Gara-gara mengerjai sistem, Gabrielle van Kohen dikerjai sistem!
Berawal dari ketidakpuasan, seorang penulis novel online mengacaukan format pesan pengajuan misi kepenulisan dan berakhir di dunia novel yang ditulisnya sendiri.
Nama tokoh: Jian Yue
Nama pena: Penulis Keparat
Judul buku: Almighty
Popularitas: Nol koma~
"INGIN POPULER TINGKAT DEWA? JADILAH AUTHOR DEWA!" ~Sistem Editor.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jibril Ibrahim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21
Perut?
Jadi sejak tadi aku meraba-raba perut? Gabrielle membatin gamang, lalu cepat-cepat menarik tangannya dan menghela duduk tubuhnya.
“Sudah berapa lama kau di sini?” tanya Gabrielle setelah sejenak terdiam, masih sedikit gelagapan. “Bagaimana kau bisa masuk?”
“Memangnya aku siapa?” Bei Tang Moran menanggapinya dengan seringai tipis. “Bagian mana dari semua tempat di enam alam ini yang tidak bisa aku masuki?”
Memang Almighty, gumam Gabrielle dalam hatinya. Lubang semut saja bisa dia terobos!
Tapi…
Selama Sistem Editor aktif, bukankah waktu biasanya terhenti? pikir Gabrielle.
“Kenapa?” tanya Bei Tang Moran dengan suara rendah bernada menantang. “Kau boleh naik ke ranjangku, aku tak boleh naik ke ranjangmu?”
“Kau—” Gabrielle spontan melotot, tapi lalu hanya tergagap sambil menunjuk wajah Bei Tang Moran dengan rahang mengetat. Dasar perangainya ini, gerutunya dalam hati. Tidak bisa menahan mulut sama sekali!
Apa perlu dia mengungkit soal aku yang naik ke… haish! Sudahlah! Gabrielle berkata dalam hatinya. Kemudian menurunkan tangannya dan memalingkan wajahnya dengan cemberut. “Untuk apa kau datang?” tanyanya setengah menggerutu. Ia menyandarkan punggungnya ke kepala tempat tidur sembari bersedekap.
“Kudengar kau sudah menyelesaikan nubuat?” tanya Bei Tang Moran sambil memiringkan tubuhnya dan menurunkan kepalanya, menyandarkan pipinya pada kepalan tangan dan sikut bertopang pada bantal persegi panjang di mana Gabrielle menyandarkan pinggangnya.
Gabrielle mengerling ke arah pria itu, dan tergagap dengan salah tingkah. Posisi berbaring itu terasa sedikit terlalu… intim.
Tapi, memangnya Bei Tang Moran peduli? Yang ada dalam kepalanya hanya nubuat. Bagaimanapun caranya dia harus melihatnya malam ini juga, bahkan jika terpaksa harus merayu gadis itu.
Bagaimanapun Bei Tang Moran adalah tokoh penjahat di mana ia digambarkan banyak siasat yang terbiasa menghalalkan segala cara.
Di sisi lain, Gabrielle tidak berharap pria itu mengetahui isi nubuatannya. Bagaimanapun orakel itu telah diubah. Kalau sampai pria itu mengetahuinya, ke depannya mereka akan berhadapan sebagai musuh.
Tentu saja, persaingan itu pada akhirnya tetap tak terhindarkan. Tapi untuk saat ini, setidaknya Gabrielle bisa mengulur waktu, kekuatannya masih belum cukup untuk melawan Bei Tang Moran.
Jika memang terpaksa harus melawannya dalam waktu dekat, paling-paling aku menukar poin untuk membuka kemampuan tinggi, pikir Gabrielle.
“Kenapa?” seloroh Bei Tang Moran. “Apakah kali ini kau juga ingin menukar informasi dengan ciuman?”
“Bicara sembarangan apa kau?” sergah Gabrielle dengan sedikit tersipu. Ia mendorong dada Bei Tang Moran dan beringsut menjauh.
Bei Tang Moran menyeringai dan menarik duduk tubuhnya. Mendekatkan dirinya lagi.
“Kau adalah Ketua Paviliun Reinkarnasi,” gumam Gabrielle sembari beringsut lagi, semakin lama semakin ke pinggir tempat tidur. “Bicara soal orakel, tidak ada lagi yang lebih mengerti selain dirimu. Untuk apa kau memedulikan nubuatanku?”
“Oh?” gumam Bei Tang Moran bernada ironis. “Benarkan?”
Ekspresi macam apa ini? pikir Gabrielle sedikit resah.
“Tapi…” Seulas senyuman sinis tersungging samar di bibir Bei Tang Moran. “Aku tidak sehebat Dewi Takdir Bintang Empat Jian Yue yang punya kemampuan mengubah orakel!”
GLEK!
Gabrielle menelan ludah dengan susah payah. Gawat! pikirnya. Dia malah salah paham. “Bukan—”
“Bukan?” tukas Bei Tang Moran memotong perkataan Gabrielle. Nada bicaranya pelan dan rendah namun penuh tekanan intimidasi. Raut wajahnya berubah dengan cepat. “Aku melihatnya sendiri, saat telur kosmik itu keluar dari laut elemen, tiga unsur itu bisa kupastikan: keagungan, kelangkaan dan cinta sejati. Cinta sejati!” Ia menegaskan. “Kenapa sampai di mulutmu menjadi pengorbanan?”
“Aku—”
“Saat kau mengaku bisa meramal, aku sudah hampir percaya!” Bei Tang Moran menyela sekali lagi, lagi-lagi memotong perkataan Gabrielle. Tidak memberikan kesempatan untuk gadis itu bicara. “Tapi prediksimu terhadap telur kosmik membuatku berpikir kali ini kau asal bicara. Siapa sangka prediksimu ternyata malah terbukti?”
Sistem Editor tiba-tiba muncul dengan nada peringatan. “Nilai suka Bei Tang Moran menurun 10%. Poin B dikurangi 10. Nilai suka Bei Tang Moran sekarang 60%. Total poin B Anda 52.090.”
“Moran, dengar—”
“Aku menyiapkannya untuk tiga putaran kehidupan!” potong Bei Tang Moran lagi. “Untuk dirawat dengan hawa terhormat, diperkuat dengan esensi jiwa, dan dilindungi oleh aura spiritual. Kenapa sampai di tanganmu jadi prematur?”
“Bùshì wǒ!”~Bukan aku! Gabrielle akhirnya balas menyela, nyaris berteriak.
Bei Tang Moran langsung terdiam.
“Aku… sebenarnya tidak punya kemampuan di bidang zodiak!” Gabrielle mengaku. “Sama sekali tak punya kualifikasi apa pun yang layak untuk memimpin departemen perubahan takdir. Aku hanya bisa meramal. Itu saja!”
“Oh?” Bei Tang Moran menanggapi dengan dingin. “Lalu bagaimana kau bisa meramal kalau kau bahkan tidak mengerti rumus perbintangan?”
“Aku mengandalkan visi,” jawab Gabrielle dengan suara tercekat.
“Visi?” Bei Tang Moran mengerutkan alisnya.
“Penglihatan mengenai latar belakang dan masa depan sesuatu atau seseorang,” jelas Gabrielle dengan suara semakin pelan.
Bei Tang Moran terdiam lagi. Tatapannya melembut.
“Nilai suka terdeteksi!” Sistem Editor melaporkan. “Nilai suka Bei Tang Moran meningkat 5%. Poin ditambah 5. Nilai suka Bei Tang Moran sekarang 65%. Total poin B Anda 52.095.”
Beruntung Sistem Editor menambahkan kekuatan ini, pikir Gabrielle penuh syukur. Dan beruntung aku juga sudah menanyakan penjelasan rinci tentang kekuatan ini. Kalau tidak, aku tak akan bisa menjelaskannya.
“Kalau begitu… aku lebih harus melihat nubuatanmu,” kata Bei Tang Moran sembari mendesah. Kemudian menatap ke dalam mata Gabrielle. “Apakah boleh?”
Gabrielle mengerjap dan tertunduk, kemudian menjilat bibir bawahnya.
“Oh, aku mengerti!” Bei Tang Moran tiba-tiba merunduk mendekatkan wajahnya ke wajah Gabrielle.
“Kau mau apa?” Gabrielle serentak tergagap.
“Menukar informasi dengan ciuman,” jawab Bei Tang Moran.
“Bu—bu—bu—bu!”~Tidak, tidak! Gabrielle spontan gelagapan. “Tidak perlu!” sergahnya cepat-cepat sembari beringsut mundur dan melupakan posisinya sudah di pinggir sekali. Jadi, sedikit gerakan saja sudah membuatnya terjengkang.
Bei Tang Moran refleks meraup tubuh gadis itu dan menariknya ke pelukannya. Tapi sialnya ia malah ikut tergelincir dan akhirnya keduanya jatuh dengan tubuh Bei Tang Moran menindih tubuh Gabrielle dan mulut mereka berbenturan.
Lalu keduanya terbelalak saling memandang, membeku dalam waktu yang lama dengan mulut masih bersentuhan.
Deg, DEG! Deg, DEG! Deg, DEG!
Jantung Bei Tang Moran berulah lagi.
Sengatan rasa sakit menghujam dadanya seperti biasa. Tapi karena sudah terbiasa, ia sudah tidak terkejut lagi dan bisa sedikit menahannya.
Kutukan sialan ini… geramnya dalam hati.
“Nilai suka Bei Tang Moran meningkat 5%. Poin ditambah 5.” Sistem Editor melaporkan. “Nilai suka Bei Tang Moran sekarang 70%. Total poin B Anda 52.100.”
“Moraaaan…” Host Bei Tang Moran menggeram di Serambi Ketua sambil merunduk memegangi dadanya.
😜😜😜
Semakin cantik, semakin berbahaya...!!!
Kecewa, ternyata masih "berpakaian"...
/Drool//Drool//Drool/
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🌟🌟🌟🌟
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
😅😅😅
🔥🔥🔥🔥🔥
Ternyata Dewa itu berasal dari TELUR, lalu menetas...!!!
😅😅😅
💥💥💥💥💥💥💥💥💥
😅😅😅
Saya dianggap "penjahat" , padahal "mereka" yang penjahat sesungguhnya...
😅😅😅
Seperti agak kenal...???
Siapa dia sebenarnya ???
Dia hanya TERPESONA ....!!!
Susah ngelewatin yang bening-bening...