Bukan lagi Zaman Siti Nurbaya namun Casanova Isabela harus merasakan Zaman dimana dirinya harus di jodohkan dengan laki laki yang sama sekali tidak dia kenal.
-
Casanova atau biasa di panggil Nova merupakan anak tunggal dari keluarga kaya raya namun dirinya selalu tinggal bersama pengasuhnya karena kedua orang tuanya yang terlalu sibuk dengan bisnis mereka di luar negeri menjadikannya menjadi seorang gadis bar bar.
Namun kenyataan pahit harus dia dapatkan setelah kedua orang tuanya yang langsung menjodohkannya dengan laki laki yang bahkan sama sekali tidak pernah dia tau ataupun kenal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Perlu terus di sembunyikan
Nova sudah bersiap dengan seragam sekolah lengkapnya, dia duduk menunggu Viken yang masih bersiap.
Pikirannya terus teringat banyak gadis yang menyukai bahkan mengejar Viken, dia pun takut jika Viken akan terpengaruh dari mereka belum lagi di sekolah, bukan hanya Talita namun juga semua siswi menyukainya dan mereka secara terang terangan mengakui dan memberikan perhatian perhatian kecil walaupun memang Viken tidak pernah menganggapnya namun dalam hatinya Nova merasa takut kehilangan Viken.
Selama bersama Viken, Nova merasa bahagia dan bisa melupakan orang tuanya yang terus saja sibuk dengan dunia mereka sendiri.
" Kenapa melamun masih pagi,, bisa kesambet Loe" Ucap Viken duduk di samping Nova
Nova menoleh dan kenapa hampir setiap hari ketampanan Viken semakin bertambah membuatnya semakin takut dengan kehilangannya.
" Hei,, " Ulang Viken menyadarkan Nova
" Apa sih " Ucap Nova kesal dia tidak mungkin menceritakan semua yang dia pikirkan.
" Bunda sudah menunggu di bawah " Ulangnya beranjak membuat Viken bingung namun dia pun mengikutinya turun dan terlihat Ayah dan Bunda yang sudah menunggu di meja makan.
" Pagi Yah,, Bund " sapa Nova duduk di ikuti Viken
" Pagi Sayang,, Kita sarapan "
Mereka menikmati sarapan paginya namun berbeda dengan Nova yang terlihat tidak nafsu, dia hanya sangat sedikit makan dan semua itu tidak luput dari pandangan Viken.
" Ayah,, Bunda,, Nove berangkat sekolah dulu ya" Pamit Nova dengan mencium punggung tangan mertuanya.
" Iya Sayang, hati hati ya semangat sekolahnya" Ucap Bunda Ana
" Iya Nak,, Hati hati " Ulang Ayah Bram
Viken pun pamit dan mereka berjalan keluar,, Nova menuju mobilnya dan Viken terus menatapnya rasanya ada yang aneh dengan istrinya.
Dia pun mengikuti Nova,,
" Ada Apa " Ucap Nova saat melihat Viken berdiri di samping nya.
" Mana kunci Loe, kita berangkat bareng "
Nova menghela napasnya dan memberikan kunci mobilnya.
Mereka masuk ke dalam mobil dengan memakai mobil Nova.
Masih sama, Nova hanya terus terdiam dan menatap lurus.
Rasa takutnya benar benar sudah membuatnya gelisah dan mungkin ini yang di namakan Bucin rasanya baru pertama dia merasakan begitu menyayangi seseorang.
" Nov " Panggil Viken namun Nova tidak menjawabnya dia terus asik dalam lamunannya
" Casanova " Ulang Viken dan Nova menoleh
" Kenapa "
" Loe kenapa sih, Loe lagi mikiri apa "
" Engga Kok, gue gak papa "
Viken tau jika Nova sedang tidak baik baik,,
Hingga akhirnya mobil terparkir di halaman sekolah.
" Gue masuk kelas dulu " Ucap Nova namun langsung di tahan Viken
" Gue tau Loe pasti masih memikirkan foto itu kan "
" Pede banget Loe " Ucap Nova Bohong, tidak lucu bukan seorang Casanova mengakuinya
" Loe tau kan, kalau Loe orang paling spesial dalam hidup gue "
Nova menatap Viken, rasanya sedikit lega namun tetap saja rasa takutnya masih terus berada di hati dan pikirannya.
Tanpa Nova sadari ternyata Viken mencium bibirnya dan selalu saja Nova di buat melayang dengan sentuhan lembut Viken.
" Nikmatin banget, Kita lanjut di rumah " goda Viken membuat Nova merasa malu dan langsung keluar dari mobil.
Viken hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya dan dia pun keluar mobil namun ternyata sedari tadi seseorang terus menatap mereka dengan mengepalkan tangannya.
Viken berjalan menyusuri Lorong sekolah dengan almamater yang tidak lepas dari tubuhnya semakin membuatnya tampan.
" Viken tunggu "
Viken menoleh dan terlihat Talita yang mengejar dan memanggilnya.
" Gue lihat Loe turun dari Mobil gadis Onar, Kalian berangkat bareng "
" Bukan urusan Loe " Ucap Viken kembali berjalan namun Talita terus mengikutinya.
" Ada hubungan apa Loe dengan gadis itu "
Viken menghela napasnya dan menatap Talita,,
" Dia pacar gue dan Loe jangan pernah lagi ngirim foto gak penting ke Nova "
Talita membulatkan matanya, ternyata Viken tau dia mengirimkan Fotonya bersama Angela di Cafe.
Sialan Nova, jadi dia cerita ke Viken tentang Foto itu awas aja Loe Nov, gue bakal buat Viken ninggalin Loe.
Nova sudah berada di kelasnya, bahkan belum ada seorang teman kelasnya pun yang datang karena memang dia berangkat masih pagi membuatnya mengambil ponsel dan memainkannya.
" Loe makan dulu,, tadi gue lihat Loe gak nafsu makan " Ucap seseorang membuat Nova menoleh dan ternyata Viken memberikan roti juga mineral kepadanya.
" Loe ngapain ke sini, nanti kalau ada yang lihat gimana Ken "
" Biarin " Ucap enteng Viken membuat Nova membulatkan matanya.
" Udah makan dulu apa mau gue suapin "
" Eh engga, gue makan sendiri "
Viken mengangguk dan menatap Nya,,
" Ya Udah Loe balik lagi ke kelas, bentar lagi banyak yang datang "
" Ya Udah biarin aja kali Nov, lagian buat apa lagi status kita di tutup tutupi " goda Viken membuta Nova kesal.
" Vikenzo "
" Apa Sayang "
" Ih.. "
Viken terkekeh rasanya Nova sangat imut jika sedang kesal seperti ini membuatnya ingin kembali menciumnya.
Tidak lama terlihat beberapa teman kelas Nova datang dan mereka dibuat takjub dengan adanya ketua OSIS tampan di kelas mereka namun juga penasaran pasalnya Viken malah bersama Nova.
" Astaga gak mimpi kan gue, Kak Viken ada di kelas kita "
Ucap salah satu dari mereka membuat Viken dan Nova menoleh..
" Gue balik ke kelas dulu, habiskan rotinya " Ucap Viken mengacak rambut Nova dan berjalan keluar melewati mereka yang dibuat penasaran dengan sikap manis Viken kepada Nova.
Nova tersenyum kikuk melihat mereka menatapnya.
Sialan Viken, gue bakal di buat perkedel sama fans fans nya.
Ting,,
Ponselnya berdering dan terlihat pesan masuk dari Viken.
Ketos Alay
Loe gak perlu khawatir bagi gue Loe yang ada dan akan selalu ada di hati gue.
I love you Casanova Isabela.
Nova tersenyum membaca nya membuatnya membalas nya.
-
Hari ini kegiatan sekolah tidak full karena ada rapat guru yang di adakan di sekolah mereka membuat para siswa/i langsung pulang.
Tidak berbeda dengan Nova yang berjalan menuju parkiran sendiri.
Ines ijin karena Mamahnya sakit dan Mona sudah lebih dulu pulang karena juga ada urusan.
" Nova " Panggil seseorang membuat Nova menoleh dan menghela napasnya lagi lagi Talita
" Kenapa "
" Maksud Loe apa ngadu ke Viken tentang foto itu "
Nova mengeryitkan keningnya, namun dia pun tau sekarang jika Talita lah mengirimkan nya.
" Oh jadi Loe yang kirim "
Talita terdiam, dia lupa jika Nova tidak memiliki nomornya.
" Gue minta Loe jauhi Viken "
" Atas dasar apa Loe suruh gue jauhin Viken "
" Karena gue suka sama Viken, jadi Loe mending jauh jauh deh karena Loe buka perempuan selera Viken "
Nova tersenyum,, dan dia melihat Viken yang sedang menelpon di depan mobilnya.
" Loe lihat sekarang " Ucapnya langsung berjalan dengan Talita yang terus menatapnya.
" Viken.. " Panggil Nova dan Viken menoleh dengan senyuman manis dan mematikan ponsel nya.
Nova sedikit berlari dan langsung berjinjit tepat di depan Viken.
Cup,,
Nova mengecup singkat bibir Viken membuat Viken mengeryitkan keningnya..
" Sorry,, ada Ratu Acting lihatin kita " bisik Nova membuat Viken menggeleng dan mengacak rambut Nova gemas.
" Yuk pulang " Ajaknya membuka pintu Mobil dan Nova sempat tersenyum menatap Talita yang terlihat kepanasan dengan tingkahnya.
Viken berjalan memutar menuju kursi kemudi setelah Nova masuk ke dalam.
Dan dia pun melajukan mobilnya meninggalkan parkiran.
Sementara Talita semakin emosi dengan tingkah Nova bahkan dia sudah sangat berani mencium Viken di depannya.
Gue gak akan biarkan kalian terus bersama.
cengeng juga
pikiran gw malah semakin dewasa semakin kuat
ini malah bntar" nangis dan histeris mulu