Alpha CEO hebat yang tak tersentuh setelah patah hati dia tak pernah melihat wanita lagi, namun seorang gadis titipan dari adik dan wanita yang pernah dia cintai mampu mengalihkan perasaannya, lalu bisakah mereka bahagia? Akankah rumah tangganya itu berdiri dengan kuat tanpa goncangan???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terpaksa menerima titipan
Waktu berlalu.
Alpha di sibukkan dengan pekerjaan selama di jogja hingga selama di jogja tak berkunjung kerumah Al Jovano untuk bertemu dengan Ame, selain itu dia ingin menghapus bayangan Zea setelah hari itu, namun nyatanya hingga kembali ke ke rumah Al Jovano, Alpha masih saja memikirkan Zea dan melihat Zea.
Dan Alpha terkejut begitu sampai di rumah adiknya langsung mendapatkan permintaan aneh dari adik ipar sekaligus wanita idamannya itu.
"Kak kebetulan kamu datang, aku punya permintaan ku harap kamu mau mengabulkan." Zea berkata begitu serius hingga Alpha cukup penasaran.
"Aku ingin titip anak Panti dari Rumah Asuh Zia, tolong beri dia pekerjaan juga sekolahkan keduanya dan sekaligus biarkan mereka tinggal bersama dirimu agar mudah bagiku memantaunya." Ucap Zea yang langsung membuat Alpha terkejut sekaligus kesal.
"Apa Zee?? Kamu kira aku sebaik itu???" Alpha bangkit setengah berdiri dari tempat, niat hati ingin menyambangi Ameria dan melihat Zea juga Al Jovano untuk terakhir kalinya sebelum kembali ke Jakarta namun justru di kejutkan oleh permintaan konyol Adik Ipar yang masih terus menganggu hatinya.
"Ehm, memang kamu tidak sebaik itu sih, cuma aku rasa Kak Alpha orang yang dermawan sehingga bisa membantu gadis yatim piatu beserta adiknya ini untuk bekerja di tempatmu sekaligus kau beri beasiswa kuliah." Kata Zea penuh harap, jujur ini adalah saran yang di berikan Zia kepadanya barang kali bisa membantu hati Alpha, agar tak melihat kearahnya saja.
"Shafa ini sudah lulus SMA dua tahun yang lalu dia gadis yang rajin yang taat agama, kamu bisa beri dia pekerjaan apa aja asal halal, namun aku minta dia selalu kau jaga. Emh dan adiknya bernama Kenzie tolong sekolah SMA di sana dia bisa bantu pekerjaan juga setelah pulang sekolah." Ucap Zea semakin membuat Alpha kesal.
"Kamu pikir aku penitipan anak-anak???" Alpha tak mengiyakan permintaan Zea yang tiba-tiba itu menurutnya.
"Ayolah Kak, kau tau aku pun dulu yatim piatu jika tidak di asuh oleh Mama dan Papa angkat ku yang baik itu." Al Jovano yang baru datang dengan Ameria mengejutkan Alpha, ada sisi manusianya yang muncul di sudut hatinya saat mengingat Alpha kecil.
"Ckk, Kalian main kroyokan!" Alpha mendesah lalu meraih Ameria dan menciumi pipinya hangat dan gemas pada pipi Ameria yang gembul itu, hingga suara salam seseorang mengejutkan mereka yang di dalam.
"Nah itu dia. " Zea pergi ke luar dan menemui tamu yang Dia titipkan padanya itu. Tak berapa lama Zea mempersilahkan tamunya itu masuk dan mengajak menemui Al Jovano dan Alpha juga.
"Nah Shafa dan Kenzie perkenalkan ini Pak Alpha nanti kamu akan bekerja dengannya. " Kata Zea membuat Alpha menatap tajam Zea kesal, seolah sudah memutuskan jika dia mau.
"Selam kenal Pak Alpha, saya Shafa dan Dia adik saya Kenzie. " Ucap Shafa lalu mengatupkan tangannya di dada.
Alpha menatap tajam gadis di hadapannya itu gadis berjilbab dengan tunik dan celana lusuh pikir Alpha, kulit kuning langsat dengan bibir mungil dan hidung mungil nyaris seperti boneka, tubuhnya juga hanya setinggi dadanya justru lebih tinggi adiknya yang masih SMP, namun senyum dan lesung pipitnya nampak manis di pandangannya.
"Zea??? Kau yakin dia sudah lulus SMA dua tahun lalu??? Tubuhnya bahkan seperti anak SMP???" Kata Alpha bertanya pada Zea yang langsung mendapat tatapan tajam dari Zea namun di jawab gelak tawa oleh Al Jovano.
"Ckkk, jangan meremehkan dia jauh lebih ahli di bidang kuda dari pada kamu Papa Al?? Dan kamu Kak jangan pandang seseorang dari tinggi tubuhnya saja!" Kata Zea membuat Al Jovano dan Alpha bungkam seketika.
"Apa ini aku tak bisa menolak??? " Bisik Alpha pada Al Jovano.
"Tentu tidak Kak, Zea bilang padaku jika kau menolak, rumah ini dan Ameria haram kau sentuh." Bisik Al Jovano sambil nyengir.
"Ckkk, sial kenapa kau betah pada istri model diktator begitu." Kata Alpha berdecak lalu duduk bersandar di sofa sambil menatap Shafa dan adiknya yang akan menjadi beban hidupnya setelah ini.
"Ckkk, sialnya aku juga tak bisa menolak permintaan istrimu, dia pemaksa dan aku selalu terpaksa menurutinya asal bisa terus melihatnya." Batin Alpha memejamkan matanya.
***
Jakarta.
Alpha keluar dari mobil yang menjemputnya bersama dua orang kampung di belakangnya.
Shafa membawa tas ransel sementara Kenzie membawa koper kecil dan tas ransel dibelakang Alpha.
Alpha menuju Rumahnya yang lain, tidak menuju rumah utama, dia tak ingin terlibat masalah dengan Oma dan Opanya, karena kedua orang tua itu yang paling susah bertemu dengan orang bawah, berbeda sekali dengan ayahnya yang sudah lebih baik semenjak bertemu Al Jovano.
"Kamar kalian di bawah, di sini tak ada pembantu jadi tugas kalian yang merawat rumah ini. Dan jangan sekali-kali masuk ke kamarku di atas jika aku tidak ada." Kata Alpha yang hanya di jawab anggukan oleh keduanya.
"Untuk sekolah Kenzie akan di urus oleh asisten ku, namun kau harus berhutang seumur hidup untuk membayarnya, kau harus menjadi pekerja setiaku selamanya jika sudah jadi orang sukses." Kata Alpha tak mau rugi.
"Baik Pak. " Jawab Kenzie sambil menundukkan kepalanya sedikit takut pada laki-laki di hadapannya itu.
"Masuk lah dan tata barang mu, aku butuh bicara banyak dengan Kakakmu untuk pekerjaan dan kuliahnya." Kata Alpha yang di jawab Kenzie dengan anggukan lagi lalu pergi ke kamarnya.
Alpha duduk di sofa Shafa pun ikut duduk di sofa, di hadapan Alpha. Keduanya diam sesaat menunggu Alpha berbicara sementara Alpha masih terus mengamati Shafa yang menunduk itu.
"Ckk, Kamu pagi bertugas membersihkan rumah, kemudian memasak makanan jika aku ada, aku sering pergi jadi jika aku di rumah kau wajib ada untuk mengurus keperluanku, setelah itu baru kuliah." Jelas Alpha
"Dan jurusan apa yang akan kau ambil???" Tanya Alpha kemudian.
"Manajemen bisnis pak." Jawab Shafa yang justru di jawab gelak tawa Alpha setengah mengejek.
"Hahaha, tubuhmu bahkan tidak pantas masuk ke kelas bisnis." Ucapnya tanpa berperasaan.
"Apa alasanmu??? " Tanya Alpha lagi setelah puas tertawa.
"Saya ingin jadi orang kaya pak." Jawab Shafa yang membuat Alpha makin tertawa.
"Kau pikir kaya itu mudah??? " Tanya Alpha mengejek lagi.
"Tidak makannya saya ingin berusaha." Jawab Shafa masih menunduk dengan mengepalkan tangannya.
Alpha bangkit lalu kembali pada setelan awal datar dan tajam. "Ok, siapkan makan, kuliahmu akan aku atur setalah pembukaan siswa baru sementara belum buka pendaftaran kamu fokus kerja dulu." Kata Alpha lalu berjalan ke atas menuju kamarnya.
Alpha mendesah rasanya asing saat tinggal dengan orang yang baru dia kenal apa lagi dari lingkungan yang Alpha sendiri tidak tau, jika saja mereka bukan titipan Zea dan Al Jovano tentu tak akan mau dirinya menampung gadis kecil dan adiknya itu.
***
Up lagi tolong setia per bab nya ya, Jujur author trauma saat resensinya terlalu kecil, sehingga nulisnya jadi tidak semangat.
Terima kasih yang sudah datang kemarin semoga sehat selalu dan lancar rezekinya. 🙏🤲😍
Aq blm tav vaf nih 🤭