NovelToon NovelToon
Menikahi Pewaris Mandul

Menikahi Pewaris Mandul

Status: tamat
Genre:Fantasi Timur / Cintamanis / Romansa Fantasi / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: bbyys

Shen Xia gadis adopsi di keluarga marquis Ning, menyukai Ning Tanhuan kakak angkat nya yang berbakat dengan kutukan tak punya keturunan.

Namun Nyonya Ning sebagai ibu dari Ning Tanhuan memilih saudari kembarnya Shen Jia sebagai calon menantunya.

Sedangkan Ning Tanhuan yang berbakat luar biasa memilih tak menikah karena kutukan. Namun, kehadiran gadis manis ini, yang seperti anggur mawar, terus menggoda hatinya.

"Jangan panggil aku 'kakak' lagi ...." suaranya parau menahan perasaan yang bergejolak.

Saksikan kisah cinta, kekeluargaan dan intrik ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bbyys, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dicegat Qian Wanjin

Sementara itu, Ning Changwen telah lama berpihak pada mereka sebagai saksi. la berharap bahwa setelah Pangeran Song Jin merebut takhta, Ning Yuanting dan Ning Tanhuan akan dibunuh, sehingga gelar Ning Hou dapat diwariskan kepadanya.

"Tempat ini tidak bisa kita tinggali lebih lama lagi. Pasukan ini mungkin dikirim oleh Pangeran Song Jin untuk menangkap mu dan adik ipar sebagai sandera," kata An Ping.

Begitu Pangeran Song Jin memulai pemberontakan, dia akan menemukan bahwa Ning Yuanting membawa pasukan untuk membantu raja. Pada saat itu, satu-satunya cara Pangeran Song Jin bertahan adalah dengan menangkap keluarga Ning sebagai alat tawar-menawar.

"Bagaimana dengan nenek dan ibu?" tanya Shen Xia dengan khawatir.

"Mereka sudah berada di tempat yang aman," jawab Ning Tanhuan sambil menatap api yang semakin dekat. Dengan wajah serius, ia berkata, "Cepat pergi."

Ia dengan hati-hati menggendong Shen Xia yang tubuhnya semakin berat, lalu melompat melewati dinding dengan bantuan tangga. An Ping membantu Mei Mei dan Yong bi memanjat dinding untuk melarikan diri.

Di bawah perlindungan hutan di belakang rumah sakit wabah, Shen Xia dan kelompoknya bergerak cepat menuju kamp pasukan Ning Yuanting yang berada di pinggiran kota.

Selama mereka berhasil mencapai wilayah Ning Yuanting, mereka akan aman. Namun, manusia tidak dapat mengalahkan kuda. Pasukan berkuda yang dikirim oleh Pangeran Song Jin dengan cepat mengejar mereka.

Pemimpin pasukan itu adalah Qian Wanjin.

Kini, Qian Wanjin mengenakan baju zirah, memegang pedang panjang, dan tampak penuh percaya diri. Penampilannya kini sangat berbeda dengan dirinya yang dulu, saat ia membungkuk dan memasang wajah ramah di hadapan Ning Yuanting.

Duduk di atas kudanya yang besar, ia menatap Ning Tanhuan dan kelompoknya yang melarikan diri dengan penuh cemoohan.

"Ning Tanhuan, akhirnya kau tetap akan mati di tanganku."

Apakah raja dan bangsawan terlahir dari garis keturunan tertentu? Hari ini, Qian Wanjin akan memenggal para bangsawan ini dengan pedangnya dan melangkah menuju kekuasaan serta kejayaan di atas kepala mereka!

Ning Tanhuan berdiri di depan Shen Xia. Meski tubuhnya penuh luka dan tampak kusut, ia tetap memancarkan keteguhan hati yang tak tergoyahkan, sulit menyembunyikan martabat dan keberanian yang telah tertanam dalam dirinya sejak lahir.

"Jika kau bersujud memohon ampun padaku, aku mungkin bisa mempertimbangkan untuk melepaskan istri dan anak-anakmu. Bagaimana?" tanya Qian Wanjin dengan nada penuh minat.

Sebenarnya, dia memang tidak berniat membunuh Shen Xia.

Tuan Chen Tian telah secara khusus menginstruksikan agar istri Ning Tanhuan yang cantik itu di tangkap dan diserahkan padanya untuk dinikmati sesuka hati.

Namun, Qian Wanjin ingin melihat Ning Tanhuan merendahkan diri memohon ampun demi sedikit harapan, hanya untuk akhirnya tenggelam dalam keputusasaan total.

Shen Xia memandangnya dengan dingin. Wajahnya yang tak tertandingi bersinar dengan ejekan dingin. "Hari ini, tidak seorang pun dari kami akan memohon padamu. Keturunan keluarga bangsawan, sekalipun mati, tidak akan malu pada langit dan bumi. Dan kau?"

Setiap kata yang diucapkannya menusuk hati, "Pengkhianat yang memalukan, pengecut tidak berguna. Sekalipun kelak kau hidup dalam kemuliaan, kau tak akan pernah bisa mengubah rasa rendah dirimu yang terukir di tulangmu, sifat pengecut dan lemah mu. Sepanjang hidupmu, kau tak akan pernah menang dengan kemampuanmu yang miskin. Karena itu, kau hanya bisa menjadi seperti tikus got, naik ke atas dengan cara-cara tercela. Betapa menyedihkannya orang sepertimu!"

Ning Tanhuan tidak menghentikannya.

Itulah nilai moral yang melekat pada keluarga bangsawan sejati: bahkan dalam bahaya kematian, mereka tidak akan tunduk pada orang rendahan.

Ning Tanhuan menyetujui setiap kata yang diucapkan Shen Xia.

Qian Wanjin merasa malu dan marah. la mengangkat pedang panjangnya. "Bunuh semua orang kecuali perempuan hamil!"

Hari ini, dia ingin memastikan Ning Tanhuan tak akan punya tempat untuk dimakamkan!

Dengan teriakan itu, para prajurit berkuda di belakang Qian Wanjin mencabut pedang mereka dan mulai menyerang.

An Ping dan Ning Tanhuan mencabut pedang mereka. Bahkan Yong bi dan Mei Mei, dengan gugup, memegang tongkat dan mulai melawan.

Leluhur keluarga Ning Yuanting adalah jenderal pendiri kerajaan ini, sehingga pelayan pribadi mereka pun memiliki sedikit keahlian dalam seni bela diri.

Mereka dengan sigap melindungi Shen Xia di tengah, melawan para prajurit berkuda yang menyerang dari segala arah.

Shen Xia berusaha menenangkan dirinya dan diam-diam mencari alat yang bisa dia ambil dari tas nya yang berupa alat pertahanan diri dan obat-obatan.

Ketemu!

Karena mereka sebelumnya telah meminum obat pencegahan penyakit menular dan kini kebal terhadap virus, Shen Xia mengambil granat semprotan penyakit akut.

Dalam sekejap, lima bola hitam muncul di tangan Shen Xia. Di tengah kekacauan, ia melemparkan bola-bola itu ke berbagai arah.

Shen Xia melemparkannya ke tanah, tanpa suara dan dalam lima menit akan membuat orang biasa pusing, muntah, dan kehilangan kemampuan bertarung.

Tak lama kemudian, kabut putih perlahan-lahan memenuhi hutan di sekitarnya, membawa virus di dalamnya.

Awalnya, Qian Wanjin mengira itu hanya kabut biasa. Namun, kudanya mulai gelisah, meringkik, dan akhirnya jatuh lemas.

Tidak hanya kudanya, tetapi kuda-kuda prajurit lainnya pun mengalami hal yang sama. Bahkan beberapa dari mereka, bersama kuda-kuda mereka, jatuh pingsan dan muntah.

"Gas beracun! Ini pasti gas beracun dari hutan!" seseorang akhirnya menyadari.

Mereka mengira kabut yang membawa virus itu sebagai gas beracun alami dari hutan.

Qian Wanjin dengan cepat merobek kain dari pakaiannya, mengikatnya di wajah untuk menutup hidung dan mulutnya. Namun, ia tetap menghirup sedikit kabut itu, menyebabkan kepalanya mulai pening dan dunia terasa berputar.

Ning Tanhuan juga menyadari bahaya gas beracun itu. Refleks pertamanya adalah merobek kain dan memasangkannya pada Shen Xia.

Para prajurit, tanpa kuda dan terpapar gas beracun, kehilangan kemampuan bertarungnya secara drastis.

Dengan keahlian Ning Tanhuan dan yang lainnya, yang tidak terpengaruh oleh gas itu, pasukan Qian Wanjin segera dikalahkan.

Qian Wanjin tidak bisa mempercayai apa yang terjadi.

la tidak menyangka kabut beracun yang tiba-tiba datang bisa membalikkan keadaan.

Apakah langit pun berpihak pada Ning Tanhuan?

la tidak terima!

Dalam keputusasaannya, Qian Wanjin yang kehilangan akal menarik busur dan mengarahkan panahnya ke arah Ning Tanhuan.

Ning Tanhuan tahu bahwa ia menjadi target, sehingga tetap berjaga sambil bertarung melawan sisa prajurit.

Namun, detik berikutnya, Qian Wanjin tiba-tiba mengarahkan panahnya ke perut Shen Xia.

Tawanya menggema, penuh dendam, "Ning Tanhuan, aku kalah, tapi kau juga tidak akan menang!"

1
Hasnawiyah Ansar
bagus sekali,tidak bertele dan ada pembelajaran nya juga,salah satunya ambisi dan keserakahan yg berakhir kehilangan segalanya seperti Xia Jia,tetap semangat ya thor dalam berkarya 👍
OKEY
good job
RUTH RUTH
Thanks Thor ❤️❤️❤️
Raudah Anis
singkat padat jelas ❤️❤️❤️ sungguh cerita yg menarik dan tidak bertele-tele /Angry//Angry//Angry/
author terimakasih banyak atas karya terbaik mu.
rajin2 berkarya ya kedepan ny.
aku menantinya
Kusii Yaati
haduh jangan sampai nyonya Ning terprovokasi sama omongan mereka, jangan sampai ada selir😤
Raudah Anis
ular dimana2 akan muncul, demi jabatan dan menjadi bangsawan rela anak nya di jadikan selir/Panic//Panic//Panic/memang nak kena maki Ngan saya /Panic//Panic/
Kusii Yaati
ceritanya bagus Thor... lanjut terus ya, semangat 💪👍😘
Raudah Anis
jadi itu alasan shen xia menjaga kesopanan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/takut merusak citra lembut nya
Raudah Anis
sebenarnya seperti apa sifat asli shen xia ini🤔🤔dan akan seperti pa kelanjutan kisah mereka berdua
Raudah Anis
memang benar2 rusak otak shen jia ini/Panic//Panic//Panic/
Raudah Anis
entah kemasukan apa otak shen jia ini.
harap2 dia tidak balas dendam pada shen xia
Raudah Anis
shen jia ini selain tidak tau terimakasih, ada bodoh nya juga.
tidak bisakah membedakan orang yg benar2 berharap kebaikan nya selama ini.
Raudah Anis
nyonya Ning benar2 buta😏 tidak bisa menilai mana mutiara dan mana batu kerikil 😏tapi mau bagaimana lagi, mata dan hati sudah di butakan oleh kepalsuan shen jia sejak lama
Raudah Anis
thor cerita mu semakin buat penasaran . tak sabar nya aku dengan lanjutan cerita ini 🥰
Yunita Widiastuti
mulai perang saudara..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!