Maggie adalah seorang gadis kecil yang tidak pernah dianggap oleh daddynya karena ia terlahir dari rahim wanita yang tidak diinginkan yaitu rahim seorang gadis desa yang bekerja sebagai pembantu.
Gadis berusia 2 tahun ini mencoba mengambil hati daddynya dengan berbagai cara namun sia-sia. Sampai suatu saat ia lelah dan menerima tawaran mommynya untuk pergi ke tempat yang jauh disanalah mereka memulai hidup baru dan mengubah takdir hidup mereka, saat itulah gadis kecil ini perlahan-lahan mulai melupakan sosok daddy yang begitu ia idamkan.
Apakah mereka akan bertemu kembali? ikuti terus novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lala Jingga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9. Usaha Novi
"Aku minta tolong kamu mengambil apa saja sebagai sampel untuk tes DNA dari wanita yang kemarin bersama putrinya di sini. Aku merasa kalau dia adalah anakku, karena jawahnya sangat mirip dengan mendiang istriku,, selama ini aku mencarinya karena saat isteriku meninggal ia dibawah pergi oleh mertuaku dan sejak saat itu aku tidak tau keberadaannya lagi” ucapnya panjang lebar.
****
Novi yang mendapat tugas untuk mengambil salah satu sampel dari Mey yang bisa dipakai untuk melakukan tes DNA. Ia berpikir bagaimana caranya agar bisa mendapatkan setidaknya sehelai rambut Mey. Jalan satu-satunya ia harus memanfaatkan Maggie, namun ia juga harus menyiapkan kata-kata untuk bisa menjelaskan dan bisa diterima di otak gadis kecil tersebut, karena mengingat Maggie punya jiwa kepo yang sangat tinggi dan pasti dia akan bertanya habis-habisan.
Hari ini mereka menjalani tugas mereka dengan baik walaupun tidak sebaik yang mereka rasakan karena akan ada saja ulah yang ditimbulkan gadis kecil itu untuk membuat semuanya beratakan, tapi itu sudah menjadi hiburan tersendiri bagi mereka.
Esok adalah akhir pekan dan untuk melancarkan niatnya, Novi mengajak Mey dan Maggie untuk pergi ke kolam renang yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka. Karena atas campur tangan Maggie yang sebelumnya telah dihasut oleh Novi membuat Mey tidak bisa menolak keinginan putri kecilnya.
“Ka Mey, esok kan akhir pekan, gimana kalau kita pergi berenang… ya sesekali biar fress otak kita” umpan Novi
“Mau mau mau,, mommy ade tan belum pelnah pelgi belenang di tolam, tata teman cekolah ade di tolam itu ailna jelnih” seru Maggie dengan semangatnya
“Tapi mommy harus kerja sayang” bujuk Mey pada anaknya
“Mommy telja telus,, tata mommy ade janan tecapean nanti cakit. Talu mommy telja telus cape nanti cakit” ucap Maggie tak mau kalah
(Rupanya anak ini bisa diandalakan, good baby) batin Novi sambil menahan tawanya mendengar perdebatan dua perempuan beda usia ini
“Okelah mommy ngalah” ucap Mey mengalah
“Yeeeeee ade belenang di tolam” joged Maggie sambil berteriak
*****
Di tempat lain
Kehamilan Nina sudah memasuki usia ke 6 bulan, tapi ia mengatakan kepada Alfa kalau usia kehamilannya baru 4 bulan dan hal itu menjadi tanda tanya besar bagi Alfa karena wanita yang terpakasa ia nikahi dua bulan lalu tanpa sepengetahuan kedua orangtuanya itu rupanya tidak beres. Setiap kali Alfa mengajaknya ke dokter untuk memeriksa kandungan, ia selalu punya banyak alasan agar tidak jadi pergi.
Sejak menikah dengan Nina, Alfa menhentikan pencariannya terhadap Mey dan Maggie. Ia sangat bahagia setelah tau kalau wanita yang ia cintai sementara hamil anaknya dan itulah berita yang sangat luar biasa.
Namun seiring berjalannya waktu, kehamilan Nina terlihat berbeda dari kehamilan wanita pada umumnya, perutnya yang begitu cepat membesar membuat Alfa diam-diam mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Seolah semuanya tertutup rapat sehingga Alfa tidak bisa menemukan kedok Nina.
Alfa memilih datang ke mansion utama; ia masuk ke dalam mension itu dan mendapati mama dan papanya lagi duduk di ruang keluarga sambil berbincang.
“Mah pah” namun tidak ada yang meresponnya.
“Mah Pah, dengar nggak sih” ulangnya dengan nada sedikit tinggi
“Untuk apa kamu datang? Bukannya kamu udah bahagia sama pilihan kamu?” ucap mama Ratna berkaca-kaca. Sejak anaknya mengenal Nina, kehidupannya berubah. Yang dulunya lembut sekarang mulai kasar saat berbicara dengan orangtuanya.
“Mah, aku sudah menikah dengan Nina maaf aku nggak ngasih tau papa sama mama dulu karena Nina sudah hamil anakku” ucapnya menjelaskan namu kedua orang tuanya tidak ada yang kaget karena mereka sudah tahu dari orang-orang kepercayaan tuan Alberth
“Kamu udah bisa menentukan jalan hidup sendiri, jadi mama terpaksa harus merestui kamu. Tapi ingat! Jika saatnya tiba, mama sama papa nggak bisa membantu kamu lagi, karena kamu sudah mengecewakan kami” putus mama Ratna beranjak hendak pergi namun langkahnya terhenti karena kata-kata Alfa yang sangat menusuk.
“Jadi karena ****** itu dan anaknya mama berubah sama aku? Oke aku memang memilih jalanku sendiri, dan aku tahu ini yang terbaik buat aku” ucap Alfa tegas
“Jika saat itu tiba, kamu akan merasakan bahwa tidak ada satupun pintu yang terbuka bahkan ventilasipun ikut menghilang. Disaat itulah mama yakin kamu adalah orang yang paling hina di muka bumi ini” setelah berkata demikian mama Ratna langsung pergi ke kamarnya
“Papa nggak bisa banyak bicara. Papa akan mendukung apapun yang kamu inginkan… teruslah berjuang dan mencari kebenaran, kamu akan tahu jika semuanya sudah tersingkap” ucap papa lembut sambil mengusap pundak putranya, lalu menyusul isterinya
Alfapun tersenyum mendapat dukungan dari papanya dan memilih melangkah keluar dari mansion itu dan kembali ke apartemen karena isterinya sudah menunggu.
Papa Alberth berbalik dan melihat punggung putranya yg mulai menghilang dari balik pintu dengan rasa ibah.
(Maafkan papa nak. Papa harap kamu jangan dulu tahu soal warisan yang sudah papa pindahkan ke cucu kandung papa. papa hanya mau menyelamatkan harta itu dari isterimu yang sangat bernafsu untuk menguasainya. Papa mau kamu lebih dulu tahu soal kebusukan wanita yang baru saja kamu nikahi. Kamu terlalu bersemangat untuk merawat darah daging pria lain, tanpa kamu sadari ada hati seorang gadis kecil yang terluka dan terlantar saat ini. Darah dagingmu yang tidak pernah kamu akui. Papa harap kamu tidak terlambat mendapat maaf dari mereka, sebelum rasa sakit mereka berubah jadi dendam yang mendalam padamu) batin Papa Alberth yang sudah meneteskan air mata. ia merasa gagal mendidik putra satu-satunya, sampai mengorbankan orang lain.
*****
Semua telah dipersiapkan oleh Novi dan Mey yang pasti Maggie juga. karena dia selalu bersemangat jika berhubungan dengan tugas ibu-ibu. Jangan heran, jika dilarang pasti ia akan berkata bahwa ia mau belajar dari sekarang soal urusan rumah tangga.
Ketiganya bergegas menuju ke kolam renang, tapi kali ini mereka memesan menggunakan kendaraan umum.
Setibanya di area kolam renang, ketiganya bergegas menuju ruang ganti untuk bergati. Mereka memilih di tempat yang dangkal agar Maggie tidak kesusahan. Novipun mulai melancarkan aksinya dengan menjadikan Maggie sebagai tamengnya. Mereka yang asyik berenang sambil berkejar-kejaran itu membuat Novi berhasil mendapatkan sehelai rambut Mey saat membantu Maggie menangkap Mommynya.
Hari mulai siang dan merekapun memutuskan untuk pulang ke rumah. Novi yang sudah mendapatkan apa yang dia inginkan merasa sangat bahagia bercampur haru. Ia berpikir jika mereka adalah anak dan cucu tuan Devid maka pasti mereka akan pergi meninggalkannya. Tapi ia tidak mau menjadi orang yang egois, ia ingin kedua orang yang ia sayangi ini bahagia karena ia tahu betul nasib hidup mereka.
(Semoga kalian bisa bahagia suatu saat nanti. Maafkan aku yang masih merahasiakan ini semua samapi saatnya tiba) batin Novi.
*****
Di tempat lain
Suasana semakin memanas, semakin hari Alfa semakin merasa ada yang kurang beres namun sebisa mungkin ia tepis dari pikirannya. Ia ingin meminta bantuan dari orangtuanya tapi terlanjur ia mengecewakan mereka.
Sesuatu semakin mengganggu pikirannya saat ia mendengar pembicaraan isterinya dengan orang yang entah siapa itu tapi ia samar-samar mendengar nama keluarganya di sebutkan.
“Sekarang dia sudah masuk dalam perangkapku, apalagi anak yang ada dalam kandunganku akan menjadi ancaman buat dia,, secepatnya aku akan mendapatkan semuanya lalu pergi meninggalkannya bersama anak sialan ini.” Ucap Nina
Deg
“Apa maksud semuanya ini?”
*****
-Bersambung-