NovelToon NovelToon
Istri Terhina Menjadi Ibu Susu Bayi CEO

Istri Terhina Menjadi Ibu Susu Bayi CEO

Status: tamat
Genre:Ibu Mertua Kejam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / CEO / Ibu susu / Cinta Terlarang / Balas Dendam / Tamat
Popularitas:490.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Arsyi seorang wanita sederhana, menjalani pernikahan penuh hinaan dari suami dan keluarga suaminya. Puncak penderitaannya terjadi ketika anaknya meninggal dunia, dan ia disalahkan sepenuhnya. Kehilangan itu memicu keberaniannya untuk meninggalkan rumah, meski statusnya masih sebagai istri sah.

Hidup di tengah kesulitan membuatnya tak sengaja menjadi ibu susu bagi Aidan, bayi seorang miliarder dingin bernama Rendra. Hubungan mereka perlahan terjalin lewat kasih sayang untuk Aidan, namun status pernikahan masing-masing menjadi tembok besar di antara mereka. Saat rahasia pernikahan Rendra terungkap, semuanya berubah... membuka peluang untuk cinta yang sebelumnya mustahil.

Apakah akhirnya Arsyi bisa bercerai dan membalas perbuatan suami serta kejahatan keluarga suaminya, lalu hidup bahagia dengan lelaki baru?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter - 9.

Malam itu setelah menitipkan baby Aidan pada Sinta, Arsyi melangkah keluar untuk bertemu Rendra dengan hati yang diliputi gelisah. Demi ide yang ia pendam, Rendra harus bersedia mendukungnya.

Bertanya pada beberapa pelayan, ia akhirnya mengetahui bahwa Rendra tak berada di kamar Raisa melainkan di ruang kerjanya. Dengan keberanian yang setengah dipaksakan, Arsyi mengetuk pintu. Suara rendah dari dalam mengijinkannya masuk.

“Ada apa? Ini sudah larut malam. Kenapa kau tidak menjaga anak itu?” suara Rendra terdengar dingin, tajam.

“Tuan kecil bersama Mbak Sinta. Saya... ingin mengajukan sebuah ide demi kesembuhan Nyonya Raisa.”

Sebelah alis Rendra terangkat, ada rasa ingin tahu yang samar terlihat. “Katakan.”

Arsyi menelan ludahnya, lalu dengan hati-hati ia berkata. “Saya bukan ingin ikut campur, tapi demi Tuan kecil... dan demi Nyonya Raisa, bisakah Tuan menceritakan, mengapa istri Tuan jatuh sakit?”

Tatapan Rendra seketika menggelap, ada badai yang berputar dalam matanya. “Lancang! Pergi!”

Arsyi tersentak, dadanya bergemuruh. Ia tahu dirinya baru saja menyentuh luka terdalam pria itu. Namun bukannya mundur, ia justru memberanikan diri.

“Apa Tuan tega membiarkan Tuan kecil tumbuh tanpa dikenali oleh ibu kandungnya seumur hidup?”

Rendra menatap Arsyi dengan pandangan menusuk, seolah hendak mengoyak keberaniannya.

“Kau__” kata-kata itu nyaris terlontar, tapi akhirnya tertahan di ujung bibirnya. Setelah hening panjang, ia mendesis. “Katakan idemu, tapi jangan berpikir aku akan mudah setuju.”

Arsyi menghembuskan napas panjang yang sejak tadi tertahan. Setidaknya, ia telah menembus dinding yang sulit ditembus. “Seperti yang saya katakan, saya butuh penjelasan. Saya ingin tahu alasan sebenarnya mengapa Nyonya Raisa sakit.”

Rendra bangkit dari duduknya, melangkah ke arah jendela besar. Punggungnya tegak, namun bayangan tubuhnya tampak rapuh diterpa cahaya lampu. Ia memejamkan mata, menahan sesuatu yang jelas masih menorehkan luka di hatinya. Dan perlahan, ia mulai membuka tabir yang lama terkunci.

Arsyi hanya bisa diam, mendengarkan Rendra bercerita bagaimana ia merelakan Raisa menikah dengan Rio meski ia mencintai wanita itu. Mereka bertiga adalah sahabat sejak SMA, dipertemukan oleh takdir.

Sesekali Arsyi mengangguk, hatinya makin tercekat oleh setiap kata yang terucap. Hingga pada akhirnya ia memahami, Raisa adalah perempuan yang teramat dicintai oleh dua pria namun juga perempuan yang nasibnya dihancurkan secara tragis.

“Jadi... kakak iparnya tega menodai Nyonya Raisa? Lalu, setelah itu... apa yang sebenarnya terjadi?” suara Arsyi bergetar oleh iba, namun ia memaksakan diri bertanya.

Rendra berbalik, mendekatkan wajahnya ke arah Arsyi. Tatapannya sedingin jurang terdalam. “Ini rahasia kelam kami! Jika kau tahu, kau harus berjanji dengan nyawamu. Sampai kapan pun, jika hal ini terhembus keluar... aku sendiri yang akan mencabut hidupmu.”

Glek!

Arsyi menelan ludahnya dengan susah payah. Rasa takut menjalar, tapi hatinya sudah bulat. “Jika saya melanggar, saya rela mati di tangan Anda.”

Rendra terdiam beberapa detik, ia memalingkan wajah lalu kembali bersuara dengan nada berat yang sarat luka.

“Saat Rio mengetahui apa yang diperbuat kakak laki-lakinya, ia mencoba membunuh kakaknya sendiri. Tapi insiden itu berakhir tragis... Rio yang kehilangan nyawa.”

Arsyi membekap mulutnya agar teriakan tak meluncur keluar, tubuhnya bergetar hebat.

“Rio meninggal tepat di depan Raisa,” lanjut Rendra, suaranya serak. “Ia menyaksikan pria yang paling ia cintai meregang nyawa di hadapannya. Sejak saat itu... Raisa tenggelam dalam jurang depresi. Keluarga Rio menutup rapat tragedi itu, bahkan menyiksanya setiap kali Raisa mencoba mengingat. Untung saja aku datang, meski terlambat. Saat kutemukan, Raisa sudah berada di ambang kehancuran.”

Rendra menahan napas, lalu meneruskan dengan getir. “Tak lama, Raisa hamil. Ia histeris, berteriak tak ingin mengandung anak kakak iparnya. Aku sendiri tak pernah tahu, apakah bayi itu darah daging Rio... atau hasil nista dari pria keji itu. Tapi saat itu aku memutuskan satu hal, aku akan melindunginya. Aku menikahinya, namun... tak ada perubahan. Raisa semakin memburuk, hingga akhirnya harus kutitipkan pada fasilitas rumah sakit jiwa terbaik. Tetapi, tetap saja tak ada kemajuan sampai hari ini.”

Arsyi menunduk, kedua tangannya mengepal erat di dada. Matanya panas, dadanya perih. Hidup Raisa, ternyata tak berbeda jauh darinya. Disiksa, dipenjara dalam luka dari keluarga suaminya. Bedanya, penderitaan Raisa jauh lebih kejam. Wanita itu korban pemeerkosaann, dan korban kehilangan cinta sejatinya dalam satu waktu.

Keheningan menggantung setelah kalimat terakhir Rendra lenyap ditelan udara. Ruangan kerja itu seolah membeku, hanya terdengar detak jam dinding yang kian menekan dada.

Arsyi menatap pria di depannya dengan perasaan campur aduk. Antara iba, hormat sekaligus getir. Betapa berat beban yang dipikul Rendra selama ini, betapa dalam luka yang ia simpan sendirian.

Namun lebih dari itu, Arsyi justru semakin yakin. Raisa tidak boleh terus terpuruk dalam kegelapan. Bukan hanya demi dirinya, melainkan juga demi seorang bayi kecil yang berhak merasakan kasih sayang ibunya.

“Tuan... saya mungkin hanyalah orang luar yang tak tahu apa-apa tentang luka kalian. Tapi saya percaya... Nyonya Raisa masih bisa diselamatkan. Mungkin tidak untuk kembali seperti dahulu, tapi setidaknya... untuk mengenali Tuan kecil, untuk merasakan sedikit cahaya dalam hidupnya.”

Rendra menoleh perlahan, matanya memerah seolah ada bara yang lama terpendam. “Kau bicara seakan itu mudah! Berbulan-bulan ini aku berjuang, tapi hasilnya nihil. Raisa semakin hancur, semakin menjauh dari dunia!”

Arsyi menggenggam tangannya erat di depan dada, seolah menahan perihnya sendiri. “Saya mengerti. Saya pun... pernah terjebak dalam jurang yang sama, Tuan. Luka yang ditorehkan oleh orang yang seharusnya melindungi, justru menghancurkan. Tapi... bukankah justru karena itu, kita tak boleh menyerah?”

Kata-kata Arsyi menggema di dalam hati Rendra, memecah kebekuan yang selama ini ia pendam. Untuk pertama kalinya, lelaki itu terlihat rapuh seakan topeng kekuatannya runtuh.

Akhirnya dengan suara rendah penuh getir, Rendra berkata. “Kau benar... tapi aku takut. Takut melihat Raisa semakin tersiksa, takut ia menolak bayinya. Bagaimana bila semua usahamu hanya membuat lukanya semakin dalam?”

Arsyi menatapnya dengan mata berkaca-kaca, tapi penuh keteguhan. “Mungkin saya bukan siapa-siapa, Tuan. Tapi izinkan saya mencoba. Demi Nyonya Raisa... dan demi Tuan kecil Aidan, yang berhak dipeluk ibunya. Jika semua gagal, saya akan menanggung semua risikonya.”

Rendra terdiam lama. Pandangannya jatuh pada meja kerjanya, lalu beralih pada wajah Arsyi yang tampak begitu tulus.

Helaan napas berat meluncur dari dadanya, seolah melepaskan beban yang selama ini tak pernah ia bagi pada siapa pun. “Baiklah... aku akan memberimu kesempatan. Tapi ingat Arsyi... satu kesalahan kecil saja, aku tak akan ragu menghentikanmu dan menghukummu!”

“Terima kasih, Tuan. Saya berjanji, saya akan melakukan segalanya untuk Nyonya Raisa dan Tuan kecil.”

“Apa ide mu?“

“Begini...“ Arsyi mulai menjelaskan idenya.

Rendra mendengarkan ide Arsyi tanpa menginterupsi, lantas di balik tatapannya... ada harapan.

Sementara Arsyi dengan langkah gemetar namun mantap, keluar dari ruangan itu setelah menjelaskan idenya. Malam terasa semakin dingin, namun di dalam dadanya nyala tekad kecil mulai tumbuh. Tekad untuk mengembalikan cahaya pada seorang perempuan, yang hampir seluruhnya ditelan kegelapan.

Esoknya...

1
Mah Ihsan
cerita yang menarik
Zainab Ddi
kayaky seru
Ruk Mini
sgt menginspirasi..alur sat set,tpi kena smua , akhir yg Bahagia, tnp beban, sgt menghibur thor, tq d tgg karya" mu lgi🙏👍👍👍
Inooy
makin meletup peperangan balas dendam nya niih 🙈
Inooy
nah lhooo,,siap2 tuh yg jd mata2 nya tuan Erlan..siap2 d kuliti Rendraaa..dn kamu Maya, bersiaplah menerima kemarahan Rendra!!!
Inooy
aaaaahh bang Rendra mulai protective niih,,bagus bang Reen jangan pernah tinggalkan Arsyi dn Aidan..kemana pun abang pergi mereka harus d bawa jg, apalgi d rumah mu ada mata2 nya kluarga Erlan alias kluarga nya Jerry..tanpa TOM yaaaa!? 🤣
Inooy
iya betul apa yg d katakan Daniel Saa, jd kamu harus kuat..harus bisa menghadapi kenyataan yg ada,,karena kini kluarga Erlan sedang mengincar Rendra..khusus nya anak kamu yg d titipkan k Rendra dn Arsyi, Saa...
jd jangan biarkan mereka merebut anak mu dr Rendra dn Arsyi, Saa!!!!
Inooy
perang akan d mulai niih,,,

pa Erlan bener2 yaaaa..bukan nya kematian anak2 nya d jadikan bahan introspeksi diri, malah d jadikan alasan bwt balas dendam...
heeeyy paaa, Raisa melakukan itu smua karena ulah anak bapa sendiri yg telah merudapaksa nya..bapa pikir sendiri deeh d saat Raisa jd istri nya Rio, anak bapa yg bernama Jeffry malah melecehkan nya..dn yg lebih menyakitkan nya lg, kluarga bapa melindungi perbuatan bejat anak bapa sendiri seolah olah Raisa lah yg telah menggoda Jeffry..pikir paaa pikiir,,wanita baik2 mana yg akan diam aj d perlakukan seperti iniiii...
skarang malah bapa mengobarkan dendam bapa yg tidak pada tempat nya, hhadeeeuh...
Inooy
waduuuhh mulai tegang nih cerita,,jd deg2an takut Rendra dn Arsyi kena balas dendam nya Maya dn kluarga nya Jeffry 🙈
Inooy
cie..cieeee,,yg pengen d panggil abaaang 😅
eeehh tp bener jg Ren lebih baik panggil abang dr pada tuan..berasa kembali k masa penjajahan 'TUAN TANAH' 🤣🤣🤣🤣/Facepalm/
Inooy
ternyata kamu udh benar2 sembuh Saa tinggal rasa trauma aj yg belum benar2 pulih..dn skarang kamu mulai bersandiwara demi menyatukan Rendra dn Arsyi,,kamu benar2 sahabat sejati Saa 🥺
Inooy
wkwkwkwk,,dengan alasan utk berterima kasih yg baik padahal kamu emg beneran pengen d suapi Arsyi hhadeuuuhh..modus mu tuaaan kaya ABG labil 🤦‍♀️
Inooy
karena kamu berharap ada rasa cemburu d hati Arsyi, tp sayang nya Arsyi biasa biasa aj tuuuh!?
kamu kesel y Reen ternyata Arsyi g cemburu dengan kedekatan mu ama Raisa 🤭
Inooy
diiih jd pengen ngakak aq, bisa2 nya Rendra berharap Arsyi cemburu karena kedekatan nya ama Raisa ckckck
Inooy
tuuh kaan kaaan,,pasti perasaan itu lambat laun akan hadir jg karena terbiasa ❤️
Inooy
senyum mu membuat hati ku berbunga bunga, Aaarr...🤭
Inooy
hihihi,,kasian banget kamu Reen jd bahan ketawaan para art muu..sabar y Reen, ambil aj hikmah nya dr sandiwara ini,,oke??
Inooy
waduuuh Raisa makin penasaran dengan status palsu nya Rendra Arsyi 🤭
Inooy
skarang kamu boleh bilang klo Raisa adalah satu2 nya istri kamu,,tp tunggu smp waktu nya tiba..aq jamin kamu bakalan lengket ama Arsyi dn kamu bakalan bucin parah ama Arsyi!!!
Inooy
makin seru cerita nya niiihh 👍👍❤️🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!