NovelToon NovelToon
RACUN

RACUN

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Poligami / Kisah cinta masa kecil
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: Girl_Rain

Apa yang harus dilakukan untuk menghilangkan kelabu yang menyelimuti rumah tangga selama lima tahun?

Khalisah meminta suaminya untuk menikah lagi dengan perempuan yang dipilih mertuanya.

Sosok ceria, lugu, dan bertingkah apa adanya adalah Hara yang merupakan teman masa kecil Abizar yang menjadi adik madu Khalisah, dapat mengkuningkan suasana serta merta hati yang mengikuti. Namun mengabu-abukan hati Khalisah yang biru.

Bagaimana dengan kombinasi ini? Apa akan menjadi masalah bila ditambahkan oranye ke dalamnya?

Instagram: @girl_rain67

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Girl_Rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

K. 33~ Bila

Abizar maju memeluk Hara, sehingga tangisnya menjadi lebih kencang. "Maaf, aku tak bermaksud mengabaikanmu. Hanya saja Khalisah sedang dalam bahaya sekarang, aku takut terjadi apa-apa padanya."

"Bahaya apa yang Abi maksud?" Hara menghapus air matanya dalam keadaan terisak, dan mendorong Abizar untuk memberikan jarak. Dia memilih mendudukkan diri di kursi.

Perlakuan Hara tentu mengejutkan Abizar, dirinya menghela napas supaya sabar dalam menghadapinya. Ia pun duduk di samping istri keduanya itu.

"Bagaimana kabarmu? Mama juga sehat-sehat saja 'kan?" tanya Abizar memulai pembicaraan.

"Aku sehat, mama juga sehat," jawab Hara yang kini mau menghadapkan mukanya pada Abizar, dan tersenyum.

Dengan ekspresi ragu, Abizar bertanya, "Bayi kita nggak kenapa-kenapa 'kan?"

"Iya," jawab Hara kegirangan, karena pertanyaan inilah yang ditunggu-tunggu. Hara mengambil tangan Abizar dan menuntunnya ke perut dirinya yang agak membuncit.

Rasanya perutnya menggelitik, Abizar tidak dapat menahan senyum. Ragu-ragu ia mengusap perut yang berisi buah hati mereka. "Sehat-sehat ya, Nak. Maafkan Papa nggak bisa nemenin kamu beberapa tahun ke depan."

Tiba-tiba ia merasa emosional. Setitik cairan bahkan sudah ada di pelupuk mata saat bayangan anak kesepian terlintas dipikirannya, sama seperti dirinya dulu. Abizar tersenyum miris.

Justru kamu harus merasakannya lebih awal, Nak.

"Memangnya berapa tahun Abi dipenjara?"

"Dua puluh tahun mungkin, itupun setelah banyak pertimbangan." Abizar menghendikkan bahu seakan cuek akan ucapannya. Padahal inginnya supaya Hara tak kepikiran, tapi wanita itu kembali menangis.

"Abi pasti menderita," rengek Hara.

Kelakuan istri ini bukannya bikin khawatir, justru ditanggapi tawa renyah oleh Abizar.

Selalu seperti ini. Kamu tak berubah, Hara Arani.

"Kenapa ketawa?" tanya Hara yang kini cemberut.

Abizar menghapus jejak-jejak air mata di muka Hara. "Dari pada memikirkanku, bukankah harusnya kamu marah padaku karena melakukan sesuatu yang nggak baik?"

"Marah enggak, tapi kecewa iya. Abizar yang aku kenal nggak bakal berbuat kejahatan. Tapi rasa kecewa aku berbeda dengan mbak Khalisah. Aku kecewa sebagai seorang teman yang percaya kamu teman yang baik, sedangkan mbak Khalisah kecewa karena mengira Abi suami yang baik. Aku masih baru menyandang status suami mas, jadi belum kecewa sampai tingkatan ingin marah. Lagipun aku sendiri yang mau menikah dengan Abi, berarti aku telah menerima segalanya dari Abi, " terang Hara tersenyum. Ia tak sadar kata-kata serta senyumannya sekarang telah menyejukkan hati sang suami.

Abizar terharu. "Terima kasih." Menempatkan kepalanya di bahu Hara dan memeluknya.

"Aku akan selalu bersama Abi apapun dan bagaimanapun Abi." Hara menepuk pelan punggung Abizar.

Beberapa menit baru Abizar melepas Hara dan memegang pundaknya. "Bagaimana kehidupan kalian sekarang? Aku dengar rumah kita disita."

"Kehidupan kami baik. Mbak Khalisah sewa kontrakan, dan kami makan pakai uang mbak Khalisah," tutur Hara.

Pasti uang yang dikirim temannya sekali setiap bulan. Kini aku bersyukur temannya itu tak percaya padaku, dan selalu mengingatkan Khalisah punya uang simpanan, batin Abizar, sedetik kemudian menghembus napas lega.

"Gimana kabar mama?" tanya Abizar.

"Kabar mama baik, sehat," jawab Hara tak hentinya menampakkan senyum, meski wajahnya masih tampak bekas air mata.

"Maaf, waktu kunjungannya habis." Alif masuk dan menginterupsi pembicara sepasang suami istri.

Abizar berdiri lebih dulu baru diikuti oleh Hara. Hampir terhuyung ketika raganya diterjang pelukan Hara.

"Aku nggak mau pergi."

"Hara...." Abizar membalas dengan melingkarkan tangan di pinggang Hara.

Sebagaimana perutnya mual, Alif melakukan gerakan ingin muntah. "Jika istri Anda tidak mau keluar, Saya tidak masalah mengurungkannya bersama Anda," tawar Alif, ia merasa telah memberi pengertian terhadap sepasang manusia yang dimabuk asmara.

"Nggak papa, Abi. Lain kali aku datang lagi," ucap Hara.

Akhirnya drama itu berakhir, dan Alif mengusap dadanya ketika wanita itu mendelik ketika melewatinya.

"Pak."

Alif melirik ke arah Abizar yang mau dibawa ke selnya kembali oleh rekannya.

"Bisakah Anda mengantar istri saya. Saya khawatir terjadi apa-apa di jalan pulang," pinta Abizar disertai mimik memohon.

"Baik." Hendak berbalik, tapi dirinya dipanggil lagi.

"Anda kelihatannya dekat dengan Ed--"

"Imam," potong Alif datar.

"Ah, iya Imam. Ada yang mau aku bicarakan dengannya," aku Abizar.

"Baik, akan saya tanyakan pada beliau. Anda silahkan kembali ke sel, dan biarkan saya menuntaskan permintaan anda." Buru-buru Alif menghilang dari pandangan tahanan.

Abizar menukik alis. Heran pada polisi satu itu yang tidak ramah-tamahnya.

Setidaknya dia mau mengantar Hara. Kecemasanku sedikit berkurang.

Bukan tanpa alasan kekhawatirannya timbul. Penyebabnya ialah kelompok mafia yang dimasukinya punya sifat pendendam, takutnya sekarang tau kalau dari lama ia sudah berkhianat.

Aku bisa mengandalkan Ed maksudku Imam untuk melindungi Khalisah, tapi bagaimana dengan Hara, dan mama?

Abizar menghembus napas kasar supaya ia tenang.

.

.

.

.

Di malam harinya, ketika sudah waktunya toko kue tutup Khalisah berencana pulang. Ia berpamitan dengan Humaira-sahabatnya sebelum menaiki taksi online yang dipesannya.

Di dalam mobil Khalisah termenung akan percakapannya dengan Edgar. Khalisah menghela napas. "Aku terlalu cepat memikirkan perceraian, padahal الله tidak menyukainya."

"Waah, kamu mau menceraikannya setelah apa yang dilakukan suamimu? Sangat tidak setia," sahut supir taksi membuat Khalisah tercengang.

Panik. Khalisah mencoba membuka pintu mobil serta memukul-mukulnya.

Supir taksinya melirik ke arah satu-satunya peneman dalam mobil. "Kamu sangat menjengkelkan bagi kami, tapi sangat menggoda bagi Abizar dan polisi itu. Mereka mati-matian menyembunyikanmu."

"Apa yang kamu inginkan dariku." Khalisah buka suara.

Wajahnya supirnya menjadi serius. "Kabar kematianmu."

Khalisah terdorong ke depan saat kelajuan mobil ditambah. Di tengah kepanikan supir taksinya menggila, Khalisah menyebutkan tahlil dalam hatinya berulang kali.

لا اله الا الله....

Jadi ketika sampai di persimpangan empat dan mobilnya dibuat berputar-putar, Khalisah merasakan waktu yang kian melambat. Dan akhirnya mobilnya sejurus, dimundurkannya mobil dengan kecepatan penuh menghantam mobil lainnya yang juga melaju cepat.

Brak!

"الله،" ucap Khalisah saat mobilnya terhempas dan kembali menabrak mobil lainnya yang sedang melaju.

...☠️...

...☠️...

...☠️...

Ongkos parkirnya 😈 🗡️

1
Namira Aqilia
km kenapa thor bisa2nya bikin cerita seperti ini😥
@Girl_Rain67: Lupa 'sih inspirasinya dari mana 😅 Tapi aku suka kisah teman masa kecil, karena bagi Rain cinta sadari kecil itu sangat kuat, saling memahami, dan membutuhkan. Bagi Rain mau menggambarkan sifat menerima keadaan dengan cara memikirkan berbagai sisi yang lebih menguntungkan ketimbang memberontak pada takdir. Entah kesampaian atau enggak.
total 1 replies
Masitoh Masitoh
tahniah Khalisa akhirnya kamu nikah imam moga bahagia ke jannah
Elisabeth Ratna Susanti
cewek cantik dan anggun namanya pun cantik semoga dia juga cantik hatinya
Saythename_27
Kecewa
@Girl_Rain67: Iya, nggak papa. 🥰
@Girl_Rain67: ITS, oke.
total 4 replies
Elisabeth Ratna Susanti
mantul nih sup ayam😍
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe👍 salam kenal 🙏
@Girl_Rain67: Salam kenal juga, Kakak
total 1 replies
Masitoh Masitoh
abizar lelaki seperti apa sudah penjenayah hatinya terbagi
Masitoh Masitoh
semangat Khalisah perbaiki hatimu untuk imam
Dinda Putri
Doubel up thor
Masitoh Masitoh
kuatkan semangatku khalisah
Masitoh Masitoh
aduh teka teki BYK..
Dinda Putri
up
Aminin azaaa
bingung Thor Edgar kan seorang polisi, tp bertahun tahun jd bodyguard khalisah, gimana cara bagi waktu nya🙏🙏
@Girl_Rain67: Jawabannya seiring berjalan cerita 😶
total 1 replies
Masitoh Masitoh
jujur aku heran dgn sikap Khalisah terlalu baik ya Thor walau mertua SDH hadirin madu bahkan suaminya mafia
@Girl_Rain67: Jujur, Rain pun pengen jadi Khalisah. Tapi tak sanggup 😢
total 1 replies
Dinda Putri
up
Dinda Putri
Lanjut Thor jangan kelama an upnya jadi penasaran
@Girl_Rain67: Siap, kak
total 1 replies
Dinda Putri
luar biasa
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
@Girl_Rain67: Insyaallah
total 1 replies
Anto D Cotto
menarik
Aminin azaaa
lanjutkan
@Girl_Rain67: Siap, kak. /Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!