Suci,seorang gadis yang hidup didesa,dia tipe anak yang ceria dan pintar. parasnya cantik dan matanya indah. dia bercita -cita ingin menjadi seorang dokter,namun dia terlahir dikeluarga yang kurang mampu,namun itu semua tidak mengikiskan semangatnya untuk meraih cita-citanya.
kehidupan nyata ternyata tidak semulus harapan dan fikirannya,semua terasa berat,berbagai rintangan dan cobaan silih berganti datang,
hingga suatu ketikan ia dipertemukan oleh seorang pemuda yang baik dan kaya. akan kan awal pertemuan itu bisa membuat impiannya nyata??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suci devi Miftakhul janah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22.Melamar
Akhirnya mereka sampai di restoran, lalu turun dari mobil kemudian masuk ke dalam restoran.
Adrian memanggil pelayan untuk memesan makanan, pelayan pun datang memberi buku menu kepada mereka, Setelah selesai memesan pelayan pun pergi.
"mas kayanya ada yang aneh deh hari ini?" tanya Suci dengan wajah heran sambil memandang wajah Adrian
"apanya yang aneh sayang?" ucap Adrian membalikkan pertanyaan
"kamu kok tiba-toba ngajak aku ke butik beli gaun, dan aku lihat harganya lumayan lho mas. sayang kan uangnya" ucap Suci
"aku mau nunjukin sesuatu ke kamu nanti malam,habis kita makan kita jalan-jalan ke mall terus habis shalat magrib aku mau ajak kamu ke salon" kata Adrian sambil memegang tangan Suci dan tersenyum
Suci tetap merasa aneh, sebenarnya dia tidak perlu dibelikan semua barang-barang itu, dia tidak ingin nantinya dicap cewek matre. Apalagi tadi Adrian bilang mau mengajaknya ke salon, pasti ada yang disembunyikan darinya,gumamnya dalam hati.
Beberapa saat kemudian, pelayan mengantarkan makanan pesanan mereka. sembari makan sesekali mereka juga mengobrol, tentang masa depan yang bagaimana yang mereka inginkan.
Setelah selesai mereka beranjak dari restoran kemudian melajukan mobilnya ke tempat selanjutnya yaitu mall. Sesampainya dimall Adrian mengajak Suci ke tempat bermain sembari menunggu Adzan magrib. Mereka tertawa gembira memainkan semua permainan ditempat itu, Adrian memandangi wajah Suci yang sedang tertawa lepas, raut bahagia terpancar dari wajahnya. ternyata tidak salah ia mengajak Suci ke tempat ini.
Waktu magrib telah tiba mereka keluar dari wahana bermain menuju mushala untuk shalat magrib. Setelah shalat Adrian menggandeng tangan Suci menuju ke salon.
"mas mau ngapai aku diajak ke sini, kan habis ini kita langsung pulangkan?" tanya Suci
"udah diem aja sayang, aku mau nunjukin sesuatu ke kamu" jawab Adrian dengan lembut sambil menggenggam tangan Suci. Mereka kemudian masuk kedalam salon.
"mbak tolong dandani calon istri saya ya mbak, yang natural tapi tetep cantik mbak" ucap Adrian kepada karyawan salon
"baik pak,serahkan saja pada saya. saya akan membuat pacar mas ini tambil beda dan mas akan pangling saat melihatnya" jawab karyawan salon itu, lalu menggandeng tangan Suci menuju kursi untuk dimake up.
Adrian menunggu diruang tunggu sambil membaca majalah. Setelah hampir 1 jam menunggu Suci akhirnya keluar dengan tampilan berbeda, Adrian sampai tidak berkedip melihat penampilan Suci yang sangat cantik. wajah Suci yang memang sudah cantik menjadi lebih cantik dan anggun dengan menggunakan gaun yang dikenakan, semua terasa pas tidak kurang tidak lebih.
"mas, kok natapnya gitu banget. Aku jelek ya?" tanya Suci sedikit agak grogi karna merasa aneh dengan penampilannya, pasalnya ia tidak pernah memakai make up yang tebal seperti ini.
"kamu cantik banget sayang" ucap Adrian tanpa berkedip dan tidak bisa berkata lebih banyak lagi.
setelah semua selesai, Adrian mengajak Suci ke tempat selanjutnya. tempat yang sudah ia pesan untuk mewujudkan ke niatnya untuk melamar Suci.
Setelah sampai restoran mereka tidak langsung turun,Adrian memakaikan penutup dimata Suci. Lalu menuntunnya turun perlahan -lahan. sampailah ditempat yang sudah Adrian pesan, lalu Adrian mempersiapkan bunga dan cincin yang sudah ia beli tadi pagi.
penutup mata Suci dibuka lalu Adrian bersiap mengatur posisi.
" will you marry me?" ucap Adrian dengan nada bergetar sambil tersenyum
