Family’S

Setelah acara makan - makan selesai, Ella melanjutkan pekerjaannya yang tertunda sebelum merevisi skripsinya, beruntungnya yang harus di revisi tidak banyak jadi bisa merevisi dengan cepat sambil menunggu wisuda..

Ketika ia sudah menyelesaikan pekerjaannya, ia sedang melihat - lihat social media mencari referensi untuk hadiah yang akan ia berikan ke Lilis, Mona, dan Josh..

Di tengah ia menscrol Sosmed, ada seseorang yang mengetuk pintu ruangannya.. setelah ia persilakan masuk masih dengan handphonenya ia tidak langsung melihat siapa yang masuk..

“Halo El, apa aku menganggu?” Tanya Josh

“Kayak dengan siapa saja deh kak.. Ada apa kak?”

“Tunggu sampai Lilis datang ya.” Ucap Josh.

“Ihhh apaan sih buat penasaran deh.” Ucap Ella

Josh hanya tersenyum kecil melihat kekepoan Ella

“Sabar dong adek abang yang cantik, sebentar lagi Lilis ke sini kok.” Ucap Josh

Sebelum Ella mereog karena penasaran, Lilis akhirnya sampai ke ruangan Ella..

“Nah sekarang kak Lilis sudah ada nih, mau bahas apa kak?” Tanya Ella

“Ada apa ni Josh, kenapa kamu menyuruh aku ke sini?” Tanya Lilis

“Hhmm… hhh…mmm…. sebenarnya aku mau minta tolong gimana caranya nyatakan perasaan ke Mona..” jawab Josh..

Ella dan Lilis yang mendengar apa yang di katakan Josh seketika terdiam sebentar dan akhirnya mereka tertawa bahagia..

“Akhirnya kamu bertindak juga Josh..” Ucap Lilis

“Akhirnya kakak ku yang ganteng ini mau memyatakan cintanya, kirain bakal kena gantung saja kak Mona ku.. Eh nanti aku bilangin deh ke kak Ryan biar nggak perlu nyarikan kak Mona jodoh, karena yang di tunggu akhirnya mau bertindak.” Ledek Ella, padahal ia tidak pernah meminta hal itu ke Ryan.

Tapi melihat raut wajahnya Josh seperti tidak suka jika Mona di jodohkan dengan lelaki lain, membuat Ella dan Lilis sangat puas..

“Jadi ini gimana?” Tanya Josh

“Siapkan bunga, makan malam romantis terus nyatakan cinta selesai pekara.” Ucap Lilis yang di dukung dengan anggukkan oleh Ella

“Kalo perlu aku kosongkan yang di lt 2 untuk kakak dan kak Mona, gimana mau?” Tanya Ella

Tawaran yang di berikan oleh Ella sangat mengiurkan, tapi ada satu kendala lagi gimana caranya membuat Mona mau makan malam dengannya..

“Tapi gimana dengan Mona? Gimana cara mengajaknya untuk makan malam berdua?” Tanya Josh

Mendengar ucapan Josh membuat Ella dan Lilis menepuk jidat sambil menghela napas panjang..

“Itu nanti bisa aku yang urus yang terpenting persiapan dari kakak, kapan kakak mau silakan atur sendiri yang d lt 2.. Dan info kapan kakak mau ajak kak Mona makan malam berdua.” Ucap Ella..

Setelah diskusi mereka selesai, ia menahan Lilis dan Josh setelah ia memanggil Mona untuk ke ruangannya.. Ketika Mona sampai di ruangan Ella, Ella meminta mereka semua pindah ke sofa yang ada di ruangan Ella.. yang artinya ada yang ingin di diskusikan bersama di luar hal pekerjaan..

Lilis, Josh dan Mona jadi penasaran dengan hal apa yang akan di diskusikan oleh Ella..

“Ada apa El? Ada hal apa yang ingin kamu bicarakan?” Tanya Josh

Ella masih diam tidak menjawab melihat itu membuat Josh menatap Mona yang sedang menatap Josh yang bingung dengan gelagat Ella yang agak aneh..

“Ada hal apa yang menganjal di hati mu El? Tolong jangan di tutup - tutupi lagi dari kami, El.. Aku tidak bisa melihat kamu diam - diam nangis sendiri tidak mau membaginya ke kami.” Ucap Lilis Ella tetap diam nampak ia sedang berpikir..

“Kamu pasti ingin ke kota B untuk mengurus Restoran yang di sana kan El?” Tanya Mona tepat sasaran

Ella sangat terkejut dengan pertanyaan yang di lontarkan oleh Mona begitu juga dengan Lilis dan Josh.. ia hanya bisa menjawab dengan anggukan..

“Apa kamu sudah yakin El? Bisa kasih kakak alasan kenapa kamu tiba2 mau mengurus Restoran kita yang di cabang kota B?” Tanya Mona, Lilis dan Josh membiarkan Mona yang bertanya mewakilkan mereka yang penasaran..

“Aku hanya ingin menghilang sejenak kak, rasanya aku lelah banget.. Bukan tak ingin berbaikan dengan Merry, aku sangat ingin kami seperti dulu.. tapi apa boleh aku kecewa dan tidak ingin bertemu untuk sementara waktu dulu dengan Merry dan yang ada di sekitarnya?

Boleh kah aku menghindar dari mereka? Aku ingin melakukan ini tapi di hati ku sangat sakit yang artinya aku harus menghindari orang yang sukai dari dulu.. Aku tahu aku salah kalau melakukan itu, dan orang itu akan merasa tidak adil, tapi hati ini sudah terlanjur kecewa kak..

Apa yang harus aku lakukan kak? Aku hanya ingin bahagia dan tidak terbayang - bayang kekecewaan ku akibat dari sakit hati ini kak. Apa yang harus aku lakukan kak? Aku tidak sanggup melihat orang yang aku sukai kak hanya karena ia kakak sepupu Merry, apa yang harus aku lakukan kak?” Tanya Ella sambil menangis

Mona dan Lilis ikut menangis mendengar isi hati Ella, Emma yang tadinya ingin masuk ke ruangan Ella bersama dengan Ryan dan Erico karena ingin mengantarkan Erico memberikan hadiah untuk Ella..

Mereka mendengar apa yang di katakan Ella, Emma pun ikut menangis mendengar suara hati adiknya.. ia langsung masuk ke dalam ruangan Ella, ketika Erico ingin ikut masuk ia di tahan oleh Ryan yang tidak mengizinkan ia masuk ke dalam ruangan Ella..

Melihat Emma masuk, Lilis dan Mona melepas pelukannya dan berganti Emma yang memeluk adiknya..

Ella yang melihat kakaknya yang memeluknya semakin menangis..

“Aku harus bagaimana kak? Aku tidak ingin meninggalkannya tapi dengan melihatnya hati ku sakit kak, aku jahat ya kak.. dia tidak salah tapi dia harus menanggung apa yang di lakukan Merry.. aku sangat jahat ya kak.. tapi aku sakit kak, Merry sudah membuat aku kecewa dengan semua ini kak..” Ella melepaskan pelukan Emma

Ia menunjuk hatinya sambil mengatakan “Tapi di sini sakit banget kak, teman yang menemaniku dari kecil hingga dewasa membenci ku hanya karena laki - laki dan tidak pernah mau menerima penjelasan apapun dari aku.. padahal dia tahu siapa yang aku sukai selama ini.. kenapa aku di perlakukan seperti ini kak? Kenapa kak? Sakit banget di sini.” Ucap Ella sambil menunjuk - nunjukan hatinya..

Mereka hanya bisa membiarkan Ella mengeluarkan unek - unek yang selama ini dia pendam sendirian..

Emma, Lilis dan Mona semakin menangis melihat Ella yang menangis histeris, mereka membiarkan Ella menangis mengeluarkan semuanya hingga ia ketiduran karena kecapekan menangis..

Emma yang melihat Ella sudah tertidur langsung meminta tolong kepada Josh untuk mengurus semua keperluan Ella untuk ke kota B mengurus Restoran mereka yang di sana sampai hatinya mulai tenang..

“Tolong berikan pelajaran terakhir untuk Shella dan Tamara itu Josh.. Gara - gara mereka adik kita menjadi begini..

Lilis tolong sesampainya di kota B temani Ella dan tolong cari psikiater yang bisa bantu Ella.. Kamu tidak keberatan kan kalau ikut Ella pindah sementara waktu karena aku hanya percaya dengan kamu Lis, tolong bantu jaga adik kita ya..” Ucap Emma ke Josh dan Lilis..

Mereka hanya menganggukan kepala mereka menandakan mereka setuju.. Ternyata semenjak ia masuk ke ruangan Ella ia langsung menelepon ayahnya dan menaruh ponselnya ke kantong celananya..

Setelah bicara dengan Josh dan Lilis, Emma mengambil ponselnya yang di taruh di celananya..

“Halo pa, maaf banget aku mengambil keputusan tanpa diskusi dengan Papa dan Mama. Dan maaf juga secara tidak langsung aku menyetujui Ella ke kota B.. Maaf pa aku tidak sanggup melihat adik aku begitu pa, sakit hati ini pa.” Ucap Emma menehan air matanya agar tidak terjatuh lagi..

“Tidak apa - apa sayang, nanti papa yang akan menjelaskan ke mama ya.” Ucap Elson..

Setelah selesai berbicara dengan papanya, Emma keluar dari ruangan Ella, di depan ruangannya Ella.. Emma melihat Ryan dan Erico masih menunggu di sofa yang ada di sudut depan ruangan Ella, Emma melihat tatapan sedih dari Erico..ia tahu setelah ini Erico akan susah mendekati adiknya