NovelToon NovelToon
Pembalasan untuk Bibi Licik

Pembalasan untuk Bibi Licik

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nofi Aprinsa

Dia yang memberiku kehidupan.. tapi justru dia sendiri yang menghancurkan hidupku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nofi Aprinsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 22

Bagas mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, berniat menuju ke kantor sang istri. Pikirannya di penuhi dengan perasaan cemas serta kebingungan. Apa yang harus dirinya lakukan saat menghadapi sang istri. Ia terus menyalahkan dirinya sendiri merasa sangat bersalah.

“Bisa-bisanya aku sibuk mengkhawatirkan Sofi, sementara aku juga bersama Sinta. Entah apa yang Sinta pikirkan tentangku setelah kejadian tadi. Aku salah! Aku tidak memikirkan perasaan Sinta. Bahkan dia pergi saja aku sampai tidak tahu sama sekali. Bagas! Kenapa bisa jadi seperti ini,” runtuknya.

Namun di pertengahan jalan ia mendapatkan sebuah kabar buruk melalui telephone. Yang mengharuskan dirinya berbalik arah.

“Halo, ada apa?”

“Mas cepatlah ke kantor! Ada beberapa dokument yang harus di evaluasi serta di tandatangani sekarang juga.”

“Mas ada urusan Bimo! Ini sangat penting. Mas harus secepatnya menemui Sinta.”

“Pasti urusan rumah tangga. Penting mana, urusan kantor atau urusan rumah tangga? Masalah mbak Sinta bisa kalian selesaikan di rumah. Tapi urusan kantor harus secepatnya di bereskan, kecuali mas mau kita rugi milyaran!”

“Aaaghh!”

Bagas berteriak dan memukul setir setelah memutuskan sambungan Telephonenya. Dan mau tidak mau, akhirnya iapun berbalik arah dan menuju ke kantornya.

Di sisi lain. Sinta yang baru saja kembali ke ruangannya, setelah menyelesaikan meetingnya bersama para staff. Mencoba memeriksa handphonenya, yang sengaja ia tinggal di ruang pribadinya. Terdapat banyak pesan yang masuk dan juga beberapa panggilan diantaranya dari sang suami. Ingin sekali dirinya menelphone balik suaminya namun ia teringat akan kejadian tadi pagi. Dimana sang suami lebih mementingkan wanita lain di bandingkan istrinya sendiri. Marah, kecewa jadi satu. Tapi meskipun begitu, sebagai seorang wanita ia berharap sang suami menyadari kesalahan dan datang mencarinya untuk meminta maaf.

“Bukankah mas Bagas bilang ingin mengajakku makan siang bersama. Jadi sebaiknya aku tidak menelphonenya balik. Biar saja mas Bagas yang menghubungiku lebih dulu. Aku yakin siang ini dia akan membujukku untuk meminta maaf. Tapi apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku memaafkannya? Mungkin, aku akan memaafkannya tapi dengan satu syarat. Mas Bagas harus bisa menjauhi Sofi dan harus lebih mengutamakan aku sebagai istrinya. Ya, itu yang terbaik,” batin Sinta.

—————

“Bibi, aku rasa saat ini Sinta sedang marah. Jadi aku harus bisa memanfaatkan situasi ini dengan baik. Aku akan membuat mas Bagas semakin menjauh dari Sinta sialan itu,” ucap Sofi kepada Bibi Salamah yang berada di rumah kontrakannya.

“Aku tidak mau tahu! Urus saja urusan percintaan kalian. Yang terpenting, kau harus secepatnya menghancurkan mereka. Dan juga, kau harus secepatnya membuat Bagas menyerahkan semua yang dia miliki kepada Bimo!”

“Bibi Salamah tidak perlu khawatir. Aku yakin, tidak lama lagi semuanya akan ada pada kendaliku. Lihat saja!”

Keduanya sama-sama berambisi untuk menghancurkan keharmonisan rumah tangga Bagas dan Sinta. Meskipun dengan alasan yang berbeda. Sofi menginginkan lelaki yang ia cintai kembali kepelukannya, sementara Bibi Salamah mendapatkan semua harta yang Bagas miliki untuk anaknya tercinta Bimo. Namun lebih dari itu, Bibi Salamah ingin dendamnya kepada kedua orang tua Bagas terbalaskan. Melalui kehancuran Bagas agar mereka menderita di neraka.

—————-

Jam istirahat kantor tiba, saatnya para staff untuk beristirahat sejenak sambil makan siang. Sinta memeriksa handphonenya berulang kali. Dan memang belum ada pesan ataupun panggilan dari sang suami. Namun ia masih menunggu. Ia berharap sang suami segera datang untuk mengajaknya makan siang sekaligus menyelesaikan permasalahan mereka.

Sementara Bagas, ia masih di sibukkan dengan pekerjaan yang membuatnya lupa. Bahwa pagi sebelum peristiwa Sofi di rumah sakit, ia berjanji menjemput sang istri untuk makan siang bersama. Bukankah seharusnya ini bisa ia gunakan sebagai alasan untuk memperbaiki permasalahan mereka. Tapi Bagas justru melewatkannya begitu saja.

Jam istirahat pun mulai habis, namun Bagas tak kunjung menghubungi Sinta, hingga membuat Sinta putus asa. Sinta semakin ragu, apakah suaminya benar-benar mencintainya, atau justru sekarang sedang sibuk dengan wanita lain. Pikirannya kini di penuhi oleh perasaan cemas akan keberlanjutan hubungannya dengan sang suami tercinta. Di saat bersamaan, ia justru dikejutkan oleh seorang tamu yang tak ia sangka sebelumnya akan datang menemuinya ke kantor.

“Tok! Tok!

Permisi Bu Sinta, ada tamu,” ucap sekertaris yang bernama Rini.

“Tamu? Bukankah tidak ada jadwal tamu hari ini?”

“Iya Bu, tapi beliau bilang ada urusan penting dengan Bu Sinta.”

“Memangnya siapa?”

“Namanya Pak Rama, beliau bilang teman Bu Sinta.”

“Kak Rama! Iya Rini, tolong suruh dia masuk! Dan terima kasih sebelumnya.”

“Baik Bu.”

Dan akhirnya Rama pun masuk dengan membawa beberapa kantong makanan di tangannya.

“Kak! Kok nggak bilang mau kesini?”

“Maaf, apakah aku mengganggumu?”

“Tentu saja tidak!”

“Sejak tadi pagi aku mengantarmu ke sini, sebenarnya aku ingin sekali mampir, tapi tadi pagi masih ada urusan. Dan setelah urusanku selesai aku pikir ingin mengajakmu makan bersama. Tapi itupun jika kamu tidak keberatan.”

“Justru aku yang makasih kak Rama bawain makan siang sebanyak ini. Tau aja aku belum makan. Laper banget!”

“Aku tahu kamu sibuk. Jadi kalau aku ajak kamu makan di luar, belum tentu kamu bisa. Makanya aku bawa saja makanannya ke sini.”

“Kak Rama memang paling pengertian!”

Rama dan Sinta menikmati makan siang bersama sambil bercanda gurau serta membicarakan tentang kabar masing-masing selama 10 tahun tidak berjumpa.

“Jadi kamu sudah mempunyai anak cowok berumur 7 tahun? Wah, aku sangat iri,” ucap Rama di sela-sela makannya.

“Iya, Gabriel sangat aktiv dan juga cerdas. Kalau kak Rama sendiri gimana? Sudah menikah juga kan?”

“Sudah, tapi istriku meninggal dunia 4 tahun lalu karena covid. Dan kami belum sempat di karuniai seorang anak.”

“Kak, maaf… aku turut sedih dengan kepergian istrimu.”

“Its' oke. Semua sudah berlalu, dan mungkin memang ini adalah takdir yang harus aku jalani.”

“Oh ya kak Rama, bagaimana jika kita hub kak Arya, dia pasti bakalan seneng banget bisa lihat kak Rama lagi!”

Sinta melakukan panggilan ke luar negri mencoba menghubungi sang kakak yang kini berada di Amerika. Setelah beberapa menit panggilan video merekapun terhubung.

“Kak Arya coba lihat, siapa yang bersamaku saat ini,” ucap Sinta kepada kakaknya Arya.

Namun bukannya menjawab, kakaknya Arya justru bertanya pada Rama seolah mereka sudah saling berhubungan lama.

“Hai Bro! Kau bilang sudah menemukan alamat yang kau cari. Bagaimana kelanjutannya?” Tanya Arya dalam panggilan videonya.

“Ya, tadi aku menemukan alamatnya. Sayang sekali rumah itu sudah ganti kepemilikan. Orang yang aku cari sudah pindah sejak lama.”

“Tunggu! Kak Arya dan kak Rama masih sering berhubungan? Kenapa kalian menyembunyikannya dariku,” ucap Sinta sambil merajuk.

“Maaf Sinta, aku hanya tidak ingin mengganggumu,”ucap Rama membujuk.

“Mengganggu? Menghubungi teman lama kamu anggap mengganggu?”

Sinta masih kesal, karena selama 10 tahun ini ia benar-benar kehilangan kabar dari kak Rama. dirinya merasa di khianati oleh kakaknya sendiri yang ikut menyembunyikan kabar dari orang yang dulu sempat ia cari.

“Sudah-sudah! Kakak juga baru berhubungan kembali dengan Rama sejak 4 tahun lalu. Sementara saat itu kamu sudah menikah dan juga punya anak. Apa kata suamimu jika kakak memberimu kabar tentang Rama? Bisa-bisa suamimu mati karena cemburu. Hahahaha,” jawab Arya pada sang adik.

“Memangnya kenapa juga mas Bagas harus cemburu?”

“Kamu lupa! Bagaimana kamu patah hati sama Rama saat dia harus pindah ke Australia. Bagaimana jika suamimu juga tahu kamu dulu mengejar-ngejar Rama!”

“Kak! Jangan di bahas lagi soal itu!”

Perdebatan kakak beradik itu kian memanas. Sementara Rama hanya tertawa melihat tingkah keduanya yang menurutnya sangat lucu.

“Kalian berdua seperti anak kecil!”

1
P S
/Good/
Wanita Aries
Kepok tu si ulat bulu
Wanita Aries
Karakternya ngeselin
Si shinta bloon, si bagas pilnplan
NA: 😬🙏🏻 jewer aj kk kalo ngeselin 😅
total 1 replies
Wanita Aries
Hadeh karakter bagas ngeselin
Wanita Aries
Salamaha bakal menyesel krna menghancurkan kebahagiaan anaknya
Wanita Aries
Apa anak bibi itu menghilang atau nnti si shinta anaknya
Wanita Aries
Awal yg menarik
NA: Terima kasih banyak kk sudah mampir🙏🏻
total 1 replies
Be Ce
Wow 👩‍🏫
NA: Makacih 🫶🏻🙏🏻
total 1 replies
Nona Egaa
Memang ya kalo dalam hubungan ada yg ikut campur itu menyebalkan.. apalagi kalo pengaruhnya dari orang yg dekat kayak (keluarga kita/ keluarga suami) gitu deh 🥱
NA: Betul sekali.. dan rasanya sungkan untuk melawan karena alesan keluarga.
total 1 replies
Nona Egaa
Lanjut thor,, akan lebih enak kalau dialognya menggunakan tanda seperti ini "" , selebihnya sangat baguss..
NA: Trimakasih masukan nya.. akan saya coba 🙏🏻
total 1 replies
sSabila
ceritanya bagus, alurnya mudah dipahami
sSabila: hihi terima kasih kak
NA: Aku baca juga punya kk “bertahan luka” kok bisa si bikin cerita sebagus itu.. aku msh perlu bnyk belajar ni dr kk🙏🏻🥰
total 2 replies
sSabila
hai kak aku udah baca semua karya kakak, ceritanya bagus aku suka. semangat berkarya terus kak


jangan lupa mampir juga di novel aku
" bertahan luka"

Terima kasih
NA: Trimakasih banyak… 💪🏻💪🏻 jadi semangat buat nulis lagi 🥰😘🙏🏻
total 1 replies
NA
Tolong bantuanya untuk para pembaca..🙏🏻 tolong beri aku like agar aku lebih semangat untuk update episode☺️
NA
Mohon bantuan like nya untuk para pembaca.. agar aku lebih semangat dalam update cerita🙏🏻
Lourdes zabala
Nggak bisa berhenti.
ciara_UwU
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
NA: Trimakasih banyak.. nantikan kelanjutan nya🙏🏻☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!