Black Rose

Alexa meninggalkan Daniel di lantai dansa. Memasang wajah kesal karena merasa terganggu oleh kedatangan Daniel, Alexa kembali ke mejanya dimana Mike tengah menunggunya dan memasang cengiran konyol di bibirnya. " Sekarang bagaimana Sist ? Apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?" tanya Mike penasaran. " Biarkan dia penasaran dengan identitasku. Pasti sebentar lagi dia akan kemari dan mengajakku mengobrol dan memamerkan kekayaannya, mengajakku untuk ONS. Dih.. Lelaki dengan muka seperti biji kurma kisut saja songong nya minta ampun . Gimana jika dia punya wajah tampan macam Jungkook atau Baek Hyun?" ucap Alexa sambil meminum Margarita nya. "Jongkok ? Baeknyun ? Siapa yang jongkok dan baek ? Aku ? Aku lagi duduk Sist..!" ucap Mike keheranan. "Sudahlah.. percuma aku ngomong sama bocil yang taunya cuma maen Tamiya dan cuma tau Inuyasha." geram Alexa, ingin rasanya dia menenggelamkan Mike ke bak mandi yang berisi wiski dan rum.

Seperti ramalan Alexa, dari tempatnya duduk terlhat Daniel menyusul Alexa. Menghampiri Alexa seraya mengusap keringat yang mengucur di keningnya. "Kok kamu ninggalin aku sih Beb ? Aku benar-benar ingin berkenalan denganmu. Kamu masa langsung pergi begitu saja !" ucap Daniel setengah merajuk.

Alexa hanya mengangkat bahunya dan tetap meminum Margarita nya sedikit demi sedikit. " Kamu memangnya engga tau siapa aku ?" tanya Daniel penasaran. Alexa hanya menggelengkan kepalanya, acuh tak acuh dengan kehadiran Daniel. Teman Daniel yang ikut bergabung tanpa meminta izin pada Alexa hanya tersenyum simpul.

"Siapa kamu? memangnya kamu artis atau konglomerat yang namanya setiap saat berseliweran di media sosial? Harus banget ya aku mengenali dirimu ?" ucap Alexa ketus. Mike menyembunyikan cengirannya dengan sengaja meminum jus jeruknya. Tangan Mike dengan sengaja merangkul pinggang langsing Alexa seolah menunjukkan jika Alexa miliknya.

Tanpa sepengetahuan mereka, interaksi antara Alexa dan Mike juga Daniel dan kawan-kawannya di lihat oleh Erick dan Dewa yang juga datang ke night club itu. Erick memenuhi keinginan Dewa dengan harapan Dewa akan diam dan membiarkannya menikmati segelas creamy hazelnut martini pesanan nya.

 Namun matanya secara tak sengaja melihat Mike yang tengah memeluk pinggang Alexa dan mendekatkan bibirnya ke telinga Alexa. Jarak yang cukup jauh membuat Erick melihat Mike seperti sedang mencumbu Alexa. Sedangkan Erick tak mengetahui jika sebenarnya yang sedang di peluk oleh Mike itu adalah Alexa yang telah melepaskan atribut sebagai gadis polos dan lugu dan juga culun.

Menatap geram sosok yang diketahuinya sebagai kekasih pegawainya itu, sontak membuat Erick berdiri dan ingin menghampiri Mike. Namun Dewa segera menahan tangannya, Dewa yang kemudian melirik ke arah Mike akhirnya mengerti jika Erick melihat Mike sedang selingkuh.

" Jangan macam-macam Rick, cukup kamu foto dan simpan untuk kamu tunjukkan pada Alexa jika kekasih nya itu telah mengkhianatinya. Ambil kesempatan ini untuk membuat Alexa memutuskan hubungannya dengan lelaki itu. Baru kemudian dekati Alexa." ucap Dewa memberi saran.

Akhirnya Erick pun mengambil handphone nya dan mengambil beberapa foto dan video yang menunjukkan kelakuan Mike yang sepertinya tak segan-segan menunjukkan kemesraan di depan lelaki yang semeja dengannya.

" Wa, cari tau identitas lelaki di depan kekasih Alexa, rasa-rasanya aku mengenalnya, tapi aku lupa siapa dia dan dimana pernah bertemu dengan dia." perintah Erick pada Dewa yang hanya bisa memutar bola matanya." Rick, kita di sini itu untuk bersenang-senang, bukan ingin menambah kerjaan. Dasar bos engga ada akhlak" ucap Dewa. "Ya sudah kalau kamu tak mau melakukan permintaanku, besok kamu serahkan surat pengunduran dirimu dan pulang lah sekarang." ucap Erick dengan enteng.

"Nasib.. Nasib.. Gini amat sih jadi bawahanmu. Untung aku sayang sama kamu Rick, mmmuuuuaaaahhh !" ucap Dewa kesal sambil mengecup kening Erick.

Erick melotot ke arah Dewa dan menjitak kepala Dewa." NAJIS... " seru Erick sambil mengambil tissu basah dan melap kening nya dengan keras berusaha menghilangkan bekas kecupan Dewa. Dewa tertawa terbahak-bahak melihat reaksi Erick, dan dengan cepat turun ke lantai dansa guna menghindari Erick yang tampak marah dan kesal.

Sedangkan Daniel masih terus berupaya untuk membuat Alexa jatuh ke pelukannya. "Ayolah, jangan jual mahal. Aku bisa memberikan apa pun yang kamu inginkan asal kamu mau menemaniku malam ini. Atau jika kamu bersedia menjadi kekasihku, akan langsung memberikanmu sebuah apartemen atau kamu mau mobil atau tas branded? Tinggal bilang saja, nanti aku akan memberikan semuanya padamu." paksa Daniel seraya berusaha memegang tangan Alexa.

" Memangnya kamu ini siapa sih ? Dan sekaya apa kamu hingga memaksaku untuk menemanimu ?" seru Alexa berpura-pura kesal. Padahal dia ingin membuat Daniel memberikan informasi secara tidak langsung tentang kekayaan dan posisinya di keluarga Anderson.

"Serius kamu tidak mengetahui siapa aku ? Siapa keluargaku ? Selama ini kamu tinggal di dalam gua? Kamu bahkan tidak melihat betapa ganteng dan tampannya aku ?" ucap Daniel setengah marah dan tidak percaya jika dia sama sekali tak dikenali oleh Alexa. "Dengar ya manis.. Namaku Daniel Mananta Anderson, anak sulung dari Mark Anderson dan Cicilia Mananta. Calon penerus dari PT MM Textile Industry, aku termasuk lelaki terganteng nomor tiga puluh lima menurut survei di negara ini." ucap Daniel sombong.

"Jadi seharusnya kamu bangga jika aku memintamu untuk menemaniku malam ini. Tentu saja aku akan memberikan semua yang kamu mau jika kamu berhasil memuaskan ku." sambung Daniel sambil menatap Alexa dengan tatapan penuh nafsu.

"Hmmmmm, maaf jika Akau tak mengenalmu. Tapi aku memang tak mengetahui identitas mu ataupun siapa orangtua mu. Maklumlah aku selama ini tinggal di luar negri untuk mengurusi peternakan milik keluargaku. Dan disana tidak ada internet ataupun saluran televisi." dusta Alexa dengan lancar, dalam hatinya dia ingin muntah mendengar Daniel memuji dirinya sendiri. Jika bukan karena menginginkan informasi tentang Mark Anderson, mungkin Daniel sudah sedari tadi di tendangannya.

"Oh rupanya kamu baru datang dari luar negri. Pantas saja kamu tak mengetahui dan mengenal diriku yang tampan ini. Kali ini ku maafkan. Tapi dengan syarat, besok siang kamu aku jemput untuk aku ajak makan siang bersama keluarga ku, kebetulan adik perempuan ku ulang tahun. Dan aku tak ada partner yang bisa aku ajak. Aku minta alamat rumahmu dan besok akan aku jemput kamu. Aku tak menerima penolakan. Ngomong-ngomong namamu siapa ?" ucap Daniel.

Mike sampai tersedak mendengar pernyataan Daniel. Setelah dengan percaya dirinya memperkenalkan diri sampai-sampai dia lupa menanyakan nama Alexa.

"Namaku Rose, dan ini teman ku, Milton, dia yang menemaniku selama aku berada di negara ini. Aku akan ikut denganmu jika dia juga ikut. Jika dia tidak diperbolehkan maka aku pun tak akan pergi." ucap Alexa tegas.

Daniel pun mengangguk dengan cepat, "Oke jika begitu, dia boleh ikut. Sekarang berikan aku alamatmu agar besok aku menjemputmu dan Milton." ucap Daniel menyanggupi permintaan Alexa.

"Aku menginap di hotel xxx selama berada di negara ini. Aku dan Milton akan berada di lobby menunggumu. Aaaahh.. Sudah larut malam ternyata, aku harus pulang, aku pamit pulang dulu. Sampai jumpa besok siang Daniel." ucap Alexa mengakhiri perbincangan mereka.

Alexa dan Mike dengan tenang meninggalkan meja mereka, bahkan Daniel meminta agar tagihan minuman yang Alexa dan Mike pesan di masukkan ke tagihannya. Dan tentunya disambut gembira oleh mereka berdua.

Alexa dan Mike keluar dari night club itu dengan diawasi oleh beberapa pasang mata dengan tatapan berbeda. Sepasang mata milik Daniel menatap kepergian Alexa dengan binar kegembiraan, hatinya gembira karena dapat membuat Alexa menuruti kemauannya. Sedangkan Erick menatap kepergian Alexa yang dirangkul secara posesif oleh Mike dengan geram dan beberapa kali dia mengambil foto Mike yang merangkul pinggang Alexa. Erick geram melihat Mike yang dipikirnya telah mengkhianati Alexa.

" Dengan semua foto dan video yang berhasil aku dapatkan hari ini, semoga saja Alexa percaya padaku dan segera meninggalkan lelaki brengssek itu. Dan aku akan mendekati dirinya. Aku akan mencoba membuat Alexa nyaman denganku dan pada akhirnya Alexa akan menjadi pendamping hidupku." gumam Erick sambil mengantongi handphone miliknya yang berisi beberapa foto dan video yang baru saja di ambilnya. Erick nampaknya masih akan bertahan beberapa lama lagi di night club itu karena Dewa yang sedang asik berjoget masih enggan untuk kembali ke meja yang Erick tempati.

Di tempat parkir night club, Alexa dan Mike berjalan ke arah mobil sport milik Mike dan masuk lalu mereka dengan kompak menyeringai lebar. "Hahahahaha, rencana kita berhasil Micky. Besok kita akan ke rumah keluarga Anderson, jangan lupa untuk memasang mini camera Mike, tak kusangka akan dengan mudahnya kita mendapatkan akses untuk masuk ke rumah Mark Anderson." ucap Alexa sambil ber tos ria dengan Mike. Mike pun cengengesan sambil masuk ke mobilnya.