Pernikahan Arya dan Ranti adalah sebuah ikatan yang dingin tanpa cinta. Sejak awal, Arya terpaksa menikahi Ranti karena keadaan, tetapi hatinya tak pernah bisa mencintai Ranti yang keras kepala dan arogan. Dia selalu ingin mengendalikan Arya, menuntut perhatian, dan tak segan-segan bersikap kasar jika keinginannya tak dipenuhi.
Segalanya berubah ketika Arya bertemu Alice, Gadis belasan tahun yang polos penuh kelembutan. Alice membawa kehangatan yang selama ini tidak pernah Arya rasakan dalam pernikahannya dengan Ranti. Tanpa ragu, Arya menikahi Alice sebagai istri kedua.
Ranti marah besar. Harga dirinya hancur karena Arya lebih memilih gadis muda daripada dirinya. Dengan segala cara, Ranti berusaha menghancurkan hubungan Arya dan Alice. Dia terus menebar fitnah, mempermalukan Alice di depan banyak orang, bahkan berusaha membuat Arya membenci Alice. Akankah Arya dan Alice bisa hidup bahagia? Atau justru Ranti berhasil menghancurkan hubungan Arya dan Alice?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erna BM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 𝟗. Kembali Ke Masa Kini
~ 𝐊𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢 𝐊𝐞 𝐌𝐚𝐬𝐚 𝐊𝐢𝐧𝐢 ~
Mata Ranti yang sembap, sisa tangis jelas di wajahnya. Helena, yang sudah bertahun-tahun menjadi sahabatnya, duduk di sampingnya dengan pandangan tajam namun penuh empati.
"Jadi, Arya benar-benar menikah lagi?" tanya Helena, meski jawaban itu sudah jelas dari ekspresi Ranti.
Ranti mengangguk lemah. "Dia menikahi Alice. Bocah kecil itu… Baru 17 tahunan! Aku bahkan tidak tahu dia sejak kapan dekat dengan Arya. Aku bingung Helena.. Aku benar-benar putus asa!"
Helena menghela napas panjang, menggenggam tangan Ranti erat. Mencoba menenangkan hati Ranti sahabatnya.
"Hmmm, rupa dia suka daun muda. Aku nggak habis pikir. Apa yang ada di kepala Arya? Apa karena napsu, sehingga dia mengabaikan perempuan sebaik dirimu hanya untuk… anak kecil seperti bocah itu? Atau mungkin Arya terjebak dengan kecantikan istri mudanya? Memangnya dia cantik gitu?"
"Yah, Aku akui Alice sangat cantik Dan muda. Masih fres. Aku memang kalah kalau soal fisik Helena... Dia bilang dia tidak pernah mencintai aku Hel," kata Ranti dengan suara bergetar.
Helena mengerutkan keningnya. "Tidak mencintaimu? Bukankah bukti adanya Shela adalah tidak cukup bahwa kalian sudah saling cinta? Lalu apa rencanamu sekarang? Mau minta cerai?"
Ranti menggeleng. "Tidak, Hel. Aku nggak mau dia menang begitu saja. Aku mau dia sadar kalau dia telah membuat kesalahan besar menikahi Alice. Tapi aku nggak tahu bagaimana caranya… Dan dia selalu bilang, kalau Shela hasil kecelakaan."
Helena tersenyum kecil, sebuah senyuman yang penuh arti. "Kalau itu maumu, aku akan bantu. Kita buat Arya benci ke Alice. Kau nggak perlu cerai untuk menang. Kita bikin pernikahan mereka berantakan."
Mata Ranti membelalak. "Kau serius?"
"Tentu saja aku serius. Sejak kapan aku pernah main-main," jawab Helena tegas. "Aku nggak akan membiarkan sahabatku diperlakukan seperti ini. Lagipula, Alice bukan tandinganmu. Bocah kecil itu nggak tahu apa-apa soal hidup. Kita bisa atur semuanya."
Ranti terdiam sejenak, pikirannya berkecamuk. Di satu sisi, ia merasa bersalah memikirkan rencana ini. Namun di sisi lain, amarah dan rasa sakit hatinya membuatnya ingin balas dendam.
"Apa yang harus kita lakukan?" akhirnya Ranti bertanya, menyerahkan diri sepenuhnya pada Helena, sahabat yang selalu ada untuknya.
Helena yang tahu keinginan Ranti, membisikkan sesuatu di telinga Ranti. Beberapa saat bibir Ranti tersenyum licik. "Oke, kalau begitu kita mulai secepatnya. Supaya tidak berlarut-larut"
Helena tertawa kecil. "Sabarlah Ranti. Kita susun dulu konsepnya seperti apa"
"Helena, kamu memang sahabat Aku yang paling mengerti batin aku. Jangan pernah tinggalkan aku disaat aku sendirian," ucap Ranti memeluk tubuh Helena merasa terharu.
Helena sahabat satu-satunya yang ia percaya penuh. Bahkan sudah menjadi bagaikan saudara atau adik kakak. Setiap masalah Ranti, pastinya Helena ikut campur. Terlebih masalah Ranti saat ini bukan masalah biasa. Tapi ini masalah berat untuk di lalui Ranti.
"Mama... Mama kenapa menangis?" Shela yang baru pulang sekolah memeluk tubuh Ranti.
Ranti membalas memeluknya. Ia tidak sanggup menceritakan masalahnya bersama papanya Arya. Ini terlalu berat untuk anak sekecil Shela.
"Mama gak kenapa kok sayang... kamu ke kamar dulu gih... Mama masih mau mengobrol dengan tante Helena."
"Iya Ma.. Shela ke kamar dulu yah. Shela juga capek, mau langsung tidur saja," ucap Shela lari ke kamarnya.
Helena memandang lekat ke Shela. Mempunyai maksud tertentu.
"Aku sedang memikirkan sesuatu Ranti," bisik Helena pelan. Karena pikirannya tertuju pada Sheila. Iya bisa saja memanfaatkan Sheila untuk menghancurkan rumah tangga Arya dan Alice.
Ranti menatap Helena. "Maksud kamu apa Helena Aku tidak mengerti"
"Hahaha... Kau terlalu polos ya Ranti. Biar aku kasih tahu caranya nanti. Sheila bisa kita jadikan alat untuk menghancurkan mereka."
"yang bener kamu Helena?"
"Hmm... Sejak kapan aku bicara tidak benar?"
Hari itu Ranti dan Helena bersatu untuk membuat hubungan Arya dan Alice hancur. Dan mereka yakin akan rencananya berhasil.