Sukma adalah seorang gadis kota yang sangat cantik dan mempunyai tubuh yang sexy.
Dia di khianati oleh Kekasihnya yang bernama Bagas.
Bagas adalah lelaki biasa yang berasal dari perdesaan dan dia merupakan sosok lelaki tidak bertanggung jawab.
Sukma di kubur dalam keadaan setengah sadar sesaat dya melahirkan anak hasil dari buah cinta mereka.
Untuk kelanjutan mari kita simak!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon I.U Toon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22. Pengakuan
Di saat merasa galau atau sedang merasakan beban dan tekanan hidup, apa pun penyebabnya, kamu bisa meluangkan waktu untuk mendekatkan diri pada Tuhan.
Dalam hidup, kegelapan kerap dianggap menyimbolkan kesusahan, kesesakan, kesedihan, kemalangan, ketidakberdayaan, penderitaan, dan lain sebagainya.
Namun, tak selamanya kegelapan berarti keburukan. Ibarat tuts pada piano yang berwarna putih dan hitam, kegelapan bersama terang akan mengiringi perjalanan hidup kita, merangkai dan menjadikan kehidupan itu bermakna sepenuhnya.
Hanya, saat kamu berada dalam kegelapan, jangan pernah berkecil hati, putus asa, dan kehilangan harapan. Pada suatu waktu, kamu akan menemukan cahaya yang akan membawamu keluar dari kegelapan menuju terang.
Bagas.......
Cintaku......
Mati............
Terdengar samar-samar suara Sukma ditelinga Bagas.Dia tidak memperdulikannya.
Bagas hanya berlari terus menuju rumah kek Tejo. Bagas merasa Kek Tejo telah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada keluarganya. Selama ini orang desa hanya mengira kek Tejo sebagai ODGJ ( Orang dengan Gangguan Jiwa ) karena kebiasaan nya yang sering menyendiri dirumahnya, jarang keluar dan berbaur dengan warga desa lainnya. Hanya keluar untuk bekerja di sawah dan mengurus kebun kecilnya di belakang rumah. Sesekali ke pasar untuk membeli bahan pokok makanan dan bahan untuk memasak. Selain itu sang kakek hanya berdiam diri dirumah.
Setelah menelusuri hutan lama akhirnya Bagas tiba di penghujung hutan dan menemukan rumah kakek disana.
Tok.... Tok...... Bagas mengetuk pintu rumah
"Masuk" sahut kakek dari dalam
Rupanya kakek telah awal mengetahui jika Bagas akan kerumahnya. Sudah lama dia menunggu jawaban atas pertanyaan dalam hatinya. Setiap kali kakek menerawang Sumber kegelapan itu. Terlihat seorang gadis dan Bagas didalamnya. Kakek tidak tau pasti apa penyebab roh kegelapan itu datang ke desa ini. Tapi yang pasti Bagas dan adiknya terlibat didalamnya.
"Kegelapan yang mengelilingi kita tidak bisa menyakiti kita. Kegelapan di dalam hatimu sendiri yang harus kamu takuti."
"Duduklah" Kakek mempersilahkan nya duduk
Bagas lalu duduk dengan nafas terengah-engah.
"Kakek".. ucap Bagas.
" Aku tau kamu pasti datang.
Sudah lama aku mencari jawaban dan sekarang sudah jelas".
"Anjing menyalak, anak-anak banyak yang sakit dan bau yang busuk"
"Sosok kegelapan sudah masuk ke desa kita".
"Kau kenal dya bukan ?" Tanya kakek
"iya...." Sahut Bagas ketakutan
"Siapa Dia?" Tanya Kakek
"SUKMA".................
"Apa yang telah kamu lakukan kepadanya hingga dia mempunyai dendam yang luarbiasa terhadapmu dan keluargamu"
" Bahkan itu semua berdampak keseluruhan masyarakat desa ini."
" Kamu sadar apa yang telah kamu lakukan telah merugikan banyak orang, dan merenggut nyawa". Ucap kakek kesal
"Maafkan aku kek". . Bagas bersujud di kaki kek Tejo.
"Aku khilaf" .........
" Sungguh aku khilaf kek".
"Dulu aku masih sangat labil, tidak tau mana yang benar dan yang salah"
Tidak memikirkan dampak yang akan terjadi dikemudian hari".
Ditambah aku berada dilingkungan yang kurang baik".
"Sekarang telah terlambat Bagas"
"Sekarang dia mengincar mu dan keluarga.
Dia tidak akan pergi sebelum hasrat dendamnya terpenuhi". Dia bukanlah dia yang dulu. Sekarang dia telah menjadi setengah manusia, setengah iblis. Tubuhnya telah dikuasai oleh para jin. Dia telah bersekutu dengan jin" Ujar kakek.
"Sekarang kamu jelaskan kepadaku, Apa yang telah kamu lakukan kepadanya?
Hingga dia mempunyai hasrat dendam yang begitu dalam terhadap mu?". Tanya kakek tegas.
Bagas terdiam sejenak... Tubuhnya lemah seketika, ketika harus mengingat kenangannya bersama Sukma.