempat berbagi rahasia, tawa, dan air mata. Namun, sebaik apa pun ia menjaga, kenyataannya tetap sama, orang lain bukanlah darah daging.

Hidupnya runtuh ketika ia dikhianati oleh dua orang yang paling ia percayai, suaminya, dan sahabat yang selama ini ia anggap saudara.

Di tengah keterpurukannya ia bertemu ayah tunggal yang mampu membuatnya bangkit perlahan-lahan.

Apakah Diandra siap membuka lembaran baru, atau masa lalunya akan terus menghantui langkahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susanti 31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sidang Pertama

Diandra menarik napas panjang dan menghembuskannya secara perlahan sebelum turun dari mobilnya untuk bertemu seseorang di sebuah restoran ramai pengujung. Sebenarnya ia enggang bertemu sebab pertemuan mereka tentu saja akan membuka luka lama di hati Diandra.

Namun, di sisi lain ia tidak ingin menghidari orang-orang yang menyakitinya. Akan ia perlihatkan bahwa pengkhianatan mereka tidak mampu membuatnya jatuh dan putus asa.

Diandra meletakkan tas tangannya di atas meja sebelum duduk di hadapan Olivia yang meminta untuk bertemu secara pribadi.

"Mau makan apa? Biar aku yang traktir," ujar Diandra sembari meneliti menu makanan yang tergeletak di atas meja.

"Kenapa kamu jahat banget sih? Merebut semuanya dari mas Ramon dan membuat aku dan dia bertengkar," todong Olivia.

"Jahat?" Diandra beralih menatap Olivia, meletakan daftar menu di atas meja. "Menurut kamu definisi jahat itu seperti apa Olivia? Apakah mengambil milik sendiri sebuah kejahatan? Bukannya yang jahat itu orang yang mengambil milik orang lain?" tanya dengan sebelah alis terangkat.

"Aku kira kamu datang padaku untuk meminta maaf, ternyata malah menuduhku jahat."

"Suami yang selalu kau banggakan itu bukan siapa-siapa jika bukan hartaku. Sudah baik aku masih berbaik hati memberikannya pekerjaan. Takut saja istri dan mamanya nggak makan."

"Diandra!" Olivia berdiri dan hendak melayangkan tangannya pada Diandra.

"Jangan mengotori tangan lentikmu Olivia. Sebaiknya pertahankan kecantikanmu itu, jangan sampai suami yang kau rebut kembali jatuh cinta padaku." Menghempaskan tangan Olivia dan berlalu tanpa memesan apapun.

Diandra tersenyum mendengar teriakan histeris dari Olivia.

"Good aku suka gayamu." Grace bertepuk tangan, bangga pada sahabatnya yang lebih badas dari sebelumnya. Sejak tadi wanita itu ada di dalam mobil memperhatikan interaksi Diandra dan Olivia.

Hampir saja dia menerobos masuk kalau saja Olivia berhasil menampar Diandra.

"Terimakasih Grace, kalau bukan kamu aku mungkin masih terpuruk."

"Sama-sama Sayang. Nanti kamu balas saja dengan menjadi kakak iparku." Grace tertawa.

"Aku perhatikan kamu pengen banget jadiin aku kakak ipar. Memangnya pak Gerald mau?"

"Mau memangnya? Kalau iya aku tanya ...."

"Grace aku cuma bercanda, untuk sekarang aku nggak mau mikirin cinta-cintaan, apalagi sampai jenjang pernikahan." Diandra buru-buru memotong ucapan sahabatnya.

"Bu Diandra."

Grace dan Diandra menoleh ke sumber suara dan mendapati Gerald jalan menghampiri mereka. "Setengah jam lagi sidang pertama."

"Saya hampir lupa." Diandra beralih pada sahabatnya. "Grace aku duluan ya."

"Oke calon kakak ipar." Membentuk jarinya O dan masuk ke mobil.

"Mari."

"Terimakasih sudah menjemput saya, Pak."

"Sama-sama, lagian sudah tugas saya memastikan kasus perceraian bu Diandra berjalan lancar."

"Untuk harta goni-gini?"

"Bu Diandra tenang saja, saya dan rekan sedang mengumpulkan bukti aliran dana sebanyak-banyaknya."

"Terimakasih, tapi jika memang nggak memungkinkan jangan terlalu dipaksakan. Saya nggak butuh harta itu, saya hanya ingin mereka membayar rasa sakit saya."

"Akan saya usahakan, orang seperti mereka nggak perlu dikasihani."

"Pak Gerald lebih bersemangat dibandingkan saya, seolah mempunyai dendam pribadi."

"Sekentara itu?" Gerald melirik Diandra yang duduk di samping kemudi.

"Iya."

"Kamu benar, saya dendam pada orang yang suka selingkuh sebab saya tahu sakitnya seperti apa." Mengungkap luka dengan tawa.

"Artinya saya memilih orang yang tepat."

***

Ramon, pria itu lebih dulu datang ke persidangan sehingga dapat menyaksikan Diandra yang baru saja tiba di ruang persidangan di temani oleh kuasa hukumnya-Gerald Jovin Michio. Pengacara handal sekaligus CEO Kantor Hukum Michio.

Ini lah salah satu alasan kenapa dulu Ramon tidak suka jika Diandra terus bertemu Gerald. Pria itu terlalu tinggi jika disandingkan dengannya.

Mata Ramon seolah enggang berkedip melihat betapa berkarismanya Diandra. Wanita itu semakin cantik dengan pakaian formal, berbeda saat hubungan mereka baik-baik saja.

"Seharusnya aku nggak bodoh memilih Olivia," gumam Ramon.

Tangan Ramon mengepal, amarah menguasainya ketika melihat Gerald menarik kursi untuk Diandra duduk, belum lagi keduanya saling melempar senyum.

Ketuk palu dari hakim menandakan sidang di mulai. Mengikuti semua prosedur sidang pertama dan menghabiskan waktu sekitar setengah jam, akhirnya sidang di tutup dan sampai pada tahap mediasi.

Di ruangan yang lebih kecil dari sebelumnya, Diandra duduk tenang di temani oleh Gerald yang berhadapan langsung dengan Ramon.

"Ibu Diandra, Bapak Ramon, sesuai aturan, kami memberikan kesempatan untuk bermusyawarah. Mungkin masih ada jalan rukun yang bisa ditempuh," ucap mediator yang ditunjuk oleh hakim.

"Saya sudah mantap dengan keputusan saya. Nggak ada lagi yang perlu dipertahankan," jawab Diandra tanpa keraguan dalam hatinya.

Berbeda dengan Ramon yang tampak keberatan.

"Klien kami merasa rumah tangganya sudah tidak sehat lagi. Karena itu, beliau mengajukan gugatan ini," lanjut Gerald lebih profesional untuk memperjelas keinginan Diandra.

Ramon menggebrak meja bundar yang menjadi batas dengan Diandra. "Aku nggak akan menceraikanmu Diandra. Semuanya hanya kesalahpahaman, kita bisa memperbaiki semuanya."

"Maaf mas Ramon, tapi kesempatan itu sudah nggak ada lagi."

"Kamu ingin bercerai karena dia kan?" Ramon menunjuk Gerald, membuat pria itu sigap berdiri.

"Sepertinya mediasi tidak akan berakhir baik." ujar Gerald tenang.

"Baik, saya akan sampaikan kepada majelis hakim. Sidang akan dilanjutkan ke tahap kedua."

Diandra memejamkan matanya sebentar, satu beban lagi terlepas dari pundaknya. Ia berdiri usai mediator mengakhiri sesi mediasi. Berjalan beriringan bersama Gerald menuju pintu utama.

"Diandra!" Ramon datang tiba-tiba dan menarik tangan Diandra, bahkan mengcengkeramnya sangat kuat.

"Lepaskan tangan Anda!" Gerald pun melakukan hal yang sama pada tangan Ramon. "Jika sampai kelien saya terluka, saya akan menuntut anda!"

Cengkeraman itu terlepas, bukan karena ancamam Gerald tetapi tangannya terasa sakit akibat ulah kuasa hukum istrinya.

"Ini urusan rumah tangga saya, kamu nggak usah ikut campur!"

"Bagaimana bu Diandra?" Gerald melirik Diandra yang diam saja.

"Saya nggak punya hubungan dengannya, sebagai kuasa hukum, anda harus menjaga saya," jawab Diandra dan berlalu.

"Sialan!" Ramon meninju udara sakin kesalnya.

Sedangkan yang membuat pikiran dan hati Ramon bentarakan, duduk diam di dalam mobil. Bernapas tidak teratur karena dada yang terasa sesak entah karena apa.

"Minum dulu, Bu." Gerald memberikan air minum yang baru saja ia beli di pinggir jalan ketika melihat kliennya seolah banyak pikiran.

"Boleh saya nggak hadir di sidang selanjutnya?"

"Boleh, jika memang bu Diandra merasa keberatan hadir saya akan menangani semuanya. Terlebih bu Diandra sudah hadir di persidangan pertama."

"Syukurlah."

"Kalau boleh tahu bu Diandra masih mencintai pak Ramon?"

Meski samar, Gerald dapat melihat anggukan dari kliennya. Pantas saja wanita itu tidak banyak bicara usai bertemu Ramon. Cinta memang sulit di definisikan, beruntungnya meski masih cinta Diandra tidak bodoh mempertahankan rumah tangga mereka.

"Bu Diandra sibuk? Saya ingin menjemput Bian sebelum mengantar ibu ke perusahaan."

.

.

.

.

.

.

Nggak tau ibu bucin mau ngomong apa🤔

1
Dewi
lanjut kak
Maria Kibtiyah
buta si geral terlalu cinta ma si alice dr wonderland🤣
Arsyad Algifari.
masih lah ka mau nambah malah😁😁
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
lagi dong upnya🥰🥰
dyah EkaPratiwi
move on gerald
Ma Em
Diandra semoga gugatan cerainya bisa kabulkan sama pengadilan , dan untuk Gerald jgn ingat terus yg sdh berlalu move on dan bangkitlah tunjukan pada Alice bahwa Gerald bisa melupakannya jgn sampai karena kamu msh cinta sama Alice nanti jadi Diandra yg rugi karena kalah dlm sidang melawan Alice dan Diandra sdh percaya sama kamu Gerald jgn sia siakan kesempatan untuk membuat Diandra bangga padamu Gerald .
luvita luvita
masih
Adi Sudiro
keluar dari rumah orang tuanya
ni manusia oon apa terlalu pintar ya🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Ma Em
Diandra mempercayakan perceraian nya pada pengacara Gerald tapi karena pengacara Ramon adalah mantan istrinya jadi Gerald kalah di pengadilan kalau begitu yg rugi Diandra akibat pengacaranya yg tdk bisa memisahkan masalah pekerjaan dgn masalah pribadinya , lbh baik Diandra ganti pengacara saja daripada nanti malah Ramon yg menang dipersidangan dan Diandra kalah gara2 pengacara nya tdk kompeten .
Maria Kibtiyah
alot bgt kayaknya kasusnya
Nena Anwar
move on dong Gerald masa lalu ya masa lalu kenapa harus dibawa2 ke pekerjaan jika seperti itu terus yg ada Alice merasa menang dari kamu dan merasa masih dicintai,,,ayo Diandra tunjukan taringmu ada Grace yg akan membantu kamu cukup selama ini kamu dibodohi oleh Ramon dan Olivia kini waktunya kamu melawan
Rahma Inayah
semoga pengadilan ke 3 diandra bs hadir dan bs memenagkan sidang pengadilan
Nena Anwar
jangan terlalu membanggakan diri Alice jika nanti kalah dipersidangan kamu akan nangis
Oma Gavin
semoga perceraian diandra bisa dimenangkan dan alice gantian menjerat ramon biar olivia ngereog
Dini Anggraini: setuju bunda 👍👍😍😍😍
total 1 replies
Ma Em
Semoga Diandra berjodoh dgn Gerald buang jauh jauh si Ramon orang cuma hdp numpang sama istri saja belagu Ramon lupa dia kira perusahaan yg Ramon kelola miliknya tdk tahunya setelah ketahuan selingkuh dgn Olivia hdpnya numpang sama Diandra mertuanya Diandra kira yg kaya si Ramon ga tahunya itu hartanya Diandra , sekarang menyesal Ramon nikah dgn Olivia karena hdp nya kembali seperti dulu lagi hdp susah .
Maria Kibtiyah
ulet bulunya banyak
Rahma Inayah
pede bener si ulat bulu bakal menangi kasus ramon...
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
apakah demitnya pengacara si Ramon😅
Nena Anwar
jangan2 Alice jadi pengacaranya Ramon,,,yah Grace kamu ketahuan bohong tuh 😄😄😄 harusnya Grace kasih kode dulu sama Bian
Rahma Inayah
mantan gelard pengacara juga mkn dia yg jd kuasa hukum ramon.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!