Seorang pria yang terdampar ditengah hutan dan mengalami luka parah akibat mobilnya masuk ke dalam jurang.
saat ia tersadar, ia sudah berada didapam sebuah bilik yang ditemani oleh wanita cantik.
Siapakah Wanita itu? dan apakah ia akan selamat, serta dapat kembali ke rumahnya dan mengungkap siapa yang telah membuatnya berada didalam jurang?
Ikuti kisah selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua puluh dua
Kreeeek
Pintu terbuka. keduanya mendapati pemuda itu sudah berada diambang pintu dengan menggunakan celana pendek dan kaos oblong saja. ia sudah rapi dan sepertinya juga baru selesai mandi.
Endah Yulia memandangi penampilan puteranya yang tak biasa.
"Kamu mau kemana, Sayang?" tanya Endah Yulia dengan hati yang begitu khawatir.
"Kenapa Kau lama sekali membuka pintu? Membuat mamamu khawatir saja." Jhonatan menimpali.
"Aku lagi ditoilet, buang hajat," jawab Kenzo dengan cepat.
Jhonatan mendenguskan nafasnya dengan kesal. "Sudahlah, Ma. Tak ada yang perlu dikhawatirkan," Jhonatan meraih pundak istrinya.
"Tunggu, kau mau kemana?" Ebdah Yulia tak ingin melepaskan puteranya begitu saja, apalagi dalam kondisi yang belum benar sembuh.
"Aku menemukan gadis itu, Ma. Dia sedang digerai salah satu makanan dan aku akan membawanya pulang," ucap Kenzo dengan cepat. Ia tidak ingin membuang waktu dengan obrolan bersama mamanya.
"Maaf, Ma. Kenzo harus cepat, dia dalam bahaya," ucap pemuda itu bergegas menuruni anak tangga.
Endah Yulia kedua membolakan matanya. Ia merasakan jika ini tidak dapat dibiarkan. Ia harus membawa puternya ke psikiater.
"Kenzo, tunggu. Gadis itu tidak ada. Kamu hanya berhalusinasi," teriak Endah Yulia mencoba mencegah langkah puternya.
Namun Pemuda itu tidak mengindahkan mamanya. Ia terus berjalan keluar menuju garasi mobil dan ingin menuju tempat dimana kini Adhisti sedang diserang oleh orang-orang kiriman dari Josep.
Sementara itu, Adhitii telah melumpuhkan lawannya. Ia membuat para pria yang tadi menyerangnya mengalami patah tulang dan meringkuk dilantai dengan wajah meringis menahan sakit.
Gadis itu kembali ke mejanya, lalu menghabiskan pesanannya dan membayar dengan uang logam yang terbuat dari emas 24 karat.
"Ini untuk membayar pesanan dan mengganti kerusakan," ucap Adhisti dengan nada dingin.
Seketika pemilik geray membolakan kedua matanya, dan mulutnya terbuka lebar menerima pembayaran yang sangat membingungkan sekaligus membuat mereka senang.
Sebab harga makanan itu tidak sebanding harga dengan uang logam yang terbuat dari emas tersebut.
Adhisti melangkah keluar dengan santai. Ia melewati para pramusaji yang menatapnya takjub sekaligus takut akan kemampuan yang dimiliki oleh gadis misterius itu..
Dalam kerlingan mata saja, Adhisti sudah menghilang dari pandangannya dan tidak lagi terlihat dimana keberadaannya, membuat semua merasa bingung.
Saat bersamaan, Kenzo bergegas memasuki gerai makanan yang sama seperti dalam informasi yang diberikan oleh para bodyguardnya.
Ia melihat beberapa meja dan kursi terlempar dan tampak kacau sekali. Lalu beberapa pria tampak tersungkur dan kesakitan, sepertinya mereka baru saja dihajar oleh seseorang, dan itu terlihat dari luka lebam dan luka robek dari senjata tajam.
"Dimana gadis itu?" tanya Kenzo kepada para pramusaji yang berdiri mematung dan masih ketakutan dengan apa yang terjadi.
Mereka serempak menggelengkan kepalanya, sebab mereka memang tidak melihat kemana arah perginya Adhisti.
"M--maaf, kami tidak tahu, Pak," ucap salah seorang pramusaji memberanikan dirinya menjawab pertanyaan dari Kenzo.
"Periksa cctv sekarang!" titah pemuda itu dengan cepat.
Seketika pemilik gerai segera memperlihatkan hasil rekaman cctv yang diminta oleh Kenzo.
Tampak beberapa rekaman yang memperlihatkan seseorang menghajar para pria bertubuh tinggi dan kekar tersebut, namun sepertinya CCTV tidak dapat merekam jelas sosok yang mirip dengan wanita yang saat ini sedang dicarinya.
Semua merasa bingung, sebab mereka dengan jelas melihat Adhisti yang melumpuhkan orang-orang suruhan itu, tetapi mengapa tangkapan kamera terlihat buram?
Kenzo menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia merasakan jika apa yang dikatakan para karyawan gerai benar adalah ciri-ciri dari gadis yang sedang dicarinya.
"Kemana dia? Mengapa begitu cepat sekali menghilang? Ucap Kenzo dengan perasaan yang tak menentu.
Beberapa hari bersama sang gadis misterius membuatnya seperti tertautkan hatinya. Ia merasakan debaran yang tak biasa dan itu sangat tidak lumrah bagi pria yang selalu mengacuhkan wanita.
Kenzo kembali pulang ke rumah dan disambut dengan wajah penuh ke khawatiran dari sang mama.
"Mana gadisnya? Ada?" tanya Endah Yulia dengan nada setengah mencibir puteranya.
Kenzo hanya melirik sang mama dengan perasaan yang masih penasaran akan keberadaan sang gadis misterius.
"Ma, dia nyata--Ma. Aku yakin itu," jawab Kenzo yang mencoba meyakinkan mamanya.
Endah Yulia menatap nanar puteranya. "Sepertinya mama harus membawa kamu ke psikiater," ucap wanita itu dengan nada dingin.
Kenzo membolakan matanya, ia tidak menduga jika mamanya menuding dirinya sedang gila atau berhalusinasi.
"Aku sehat, Ma. Aku tidak berhalusinasi," sanggah pemuda itu.
"Jika ucapanmu benar, maka buktikan, jika tidak, maka kamu harus menikahi Mayang. Sebab usia kamu sudah tidak lagi muda, dan mama juga menginginkan seorang cucu atau seluruh aset dan juga perusahaan mama tarik dari tanganmu," ancam Endah Yulia dengan nada dingin.
Wanita yang melahirnkannya itu sudah terlalu jengah mendengar alasan puteranya yang selalu saja menolak jika diminta untuk membawa gadis dan menikah, ia takut jika puteranya terjebak pada pergaulan yang menyimpang dan menyukai sesama jenis, bukankah itu sangat memalukan?
Kenzo tercengang dengan ancaman sang mama. Ia tidak menyukai Mayang dan ia tidak ingin gadis itu menjadi pendamping hidupnya, sebab sang gadis sudah pernah menjadi wanita simpanan Josep, dan ia tidak menyukai barang bekas seseorang apalagi yang menjadi musuhnya.
Pemuda itu menggaruk kepalanya. Ia harus segera menemukan Adhisti dan menjadikan gadis itu istrinya sebelum mamanya memaksa ia untuk menikahi Mayang.
Sementara itu. Ponselnya kembali bergetar dan satu panggilan masuk dari bodyguardnya.
Ia bergegas mengangkatnya. Ia ingin mendengar informasi tentang gadisnya.
"Hallo, apakah kau sudah menemukan informasi tentang gadis itu?" tanya Kenzo tak sabar.
"Hallo, Bos. Saya mendapatkan info jika gadis tersebut telah membuat Josep dilarikan ke rumah sakit karena mengalami patah tulang," ucap seseorang dari seberang telepon.
Kenzo membolakan matanya. Ia merasa sedikit senang tentang kabar tersebut, sebab orang yang menjadi musuhnya kini mengalami patah tulang pada bagian pergelangan tangannya karena ulah sang gadisi.
Namun, ia masih belum juga menemukan sang gadis hingga saat ini.
Ditempat lain. Adhisti memasuki kamar Kenzo melalui jendela. Ia menyelinap ke kamar mandi dan menguncinya.
Ia membuka penutup wajahnya saat berdiri memandang cermin. Ia melihat jika sisik diwajahnya kian memudar. Ia harus mendapatkan dan meminum madu cinta milik Kenzo untuk menghilangkan semua sisik yang menutupi wajah sisi kirinya. Ia berencana untuk mendapatkannya malam ini dan pada malam purnama, ia harus sudah selesai dengan misinya.
Gadis itu kembali keranjang, lalu merubah wujud menjadi ular berukuran sedang, tertidur diatas kasur dan bersembunyi dibalik selimut.
Sedangkan disisi lain, Josep mas8h dirawat dengan luka yang cukup parah. Hal ini sangat membuatnya malu. Bagaimana ia harus dikalahkan oleh seorang wanita? Ia akan membalas kekalahannya..
itu Usman di bacain Yasin aja pak yai.... dan liat reaksinya kayak gimana.. itu Usman jadi-jadian deh....
jangan-jangan tubuh nya si Kusman yg sdh di telan itu di lepeh lg tuh trs di sambungin dg kepalanya dn di hidup kan kembali ,,, dh kaya zombie donk yaa 😱😱🤣
di saat menunjukan siapa senernya lgsg ngacir dan itu membuat sang wanita jd memilih yg lain krn saat melihat penampakan wanita setwngah buaya dia g takut
nahhh tau kan kisah asih buhul gaib
masak Kusman dikeluarin lagi dari perut Sobo...?? biasanya juga kalau ada yang tertelan ular, perut ularnya yang di bedah.