NovelToon NovelToon
Takdir Diantara Cahaya Dan Kegelapan

Takdir Diantara Cahaya Dan Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Diam-Diam Cinta / Iblis / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Kutukan
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: `AzizahNur`

Di dunia yang dikuasai oleh kultivasi dan roh pelindung, seorang putri lahir dengan kutukan mematikan—sentuhannya membawa kehancuran. Dibuang oleh keluarganya dan dikhianati tunangannya yang memilih saudara perempuannya, ia hidup dalam keterasingan, tanpa harapan.

Hingga suatu hari, ia bertemu dengan pria misterius yang tidak terpengaruh oleh kutukannya. Dengan bantuannya, ia mulai membangkitkan kekuatan sejatinya, menyempurnakan kultivasi yang selama ini terhalang, dan membangkitkan roh pelindungnya, **Serigala Bulan Biru**.

Namun, dunia tidak akan membiarkannya bangkit begitu saja. Penghinaan, kecemburuan, dan konspirasi semakin menjeratnya. Tunangan yang dulu membuangnya mulai menyesali keputusannya, sementara sekte-sekte kuat melihatnya sebagai ancaman.

Di tengah pengkhianatan dan perang antar kekuatan besar, hanya satu hal yang pasti: **Pria itu akan selalu berada di sisinya, bahkan jika ia harus menghancurkan dunia hanya untuknya**.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon `AzizahNur`, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 : Pengantin yang Bangkit

Seorang warga yang tidak terima melihat saudaranya menjadi bagian dari ritual keji ini maju dengan amarah yang membara. "Tidak! Ini bukan persembahan! Ini kejahatan!" teriaknya, lalu tanpa berpikir panjang, dia meraih tudung yang menutupi wajah salah satu pengantin dan menariknya dengan kasar.

Sejenak, semua terasa hening. Udara di dalam bangunan tua itu menjadi lebih berat, dan hawa dingin merayapi setiap inci ruangan. Warga yang berdiri di sekitar menahan napas, merasakan sesuatu yang aneh.

Namun, sebelum ada yang bisa bereaksi lebih jauh, pengantin yang tadinya diam membatu tiba-tiba bergerak. Lehernya berderak, dan matanya yang kosong menyala dengan cahaya kehijauan yang menyeramkan. Dalam sekejap, dia mengulurkan tangannya dan mencengkeram warga yang berani melepas tudungnya.

Dengan kekuatan yang tidak masuk akal, dia mengangkat tubuh pria itu ke udara sebelum membantingnya keras ke dinding. Tubuh pria itu menghantam tembok batu dengan suara gemuruh, membuat debu dan pecahan kayu berhamburan. Warga lain menjerit ketakutan, sementara pendeta, Xin Yun, dan Feng Dao langsung bersiaga.

Tidak berhenti di sana, satu per satu, pengantin lainnya mulai bergerak. Tubuh mereka kaku, tetapi langkah-langkah mereka terdengar berat dan menyeramkan. Mereka bergerak seperti mayat hidup, tetapi jauh lebih cepat dan kuat. Dalam waktu singkat, bangunan tua itu berubah menjadi arena pertempuran.

Pendeta mengangkat tangannya, menciptakan lapisan perlindungan di sekitar beberapa warga yang tidak bisa bertarung. "Jangan biarkan mereka mendekat!" serunya.

Xin Yun langsung melompat ke depan, tangannya membentuk segel cepat sebelum roh pelindungnya muncul dalam cahaya biru yang menyilaukan. Sebuah harimau putih besar dengan aura menggetarkan menerjang salah satu pengantin, mencakar tubuhnya hingga terdorong ke belakang.

Feng Dao, dengan kekuatan spiritualnya, mengayunkan telapak tangannya, mengirimkan gelombang energi yang mendorong beberapa pengantin lainnya mundur. Namun, mereka tidak runtuh—sebaliknya, mereka kembali bangkit dengan gerakan aneh, seperti boneka yang dikendalikan oleh sesuatu yang tak terlihat.

Xiaolin mundur beberapa langkah, matanya menatap pertarungan di sekelilingnya. Dia tidak memiliki roh pelindung, dan kekuatan spiritualnya tidak bisa digunakan. Namun, dia tidak bisa hanya berdiri diam.

Matanya menangkap sebuah besi panjang yang tergeletak di lantai, mungkin bagian dari dekorasi yang telah lama runtuh. Tanpa berpikir panjang, dia meraihnya dan menggenggamnya erat.

Saat salah satu pengantin wanita melompat ke arahnya dengan gerakan mencengkeram, Xiaolin langsung mengayunkan besinya.

Crack!

Besi itu menghantam tubuh pengantin dengan keras, membuatnya terpental ke belakang. Tetapi dia segera bangkit kembali, tanpa ekspresi, tanpa rasa sakit.

Xiaolin menggeram, lalu merendahkan tubuhnya, bersiap menghadapi serangan selanjutnya. Dia tidak bisa menggunakan kekuatan spiritual seperti yang lain, tetapi itu tidak berarti dia tidak bisa bertarung.

"Xiaolin, hati-hati!" seru Xin Yun saat dua pengantin mendekatinya sekaligus.

Xiaolin memutar besinya, menangkis serangan dari satu sisi dan menusukkannya ke perut pengantin lain. Namun, tidak ada darah, tidak ada jeritan. Tubuh mereka mungkin bergerak, tetapi mereka bukan lagi manusia.

Di sisi lain, Feng Dao menggunakan kekuatan spiritualnya untuk membuat segel di lantai. "Pendeta, kita harus menyegel tempat ini! Kalau tidak, mereka tidak akan berhenti!"

Pendeta mengangguk, lalu mulai melantunkan mantra. Cahaya mulai memenuhi ruangan, membentuk pola-pola spiritual yang bercahaya di dinding dan lantai.

Namun, para pengantin semakin agresif. Mereka menerjang, mencoba mengganggu ritual penyegelan. Xiaolin terus bertarung dengan besinya, mengandalkan refleks dan kekuatan fisiknya. Dia tahu dia bukan lawan mereka, tetapi dia bisa bertahan—dan itu sudah cukup untuk saat ini.

Tiba-tiba, tanah di bawah mereka mulai bergetar. Cahaya yang dipancarkan oleh segel spiritual pendeta semakin terang, dan para pengantin mulai menggeliat, seolah ada sesuatu yang menarik mereka kembali.

Xiaolin melihat kesempatan itu. Dengan satu gerakan cepat, dia memutar besinya dan menghantam kepala salah satu pengantin, mendorongnya kembali ke lingkaran segel.

Pendeta menyelesaikan mantranya, dan dalam sekejap, semua pengantin yang masih berdiri langsung membeku di tempat. Cahaya spiritual meledak, mengunci mereka dalam posisi semula.

Keheningan kembali menyelimuti ruangan. Xiaolin terengah-engah, masih menggenggam besinya dengan erat.

Pendeta menarik napas dalam. "Kita tidak bisa tinggal di sini lebih lama. Tempat ini harus disegel sepenuhnya."

Xin Yun menatap Xiaolin dengan khawatir. "Kamu tidak apa-apa?"

Xiaolin mengangguk pelan, meskipun tubuhnya masih tegang. Pandangannya tertuju pada patung pengantin yang berdiri di tengah. Ada sesuatu yang tidak beres di sini... dan dia berniat mencari tahu.

1
Sie
Terima kasih kak othor, semangat ya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!