NovelToon NovelToon
Dijual Ke Gus Kahfi

Dijual Ke Gus Kahfi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Gledekzz

“Kalau kamu nggak pulang sekarang, mama nggak main-main Syas. Mama akan jual kamu!”

Mata Syanas membelalak, tapi lebih karena terkejut mendengar nada serius ibunya dari pada isi ancaman itu sendiri. “Jual aku? Serius Ma? Aku tuh anak mama loh, bukan barang yang bisa dijual seenaknya.”


“Oh, kamu pikir mama nggak bisa?” balas Rukmini, suara penuh ketegasan. “Mama akan jual kamu ke Gus Kahfi. Dia anak teman almarhum papa kamu, dan dia pasti tau cara ngurus anak bandel kayak kamu.”

Syanas mendengar nama itu dan malah tertawa keras. “Gus Kahfi? Mama bercanda ya? Dia kan orang alim, mana mungkin dia mau sama aku. Lagian, kalau dia beneran mau dateng ke sini jemput aku, aku malahan seneng kok Ma. Coba aja Ma siapa tau berhasil!”

Rukmini mendesah panjang, lalu tanpa berkata apa-apa lagi, menutup teleponnya. Syanas hanya mengangkat bahu, memasukkan ponselnya ke saku lagi. Ia tertawa kecil, tak percaya ibunya benar-benar mengucapkan ancaman itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gledekzz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch ~

Syanas hanya duduk dengan menjaga jarak, tetapi begitu motor melaju dan angin malam menerpa kulitnya, dinginnya luar biasa.

Refleks, Syanas merapatkan tubuh ke punggung Kahfi. Ia enggan mengakuinya, tetapi kehangatan suaminya adalah satu-satunya pelindung dari udara menusuk yang semakin menggila.

Kahfi melirik ke belakang tanpa menoleh sepenuhnya. “Dingin?”

“Banget.” Syanas menggigit bibir, berusaha menahan diri agar tidak terdengar terlalu lemah.

Kahfi tidak berkata apa-apa, tapi tiba-tiba ia menarik tangan Syanas dan melingkarkannya ke pinggangnya sendiri.

“Nggak usah gengsi. Pegang aja.”

Syanas membelalakkan mata. “Aku bisa jatuh loh!”

“Makanya, pegangan yang bener.”

Syanas mendengus, tetapi tetap menurut. Tangannya mengerat di pinggang Kahfi, dan ia bisa merasakan napasnya sendiri menghangatkan tengkuk lelaki itu. Ini aneh. Ia tidak terbiasa dengan kedekatan seperti ini.

Motor terus melaju melewati jalanan berliku dengan penerangan minim. Pepohonan di kiri dan kanan jalan bergoyang diterpa angin, menciptakan bayangan-bayangan aneh yang bergerak liar di pinggir jalan. Syanas mulai merasa sedikit gugup.

“Kampungmu, serem banget ya,” gumamnya.

Kahfi tertawa pelan. “Ini masih jalan utama. Nanti kalau udah masuk gang kecil, baru lebih serem.”

Syanas membulatkan mata. “Itu bukan sesuatu yang harus dibanggakan tau!”

Kahfi hanya terkekeh dan mempercepat laju motor. Syanas semakin merapat, berusaha menghindari udara dingin yang semakin menggigit.

Setelah beberapa menit, motor akhirnya berbelok ke jalan yang lebih kecil. Jalan ini lebih gelap, hanya diterangi lampu-lampu rumah warga yang berpendar redup dari kejauhan. Suara jangkrik dan binatang malam semakin terdengar jelas.

“Berapa lama lagi?” tanya Syanas sambil mengeratkan pegangannya.

“Sebentar lagi.”

Dan benar saja. Tak sampai lima menit kemudian, mereka sampai di depan sebuah rumah sederhana terbuat dari rotan, dengan halaman luas dan pohon mangga besar di depannya. Lampu di teras masih menyala, menandakan bahwa ada seseorang yang masih terjaga di dalam.

Kahfi mematikan motor, lalu turun lebih dulu. Syanas mengikuti dengan sedikit kaku, matanya menatap rumah itu dengan campuran rasa penasaran dan ketakutan.

“Ini rumahmu?” tanyanya pelan.

Kahfi menoleh dengan ekspresi tak terbaca. “Iya.”

Syanas menelan ludah. Entah kenapa, tiba-tiba ia merasa bahwa petualangan mereka baru saja dimulai.

Kahfi menoleh ke arah dua tukang ojek yang sejak tadi mengikuti mereka. Satu laki-laki sudah turun mendekati, ia juga mengamati rumah di depan mereka dengan ekspresi penasaran.

“Berapa ongkosnya bang?” tanya Kahfi sambil merogoh saku celananya.

“Biasanya sepuluh ribu mas. Tapi karena mas tadi yang bawa motor, kita tambahin pajak posesif dikit.”

Syanas hampir tertawa, tapi ia menutup mulutnya cepat-cepat. Kahfi hanya menghela napas sebelum menyerahkan beberapa lembar uang. “Ini buat ongkos dan pajaknya sekalian.”

Tukang ojek itu menerima uang itu dengan anggukan puas. “Wah... Baik banget. Kalau semua pelanggan kayak mas, kami bisa beli roket beneran buat ke mars.”

Tukang ojek kedua terkekeh. “Iya, tapi kayaknya kita harus bawa mbaknya juga. Kasihan, tadi di motor kayaknya dia lagi introspeksi hidup.”

Syanas langsung melotot. “Aku nggak introspeksi hidup!”

Kedua tukang ojek itu hanya saling pandang lalu tertawa.

“Makasih bang. Hati-hati di jalan,” ucap Kahfi.

Mereka berdua mengangguk saja dan akhirnya menyalakan motor dan bersiap pergi. Tapi sebelum benar-benar melaju, salah satu tukang ojek menoleh ke Kahfi lagi. “Mas, serius nggak mau ikut ke mars?”

Kahfi menyeringai kecil. “Nggak. Saya cukup menderita di bumi aja.”

Tukang ojek itu tertawa keras sebelum akhirnya melaju pergi, meninggalkan Kahfi dan Syanas berdiri di depan rumah dengan suasana yang tiba-tiba lebih hening.

Syanas melipat tangan di dada, menatap Kahfi dengan tatapan penuh selidik. “Kamu emang berbeda ya Yang?”

Kahfi menoleh santai. “Kenapa? Baru sadar?”

Syanas mendengus pelan. “Ya ampun. Aku pikir kamu tuh orangnya dingin dan nggak pedulian.”

Kahfi hanya tersenyum tipis. “Tergantung situasi.”

Kahfi membuka pintu rumah dengan gerakan yang santai, seolah pintu itu sudah sering ia buka. Syanas mengerutkan kening, matanya terfokus pada rumah itu yang jujur saja terlihat seperti rumah yang siap ambruk kapan saja.

Dindingnya dari anyaman bambu, dan atapnya yang dari daun nipah tampak rapuh, seperti bisa jatuh hanya karena terdorong angin.

“Ini... Benaran rumahmu?” tanya Syanas sekali lagi dengan nada lebih pelan, mencoba untuk tidak menunjukkan ketegangan yang mulai merayapi seluruh tubuhnya.

Kahfi menoleh dan mengangguk ringan. “Iya. Rumah yang paling nyaman buat aku.”

Syanas menelan ludah. "Tapi kenapa aku, jadi takut ambruk ini rumah?"

Kahfi tersenyum. “Ayo, masuk aja dulu. Jangan langsung skeptis. Rumah ini punya banyak kenangan.”

Syanas melangkah ragu-ragu masuk ke dalam. Begitu kakinya menyentuh lantai, ia langsung merasa dinginnya lantai semen.

Pintu yang terbuat dari rotan itu pun sudah retak di sana-sini, dan beberapa bagian bambu tampak bergoyang. Syanas tidak bisa menahan diri untuk memeriksa bagian dinding yang berdebu, takut kalau-kalau ada serangga yang muncul.

"Yang, rumah ini nggak ada orang ya?" Syanas bertanya lagi, merasa aneh karena suasana sepi sekali. Di luar, suara jangkrik dan burung malam masih terdengar jelas, tetapi di dalam sepi sekali.

Kahfi menutup pintu lalu berjalan ke dalam dengan santai. "Nggak ada. Tapi ada orang yang cuma bersihin rumah aja."

Syanas menatap Kahfi bingung. "Bersihin rumah? Emang siapa yang bersihin?"

“Pak Dul, tetangga sini.”

Syanas mengangkat alis. “Pak Dul itu keluarga kamu ya Yang?”

Kahfi tersenyum lebar. "Bukan. Keluargaku sudah banyak pindah ke kota. Pak Dul itu warga sini, orang yang ngejaga rumah. Ngurusin rumah, kadang ngasih saran kalau rumah ini harus direnovasi sedikit."

Syanas melihat ke sekeliling dengan perasaan yang makin tercampur antara kebingungan dan ketakutan. “Kayaknya renovasi rumah ini butuh lebih dari sekedar saran deh. Ini rumah kayaknya bakal tiba-tiba roboh kalau ada gempa kecil!”

Kahfi semakin tersenyum. "Santai aja. Emang kelihatan sedikit... Antik, tapi nyaman kok."

Syanas menatap dinding yang hampir terbuat dari anyaman bambu itu, dan rasa khawatirnya makin mendalam. "Kamu serius nggak sih? Lihat deh, rumah ini kayaknya udah ratusan tahun nggak dihuni. Kalau ada hantunya... Aku sih nggak akan kaget."

Kahfi hanya tersenyum simpul, berusaha menahan tawa. “Hantu nggak tinggal di sini kok. Ini tempat untuk orang-orang yang tau cara hidup sederhana, nggak perlu takut.”

Syanas mendengus. "Hidup sederhana tuh kalau rumahnya nggak kayak gini juga kali Yang. Aku khawatir deh. Kalau nanti tidur, tiba-tiba rumah ini roboh, siapa yang bisa nolong?”

Kahfi mulai melepaskan jaketnya. “Jangan khawatir. Kalau rumahnya roboh, aku bawa kamu ke tempat aman. Kita bisa cari tempat yang lebih nyaman.”

Syanas hanya bisa terdiam, melihat ke sekeliling rumah yang semakin terasa seperti bukan tempat tinggal manusia biasa. Semua perabotan terbuat dari kayu yang terlihat sudah usang.

Tanpa ada lampu penerangan selain lampu temaram dari sebuah pelita kecil, suasana rumah itu makin menambah kesan menyeramkan.

1
dika edsel
ternyata gus kahfi juga manusia biasa kayak kita2 guys wkwkwkkk...,aku kira dia gk bakalan takut apapun eh ternyata...??
Hikari_민윤기
noh, tak kasih bunga lagi..
IG : Gledekzz97: Baik banget kakak satu ini 😍
total 1 replies
merry jen
lucuu bgtt psgnn inn ,,lgiann sapa gk tkt nanas dgn penampilan kmuu kyk bgtuu cb pkai sarungg mngkin ngkk terkejut tuu lakimuu ,,
Hikari_민윤기
Setangkai mawar merah buat author, semangat updatenya...
IG : Gledekzz97: Terimakasih Kak🙏
total 1 replies
merry jen
aduhh jdii ingt flim Thailand cwe y mau mndii tp asa tokek UD DECH nemplok tu cwee yaa wkkkkk
dika edsel
andai gus kahfi gk hapus tuh akun sya..mgkin saat ini sya akan posting di medsos dan memperkenalkan rumah barunya sambil joget " gue tunjukkin rumah sudah jadi dan siap huni..kali ini rumahnya posisi huk..posisi huk..huk..huk.."!! kaboooooorrr 🏃🏃🏃
dika edsel
👨‍🦱: ubur-ubur ikan lele
hidup ini indah le
🧕: ubur-ubur ikan lele
iya..kalo ada kamu le

othor : ubur-ubur ikan lele
kagak jelas le..
IG : Gledekzz97: Emak butuh obat?
total 1 replies
merry jen
luwess bgtt si nanas pgll suami yang yang lm lm kebiasaan dechh wkkk
dika edsel
sedang memikirkan apa yang dipikirkan oleh pikiran.. yang terpikir dipikiran..,bergetar hatiku kala melihat kerjaan menumpuk dr pagi sampe skrg gk kelar2..huh..menyala diriku🔥🔥
IG : Gledekzz97: Menyala emakku❤️‍🔥❤️‍🔥
total 1 replies
dika edsel
ya iyalah.., buktinya dia mampu membeli elu sya..?! pny laki bau duit sebaiknya jgn dilepas sya...pertahanin ok klo perlu karungin...!!
dika edsel
knp masih mikirin mantan sih sya..,ingat yah mantan ituh ibarat baju yg udah gk muat klo dipakai jd buang saja atau kasihkan ke orang ..lbh baik beli yg baru..noh udah ada abang gus yg perfek didepan elu jd lupakan sakit hatimu..,move on.. hidup trs berjalan syukuri apa yg ada sekarang okey beb..
IG : Gledekzz97
Hai semua masyarakat yang membaca, jangan lupa yak, like, dan kementar, biar aku yang lagi banyak kerjaan ini, tetap upload novelnya buat menghibur kalian semua. Walaupun nggak komentar, like aja, setidaknya berarti ada kalian yang mendukung,,, 💋💋💋
dika edsel
gus..kamu hrs pny motto buat naklukin si jutek.."semakin kau jutek semakin aku lengket"..!! sya itu ibarat kaktus gus.. keliatan doang berduri tp klo diliat dia manis dan imut kan..??
dika edsel
kita sama syas..aku juga pecinta uang ha..ha...!! ganteng itu bonus yg paling penting ituh cari suami yg pinter cari duit.., bukannya matre tp realistis..,kata kebanyakan org sih..uang tdk dibawa mati tp bagiku tdk pny uang seperti mau mati..
dika edsel
pada akhirnya syas Kabur juga kan..?? anda sih terlalu keras sama istri..,sama org lain bisa sabar dan hangat tp knp sama istri sendiri keras dan dingin?? aku suka sifat mandiri (kerja)si syas, wanita memang hrs mandiri..,jgn apa2 tergantung suami..yakan?? ya klo suaminya setia klo kagak...??
dika edsel
hei gus.. emang syas pake baju apaan,knp kau marah..?!,gk mgkin kan syas pake bikini saat live..?? klo mo negur jgn langsung diulti dong.. kesannya tuh anda otoriter.., syas pasti berubah tp pelan2,emng kau pikir syas power ranger yg dgn cepat bisa berubah cuma dgn menekan jam tangan aja..!! klo mau yg sempurna knp gk nikah aja sama ustazah/ning sih gus..knp mau sama syas yg miskin ilimu agamanya??
Wahyu Kasep: live streaming bugil kah
total 1 replies
Nasriah
up
💗vanilla💗🎶
mampir baca ni thor , semangat 🥰
dika edsel
ciaaaaah ayang..., panggilannya mengerikan sekali syas.. kamu kenapa.. kesurupan..??? klo aku jd gus kahfi udah baca ayat kursi saat itu juga kalee..,hah..membaca part ini aku sesak nafas karena separuh nafasku ada di ayang.. wkwkwkkk..
Lafaigh Ufaufi
nanti bucin lho shanaz
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!