"Kamu harus!" Perintah Mama Angel.
"Dengar, itu!" bentak Clara.
Plak!
Suara tamparan terdengar di kamar itu.
Ya, Papa Jordan menampar anak pertamanya, Sandra.
"Setuju atau tidak bukan pilihanmu, aku yang menentukan!" Suara keras Papa Jordan disana.
"Ganti bajumu, malam ini harus berjalan lancar," lanjutnya dengan suara yang masih tinggi.
Setelah kepergian semuanya dari kamarnya. Langsung mengunci dan tangis air matanya mengalir deras, sakit di wajahnya bukan seberapa. Tapi paksaan yang selalu di berikan oleh kedua orang tuanya. Inilah batasannya.
Apakah Sandra mampu bertahan? Kehidupannya akankan berakhir bahagia???
Simak kisahnya, jangan lupa tanda jempol kalian guys.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
Hingga bisa terpejam di jam sudah larut, alarm Angel yang menunjuk jam 4.30 sudah membangunkannya.
"Tidak boleh terlambat atau aku hilang uangnya," gumam dalam hati Angel.
Tidak terasa Angel bersiap dan berangkat di hari pertamanya yang akan di jalani dengan berat. Tentu saja ini pertama kalinya sebelumnya sudah berusaha meminta bantuan artnya di rumah, untuk di ajari bagaimana mengepel atau menyetrika baju. Atau cara membuat nasi goreng dan beberapa pengenalan bumbu di dapurnya, berharap banyak agar puas kinerjanya.
Dengan menggunakan taxi Angel datang ke apartemen yang di tuju setelah mendapatkan share lock dan no tinggak Sandra.
Langkahnya dengan yakin masuk kedalam dan berjalan menuju unit di tuju, lantai 11 no 11 dan sudah di infokan jika akan datang art pengganti tempatnya, jadi pasti mudah Angel bisa masuk ke dalam lobby dan akses masuk kesana. Maklumlah kawasan elit tidak sembarang bisa masuk tanpa persetujuan pemilik.
Di pencet bell di unit yang tepat Angel di sana.
Tingtong!
Tingtong!
Tidak ada yang menjawab bahkan belum ada tanda tanda orang untuk membuka pintunya. Mau tidak mau Angel terpaksa menunggu di luar yang ada bangku tunggu, tempat biasa.
"Kemana sih Sandra?" kesal Angel lirih.
"Aku sudah datang sebelum waktunya berharap tepat janji, tapi apa sudah hampir sejam aku menunggu, tetap tidak ada kabar,"lanjut Angel yang sangat kesal. Kesabarannya sangat tipis membuatnya sudah naik darah.
"Memang kemana? Di telp tidak di angkat dan ketuk tidak di buka!" omel Angel.
Sementara Sandra baru terbangun di penginapan yang berada di puncak, setelah dini hari menikmati indahnya suasana disana yang amat indah. Barang tentu Ken tidak mengizinkan pulang dengan Sandra yang mengemudikannya, lebih baik istirahatkan dulu badannya setelah bekerja seharian, dilanjut dinner dan acara ke puncak yang memakan waktu tidak sebentar.
Di usapnya kepala Sandra yang tertidur pulas dalam pelukan Ken, di cium kening, pipi, turun ke bibir, hingga turun ke leher jenjangnya hingga tanpa sadar lenguhan dari Sandra yang masih terpejamkan matanya.
Ken tersenyum dan suka dengan wajah pulas Sandra, tapi Ken tidak ingin terjaga sendiri dengan cara mencium terus dan membuka selimut yang terbungkus itu. Di singkirkannya lalu menaikkan kaos yang di pakainya semalam, di cium kembali perut rata Sandra, bermain disana dan tangan yang masuk di belakang badan Sandra melepaskan mengaik bra yang menutup dua gunung yang sangat indah bagi Ken.
Sandra merasa terganggu dan terpaksa perlahan membuka matanya ternyata Ken sudah lagi menyesap dua gunung dengan memilinkan bagian yang satunya.
"Ken," sapa Sandra yang suara khas bangun tidur.
"Sayang, akhirnya bangun juga," ucap Ken yang sudah naik gelora hatinya. Terbalas sudah dengan Sandra terbangun usahanya itu sangat berhasil.
Ah!
Suara desa han yang keluar akibat tindakan Ken yang terus bermain di antara dua gunungnya, di remasnya rambut Ken yang menikmati sentuhan yang di berikan olehnya.
Ken mulai beranjak ke bawah, memainkan jari di sela paha Sandra, meminta untuk di berikan akses kesana. Ken meregangkan paha Sandra, memberikan kenikmatan untuk istrinya di pagi hari.
Ah!
Pandai Ken membuat melayang Sandra di pagi hari ini, hingga akhirnya pelepasan pertama keluar dari Sandra. Senyum bahagia dari Ken dan di susul Sandra yang menariknya hingga Ken terjatuh di bawah kungkungannya Sandra.
"Kini aku yang akan memuaskanmu, Ken," ucap Sandra yang sudah ada di atas badan Ken.
"Lakukanlah, puaskan aku, Sayang," pintanya.
Dengan membuka celana pendek Ken hingga polos sudah keadaanya, Sandra yang memulai dengan mencium seluruh tubuh Ken, menggeliat Ken menikmati sentuhan pertama Sandra, sangat agresif tapi ia menyukai itu, bahkan sudah memainkan dua gunung milik Ken dengan bibirnya yang melu mat dan menye sap nya.
Jleb!
Masuk sudah keperkasaan Ken ke dalam lubang surgawi Sandra, yang masih bibirnya menye sap di dada Ken.
"Sa,"
"Sa, Sandra,"
Ran cauan suara Ken menggelora di kamar itu terus menyebutkan nama Sandra melayang tinggi sekali di buatnya.
Sandra yang terus menggoyangkan di atas dan berputar, memberikan kenikmatan berbeda dan di tempat berbeda tentunya akan menjadi rasa yang berbeda. Nikmat dan sangat menyenangkan.
"Sandra!!!!" teriak Ken di saat pelepasan terjadi.
"Ken!!!!" ucap Sandra yang bersamaan terjadi pelepasan.
Di peluk tubuh Sandra yang masuk dalam dekapan hangat Ken, rasa yang selalu candu di rasakan Ken dari istrinya itu.
"Terima kasih, Sayang. I love you," ucap Ken.
"Sama sama," jawab Sandra.
Yang tidak menjawab cinta Ken.
Tapi Ken tidak keberatan akan hal itu, memang perlu proses yang lebih untuk usahanya meluluhkan hati istrinya itu. Yang ternyata sangat keras sekali, bahkan setelah tersakiti sebelumnya oleh kekasih hatinya.
"Ken, jam berapa?" tanya Sandra yang ingat sesuatu.
"Jam 6, Sayang," jawab Ken yang melihat jam di kamar itu.
"Ya, Tuhan. Mama, Ken. Pasti sudah menunggu!" ucap Sandra yang langsung bangun dan melepaskan pelukannya.
"Biarkan saja, Sayang. Aku hanya ingin berdua denganmu disini dulu," pinta Ken.
"Jangan, Ken. Ayo pulang, kita bisa berdua juga di sana," ucap Sandra.
"Jadi ada bagian kedua dari ini," Ken mamastikan.
"Apa sih, kenapa kearah sana mulu," kebal Sandra yang terus hanya memikirkan bagian ranjang saja.
"Mau atau tidak akan beranjak dari sini. Ini waktu kita kencan dan itu kesini atas keinginanmu, pilihan ada padamu, Sayang," ucap Ken yang mengedipkan sebelah matanya.
"Dasar ga mau banget rugi," ucap Sandra.
"Tau gini ogah dah," dalam hati Sandra.
Minta jatah double, padahal siang hari kemarin sudah, pagi ini sudah, dan sampai di apartementnya minta lagi? Terbuat dari apa coba si Ken ini yang selalu meminta bagian itu terus.
"Jadi, mau atau ga?" Tanya Ken.
"Lagian kenapa ga mau, kan sama sama enak dan aku selalu membuatmu puas, Sayang. Karena aku perkasa, benar!" oceh Ken yang bangga pada dirinya sendiri.
"Ya sudah ayo, jangan selalu membanggakan diri sendiri. Terkalu PD ga baik Ken." ucap Sandra yang akhirnya menyetujui permintaan Ken jika terus mengulurkan bisa bisa malah dilakukannya di sini lagi.
Setelah bersiap kembali ke ibu kota, baik Sandra dan Ken yang di mobil. Mengendarai dengan kecepatan yang standar walau sudah tahu jika Angel sudah disana sebelum jam enam dari CCTV yang di tunjukkan oleh Ken di Hpnya.
"Ken, boleh aku menyakan satu hal?" Tanya Sandra yang di balik kemudi, setelah keduanya ber nostalgia bernyanyi di mobil.
"Katakan," ucap Ken.
"Kapan matamu di publikasikan?" Tanya Sandra.
...****************...
Kasih like kalian disini ya.
Hadiah juga ya, aku mau liat seberapa besar pendukung Ken dan Sandra ini.
Jika bisa tembus komentar 50, nanti akan hadiah dariku.