Suami Misterius Ku

Kecewa sudah pasti Bastian rasakan karena penolakan Sela yang amat tajam melukai hati nya, mungkin saja wanita itu memang sepenuh nya sudah lupa akan siapa Bastian. karena sakit hati yang terlalu dalam membuat Sela berusaha keras melupakan Bastian, padahal awal awal nya rasa cinta di hati mereka sudah ada di dalam hati.

Bastian tidak tau saja bahwa Sela mati matin membuang perasaan itu dan berusaha untuk bangkit lagi dari rasa sakit hati nya, andai saja dia tau maka mungkin saja dia akan paham bahwa Sela juga sakit di posisi begitu. bukan cuma Bastian saja melainkan mereka berdua memang sama sama sakit nya.

Ulah pertama tentu saja dari Mama Linda yang mati matian menolak Sela untuk jadi menantu nya, padahal sang anak juga sangat mencintai Sela setulus hati. sekarang tinggal dia menanggung rasa sakit dan pilu nya karena wanita yang ia cintai sudah menolak mentah mentah, bau bagai mana lagi karena Sela juga tidak bisa mau di paksa.

Bahkan sampai sekarang dia tidak menikah karena masih ingat kenangan nya bersama dengan Sela, pernikahan mereka memang sangat singkat dan di lakukan secara sembunyi juga karena takut banyak orang yang akan tau. niat mereka menikah itu cuma mau melakukan hubungan badan, jadi tidak mesti pesta besar pula.

"Pelan pelan saja, aku tau kalau Sela itu sangat tersiksa batin nya." ujar Dion duduk di teras rumah Bastian.

"Dia begitu karena ulah Mama, Di! andai saja Mama tidak melabrak dia saat di SMA maka Sela tak akan separah itu sakit nya." sesal Bastian.

"Lagi pula Mama mu juga kurang ajar sih menurut ku, padahal kan kau dan Sela sudah pisah tapi dia masih saja datang mengusik." kesal Dion mengingat kejadian itu.

"Itu lah yang aku sesali sampai sekarang, kenapa Mama sampai nekat datang dan membuat heboh begitu." lirih Bastian juga menyesali tindakan Mama Linda yang keterlaluan.

"Dia menangis sendirian di bawah pohon karena rambut nya penuh dengan telur busuk dan lumpur, saat ku datangi dia langsung berteriak mengusir ku." kenang Dion kala mereka masih SMA.

"Aku juga tau hal itu, tapi aku tidak bisa mendekati nya karena Mama memata matai aku." sahut Bastian menghembuskan asap rokok nya.

"Mungkin saja kalau aku yang jadi Sela pasti sudah tidak sanggup menahan malu, melihat Ibu ku yang suka gosip saja aku dulu malu sekali." ujar Dion.

"Padahal gosip adalah hal wajar di kalangan Emak Emak ya, tapi sudah bisa membuat kita malu! aku saja sebenar nya malu punya Mama sangat judes begitu." Bastian tertawa kecil.

"Ini Mama kamu tidak tau kan kalau kita dari melihat Sela? nanti dia malah mengamuk pula dan melabrak Sela lagi, kasihan aku sama Sela!" cemas Dion.

"Enggak mungkin lah, dia kata nya ada urusan kok." sahut Bastian yakin sekali dengan jawaban nya tentang sang Mama.

"Kasih aku minum lah, Bas! haus ini." Dion menelan ludah nya yang kering.

"Tunggu ya, aku buka pintu dulu! sampai lupa mau buka pintu karena asik ngobrol." Bastian tertawa kecil.

"Ternyata gosip itu bukan cuma di sukai wanita saja ya, ni kita bukti nya juga suka gosip." Dion juga tertawa.

Bastian pun membuka pintu rumah nya untuk mengajak Dion masuk atau mengambil kan minum, namun baru saja pintu terbuka lebar. Bastian langsung terpaku tidak bisa bergerak karena sangking kaget nya, mau berteriak saja tidak bisa akibat sangking kaget nya melihat pemandangan yang ada di dalam rumah dia yang terkunci.

"Kenapa, Bas?!" Dion melongok kedalam dan juga kaget.

"Mama!" Bastian berlari untuk memeriksa keadaan nya Mama Linda.

"Ya Allah ini kenapa, kok tubuh nya penuh cakaran begini." Dion takut sekali melihat darah segar.

"Mamaaaaa! bangun, Ma." Bastian mengguncang tubuh Mama Linda yang terbujur kaku serta pucat karena kehabisan banyak darah.

"Ini pembunuhan bukan? pasti ada yang masuk dan membunuh Mama kamu, Bas!" Dion juga panik melihat nya.

"Tolong hubungi polisi sekarang, Di." pinta Bastian yang melihat kondisi Mama Linda.

"Mana nomor nya, aduh tangan ku gemetar begini." Dion memang sangat panik sehingga susah mau menemukan nomor polisi.

Sedangkan Bastian sudah menangis karena melihat Mama nya meninggal begini, dugaan adalah ada yang masuk rumah dan merampok rumah mereka, namun tidak ada sama sekali barang yang hilang membuat agak heran juga. satu satu nya yang hilang adalah nyawa Mama Linda, sedangkan yang lain masih tetap utuh tidak ada tercuil sedikit pun.

"Ya Allah kenapa engkau mengambil Mama ku dengan cara seperti ini?!" isak Bastian memeluk Mama Linda.

"Polisi akan datang setengah jam lagi, pasti akan ketemu siapa yang sudah membunuh Mama mu." jelas Dion.

"Aku tidak bisa juga hidup tanpa Mama, kenapa aku harus di tinggal secepat ini." isak Bastian amat pilu.

Dion mengusap punggung Bastian agar teman nya bisa sadar, Dion sudah tau bagai mana rasa nya kehilangan Mama. dulu dia di tinggal saat masih enam belas tahun, jadi rasa.sakit itu masih ketara apa bila ada yang mengalami nasib sama seperti diri nya, apa lagi ini teman dekat nya sejak dulu.

...****************...

Sela tertidur pulas di ranjang rumah sakit tanpa ada yang menunggu nya, karena Amara dan Celin harus pulang juga dan Sela memang tidak memberi kabar pada orang tua nya sehingga mereka pun tidak datang untuk menjaga anak yang sedang sakit. namun dia masih bisa terlelap, walau sendirian di rumah sakit.

Bisa nya mau memejamkan mata sangat susah dan apa bila sudah mau terpejam maka seperti ada wajah seseorang yang muncul di hadapan nya. oleh sebab itu Sela sangat kesusahan saat mau tidur, nanti setelah terpejam malah mimpi buruk datang, tapi kali ini malah tertidur pulas dan sama sekali tidak sadar ada yang datang.

"Ternyata kau tidak bisa tidur karena ulah dia, malang sekali nasib mu." tangan berkuku panjang mengelus kepala Sela.

"Eeegkkk!" Sela menggeliat membenarkan posisi tidur nya.

"Kenapa batu ku bisa ada di dalam dada mu, satu satu nya cara hanya lah membelah dada mu itu." lirih makluk bulu hitam pekat.

Batu bersinar merah di dada nya Sela dan kadang kala juga pindah tempat, bahkan kadang kadang juga tidak bisa di lihat ada di mana letak nya. sedangkan sang pemilik ingin batu nya kembali, harus mencari cara agar bisa mengambil nya, di awal dia sudah yakin untuk membelah dada Sela, namun malah ragu sekarang.

Ini Dion ya, Bara nanti nyusul karena masih di cari.