Takdir Diantara Cahaya Dan Kegelapan

Takdir Diantara Cahaya Dan Kegelapan

Bab 1 Hari Pernikahan yang Hancur

Istana penuh dengan keriuhan. Cahaya lentera merah berpendar di setiap sudut, memenuhi udara dengan aura kebahagiaan. Para tamu undangan berbondong-bondong memasuki aula utama, menikmati hidangan mewah yang tersaji di meja panjang. Di tengah gemerlap perayaan itu, seorang wanita berdiri diam di antara para tamu yang bersuka cita. Wajahnya pucat, matanya bergetar menahan sesuatu yang mendidih di dalam dadanya.

Xiaolin.

Gaun merah yang dikenakannya melambangkan kesucian dan kebahagiaan pernikahan. Namun, pada hari ini, warna merah itu lebih menyerupai penghinaan yang membakar harga dirinya. Hari yang seharusnya menjadi momen paling bahagia dalam hidupnya kini berubah menjadi neraka yang harus ia telan bulat-bulat.

Di atas panggung utama, Xian Lie, pria yang pernah menjadi tunangannya, kini tengah berdiri dengan senyum bahagia di samping seorang wanita lain—Xiaoyu, adik kandungnya sendiri.

"Kakak, bagaimana? Bukankah aku terlihat lebih cocok dengannya?" suara lembut Xiaoyu terdengar di telinganya, sarat dengan keangkuhan yang terselubung.

Xiaolin mengepalkan tangannya di balik lengan bajunya yang panjang. Tidak ada yang peduli bagaimana perasaannya. Tidak ada yang memperhatikan bagaimana tubuhnya bergetar menahan amarah dan kepedihan. Ia menatap ayahnya, Kaisar, yang duduk di singgasana dengan ekspresi datar, seolah-olah semua ini bukan masalah besar.

"Bukan aku yang menginginkannya, Xian Lie sendiri yang datang padaku." Xiaoyu tersenyum manis, memandang pria di sampingnya dengan tatapan penuh kepemilikan. "Aku hanya menerima takdir yang lebih baik."

Takdir yang lebih baik? Xiaolin ingin tertawa. Sejak kapan hidupnya hanyalah sekadar permainan takdir bagi orang lain?

Tamu-tamu mulai berbisik, memandangnya dengan tatapan mencemooh. "Betapa menyedihkannya seorang Putri Xiaolin. Dulu putri kebanggaan istana, sekarang hanya seorang wanita yang ditinggalkan."

"Dia bahkan sudah menyiapkan pakaian pengantin, betapa malunya."

"Kasihan sekali, tapi begitulah dunia. Jika tak cukup berharga, kau akan dibuang."

Xiaolin merasakan darahnya berdesir panas. Dia ingin pergi, ingin menghilang dari tempat ini, tetapi kakinya terasa seperti diikat rantai yang tak kasat mata. Pengkhianatan ini lebih dari sekadar luka; ini adalah penghinaan yang mencoreng seluruh hidupnya.

Tepat saat itulah, Kaisar berdeham, mengangkat tangannya untuk mendiamkan para tamu.

"Hari ini adalah hari yang berbahagia. Putri Xiaoyu dan Pangeran Xian Lie akan bersatu dalam ikatan pernikahan. Namun, ada hal yang perlu disampaikan," suaranya menggema di aula, membuat semua orang terdiam.

Xiaolin menahan napas. Instingnya memberitahunya bahwa sesuatu yang lebih buruk akan terjadi.

"Putri Xiaolin telah gagal menjaga martabatnya sebagai seorang putri. Dengan demikian, dia akan dikeluarkan dari istana dan dicabut status kebangsawanannya. Mulai hari ini, dia bukan lagi bagian dari keluarga kerajaan."

Dunia seakan runtuh.

"Tidak mungkin!" seorang pelayan di samping Xiaolin menjerit, tetapi satu tatapan dari Kaisar membuatnya segera menundukkan kepala.

Xiaolin sendiri tidak bisa bergerak. Kata-kata Kaisar bergema di kepalanya, menghantamnya lebih kejam dari tamparan.

Dikeluarkan? Dicabut status kebangsawanannya?

Dia menatap ayahnya dengan mata yang mulai memerah, mencari sedikit kehangatan atau rasa iba. Namun, yang ia temukan hanyalah ketegasan dingin yang tidak memberinya ruang untuk bertanya.

Xiaoyu tersenyum penuh kemenangan. "Kakak, sebaiknya kau terima keputusan ini dengan lapang dada. Kau tidak ingin mempermalukan keluarga lebih jauh, bukan?"

Xian Lie yang sejak tadi diam, hanya menatap Xiaolin sekilas, lalu mengalihkan pandangannya dengan sikap acuh. "Maafkan aku, Xiaolin. Ini keputusan terbaik untuk semua orang."

Seketika itu juga, Xiaolin merasakan hatinya hancur.

Tanpa ada kesempatan untuk membela diri, tanpa ada waktu untuk bernapas dalam kesedihan, ia diseret oleh pengawal keluar dari aula. Sorakan tamu berubah menjadi bisikan dan tawa sinis, seolah-olah dia hanya seorang pengemis yang tak diinginkan.

Saat Xiaolin melangkah keluar dari istana, hujan mulai turun, membasahi tubuhnya yang menggigil bukan hanya karena dinginnya udara, tetapi juga karena luka yang mengoyak hatinya.

Hari yang seharusnya menjadi hari pernikahannya telah berubah menjadi hari kehancuran. Tanpa keluarga, tanpa kehormatan, tanpa siapa pun di sisinya.

Episodes
1 Bab 1 Hari Pernikahan yang Hancur
2 Bab 2 : Kutukan yang Tak Terduga
3 Bab 3 : Pengasingan ke Lembah Hutan
4 Bab 4 : Hutan yang Kejam
5 Bab 5 : Darah di Bawah Bulan
6 Bab 6 : Cahaya di tengah Kegelapan
7 Bab 7 : Penyembuhan yang Menyakitkan
8 Bab 8 : Desa yang Tenang, Hati yang Terluka
9 Bab 9 : Gadis dengan Mata Kosong
10 Bab 10 : Legenda Iblis Pemikat Wanita
11 Bab 11 : Pengantin Umpan
12 Bab 12 : Langkah Xiaolin
13 Bab 13 : Riasan Pengantin yang Sunyi
14 Bab 14 : Serangan Serigala Roh
15 Bab 15 : Kesunyian yang Mengerikan
16 Bab 16 : Laki-laki Berpakaian Hitam
17 Bab 17 : Payung Merah di Tengah Hening
18 Bab 18 : Bangunan yang Tidak Pernah Ada
19 Bab 19 : Rahasia antara tanda dan cincin
20 Bab 20 : Bayang-bayang di Hutan
21 Bab 21 : Kejutan di Bangunan Tua
22 Bab 22 : Pengantin yang Bangkit
23 Bab 23 : Pengantin Tertua
24 Bab 24 : Boneka Kesebelas
25 Bab 25 : Nama yang Ditakuti
26 Bab 26 : Nama yang Terlupakan
27 Bab 27 : Pertemuan dengan Sesepuh Wang
28 Bab 28 : Sesuatu yang khas tentangnya
29 Bab 29 : Harta atau Nyawa
30 Bab 30 : Roh pelindung langka
31 Bab 31 : Rahasia yang terbongkar
32 Bab 32 : Kekuatan yang Terbelenggu
33 Bab 33 : Mengungkap Segel
34 Bab 34 : Menetralkan Kutukan
35 Bab 35 : Langkah Selanjutnya
36 Bab 36 : Kejutan dan Teka-Teki
37 Bab 37 : Langkah Menuju Pemurnian
38 Bab 38 : Interaksi Pagi
39 Bab 39: Keputusan untuk Berangkat ke Tempat Baru
40 Bab 40 : Langkah yang Berat
41 Bab 41: Jejak Kematian di Hutan
Episodes

Updated 41 Episodes

1
Bab 1 Hari Pernikahan yang Hancur
2
Bab 2 : Kutukan yang Tak Terduga
3
Bab 3 : Pengasingan ke Lembah Hutan
4
Bab 4 : Hutan yang Kejam
5
Bab 5 : Darah di Bawah Bulan
6
Bab 6 : Cahaya di tengah Kegelapan
7
Bab 7 : Penyembuhan yang Menyakitkan
8
Bab 8 : Desa yang Tenang, Hati yang Terluka
9
Bab 9 : Gadis dengan Mata Kosong
10
Bab 10 : Legenda Iblis Pemikat Wanita
11
Bab 11 : Pengantin Umpan
12
Bab 12 : Langkah Xiaolin
13
Bab 13 : Riasan Pengantin yang Sunyi
14
Bab 14 : Serangan Serigala Roh
15
Bab 15 : Kesunyian yang Mengerikan
16
Bab 16 : Laki-laki Berpakaian Hitam
17
Bab 17 : Payung Merah di Tengah Hening
18
Bab 18 : Bangunan yang Tidak Pernah Ada
19
Bab 19 : Rahasia antara tanda dan cincin
20
Bab 20 : Bayang-bayang di Hutan
21
Bab 21 : Kejutan di Bangunan Tua
22
Bab 22 : Pengantin yang Bangkit
23
Bab 23 : Pengantin Tertua
24
Bab 24 : Boneka Kesebelas
25
Bab 25 : Nama yang Ditakuti
26
Bab 26 : Nama yang Terlupakan
27
Bab 27 : Pertemuan dengan Sesepuh Wang
28
Bab 28 : Sesuatu yang khas tentangnya
29
Bab 29 : Harta atau Nyawa
30
Bab 30 : Roh pelindung langka
31
Bab 31 : Rahasia yang terbongkar
32
Bab 32 : Kekuatan yang Terbelenggu
33
Bab 33 : Mengungkap Segel
34
Bab 34 : Menetralkan Kutukan
35
Bab 35 : Langkah Selanjutnya
36
Bab 36 : Kejutan dan Teka-Teki
37
Bab 37 : Langkah Menuju Pemurnian
38
Bab 38 : Interaksi Pagi
39
Bab 39: Keputusan untuk Berangkat ke Tempat Baru
40
Bab 40 : Langkah yang Berat
41
Bab 41: Jejak Kematian di Hutan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!