[Warning! Adult Romance]
Jeje tidak menyangka jika PS partnernya adalah seorang mafia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shim Chung, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MAHM BAB 13 - Masih Berusaha
Damian mengeratkan gerahamnya mendengar pertanyaan Jeje. Selama ini banyak wanita yang ingin berusaha mendekatinya bahkan rela merendahkan harga dirinya supaya bisa bercinta dengan dirinya. Tapi sekarang ada wanita yang kekeh ingin lepas darinya saat dia tidak merasa jijik pada dirinya.
Tentu saja amarah menguasai dirinya, tapi kata-kata Keith sebelumnya membuat dia menahan emosinya. Dia akan berusaha bersikap lembut.
"Berakhir?" tanya Damian dengan nada dibuat selembut mungkin.
Jeje semakin ketakutan mendengar suara lembut Damian, nada arogan yang sering dia dengar kemana?
Lalu dia berusaha membujuk Damian dengan melingkarkan kedua tangan di lehernya lalu mencoba menatap pria itu.
"Aku bisa mencarikanmu PS partner yang jauh lebih hebat dari aku!" bujuk Jeje.
"Sehebat apa?" cecar Damian yang membuat Jeje gelagapan.
Damian menarik pinggang Jeje membuat mereka semakin dekat. Bibirnya menyusuri pipi Jeje dan merayap ke telinganya sambil berbisik. "Aku tidak akan melepasmu saat aku masih berhasrat padamu!"
"Tapi aku... Hemmp!" perkataan Jeje menggantung karena bibirnya langsung dibungkam oleh bibir Damian.
Damian menggoda dengan permainan bibirnya membuat Jeje selalu terhanyut membuka mulutnya dan membiarkan pria itu memberikan sensasi berciuman yang menggelora.
"Sepertinya tubuhmu berkata lebih jujur jika kau menikmatinya!" ucap Damian saat ciuman itu sudah terlepas.
Jeje yang nafasnya masih terengah seketika langsung merona.
"Katakan sekali lagi kau ingin berpisah dariku!“ perintah Damian dengan nada arogannya yang kembali mendominasi.
"Aku.. aku!" Jeje semakin bingung. Disatu sisi dia ingin fokus kuliah tapi di sisi lain dia juga menikmati sentuhan Damian.
"Kenapa kau lakukan ini, Damian?" akhirnya pertanyaan itu keluar dari mulut Jeje.
"Kau ternyata tertarik dengan hidupku ya?"
"Bu... bukan begitu! Tapi..." Jeje semakin salah tingkah. "Bagaimana kalau kita minum kopi?"
Akhirnya Jeje mengalihkan pembicaraan, dia ingin terbebas dari belenggu Damian sementara waktu.
"Ada coffee shop di dekat apartemen ini. Dan tempatnya sangat steril!" bujuk Jeje.
Dan di luar dugaan Damian menyetujuinya, Damian akan mencoba bersikap lembut sedikit.
"Kau ingin minum kopi apa?" tanya Jeje saat mereka sampai di coffee shop tersebut.
Damian tidak menjawab, matanya menelisik tempat itu memastikan semuanya bersih. Dan hal itu di salah artikan oleh pengunjung wanita yang ada di sana jika Damian sedang mencari mangsa.
Seorang perempuan bertubuh seksi dengan berani mendekati Damian dan mencoba menggodanya.
"Hai handsome," ucapnya dengan tangan terulur ingin meraba dada Damian.
Sebelum tangan itu mencapai dada Damian, para anak buah Damian langsung sigap mendorong wanita itu untuk menjauh karena mereka tahu jika bos mereka tidak suka disentuh oleh siapa pun.
"Menjauh atau nyawamu melayang!" ucap salah satu anak buah Damian yang membuat perempuan itu ketakutan.
Jeje yang melihat kejadian seperti itu menjadi jengah sendiri, dimatanya Damian begitu misterius dan aneh.
Dia tidak ingin bersinggungan dengan pria itu lagi, untuk itu dia dengan cepat keluar dari coffee shop dan menjauhi Damian.
"Apa lagi yang diperbuat wanita itu?" geram Damian.
Kali ini dia tidak meminta anak buahnya mengejar Jeje tapi dia sendiri yang mengejarnya supaya wanita itu tidak terus-terusan ingin lari darinya.
Dor!
Satu tembakan melesat di antara kaki Jeje membuatnya langsung berhenti seketika. Jeje membalik badannya dan melihat Damian mendekat padanya dengan pistol yang ada di tangannya.
"Tolong lepaskan aku, Damian!" pinta Jeje memohon.
sebelom nolong ketawa dulu ahh...