NovelToon NovelToon
Painter/Killer

Painter/Killer

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Mengubah sejarah / Perperangan / Mata-mata/Agen / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Kisah ini bercerita tentang seorang pemuda berbakat bernama Palette. Ia terlahir sebagai pelukis yang luar biasa. Kemampuan istimewanya menyeretnya masuk ke dalam masalah hidup yang jauh lebih pelik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Titik Lemah

Hari kedua di pagi yang pertama di kota Asiri.

              Solomon pergi meninggalkan adiknya Michael di penginapan seorang diri.

Solomon Smells akan pergi ke beberapa tempat pembuat parfum untuk menguatkan status Smells bersaudara yang datang ke kota Asiri untuk berbisnis minyak wangi.

Solomon mencium kejanggalan yang terjadi di kota yang dipenuhi wanita cantik itu yang berhubungan dengan alasan sebenarnya ia datang ke wilayah ini.

Untuk itu Solomon perlu memastikan kebenarannya dan akan lebih aman dengan menyuruh adiknya Michael untuk tetap tinggal di penginapan.

*

              Michael Smells khawatir, hari sudah siang tapi Solomon belum juga pulang ke penginapan.

              Sejak pagi tadi Michael sudah keluar masuk kamar untuk mengawasi keadaan sekitar. Belum ada kontak atau orang dari pasukan perdamaian yang datang.

              Jam makan siang pun sudah lewat tapi Solomon belum juga kembali ke penginapan. Michael khawatir kalau terjadi sesuatu yang buruk kepada kakaknya.

              Haruskah Michael mengkhawatirkan Solomon? Dia adalah Kapten Bruce Thunderstorm yang tangguh.

              “Tok”,

              “Tok”,

              Ada yang mengetuk pintu kamar Michael ketika ia sedang berada di dalam kamar. Apakah itu Solomon? Akhirnya dia kembali. Syukurlah tidak terjadi apa-apa, pikir Michael.

              Michael membukakan pintu.

              Di balik pintu kamarnya ada seorang wanita yang semalam datang dengan cara yang sama.

              “Rosemary?”.

              “Tapi aku tidak memesan mu”,

              Kata Michael yang cukup terkejut dengan kedatangan wanita cantik itu siang-siang begini.

              “Aku datang atas kemauanku sendiri”,

              “Aku membawakan sandwich untukmu”, ucap Rosemary.

              “Masuk lah kalau begitu”, Michael menyuruh wanita itu masuk ke dalam kamarnya untuk kedua kalinya.

              Michael yang belum sempat makan siang menghabiskan makanan yang Rosemary bawakan untuknya.

              Setelah selesai makan Michael dan Rosemary tanpa malu-malu melanjutkan percakapan mereka di atas tempat tidur.

              Hati wanita binal itu benar-benar telah terjerat oleh pemuda tampan yang baru semalam dikenalnya. Begitu juga dengan laki-laki tampan yang menemukan belahan jiwanya.

              Dengan tidak banyak bicara tapi mengupayakan seluruh gerakan bahasa tubuh. Yang terdengar hanya desahan dan sedikit kata-kata untuk saling meminta.

              Michael dan Rosemary kembali melakukannya.

              Durasi yang jauh lebih lama dari yang semalam membuat keduanya sama-sama kelelahan.

              “Haruskah aku membayar mu?”, tanya Michael.

              “Tidak perlu, aku yang mendatangimu sayang”, jawab Rosemary.

              Mereka berdua melanjutkan perbincangan. Mereka sama-sama nyaman.

Saling berbicara terbuka tanpa sehelai kain pun yang menutupi tubuh basah mereka yang melekat bermandikan keringat.

              “Apa yang sebenarnya kamu dan kakakmu lakukan di Asiri?”,

              “Kami datang ke Asiri untuk berbisnis minyak wangi”,

              “Kami akan membeli banyak jenis parfum dari sini lalu menjualnya lagi di tempat kami”,

              “Ceritakan seperti apa tempatmu tinggal?”,

              “Aku berasal dari Timur nan jauh”,

              “Di sana kami menanam sendiri apa yang akan kami makan”,

              “Di tempat kami, kami bisa dengan mudah mendapatkan bahan pangan dari alam”,

              “Sayangnya di sana belum ada yang bisa membuat parfum seharum minyak wangi Asiri sehingga kami harus jauh-jauh datang kemari”,

              “Berapa usiamu Michael?”,

              “Umurku dua puluh lima tahun”,

              “Michael, bolehkah aku ikut denganmu?”,

              “Aku sudah sangat jenuh dengan kehidupanku sebagai seorang pelacur di kota ini”,

              “Aku ingin memulai hidup yang baru”,

              Tiba-tiba Rosemary mengeluarkan pertanyaan yang menyentuh hati Michael.

              “Kita baru saja bertemu”,

              “Apakah kamu mencintaiku Rosemary?”,

              “Apakah kamu bersedia menikah denganku jika aku membawamu pulang ke kampung halamanku?”, Michael balik bertanya.

              “Aku akan mencintaimu Michael”,

              “Aku bersedia menikah denganmu jika kamu mau membawaku pergi dari tempat ini”,

              “Aku ingin memulai hidup baru Michael, bersamamu”, jawab Rosemary mau.

              “Tidak lama lagi perang akan berakhir”,

              “Aku akan membawamu pulang ke tempat asalku”,

              “Kita akan menikah, punya anak, dan hidup bahagia bersama selamanya”,

              “Ibuku pasti senang bertemu denganmu Rosemary”, janji Michael.

              Perkataan Michael bersama janji-janjinya membuat Rosemary kembali bergairah. Wanita itu lalu menaiki Michael dengan liar. Melakukannya tanpa ampun.

              Michael benar-benar mabuk kepayang. Ia dibuat lemas sampai tertidur.

              Michael seperti telah lupa siapa dirinya dan untuk apa tujuan sebenarnya ia datang ke Asiri.

              Dalam ketidaksadaran tidurnya itu Rosemary kembali mengajukan pertanyaan kepada Michael secara bertubi-tubi.

              “Michael”,

              “Apa yang sebenarnya kamu dan kakakmu lakukan di Asiri?”,

              “Kami datang ke Asiri untuk berbisnis minyak wangi”,

              “Kami akan membeli banyak jenis parfum dari sini lalu menjualnya lagi di tempat kami”,

              Dengan mata yang terpejam dan tubuh yang sudah tidak berdaya alam bawah sadar Michael menjawabnya.

               “Michael”,

              “Apa yang sebenarnya kamu dan kakakmu lakukan di Asiri?”,

              “Kami datang ke Asiri untuk berbisnis minyak wangi”,

              Jawaban Michael masih sama walau Rosemary terus mencecarnya.

              “Michael”,

              “Apa yang sebenarnya kamu dan kakakmu lakukan di Asiri?”,

              Setelah untuk pertanyaan yang kesekian kalinya. Michael menjawab dengan jawaban yang berbeda.

              “Michael”,

              “Apa yang sebenarnya kamu dan kakakmu lakukan di Asiri?”,

              “Kami datang ke Asiri untuk menghabisi para Nazi”,

1
🤯
😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!