Lin Yu Wan seorang Perwira muda Putri dari Dua jendral terhebat di Ketentaraan di Negara Cina. Harus mati terpaksa di tangan saudara sepupu yang juga saudara angkat yang ingin menguasai harta peninggalan kedua orang tua Lin Yu Wan . Juga penghianatan sang kekasih yang ternyata juga kekasih dari Sang sepupu . Dia nekat terjun kedalam jurang yang dalam demi mempertahankan benda peninggalan kedua orang tuanya yang tidak di ketahui oleh orang lain maupun sang sepupu itu sendiri . Namun keajaiban datang. Dia bukannya masuk ke alam kematian, tapi Roh nya masuk kedalam Novel yang pernah dia baca beberapa hari yang lalu tanpa dia sengaja . Roh Lin Yu Wan masuk Kedalam tubuh Wanita muda yang bersifat Arogan, Sombong dan bodoh. yang merupakan pemeran Antagonis di dalam Novel itu .Wanita yang di benci oleh Keluarga , Teman dan kerabat yang mengenal gadis itu. Yaitu gadis yang bernama Li Yu Wan. Nama yang hampir sama dengan namanya. Bagaimana kisah Lin Yu Wan selanjutnya, kita baca sama-sama yuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PEMBUNUH BAYARAN GAGAK HITAM .
Mendengar Keributan di luar ruangan dan terdengar ketukan di pintu, membuat mereka berdua kaget , apa Sebenarnya yang terjadi di luar sana .
Masuk.. " ucap Tuan Li Rong dengan Nada marah. dengan wajah takut, sang Pengawal Membuka pintu dan masuk kedalam .
"Ada apa...kenapa di luar ribut..." ucap Tuan Li Rong dingin .
"Maaf Tuan... terpaksa hamba mengetuk pintu Karena Nona Can Yu marah pada kami dan melakukan kekerasan pada kami , Karena kami menghalangi Dia yang ingin masuk kedalam..." ucap Pengawal yang tadi di tugaskan oleh Tuan Li Rong untuk menjaga pintu Ruang kerjanya. . Terlihat Kemarahan di wajah tuan Li Rong. Dia segera berdiri dan berjalan keluar dari ruang kerja nya . dan saat Membuka pintu Ruangan nya, Dia melihat Can Yu menampar dan menendang Beberapa Pengawal yang tidak melawan saat menerima kekerasan dari Can Yu.
"CUKUP CAN YU...!" suara menggelegar membuat tangan Can Yu yang akan berayun berhenti di udara.
"Apa yang Kau lakukan...berani sekali Kau menampar dan menghajar para penjaga yang sedang bertugas....!" seru marah Tuan Li Rong membuat ciut nyali Can Yu.
"Me...mereka kurang ajar pada Can Yu Ayah.." ucap Can Yu dengan wajah ketakutan. Dia baru melihat Kemarahan Ayah barunya sekarang ini. walaupun sering mendapat teguran dari Ayahnya, tapi baru sekarang dia melihat Tuan Li Rong sampai semarah ini.
"Mereka menjalankan tugas dari Ayah. bagaimana bisa Kau bertindak Kasar Pada mereka ha...!" seru tuan Li Rong dengan nada marah .
"I..itu...itu..." terlihat Can Yu Tergagap ketakutan.
"Apa yang terjadi ini ...Kenapa Kau marah- marah seperti itu Bi'er...?!" ucap Nyonya Tua Li yang keluar Karena mendengar Keributan di depan Ruang kerja sang Putra. Bukan saja Nyonya Tua yang keluar, tapi semua orang datang kesana. kedua Putranya , Putra , Putri dari Selir tuan Li Rong dan Juga Tuan Tua Li .
"Ada apa ini Bi'er...kenapa Kau berteriak- teriak seperti itu...?" ucap tuan tua Li.
"Nenek....!" seru Can Yu yang Merasa mendapat sedotan penyelamat dari amukan Tuan Besar Li Rong .
"Lihat itu...Setiap Saya ingin memarahi Dia, pasti ibu akan membela dia . Walaupun dia salah... " ucap Tuan Li Rong dengan tatapan kesal dan marah. Dia semakin tidak suka dengan tingkah Can Yu.
"Bukan begitu Bi'er...Dia baru datang di keluarga kita, jadi dia belum mengerti aturan keluarga kita..." ucap Nyonya Tua Li membela.
"Apa..?baru datang...? dia sudah berapa tahun di keluarga kita Bu... ? sudah empat tahun lebih. Dia Dewasa. tapi apa yang dia perbuat Selama dia Ada di keluarga ini..?.apakah Dia membuat keluarga kita tenang...? saat masih Ada Yu Wan di sini , ibu selalu menyalahkan semua kesalahan Dia pada Yu Wan . Semua kesalahan ibu limpahkan pada Yu Wan . Saya tahu Ibu selalu bias pada Dia Karena merasa Dia Cucu asli Ibu. tapi apakah ibu tidak pernah mengingat Kebaikan Yu Wan, Siapa yang menunggui ibu saat ibu sakit. Apakah Cucu ibu yang selalu ibu Bela ini pernahkah dia tinggal di kamar ibu untuk menjaga ibu...?" ucap Tuan Li Rong Dengan nada kesal dan marah. Dia sudah tidak tahan dengan Sikap Nyonya Tua yang selalu melindungi Can Yu dari semua kesalahannya .
"Rong Bi... kenapa Kau malah mengungkit masalah lain...?" ucap sang Ibu marah.
"Karena ibu selalu membela dia tanpa melihat kesalahan Dia. Lihat itu.. Dia memukul dan Menampar para pengawal Saya yang saya tugas kan menjaga Pintu,.." ucap Tuan Li Rong .
"Tapi mereka yang salah dulu Ayah...mereka mecegah Saya masuk ke ruangan Ayah..." ucap Can Yu membela.
"Karena itu tugas dari Saya... jika mereka mengijinkan kamu masuk, Mereka yang harus bertanggung jawab. apakah Kau tidak mengerti itu...! apakah otakmu Bodoh ha...!" teriakan tuan Li Rong dengan nada Kasar.
Terlihat sekali Kemarahan di wajahnya. Mendengar semua yang di katakan Putranya , Nyonya Tua Li terdiam. sedangkan Tuan tua Li terlihat menatap Can Yu dengan tatapan dingin. tak lama terdengar kembali suara Nyonya Tua Li .
"Tapi Dia Putrimu...apakah sekeras itu Kau pada Dia..." ucap Nyonya Tua Li yang masih membela Can Yu.
"Ibu...setelah anda tahu kesalahan dia, anda masih membela Dia...? lagi- lagi ibu membela dia dan tak perduli kesalahan yang dia perbuat. Baik...sekarang begini saja. Ibu rawat dia debgan baik, Tolong jangan biarkan Dia mendekati Saya atau tempat Saya . Jangan membuat masalah yang akan membuat keluarga Li malu atau membuat Saya marah .. Saya tidak akan memarahi Dia, atau tak perduli Apa yang dia perbuat. asalkan Dia tidak membuat Saya marah. Dan Jika itu sampai terjadi, Jangan salah kan Saya jika Saya bertindak tegas pada Dia..." ucap Tuan Li sambil kembali masuk keruangannya di ikuti sang Istri.
Tuan Tua Li juga kembali kerumah tinggal nya tanpa berkomentar lagi . Hanya tatapan dingin yang dia arahkan pada Nyonya Tua Li dan Can Yu .Begitu juga yang lain, Satu persatu pergi dengan tatapan sinis pada Can Yu . Mereka memang tidak menyukai Can Yu yang semakin sombong dan semena- mena . Sedangkan Nyonya Tua Li terlihat masih tertegun di sana bersama Can Yu. Melihat Semua itu, Can Yu Mengepalkan jemari tangannya dengan erat . Dia masih melihat cibiran dan tatapan sinis dari mereka. Dan Dia kaget saat kedua kakaknya yang Biasanya membela Dia, Kini terlihat Diam saja , lalu pergi tanpa menyapa Dia. Saat melihat Nenek tua di sampingnya masih terdiam, Dia segera menyentuh tangan sang Nenek. .
"Nek...Nenek..." ucapnya .
Sentuhan tangan Can Yu membuat Nyonya Tua Li tersadar. Dia lalu menatap Can Yu Yang Ada di sampingnya
"Yu'er..apakah benar yang di katakan Ayahmu..?" ucap Nyonya Tua Li.
"I..itu...itu..." Melihat Sikap Can Yu , Nyonya tua Li terlihat terdiam. Dia tahu kalau semua ucapan Putranya benar adanya. Melihat itu, Dia mulai merasakan kekecewaan di hatinya.
"Kembalilah ke tempatmu Nenek ingin istirahat..." ucap Nyonya Tua Li.
"Tapi Nek..." sebelum ucapan Can Yu berakhir, Nyonya Li telah berjalan kearah rumah kediaman nya bersama para pelayannya . Meninggalkan Can Yu yang tertegun tak percaya. Tak lama dia pergi bersama pelayan nya dengan marah .
🍉🍉🍉🍉
Sedangkan Li Yu Wan bersama kedua pengawal nya memacu kudanya pulang kerumahnya.
"Nona...apakah kita tidak kerumah tabib Yong Li lagi...?" tanya Dira saat mereka hampir sampai di toko mereka.
"Tidak Dir...lihat itu, pasien sudah banyak menunggu. kasihan melihat mereka kecewa..." ucap Yu Wan.
"Benar Nona...seperti nya mereka sudah sangat percaya pada anda..." ucap Sanli.
"Aku berharap pil ramuanku cocok untuk mereka. ..."Namun suara Ciko tiba- tiba terdengar di telinga Yu Wan. ternyata kedua mahluk kecil itu telah berada di pundak Yu Wan.
"Tuan...aku Merasa seseorang menatap Rumah anda dengan tatapan mencurigakan..." ucap Ciko.
seketika Yu Wan menghentikan langkah kaki Kudanya saat mendengar ucapan Ciko. untung saja mereka telah mengurangi kecepatan langkah kaki kuda mereka .
"Di Mana...?" tanya Yu Wan.
"Arah jam 3 Tuan...dia memakai baju merah..." ucap Ciko.
Yu Wan segera menatap kearah yang di katakan Ciko. Benar saja..Dia melihat seorang Pria Tinggi , besar dan kekar Menatap ke arah tokonya dengan tatapan dingin. tiba- tiba terlihat Pria itu tersenyum Sinis.
"Ada apa Nona...!" tanya Dira saat melihat Yu Wan menghentikan langkah Kuda nya.
"Aku melihat seseorang yang mencurigakan Dir..." ucap Yu Wan. Tentu saja kedua Pengawal nya kaget.
"Di mana...?"seru mereka hampir bersamaan.
" Jangan terlihat mencolok. sebelah Kiri arah tenggara... orang itu berbaju merah..." ucap Yu Wan singkat.Kedua orang pengawal Yu Wan segera melihat kearah yang di tunjuk Yu Wan. dan mereka melihat seorang Pria berbaju merah seperti yang di katakan Yu Wan.
"Tangkap Dia...aku ingin Dia memberi tahu kita, Siapa yang menyuruh dia datang kemari..." ucap Yu Wan dingin.
" Baik Nona.." ucap mereka berdua serempak.
Tak lama keduanya segera pergi meninggalkan Yu Wan. Sedang kan Yu Wan Sendiri segera masuk kedalam rumah melalui pintu belakang. Setelah berganti pakaian dan memakai masker, Yu Wan segera masuk kedalam Toko bersama Wu Hang. dan mulai melakukan pengobatan seperti biasa. Melihat kedatangan Yu Wan di dalam toko. rakyat yang sejak tadi menunggu kedatangan nya segera Mulai antri dengan tertip. mereka tidak lagi seperti Hari - hari kemarin. walaupun tanpa di jaga, mereka Antri dengan tertip.
Saat Yu Wan memeriksa orang, kedua tupai itu dengan tenang tetap berada di pundak Yu Wan. Karena mereka tidak bergerak, Membuat Siapa saja yang melihat keberadaan kedua benda kecil itu , mereka mengira benda putih di pundak Yu Wan hanyalah Hiasan baju saja.
30 menit kemudian, kedua pengawal Yu Wan telah bergabung dengan tiga kawan mereka. mereka membantu Yu Wan menjaga Toko. Dan seperti Biasa, saat hari menjelang Malam, Kedua wanita teman mereka masuk kedalam Rumah Karena akan menyiapkan makanan untuk mereka. saat hari semakin malam, terpaksa Yu Wan menutup Tokonya dengan pesan besok toko akan menerima pengobatan mulai pagi. Dengan patuh mereka membiarkan Toko tutup. Namun yang tidak di ketahui Yu Wan, bagi mereka yang datang dari luar kota, mereka memilih menginap di sekitar toko Jiankang. Ada yang menginap di penginapan dan Ada juga yang tidur di emperan toko atau rumah penduduk di sekitar rumah Yu Wan. malah Ada juga yang tidur di depan Toko milik Yu Wan.
Sedang kan Yu Wan dan Kawan- kawan setelah menutup toko, Mereka menemui Pria berbaju Merah. Kedua pengawal Yu Wan telah menempatkan Pria itu di rumah kosong yang di bangun Yu San dan hampir selesai.
"Dia orangnya , Nona..." ucap Sanli.
Yu Wan melihat Pria kekar dengan wajah sangar sedang duduk di Kursi dengan kaki dan tangan teringat para Kursi. Wajah Pria itu terlihat sangat marah. Namun Dia tidak bisa bergerak .
" Siapa Kau...?" ucap Yu San datar.
"Ha ha ha..Kau bertanya Siapa aku. ? Aku malaikat yang akan mengambil nyawamu..." ucapnya sinis .
" Kau ingin membunuhku... aku rasa aku tidak pernah berurusan dengan mu, lalu kenapa Kau ingin membunuhku..." kata Yu Wan dingin.
" Walaupun kau tidak pernah bertemu denganku, tapi demi Uang membuat aku ingin membunuhmu..." ucap pria itu sombong.
"Siapa yang menyuruhmu...?" tanya Yu Wan lagi.
"Kau Fikir aku mau memberi tahu kamu...?walaupun Kau membunuhku, aku tidak akan mau memberi tahu..." ucapnya sinis.
"Dia pembunuh bayaran Wuya (gagal hitam) Nona..." ucap Dira dan Sanli hampir bersamaan.
"Gagak hitam...?" ucap Yu Wan mengulang .
"Benar Nona...Kelompok ini sangat merahasia kan Siapa yang menyuruh mereka..." ucap Dira.
" Begitu ya...? jadi mereka tidak takut mati...?" tanya Yu Wan lagi.
" Mereka tidak takut akan siksaan ataupun mati..." ucap Sanli.
"Oo begitu...baiklah.. tapi akan Ku coba dengan Cara lain..." Yu Wan lalu mengambil sesuatu dari balik Lengan bajunya. Sebenarnya Dia mengambil dari ruang Dinensinya. Sebuah Pil Kuning sebesar biji kedelai terlihat di tangannya. Dia mendekati Pria itu.
"Hey.. apa yang akan Kau lakukan..." Seru nya sambil menatap Yu Wan dengan wajah curiga.
" Kau memilih meminum racun ini. atau mengatakan Siapa yang menyuruh kamu membunuhku..." ucap Yu Wan datar.
"Ha ha ha..Racun..?Kau memberiku racun...? Kau Fikir aku takut. itu Malah Lebih baik lagi wanita Brengsek..!" serunya dengan wajah Senang.
PLAAAK...
DUUUK ...
"Aaahg...!!" Terdengar teriakan kesakitan dari Pria itu.
Sebab sebuah tamparan dan tendangan dengan keras mendarat di wajah dan tubuh Pria itu secara bersama. semua itu di lakukan oleh Dira dan Sanli yang berada di sebelah Yu Wan. Melihat perbuatan mereka berdia , Yu Wan hanya bisa meringis membayangkan sakit yang Pria itu rasakan .
"Jaga Mulut Kotor mu itu keparat...!" seru Sanli marah.
" Ha ha ha...ternyata pengawalmu agresif semua.." ucap Pria itu sambil tertawa.
"Kau ingin aku marah Karena ucapan mu,..? atau Kau ingin aku bangga pada mereka...?" ucap Yu Wan. terdengar Pria itu tertawa lagi dengan tatapan sinis pada Yu Wan.
"Benar.. aku memang sangat bangga pada Mereka. tapi Kau boleh tertawa sekarang. dan aku ingin tahu apakah Kau juga akan bisa tertawa gembira seperti ini lagi, Setelah Kau meminum racun ini..." ucap Yu Wan. dan tiba- tiba Yu Wan menekan rahang Pria itu.
"Ada apa Nona...?" tanya Sanli heran .
"Dia ingin Menggigit lidah nya.." jawab Yu Wan.
Semua orang tertegun melihat kecepatan Yu Wan dalam bertindak. Benar saja, Pria ingin bunuh diri dengan menggigit Mulut nya Karena Dia akan di racuni oleh Yu Wan . Dan dengan gerakan cepat Yu Wan memasukkan Pil warna kuning itu kedalam Mulut Pria kekar tadi . Setelah Merasa pil ramuan telah mencair dan Mulai bekerja, Yu Wan melepas tangannya dari rahang Pria itu. Tak berapa lama terlihat Pria itu melolong kesakitan, Sebab Dia merasa seluruh tubuhnya seperti di gigit berpuluh semut atau berpuluh lebah panas ,Membuat Dia kesakitan . dan saat Dia ingin Menggigit lidah nya, lidah dan mulutnya Seolah tidak mengikuti apa maunya. Dia Hanya bisa kesakitan tanpa bisa berbuat Apa- apa . Dan tak lama rasa sakit itu berhenti namun beberapa detik kemudian, Perasaan geli Menyerangnya, hingga Dia tertawa geli sampai Merasa perutnya sakit Karena tertawa terus . dan itu berlanjut terus dia rasakan bergantian. akhirnya Dia menyerap.
"Baik- baik aku menyerah...aku akan berkata Siapa yang menyuruhku..." ucap Pria itu ketakutan. Dia sudah tidak tahan dengan siksaan Yu Wan . Namun Yu Wan tetap Diam dan saat Dia melihat Pria itu terlihat putus asa . Yu Wan segera memberi penawarnya . terlihat wajah Pria itu pucat pasih Karena Menderita dan kelelahan .
"Kau sudah menyerah..?" kata Yu Wan.
"Hmm..." Angguk nya dengan lemah . Terlihat Pria itu berusaha menggigit lidah nya kembali . namun dia kembali tidak bisa melakukannya.
"Jangan Kau Kira setelah Aku memberimu Penawar , Kau bisa bunuh diri. Lidah dan Mulutmu tidak akan bisa mengikuti apa maumu... " ucap Yu Wan sambil tertawa pelan.
"Ka..kau...si siapa kau sebenarnya .." ucapnya ketakutan .
"He he he...kenapa? sekarang Kau takut padaku..." ucap Yu Wan sambil tertawa. Terlihat sekali Pria itu ketakutan menatap Yu Wan.
Melihat Kejadian itu, mereka yang Ada di ruangan itu terlihat kaget Dan tak percaya. Ada perasaan dingin yang mereka rasakan . Namun juga ada rasa bangga di hati mereka.
"Ya Ampun ...sejak Kapan Nonaku sehebat itu...!" seru Nuan dalam hati.
"Hiii...untung aku bukan Kelompok penjahat , jika aku jahat seperti Pria itu, dan aku di Siksa seperti Dia , Hiiii...aku tak bisa membayang kan rasa sakit atau geli yang akan aku rasakan..." ucap Lila bergidik ngeri dalam hati.
"Ya Ampun Nona Nuan sangat kejam...untung saja Dia melakukan itu pada orang- orang jahat..." kata Wu Hang dalam hati.
"Hebat...betul betul hebat... aku tak rugi mengabdi Pada wanita ini. Nona Yu Wan memang hebat. semula aku agak keberatan saat Kak Li Hu memintaku menjaga Putri Angkat Tuan Li Rong. aku Sedikit kecewa Pada Dia yang aku Fikir gadis manja dan sombong . tapi setelah melihat Nona Yu Wan, Dan melihat sepak terjangnya serta Kekuatan, kecerdasan, serta Kebaikan nya. aku bangga padanya , aku berjanji akan selalu menjaga Dia... Benar- benar wanita Hebat.." ucap Sanli dalam hati sambil tersenyum tipis.
"Nona Yu Wan memang hebat. sejak pertama aku bertemu Dia, aku memang yakin pilihanku menjadi pengawalnya , memanglah sangat tepat.... kata hati Dira.
" Bagaimana.. Kau mau mengatakan nya sekarang...?" kata Yu Wan.
"Wanita dari keluarga Tabib Su Heng... Dia membayar Kelompok kami untuk membunuh Anda..." ucap Pria itu dengan wajah menatap Yu Wan antara takut dan kagum .
" Wanita dari keluarga Tabib Su...? apakah yang Kau maksud Tabib Istana itu...?" kata Yu Wan dengan wajah kaget.
"Benar Nona..." jawab Pria itu .
"Kau tahu Siapa Dia...?" tanya Yu Wan dengan wajah penasaran .
"Aku tidak tahu... Dia menyuruh seorang pelayan wanita datang ke tempat kami. Dia meminta kami untuk membunuh tabib yang Ada di toko ini..." jawab Pria itu lagi .
"Ck kenapa wanita itu ingin membunuhku. sedang kan aku belum pernah sama sekali bertemu dengan wanita dari rumah kediaman Tabib Su. dan Ku lihat tabib Su Heng , orang baik...?" ucap Yu Wan heran.
"Apa wajah tabib Su Heng hanya kedok belaka . tapi aku melihat dia bersikap tulus...., atau...Wanita itu Ada permusuhan dengan Li Yu Wan yang asli...? tapi tidak ada yang tahu kalau Li Yu Wan lah tabib yang Ada di sini.. " tambah Yu Wan . Semua orang terdiam mendengar ucapan Yu Wan .
"Dira, Sanli kalian selidiki Siapa wanita yang Pria ini maksudkan , aku Ingin tahu motif apa Hingga wanita itu ingin membunuhku..." ucap Yu Wan pada Dira dan Sanli setelah diam sebentar .
"Baik Nina..." ucap Mereka.
"Tunggu Nona...!" seru Pria itu saat Dira dan Sanli akan pergi. . Seketika semua orang menatap pada Pria itu.
" Ada apa...?" tanya Yu Wan.
" Nona...Tolong ampuni aku... kalau Kau mengampuni aku, aku dan seluruh anak buahku akan berjanji mengabdi Padamu..." . ucap Pria itu.
" Hey Kau Fikir aku wanita Bodoh Ya..?setelah Kau Ku ampuni, Kau akan Membawa anak buahmu untuk membunuhku kembaki. begitu kan...?" kata Yu Wan dengan Nada mengejek.
"Tidak, tidak Nona..aku bersungguh - sungguh . kalau Kau tidak percaya , di saku baju dalamku, Ada lambang ketua Kelompok kami. Kau bisa mengambil itu dariku. dan saat Kau memiliki lambang itu, Kau akan Menjadi ketua kami. " ucap Pria itu.
Mendengar ucapan Pria itu , Yu Wan , Dira dan Sanli saling berpandangan. tak lama terlihat Dira mendekati Pria itu dan mengambil lambang yang di maksud yang Ada di saku dalam baju Pria itu . benar saja, Dira mendapatkan benda itu. sebuah lambang Kelompok pembunuh bayaran Wuya ( gagak hitam ) di dalam bajunya . sebuah Kayu kuning dengan gambang burung berwarna hitam di tengahnya . Kayu itu setebal jari kelingking orang Dewasa dan lebarnya tiga jari orang Dewasa. .
"Kau ketua Kelompok pembunuh gagal hitam ..?" tanya Dira .
"Benar...namaku Xizi ..aku ketua Kelompok di kota ini... ." ucap Pria itu . " Jadi masih Ada ketua lain di Kelompok gagal hitam . " Tanya Sanli. "Masih Ada..." ucap Xizi .
"Jadi untuk membunuhku, seorang Ketua Kelompok pembunuh bayaran, mendatangiku sendiri..?" ucap Yu Wan.
"Sebenarnya aku tadi Hanya ingin menyelidiki tempat ini dan ingin tahu Siapa Tabib yang Ingin menjadi target kami . tapi ternyata kalian kuat...kalian tahu aku sedang menargetkan tabib kalian... dan aku yakin tabib yang di maksud wanita itu Adalah anda Nona..." ucap Xizi.
"Lalu bagaimana tanggung jawab mu pada Wanita Itu...! jika Kau menyerah padaku..?" tanya Yu Wan.
"Itu terserah anda Nona..apakah aku harus membunuhnya, atau aku hanya menyelidiki saja. Jika hanya menyelidiki wanita itu , kami akan mengembalikan uang yang sudah kami Terima. Tapi jika kami harus membuhuh dia, Maka kami akan Membawa kepala dia untuk Anda..." ucap Xizi dengan tegas.
Yu Wan menatap Pria itu. Dan Yu Wan Yang memang mantan Perwira Muda tentara jaman Modern, tahu dan jelas melihat kalau sorot mata Xizi menunjukkan sorot mata yang tulus . dan Dia melihat kekaguman di mata itu saat melihat padanya.
" Baiklah aku mengampunimu. aku juga tidak butuh benda itu, Dir ...Kembalikan benda itu padanya, dan lepaskan ikatan pada tubuhnya... " ucap Yu Wan.
"Baik Nona..." ucap Dira.
Dia dan Sanli segera melepaskan ikatan tali di tubuh pria itu. lalu Dira memberikan Lambang ketua Kelompok tersebut kepada Xizi kembali .
"Aku tidak butuh lambang Itu Xizi..aku hanya ingin tahu kesungguhanmu. Cari tahu siapa wanita itu, Dan kenapa Dia menginginkan kematianku. dan Apakah Tabib Su Heng tahu itu. Kalian bisa menganggap kalian sudah bergabung bersama kami, tapi lambang ketua itu tetap kau pegang . Jika Ada masalah, datanglah ke Mari..." ucap Yu Wan.
"Tidak Nona...aku ingin anda sebagai ketua kami. Kami bisa menjaga dan membantu anda...Kelompok kami banyak, dan kami tunduk pada Perintah anda..." ucap Xizi. Terlihat Yu Wan terdiam.
"Jika aku memerintahkan Kalian di larang membunuh orang baik, apakah kalian Mau..?" tanya Yu Wan.
"Maksud Nona...?" Tanya Xizi dengan wajah heran.
"Kalian tetap melakukan pekerjaan kalian seperti sekarang . tapi kalian harus menyelidiki orang yang ingin kalian bunuh. orang pantas atau tidak kalian bunuh.., kalian harus menolak tugas itu jika orang itu tidak pantas kalian bunuh . tapi jika mereka memang orang jahat. kalian bisa menerima nya..bagaimana ...apakah kalian mau..?" tanya Yu Wan. Terlihat Pria itu terdiam namun tak lama Dia berkata.
"Baik, Kami menyetujui permintaan Nona. Asalkan Nona mau menjadi pemimpin kami..." ucap Xizi dengan tegas .
"Kau ini...jangan terburu memutuskan, rundingan kan dulu dengan kelompok kalian ,Kalian belum tahu kekuatanku, tapi Kau tetap memintaku menjadi ketua kalian ..." ucap Yu awan.
"Tidak Nona...aku mewakili anak buahku menyetujui Nona jadi pemimpin kami..." ucap Xizi dengan tegas .
"Dasar Pria keras kepala ....Baiklah aku akan menerima benda itu. tapi dengan Satu syarat. kalau kalian melakukan kejahatan Yang tidak aku terima, aku akan mengembalikan benda ini Padamu. Dan jika aku melihat Ada penghianat . Aku akan Menghukum kalian dengan caraku. dan ingatkan pada mereka . aku paling benci penghianat..." ucap Yu Wan.
"Baik Nona...mulai sekarang Kekuatan kami Ada di tangan anda..." ucap Xizi dengan tegas dan sunggu- sunggu. Yu Wan lalu mengambil sebuah kantung dari dalam Lengan bajunya . Lalu memberikan nya para Xizi.
"Ambil uang ini...kembalikan uang yang di berikan Wanita dari rumah Tabib Su Heng . Dan jadikan uang ini untuk kebutuhan kalian Selama belum mendapat kan pekerjaan , atau kalian bisa menjaga di sekitar sini. aku yang akan membayar kalian ..." ucap Yu Wan.
Melihat kantung di tangannya yang terasa berat , membuat Xizi terharu. Dia merasa pilihan menyerahkan kekuasannya para Yu Wan sebuah kebenaran. Apalagi melihat kedua Pria yang bersama Yu Wan .
"Trimakasih Nona...kalau begitu Saya pergi dulu..." ucap Xizi.
"Pergilah..." jawab Yu Wan .
Xizi segera pergi Dari rumah Yu Wan .
"Nona..Keputusan anda menerima permintaan Xizi, Saya rasa cukup bagus . Dengan adanya mereka, musuh yang ingin membunuh anda , cepat kita ketahui..." ucap Sanli.
"Semoga keputusanku ini tidak salah San..." ucap Yu Wan.
"Saya setuju dengan Sanli Nona..." ucap Dira.
"Benar...Saya juga sangat setuju...anda hebat Nona...!" seu Wu Hang yang Biasanya pendiam terlihat gembiran
"Karena itu Kau harus lebih giat berlatih Hang...." ucap Yu Wan.
"Saya Siap Nona..." ucapnya tegas.
"Oh Ya Hang...Aku tahu Rumah yang kalian tempati Adalah rumah sewaan. kalian bekerja Karas bukan hanya untuk makan, tapi untuk membayar uang Sewa yang besar, Maaf bukan aku ingin menyinggung kalian, tapi aku sudah menganggap kalian saudara... Rencanaku , apakah ibu kalian mau tinggal di sini bersama kita. Selain keselamatan ibu kalian ikut terjaga, kalian juga tidak berjauhan dengan ibu kalian Setiap hari. bagaimana.. apakah kalian setuju dengan rencanaku...?" ucap Yu Wan sambil menatap kedua saudara itu dengan tatapan bersahabat. terlihat mereka berdua kaget sambil menatap Yu Wan. Namun Lila langsung berlari kearah Yu Wan dan Menangis terharu.
"Hey...kenapa kau menangis La...apakah Kau tidak setuju..." ucap Yu Wan sambil Mengusap punggung Lila. Gadis itu tetap menangis dalam pelukan Yu Wan, Membuat Yu Wan bingung.
Udahan dulu ya...aku lanjut pada episode selanjutnya . Trimakasih..🙏🙏
Bersambung .
kalau sudah ada perkelahian antar sekte atau perguruan aku suka itu
terus semangat thorr,,,,,💪💪👍👍😘😘
tp bagus kok ceritanya
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
jadi pusing bacanya thor
lanjut Thor
and typo nya pun sangat banyak🙈🙈🙈