NovelToon NovelToon
Akulah Takdir Yang Kamu Nanti

Akulah Takdir Yang Kamu Nanti

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Konflik etika / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: mommy jay

Yasmin Ningrum, gadis cantik berjilbab 22 tahun harus hidup tanpa kasih dari kedua orang tuanya akibat kecelakaan beberapa tahun lalu yang merenggut nyawa kedua orang tuanya.
Kini Yasmin tinggal bersama paman dan bibinya yang perhitungan sekali kepadanya.
Bahkan untuk biaya hidupnya Yasmin harus mencari sendiri dengan bekerja sebagai penjaga toko bunga.
Kehidupan Yasmin berubah, saat dirinya di pertemukan dengan sahabat lamanya waktu SMA. namun sayang, sikap sahabat laki-lakinya itu sedikit berbeda dari biasanya.
Namun takdir berkata lain, Yasmin di pertemukan sahabatnya dengan cara yang tidak terduga.
Dirinya digerebek warga saat sedang sama-sama berteduh dari hujan, di sebuah gubuk.
Pada hari itu juga, status Yasmin berubah menjadi istri sahabatnya.
Apakah pernikahan mereka akan bertahan layaknya pasangan yang saling mencintai?
Dan apa penyebab berubahnya sikap sahabatnya itu?
Ikuti kisahnya dalam cerita mereka, ya!
Jangan lupa tinggalkan jejak, like, komentar dan follow. 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy jay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 22

Sore ini, alvino meminta Yasmin untuk pulang bersamanya. sebab dia khawatir, jika kejadian kemarin terjadi lagi.

"Loh Al... kenapa kita ke sini?" Yasmin terlihat bingung, saat mobil alvino berhenti di parkiran mall.

Alvino melirik sekilas. "Turun." titahnya dingin.

Yasmin pun mengangguk pelan, kemudian segera turun dari mobil.

"Sini. Kamu jangan jauh-jauh. Nanti hilang, ngerepotin!" Alvino menarik tangan Yasmin, yang berada di sampingnya.

"Tapi Al... bagaimana kalau ada orang kantor, yang melihat kita hanya jalan berdua saja?" tanya Yasmin, pelan.

Alvino menghela nafas. "Biarin!" balasnya acuh. Alvino pun menarik tangan Yasmin, supaya mengikutinya.

Yasmin yang sebenarnya tidak nyaman, saat tangannya di genggam alvino hanya bisa pasrah. sebab bagaimana pun juga, mereka sudah muhrim.

Mereka pun berjalan, menuju ke toko ponsel. Yasmin di buat kagum, ketika melihat ponsel berbagai merek terpampang di depan matanya. Yasmin pun menghentikan langkahnya, saat alvino berhenti tepat di depan toko ponsel.

"Sekarang, pilih ponsel yang kamu suka." titah Alvino, acuh.

Yasmin mengernyitkan dahi, sebab bingung pada sikap alvino yang tiba-tiba saja, menyuruhnya memilih ponsel. "Kamu mau beli ponsel untuk siapa, Al?" tanyanya polos.

Alvino memutar bola matanya malas. "Ya, buat kamu, Yasmin. Cepat pilih, ponsel mana yang kamu mau! Dan, jangan banyak tanya!" jawabnya ketus.

Yasmin terdiam, merasa tidak pantas jika dirinya harus memilih ponsel yang berharga fantastis itu.

"Kita cari yang murah saja ya, Al. Lihat, semua ponsel di sini harganya sangat mahal. Aku mana punya uang, sebanyak itu." ujar Yasmin, merasa tidak enak hati.

Alvino mendengus kesal, sebab siapa juga yang meminta uang pada Yasmin. terlanjur kesal, alvino pun memanggil pelayan toko itu.

"Aku mau ponsel keluaran terbaru, sekarang." titah alvino, pada pelayan toko.

"Baik tuan. Tunggu sebentar." Pelayan itu pun, mengambil beberapa model ponsel terbaru seperti, yang di inginkan oleh alvino. dia pun mempersilahkan alvino, untuk memilihnya.

Alvino memperhatikan ponsel di depannya, dengan seksama. pilihannya jatuh pada ponsel model terbaru, yang memiliki warna hitam. "Aku, pilih ini saja."

Pelayan toko tersenyum lebar, ketika melihat alvino menyodorkan black card padanya. dia pun, segera membungkus ponsel alvino.

"Terima kasih tuan." ucap pelayan, sambil memberikan kembali kartu black card milik alvino.

Alvino pun mengangguk pelan, kemudian pergi dari toko itu.

"Nih, ponsel buat kamu. Ambil dan jangan banyak tanya. Paham!" Alvino pun, memberikan ponsel itu pada Yasmin.

Yasmin mematung, saat melihat ponsel berharga mahal itu di depannya. dia terlihat ragu, saat akan mengambilnya.

Alvino yang kesal pun, memberikan paksa ponsel itu ke tangan Yasmin. dia pun segera pergi dari sana, sebelum mendengar Yasmin menolak pemberiannya.

"Al, tapi ini terlalu mahal." Yasmin mengejar alvino, yang sudah berjalan jauh darinya. dia terus mengejar alvino, sampai-sampai menabrak seseorang.

"Heh... kalau jalan lihat-lihat dong." seru seorang wanita, menatap tajam Yasmin yang terjatuh juga. kini tatapannya beralih, pada kekasihnya yang memang tidak apa-apa. "Sayang, kamu tidak apa-apa, kan?" tanyanya, dengan suara manjanya.

"Maaf, aku tidak sengaja." Yasmin pun berusaha bangkit. namun seketika dia terdiam, saat melihat uluran tangan seseorang.

"Kamu..." Yasmin cepat-cepat berdiri, saat ternyata orang yang hendak membantunya adalah leo.

Wanita di samping leo pun, yang tidak lain adalah melisa terlihat tidak suka saat kekasihnya, mencoba membantu Yasmin.

"Sayang, tidak perlu membantunya. Lagian, salah dia sendiri jalannya tidak hati-hati!" Melisa menjauhkan tangan leo, dari hadapan Yasmin.

"Ada apa ini?" Alvino yang sudah berjalan jauh pun, harus kembali saat melihat Yasmin terjatuh. dia pun menghampiri Yasmin, yang baru saja berdiri dari duduknya. "Kamu, tidak apa-apa?" tanyanya memastikan.

Yasmin menggeleng pelan. kini tatapannya beralih pada leo dan melisa, yang melihatnya dengan tatapan sulit di artikan.

"Alvino." panggil melisa, membuat laki-laki yang di panggilnya menoleh ke arahnya.

Awalnya alvino terkejut, melihat keberadaan mantannya di sana. namun setelah melihat keberadaan leo di samping melisa, membuat dia merubah raut wajahnya menjadi datar. alvino segera, menggenggam tangan Yasmin dan mengajaknya untuk segera pergi dari sana.

Leo yang masih berada di sana hanya diam terpaku, saat melihat alvino menggenggam tangan Yasmin. bahkan melisa yang sejak tadi bicara kepadanya, tidak dia dengarkan.

"Sayang, kamu dengar aku enggak? Kamu kenapa sih?" Melisa mendengus kesal, saat melihat sikap leo yang acuh kepadanya.

"Kita pulang." Leo meninggalkan melisa begitu saja. tanpa memperdulikan perasaan melisa, yang saat ini sedang marah kepadanya.

"Sayang, tunggu!" Melisa mengejar leo, yang berjalan semakin menjauh. rencananya berburu barang yang dia inginkan gagal sudah, gara-gara leo yang berubah sikap setelah bertemu dengan perempuan yang tidak di kenalinya.

"Siapa, sebenarnya perempuan itu? Aku harus mencari tahu, siapa perempuan itu? Dan ada hubungan apa, dia dengan alvino?" gumam melisa penuh penekanan, di sela langkahnya.

***

Setelah dari mall, Alvino memutuskan untuk pulang. bahkan di sepanjang perjalanan, alvino tidak membuka suaranya. Yasmin yang duduk di samping alvino pun, tidak berani membuka suaranya. sebab dia tahu, jika saat ini suasana hati alvino sedang buruk.

Sesampainya di rumah, alvino langsung keluar dari mobilnya. bahkan dia menutup dengan keras, pintu mobilnya.

Hal itu pun, membuat Yasmin yang masih berada di dalam mobil terkejut. dia pun menatap kepergian alvino, dengan tatapan heran. "Alvino kenapa? Apa dia mengenal perempuan tadi?" gumamnya pelan.

Yasmin pun segera turun dari mobil, dengan membawa ponsel yang di belikan oleh alvino.

Di kamar, Yasmin tidak melihat keberadaan alvino. dia pun, menyimpan ponsel dan tasnya. setelah itu Yasmin, memutuskan untuk membersihkan diri terlebih dahulu.

Beberapa menit kemudian, Yasmin yang selesai membersihkan diri pun langsung keluar dari kamar mandi. namun seketika tubuhnya mematung, saat melihat alvino sedang mengotak-atik ponselnya.

"A-alvino." pekik Yasmin terkejut. "Apa yang, sedang kamu lakukan, Al?" tanyanya pelan.

Alvino melirik sekilas, pada Yasmin yang diam mematung. "Kemarilah." titahnya dingin.

"Tapi Al...aku harus memakai jilbab dulu." balas Yasmin pelan.

"Enggak usah. Lagian di sini hanya ada aku." Dengan cepat, alvino menyela ucapan Yasmin.

Yasmin terdiam, dengan ragu menghampiri alvino yang masih sibuk dengan ponsel miliknya.

"Aku sudah memasang kartu, pada ponsel mu. Dan aku juga sudah, menyimpan nomor aku dan papah. Dan ingat, aku enggak mau ada nomor orang lain terutama nomor laki-laki!" ujar Alvino tegas.

Yasmin memberanikan diri, menatap alvino. "Apa, aku tidak boleh menyimpan nomor arkana? Bagaimana, dengan paman dan bibi, ku?" tanyanya hati-hati.

Alvino menghela nafas kasar. "Untuk keluarga mu, aku izinkan. Tapi untuk dia, aku tidak mau sampai kamu menyimpan kontaknya tanpa seizin, ku. Paham." jawabnya dingin.

Yasmin mengangguk pelan. bisa-bisanya dia meminta izin pada alvino, untuk menyimpan nomor arkana. Yasmin pun tidak mengerti, sebenarnya ada apa antara Alvino dengan arkana?

"Satu hal lagi. Apa kamu mengenal leo?" tanya alvino dengan nada dingin dan menatap tajam Yasmin.

1
Herman Lim
arkana sama Leo pasti ini 🙈🙈
Herman Lim
nah gitu donk Al gercap jgn sampe org lain suka sama Yasmin
Herman Lim
lanjut Thor
Kazugata
mksh sudah up Thor
mommy jay: Sama-sama kk. Terima kasih juga, atas supportnya pada karya ku 🙏. Jangan lupa untuk follow, like dan komentar, ya! 🤗
total 1 replies
Kazugata
up Thor
Kazugata
semangat Thor
Kazugata
kasian Yasmin 😳
Kazugata
ketemu BPK mertua deh
Kazugata
ketauan papanya
Kazugata
pen tak jitak si Alvino inih
Kazugata
semangat 💪
Kazugata
semangat Thor, novelnya bagus
Kazugata
ceritamu bagus Thor
Kazugata
alvino memendam rasa cintanya pada Yasmin
Kazugata
seru nih
Kazugata
nyimak
Herman Lim
ya ampun Yasmin byk bgt cow yg suka sama u
Herman Lim
ya ampun Yasmin kasian bgt alvi kamu harus tau klo Yasmin py trauma yg berat
Herman Lim
blg aja pengen di temanin bini kerja biar semangat ga sah cuek² bebek kali Al
Herman Lim
lanjut Thor lagi Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!