Di dunia yang kejam, hanya yang kuat yang bertahan. Yun Feng, seorang bocah yatim piatu berusia 15 tahun, menolak takdir sebagai semut di bawah kaki para penguasa. Ia tidak memiliki sekte untuk melindunginya, tidak memiliki garis keturunan bangsawan, hanya tekad yang membara, tekad untuk mencapai keabadian.
Dikhianati, dikejar, dan dipaksa berada di ujung tanduk, Yun Feng tidak ragu menggunakan segala cara. Ia melahap jiwa, merenggut kekuatan dari musuhnya, dan menguasai seni kegelapan yang ditakuti dunia. Jika dunia menolaknya, maka ia akan menaklukkan dunia. Jika surga menghalanginya, maka ia akan merobek surga itu sendiri!
Di jalannya menuju keabadian, Yun Feng akan melawan sekte-sekte besar, mengguncang para dewa, dan meninggalkan jejak darah di seluruh alam semesta!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Niko R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah Penemuan Di Goa
Goa itu dipenuhi dengan bau tanah basah, udara disana juga sangat pengap yang membuat seseorang sesak saat bernafas. Yun Feng terus berjalan maju sedikit demi sedikit ke cahaya merah, Yun Feng hanya mendengar suara langkahnya yang menggema di seluruh goa.
Tangannya berada di samping tubuhnya untuk mewaspadai serangan mendadak, tangannya mencengkram udara dan bersiap mengeluarkan serangan jika diperlukan. Matanya terfokus dan tidak bisa di alihkan pandangannya.
Titik merah kecil semakin lama membesar ketika Yun Feng semakin dekat. Yun Feng menurunkan tangannya dan tubuhnya menjadi sedikit santai, tetapi fokusnya tidak hilang.
“Ini…formasi?” Yun Feng memandang serius lingkaran merah penuh dengan aksara kuno.
Formasi itu sangat besar yang menutupi seluruh jalan, formasi itu seperti menyembunyikan sesuatu dibaliknya. Pandangan Yun Feng menyapu keseluruhan formasi itu saat dirinya mendekat dengan hati-hati.
Yun Feng menempelkan jari telunjuknya ke formasi itu. Yun Feng mengerutkan keningnya ketika matanya penuh keheranan, “I-ini formasi ini sangat rapuh dan rusak! Pantas saja energi yang menindas seperti di awal bisa keluar.”
Yun Feng menempelkan tangannya ke dagu untuk memikirkan sebuah cara. Ekspresi Yun Feng sangat aneh ketika berpikir, mungkin sulit untuknya memikirkan sebuah cara.
Yun Feng menegakkan kepalanya dan tubuhnya kembali tegap ketika dia memandang formasi itu. Matanya yang tajam menyimbolkan kepercayaan dirinya yang besar.
Yun Feng berjalan kebelakang sejauh beberapa langkah sebelum dia akhirnya berhenti. Pemuda itu membentuk sebuah segel jari yang begitu rumit. “Aku hanya berharap jika goa ini bisa menahan kekuatanku dan tidak runtuh!”
Cling!
Sebuah formasi hitam mengembang di depannya. Yun Feng tersenyum kecil saat dia mengirim tangannya untuk membuat serangan yang mematikan. Sebuah telapak tangan hitam yang cukup besar keluar, seisi goa bergetar hanya karena kemunculan serangan dari Yun Feng.
Yun Feng memandang seisi goa yang bergetar, dari matanya sudah bisa disimpulkan jika Yun Feng tidak ingin goa ini roboh. Kerikil-kerikil kecil berjatuhan ketika serangan itu melesat ke arah formasi merah.
Duar!
Saat serangan itu bertemu dengan formasi tercipta lah sebuah getaran yang mengguncang seisi goa. Suara gemuruh juga memenuhi keseluruhan dan bisa terdengar dari luar. Debu-debu mengepul yang membuat Yun Feng kesulitan untuk melihat jelas.
Yun Feng melambaikan tangannya di depan wajahnya untuk menyapu debu-debu yang berterbangan. Perlahan debu-debu itu kembali jatuh ke tanah dan mengungkap sesuatu yang ada di balik formasi.
“Ini adalah…” mata Yun Feng terbuka lebar sebelum dia melanjutkan, “Sebuah pusaka pedang!”
Dibalik debu halus yang berterbangan, bersinar sebuah cahaya merah padam. Itu adalah logam dari sebuah pedang, pedang itu memiliki sebuah tengkorak di bawah bilah tajamnya. Dan ada sebuah tengkorak berukuran lebih kecil di ujung pegangannya, di masing-masing lubang tengkorak itu mengeluarkan aura hitam seperti berputar-putar di sana.
Tiba-tiba mata Yun Feng tersapu pada sesuatu di sebelahnya yang membuatnya lebih terkejut, “Mayat!”
Yun Feng mendekat ke arah mayat itu dengan hati-hati karena Yun Feng merasakan aura penindasan yang sangat kuat. Mayat itu sepenuhnya telah berubah menjadi tulang kering yang tersandar di dinding goa.
“Ini adalah mayat iblis yang disegel?” Mata Yun Feng menyipit ketika dia memandang keseluruhan mayat itu.
“Kenapa tidak ada kantong penyimpanannya?” Yun Feng bertanya penuh keheranan. Yun Feng teringat dan melanjutkan kembali, “Tidak beres, ada seseorang yang datang lebih dulu! Orang ini menghancurkan formasi lama lalu menggantinya dengan formasi miliknya. Itulah kenapa formasi sebelumnya sangat lemah, aku bahkan juga tidak percaya jika formasi tadi bisa menyegel iblis.”
Yun Feng berhenti ketika dia melirik ke arah pedang disampingnya, “Tetapi…kenapa dia tidak mengambil pedang ini?”
Matanya menjadi fokus ketika melihat aura di sekitar pedang itu, kedua tengkorak yang berbeda ukuran itu membuat Yun Feng semakin tidak nyaman, itu seperti milik orang dewasa dan seorang bayi.
“Aura pedang ini sangat dominan, tetapi hanya tersisa ini disini, aku tidak mau keluar dengan tangan kosong!” Yun Feng mengomel.
Yun Feng berjalan dengan hati-hati disetiap langkahnya. Matanya sangat fokus dan tidak bisa teralihkan oleh apapun. Entah kenapa saat Yun Feng semakin dekat dengan pedang itu, tubuhnya menjadi panas dingin dan mengeluarkan keringat yang berlebihan.
Wush!
Yun Feng terbelalak. Pedang itu bergerak dengan sendirinya dan melesat ke arah Yun Feng. Yun Feng memiringkan kepalanya untuk mengelak dari serangan pedang terbang. Pedang itu melewatinya dan tertancap di langit-langit goa.
Yun Feng seketika berbalik dan menatap pedang itu dengan hati-hati, “Apa yang terjadi?”
Pedang itu bergetar hebat saat menancap di langit-langit, benda itu seperti melebarkan ruang agar dia bisa terbebas lagi. Benar saja, benda itu terlepas dan melesat kembali dan bersiap menghujam ke arah Yun Feng.
Yun Feng menyipitkan matanya ketika pedang itu melesat ke arahnya layaknya meteor. Pemuda itu lantas mengumpulkan kekuatannya di kedua tangannya lalu mempertemukan dengan pedang itu sebagai pertahanan. Antara tangan Yun Feng dengan pedang keduanya sama-sama bergetar hebat.
Yun Feng meringis ketika mempertahankan kekuatannya agar pedang itu tidak menghujam ke tubuhnya. Keringat bercucuran tanpa henti seperti hujan yang membasahi tubuhnya.
Retak
Tameng yang dibuat Yun Feng retak, retakan itu lama kelamaan menyebar luas keseluruhan tameng. Mata Yun Feng semakin lebar ketika melihat retakan itu. Dia tidak berbicara lebih kecuali satu kata, “Gawat!”
Duar!
Pedang itu berhasil menyusup dan menembus pertahanan tameng milik Yun Feng. Sementara pemuda itu melompat dari kepulan debu, sepertinya pedang itu meleset dan belum menggores tubuh Yun Feng sama sekali.
Yun Feng menyeringai ketika menatap pedang yang setengahnya masuk ke dalam tanah. Otaknya masih memikirkan cara-cara agar bisa menghentikan pedang ini.
“Ini mungkin saja pemilik pedang ini adalah tulang yang berada disana. Tetapi pemiliknya sudah lama mati, tapi kenapa pedang ini masih memiliki insting untuk melindungi tuannya? Aku harus membuat pedang ini mengakui aku sebagai pemilik barunya!” Pikir Yun Feng dalam hatinya.
Yun Feng semakin fokus ketika menatap pedang itu. Dia tersenyum tipis ketika menunjuk ke arah pedang itu. Sebuah tali tipis yang terbentuk oleh energi spiritual menjalar dan melesat ke arah pedang itu. Dengan cepat tali tipis berwarna merah melilit gagang pedangnya.
Ini seperti membantu seekor harimau yang keluar dari perangkap. Jika pedang ini keluar dan hilang dari kendali Yun Feng maka akan menjadi petaka banginya. Tali itu berhasil mencabut pedang itu, bukan tanpa perlawanan tetapi pedang itu masih saja bergerak dengan liar yang membuat Yun Feng kesulitan dalam mengendalikannya.
Yun Feng menyipitkan matanya, dahinya mengerut ketika dia meringis ke arah pedang itu, “Sekarang…aku akan membuatmu menjadi harta pusaka milikku!”