NovelToon NovelToon
Pengantin Pesanan

Pengantin Pesanan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: Alif Irma

Demi menggagalkan rencana jahat ibu tirinya, Zahira terpaksa mendaftarkan diri pada sebuah aplikasi biro jodoh, dimana dirinya akan menjadi Pengantin Pesanan.

"Aku tidak menyangka pengantin pria nya mirip Tarzan"-- Zahira Malika Maheswari.

"Kenapa fotomu beda dengan wajah aslimu. Jawab aku, Nona Zahira!"-- Louis Abraham Smith.

Bagaimana jadinya jika keduanya terikat kontrak pernikahan, hingga terkuat rahasia Louis yang dapat menghancurkan kontrak pernikahan keduanya.

Yuk simak kisahnya hanya di cerita Pengantin Pesanan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 Pengantin Pesanan

Semalaman Louis dibuat frustasi mencari keberadaan Zahira yang entah ada di mana. Hingga menjelang pagi dia tak kunjung menemukan istrinya. Tidak hanya itu, Sean dan orang-orangnya sama sekali tak becus mencari keberadaan istrinya.

Louis berkali-kali membuang nafas kasar yang masih saja berkendara mencari keberadaan Zahira dan belum juga pulang ke rumah. Dia masih menyusuri jalan disekitar area perusahaan sang istri hingga dia memilih memarkirkan mobilnya di pinggir jalan saat hampir saja menabrak pembatas jalan karena tidak fokus berkendara.

Bagaimana tidak, Louis sedang dihadapkan dua permasalahan sekaligus. Pertama, ayahnya sedang jatuh sakit dan masih koma sampai sekarang. Kedua, istrinya menghilang bagai ditelan bumi, sungguh dia sangat pusing memikirkannya dan terus berperang batin dengan hati dan perasaannya.

Padahal kemarin dia berencana untuk memamerkan penampilan terbarunya dihadapan Zahira, tapi malah dihadapkan dengan kenyataan pahit yang membuat dadanya sesak.

"Aaaa, kemana lagi aku harus mencarinya." ucap Louis sambil memukul setir mobilnya.

Louis mengusap wajah lelahnya sambil menyandarkan punggungnya, dia sudah kelelahan mencari Zahira yang hilang tanpa ada jejak sedikitpun.

Namun Louis tidak akan pernah menyerah sebelum menemukan istrinya. Dia pun memutuskan untuk pulang ke rumah utama atau mandio orang tuanya untuk istirahat sebentar sebelum melanjutkan pencariannya.

Louis berencana untuk mendatangi kembali kediaman Zahira dan akan menanyakan langsung kepada anggota keluarganya, yakni ibu tiri dan saudara tirinya, mengingat semalam mereka tak berhasil menemukannya karena sedang menginap di hotel.

Dertt dertt..

Ponsel Louis berdering, dengan cepat dia mengangkat panggilan masuk dari Sean.

"Kami sudah menemukan hotel yang ditempati menginap Nyonya Victoria" ucap Sean di ujung telepon.

"Bagus, tetap awasi mereka. Kalau perlu jangan biarkan mereka meninggalkan hotel sebelum aku sampai di sana!. Eeh tidak, sebaiknya kau saja yang interogasi mereka." ucap Louis dengan tegasnya di ujung telepon.

"Baik tuan, Saya akan membuat mereka berbicara dan mengatakan segalanya" timpal Sean di ujung telepon.

"Hemm, lanjutkan" ucap Louis hingga panggilan telepon mereka berakhir.

Louis mulai melajukan mobilnya menuju mansion utama. Tidak mungkin juga jika dia harus pulang ke mansionnya yang berada di dalam hutan, bisa-bisa waktunya terbuang sia-sia.

🍁🍁🍁🍁

Sementara di tempat yang berbeda, tampak sosok wanita sedang meringkuk di atas lantai beralaskan tanah, untungnya sebuah kardus bekas yang ditemukannya di ruangan itu dijadikan alas untuk tubuhnya yang penuh luka.

Bahkan semut merah sempat-sempatnya menggerogoti kakinya yang terluka, hingga membuat manik wanita itu terbuka dan langsung membasmi semut nakal yang terlanjur menggigit permukaan kakinya.

"Astaga, aku pikir tidak bisa tidur di tempat ini" lirih wanita itu yang tak lain adalah Zahira.

Bagaimana tidak, semalaman Zahira tak bisa tidur, luka cambukan di punggungnya terasa berdenyut nyeri dan sangat perih. Bahkan air matanya terus saja menetes hingga ia tak menyadari bisa tertidur di tempat tersebut.

Zahira perlahan bangun, ia mengucek matanya yang bengkak akibat terlalu lama menangis, kedua mata bulatnya mulai memandangi disekelilingnya. Rupanya waktu sudah berganti pagi saat pandangannya tertuju kearah jendela rusak hingga menampilkan sinar mentari pagi lewat celah jendela tersebut.

Zahira melangkah lebih dekat kearah jendela. Dia pun mengintip lewat celah jendela untuk mengamati situasi di luar yang tampak sepi, hanya ada semak belukar tumbuh mengelilingi bangunan tua tersebut.

"Dimana aku sebenarnya, kenapa tak ada bangunan lain disekitar sini" ucap Zahira dengan tatapan sendu. Padahal dia ingin berteriak minta tolong, siapa tau ada warga disekitar sini yang mau menolongnya keluar dari tempat tersebut.

Zahira menghembuskan nafas kasar hingga dia terlonjat kaget melihat ular bergelantungan di jendela.

"Aaaa" teriaknya histeris dengan tubuh bergetar ketakutan. Zahira sangat takut dengan hewan reptil tersebut. Perlahan ia mundur lalu tertatih-tatih menjauh dari jendela.

Saat melihat balok kayu berserakan di lantai, dengan cepat Zahira mengambilnya satu untuk digunakan perlindungan diri dari serangan hewan reptil tersebut.

"Louis, tolongin aku. Tempat ini sangat menyeramkan, aku sangat takut" teriak Zahira sambil memanggil nama suaminya. Berharap pria itu segera datang menolongnya.

🍁🍁🍁🍁

Sementara di tempat lain, tepatnya di sebuah apartemen mewah yang terletak di pusat kota. Tampak pria mengenakan jubah mandi duduk selonjoran di kursi sambil memainkan ponselnya.

Tapi fokus pria itu tertuju pada sosok wanita yang meringkuk di atas ranjang. Lalu pria itu menyimpan ponselnya di atas meja kemudian merangkak naik ke atas ranjang mendekati wanitanya.

"Delisa, bangun" ucapnya berbisik sambil mengelus punggung polos wanitanya hingga jemari tangannya turun menyusuri tubuh polos wanitanya yang hanya berbalut selimut dan berakhir meremas bokong padat yang mulai menggodanya.

"Aah, jangan menganggu tidurku, Jenos. Aku masih lelah habis melayani mu semalam" ucap Delisa dengan ketusnya menepis kasar tangan Jenos.

Membuat Jenos tak terima perlakuan Delisa dan tanpa aba-aba langsung mencengkram kuat leher Delisa.

"Awww, sakit Jenos, cepat lepaskan!" teriak Delisa kesakitan dengan wajah memerah.

"Jangan bermain-main denganku, Delisa. Aku bisa saja membunuhmu hari ini juga" ucap Jenos dingin dengan ancamannya.

"Kalau begitu bunuh saja aku, setelah kau berhasil mengambil keperawanan ku. Biar kau puas!" ucap Delisa dengan suara tercekat.

Tanpa basa-basi Jenos melepaskan cengkeraman tangannya dari leher Delisa lalu membungkam mulut Delisa dengan ciuman panas.

Delisa langsung berontak memukul tubuh Jenos, namun dia kalah telak. Karena Jenos sudah lebih dulu menindih tubuhnya dan mengunci pergerakannya.

Dengan perasaan pasrah dan juga kesal, Delisa membiarkan Jenos menyentuhnya kembali. Kejadian semalam terulang kembali pagi ini.

Delisa terus mendesah menikmati permainan Jenos dan tidak memberinya ampun pagi ini. Berkali-kali Jenos mendapatkan pelepasan, menyemburkan benihnya di dalam rahim Delisa. Namun dia tak kunjung menghentikan permainannya, tubuh Delisa begitu candu baginya.

Sedang Delisa merasa pinggangnya hampir patah dengan pangkal paha sudah gemetar bahkan inti tubuhnya sudah berdenyut nyeri dibawah sana karena gaya bercinta Jenos pagi ini sangat brutal.

"Jenos, hentikan. Aku sudah lelah" ucap Delisa sambil mencengkram punggung Jenos. Sedangkan Jenos hanya tersenyum miring dan sedikit kasian melihat wanita dibawah kungkungannya tampak kelelahan.

Jenos mengakhiri permainannya dengan menekan dalam-dalam juniornya di milik Delisa lalu menyemburkan benihnya.

"Terima kasih sayang" ucap Jenos mengecup singkat kening Delisa dan merasa puas dengan percintaannya pagi ini.

Nafas keduanya memburu, Jenos dan Delisa masih mengatur detak jantungnya yang tiba-tiba bergemuruh di dalam sana. Sudah empat kali mereka bercinta namun kali ini terasa aneh bagi mereka.

Sial, kenapa Jenos terus membuangnya di dalam sih, lama-lama aku bisa hamil. Aku harus segera menetralisir dengan meminum obat penunda kehamilan. Batin Delisa baru menyadarinya setelah berkali-kali mendapatkan kenikmatan.

Aku tidak akan melepaskanmu Delisa, aku harus membuatmu hamil. Kamulah wanita yang akan ku jadikan pencetak anak. Batin Jenos menyeringai licik. Ibarat sebuah pepatah, sekali mendayung dua pulau terlampaui. Sekali beraksi, dua rencananya akan tercapai.

🍁🍁🍁🍁

Sementara di sebuah hotel mewah, tampak wanita paruh baya terkejut melihat rombongan pria memasuki kamar hotelnya. Padahal dia bersiap untuk check out pagi ini.

"Siapa kalian?" tanyanya penuh waspada dengan kening berkerut.

"Kami tidak bisa mengatakannya dan Nyonya tidak perlu tahu. Kami datang untuk membuat nyonya mengaku!" ucap Pria bermanik coklat yang tidak lain adalah Sean, orang kepercayaannya Louis.

"Saya tidak punya masalah dengan kalian!" ucap Nyonya Victoria dengan suara meninggi.

"Benarkah! Lalu dimana nona Zahira!" ucap Sean dingin dengan suara menggelegar di ruangan itu.

Seketika membuat nyonya Victoria bungkam dan nyalinya langsung menciut.

"Ikat wanita tua ini dan lakukan penyiksaan sampai dia buka suara" ucap Sean membuat rombongannya bergerak cepat mengikuti perintahnya.

"Lepaskan aku, hei!. Apa-apaan ini" teriak Nyonya Victoria memberontak, namun sayangnya rombongan Sean sudah mengikat kedua tangan dan kakinya.

*

*

Bersambung.....

1
tzyii
up thor
tzyii
lois mode ngerjain istri 🙈
Kak olaa
ditunggu kelanjutannya thor
Ita sweet
hehehe kena jga k lois
Ita sweet
bravo Zahira
lala
up up up up up
lala
wkwkw kena tipu zahia
lala
loui tengil
Mita
seru lanjut thor 😍
indahlee
lanjut
Fatma
lanjut dong thor
fatma wati
lanjut
lala
Louis tuh
lala
Zahira akhirnya siuman
lala
good luck lois
lala
semangat lous, kmu pasti bisa hancurien mereka
Fatma
lanjut dong thor
tzyii
Louis itu
tzyii
next
Kak olaa
semangat thor lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!