NovelToon NovelToon
Aku Bisa Mendengar Kata Hatimu

Aku Bisa Mendengar Kata Hatimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Percintaan Konglomerat / Teen School/College / Kelahiran kembali menjadi kuat / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:32.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lily Dekranasda

Chen Miao Miao, gadis kaya yang hilang sejak kecil, ditemukan kembali oleh keluarganya di usia 17 tahun. Namun, kebahagiaannya hancur karena kelicikan Chen Xiao Wan, anak angkat yang merebut kepercayaan keluarga.

Dalam kecelakaan tragis, orang tua Miao Miao memilih menolong Xiao Wan terlebih dahulu, karena kelicikannya. ketika kedua orang tuanya kembali untuk menolong Miao Maio, mobil tersebut tiba-tiba meledak.

Mama dan Papa nya meninggal karena kesedihan nya, ketiga kakak nya tewas dengan tragis dan Xiao Wan menikmati harta keluarga mereka.

Takdir membawa Miao Maio kesempatan kedua ketika Papa dan Mama nya menjemputnya dari panti asuhan, membawa ingatan masa depan kematian keluarga nya.

Tanpa sepengetahuan Miao Miao, keluarga dan jodohnya kini dapat mendengar kata hatinya. Dengan kesempatan ini, bisakah ia melindungi keluarganya dan membalas dendam pada Xiao Wan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CEO Muda Zhenhua Innovations

Setelah masuk ke ruang CEO yang mewah, Miao Miao duduk di kursi besar dan nyaman yang berada di belakang meja kaca modern. Ruangan tersebut dipenuhi dengan perabotan desain minimalis namun elegan, menciptakan atmosfer yang tenang namun penuh kekuatan. Lampu-lampu LED yang lembut menyinari berkas-berkas yang ada di meja, menciptakan nuansa profesional.

Asisten Miao Miao, Jia Li, berdiri di samping meja dengan membawa beberapa dokumen penting. "CEO, ini dokumen yang perlu Anda tanda tangani. Juga, ada informasi terkait pertemuan sore ini dengan Tuan Zhan Zhuo dari Zhenhua Innovations," kata Jia Li sambil menyerahkan berkas kepada Miao Miao.

Miao Miao menyimak dengan seksama, lalu mulai menandatangani dokumen satu per satu dengan sikap penuh konsentrasi. "Zhenhua Innovations, ya?" Miao Miao mengangguk pelan, berpikir sejenak. "Perusahaan besar yang bergerak di bidang teknologi tinggi dan inovasi desain, bukan?"

"Benar, Nona. Mereka adalah pemimpin dalam bidang smart textiles dan pengembangan material berbasis teknologi tinggi yang bisa digunakan dalam desain fashion masa depan. Kerjasama ini berpotensi besar, apalagi mereka memiliki sumber daya yang luar biasa," jawab Jia Li.

Miao Miao berhenti sejenak dan menatap berkas yang ada di tangannya. "Tuan Zhan Zhuo... Sepertinya aku pernah mendengar namanya," gumamnya, memikirkan hubungan masa lalu yang samar. Namun, ia segera melanjutkan pekerjaannya dengan penuh fokus. "Pastikan pertemuan ini berjalan dengan baik. Jangan sampai ada kesalahan."

"Baik, Nona," jawab Jia Li, lalu menundukkan kepala. "Pertemuan ini akan menjadi penting, terutama dengan potensi kerjasama jangka panjang yang bisa kita jalin. Jika berhasil, kita bisa memperkenalkan teknologi terbaru dalam fashion dengan kualitas yang belum pernah ada sebelumnya."

Miao Miao tersenyum kecil. "Aku sudah tidak sabar untuk melihat apa yang bisa mereka tawarkan. Pastikan kita membuat kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak," katanya tegas.

Sambil menandatangani dokumen terakhir, Miao Miao memikirkan pertemuan yang akan datang dan kemungkinan besar hubungan masa depan dengan Zhenhua Innovations. Ia tahu bahwa jika semuanya berjalan lancar, perusahaan mereka akan semakin kuat dan semakin diakui di dunia internasional.

Setelah selesai, Miao Miao berdiri dan menoleh kepada Jia Li. "Segera atur segala sesuatunya untuk pertemuan sore ini. Aku ingin semuanya berjalan sempurna."

"Segera, Nona," jawab Jia Li, tersenyum dan keluar dari ruang CEO untuk mempersiapkan segalanya.

Miao Miao duduk kembali di kursinya, memandang jendela besar yang menghadap ke kota.

Ponsel Miao Miao berdering, mengganggu keheningan ruangannya yang mewah. Ia melihat layar ponselnya dan menyadari bahwa itu adalah panggilan masuk dari mama Fang. Dengan sigap, ia menyentuh layar dan mengangkat telepon.

"Halo, ma," jawab Miao Miao dengan suara lembut namun tenang.

Dari sisi lain, suara mama Miao Miao terdengar penuh keinginan tahu. "Miao Miao, kamu di mana? Kenapa belum pulang?"

Miao Miao tersenyum kecil, "Aku sedang ada di perusahaan orang tua temanku, Ma. Ada tugas responden yang harus aku selesaikan, jadi mungkin aku pulang agak telat. Makan dulu saja, mama, aku kemungkinan besar makan di luar nanti."

Setelah mengatakan itu, Miao Miao bergerak dari kursi besar di dalam ruang CEO. Ia berjalan menuju ruang tunggu di luar, sambil melanjutkan percakapan dengan ibunya. Dengan hati-hati, ia mengubah pengaturan panggilan suara ke panggilan video, mengarahkan kamera ponselnya ke arah ruangan CEO yang terlihat sangat elegan.

Mama Miao Miao yang melihat tampilan dari layar ponsel mengangguk dengan pengertian. "Baiklah, sayang. Jangan terlalu larut, ya. Jaga kesehatanmu." Suaranya terdengar lembut dan penuh perhatian, sebagai seorang ibu yang selalu mengkhawatirkan anaknya.

"Terima kasih, mama. Aku akan baik-baik saja," jawab Miao Miao dengan suara manis. Ia tersenyum lagi.

Setelah beberapa saat, percakapan mereka berakhir. Miao Miao menutup panggilan, memandang layar ponselnya sejenak. Ia berdiri dan kembali duduk di kursi besar di ruang CEO, Miao Miao menarik napas dalam-dalam.

Dalam hati Miao Miao, ia merasa sedikit bingung dengan perubahan sikap Mama Fang yang tiba-tiba begitu perhatian. "Kenapa tiba-tiba begitu perhatian? Tak seperti biasanya," pikir Miao Miao, sedikit merasa aneh. Ia sempat bertanya-tanya, apakah sesuatu yang tak biasa terjadi pada Mama Fang? "Apa kepalanya terbentur teras tadi? Sehingga dia tiba-tiba menelfon lebih dulu?" gumam Miao Miao dalam hati. Namun, setelah beberapa detik berpikir, ia memutuskan untuk tak terlalu memikirkan hal itu. "Ah, sudah lah, bodo amat," pikirnya, dan kembali fokus pada pekerjaannya.

Sambil menggeleng kecil, ia mengambil ponselnya dan menelepon asisten setianya, Jia Li. “Jia Li, seperti biasa, belikan makan siang untukku. Bawakan ke ruanganku,” katanya dengan nada santai.

“Baik, Nona. Ada permintaan khusus untuk menunya kali ini?” tanya Jia Li di ujung telepon.

Miao Miao berpikir sejenak. “Tidak ada. Pilihkan saja yang cepat dan enak. Jangan terlalu banyak, aku tidak lapar Banget.”

“Baik, Nona. Saya akan segera kembali.”

Miao Miao menutup telepon, lalu mengalihkan perhatiannya ke beberapa dokumen yang masih menumpuk di meja kerjanya. Ia mulai memeriksa laporan keuangan bulanan dan beberapa usulan desain terbaru dari tim kreatifnya. Sambil bekerja, pikirannya terus melayang-layang. Ia merasa aneh dengan sikap Mama Fang yang belakangan ini lebih perhatian. Biasanya, ia hanya bertanya seperlunya tanpa terlalu banyak campur tangan.

“Hmm, ada apa ya?” gumam Miao Miao pelan, sambil menandatangani dokumen di tangannya.

Setelah sekitar 20 menit, pintu ruangannya diketuk, dan Jia Li muncul dengan kantong makanan di tangan. “Makan siang sudah siap, Nona,” katanya sambil tersenyum.

Miao Miao meletakkan penanya, lalu berdiri. “Terima kasih, Jia Li. Letakkan di meja kecil itu.”

“Baik, Nona. Kalau ada yang perlu saya bantu lagi, beri tahu saya,” jawab Jia Li sebelum meninggalkan ruangan.

Miao Miao berjalan menuju meja kecil tempat makanannya diletakkan, membuka kotaknya, dan mulai makan.

Sore hari, ketukan lembut di pintu ruangannya membuat Miao Miao mengangkat kepala. Jia Li muncul dengan senyum profesionalnya. “Nona Miao, waktunya bersiap untuk meeting dengan Zhenhua Innovations,” katanya sambil memegang tablet berisi jadwal.

Miao Miao menutup dokumen terakhir yang ia baca dan berdiri. “Baik, Jia Li.” ucapnya tegas.

Keduanya keluar dari ruangan, menuju ke mobil yang sudah disiapkan. Sebuah sedan hitam mewah menunggu di pintu utama gedung, dengan sopir yang telah siap siaga. Jia Li dengan cekatan membukakan pintu penumpang belakang untuk Miao Miao, sementara ia sendiri duduk di kursi depan, di samping sopir.

Perjalanan menuju restoran berjalan mulus, dengan suasana yang hening di dalam mobil. Miao Miao memanfaatkan waktu untuk meninjau ulang materi meeting di tabletnya. Jia Li, di sisi lain, memastikan semua detail teknis telah diatur.

Sesampainya di restoran mahal yang telah dipesan, sopir memarkir mobil dengan mulus di depan pintu utama. Jia Li keluar lebih dulu, lalu membukakan pintu untuk Miao Miao dengan anggun. “Silakan, Nona,” katanya, membungkukkan sedikit tubuhnya.

Miao Miao melangkah keluar dengan elegan, mengenakan setelan semi-formal berwarna hitam yang memberikan aura berwibawa namun tetap menonjolkan kesan muda dan segar. Jia Li kemudian menuntun Miao Miao melewati lobi restoran yang mewah, menuju ruang VIP yang telah dipesan khusus.

Di depan pintu ruang VIP, seorang pelayan menyambut mereka dengan ramah. “Selamat sore, ruang VIP sudah siap untuk Anda,” katanya sambil membuka pintu.

Miao Miao melangkah masuk, diikuti oleh Jia Li. Di dalam, suasana ruangan terasa eksklusif dengan dekorasi yang elegan. Beberapa perwakilan dari Zhenhua Innovations sudah menunggu, termasuk CEO muda mereka, Zhan Zhuo, yang langsung berdiri menyambut kedatangan Miao Miao.

Dengan senyuman tipis penuh percaya diri, Miao Miao mengulurkan tangan. “Senang bertemu Anda, Tuan Zhan. Saya Miao Miao,” sapanya.

Zhan Zhuo menyambut uluran tangan itu dengan tatapan penuh kekaguman. “Kehormatan bagi saya bertemu dengan CEO muda seperti Anda, Nona Miao. Mari kita mulai pembicaraan ini dengan baik,” jawabnya.

Keduanya duduk, siap memulai diskusi yang akan menentukan kerja sama besar antara CM2 dan Zhenhua Innovations.

1
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
DN
Miao Miao anak kandung bukan angkat
Salsabila Arman
lanjut
DN
ini Miao Miao knp sich....ngelamun aja
Asna
Luar biasa
DN
Baguss Miao Miao. maju terus pantang mundur !!!
Sribundanya Gifran
lanjut
Dinda Siti
haha yaampun gemes banget ngeliatnya/Facepalm//Facepalm/
Miea™
tetap semangat terus update nya Thor
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Dinda Siti
lanjutt
Sribundanya Gifran
lanjut
R@3f@d lov3😘
buang jauh" kedua kakaknya Miao Miao 😏itu..sama sampah itu..
Armyati
lannjjuuuttttt kakkk 😍🙏 semangat semangat 💪💪💪
Sribundanya Gifran
lanjit up lagi thor
Sribundanya Gifran
lanjut
DC
Luar biasa
Sribundanya Gifran
lanjut
Dinda Siti
lanjut thor
Wiecipa Wicipha
/Rose//Rose//Heart//Heart/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!