NovelToon NovelToon
Pria Miliarder Berhati Dingin Itu Suamiku

Pria Miliarder Berhati Dingin Itu Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Time Travel
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sayida

Zayana, seorang aktris papan atas, ia mengalami kecelakan pada saat ia syuting di sebuah film aksi. secara dia merupakan seorang yang sangat profesional, ia dengan beraninya melakukan aksi berbahaya yaitu terjun dari sebuah gedung yang sangat tinggi. Sayangnya tali yang menahan beban tubuh Zayana tiba-tiba terputus begitu saja. dan langsung tubuh Zayana jatuh bebas dan tidak bisa di selamatkan lagi. Zayana mati di tempat pada saat itu juga.

dikarenakan Zayana memiliki Bakat yang hebat dan sebuah keburuntangan yang tak terbatas. ia bertransmigrasi dan hidup kembali ke dalam tubuh gadis di dalam buku novel yang terakhir ia baca sebelum ia mati. Ia menjadi pemeran pembantu dan hanya di Episode 5 di akan mati karena kebodohanya sendiri. dia bunuh diri karena pria yang ia cintai memiliki kekasih lain dan suaminya yang di jodohkan paksa tak pernah ia lihat sekalipun itu selalu mengabaikanya.

bahkan matipun tidak ada yang memperdulikannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

"oh iya, Ziven bagaimana soal peceraian mu dengan Jenna?"singgung Ruby, karena tadi ia sempat mendengar pembicaraan Jenna dan Karina tentang perceraian.

"ah kakak Ruby, tidak usah khawatir... aku dan Ziven sudah resmi bercerai kok, aku sekarang masih menempel padanya karena dia belum memberikan uang kompensasi cerai, padahal dia yang buat sendiri. aku khawatir alasan dia belum memberikan uang itu karena masih mencintaiku?"aduh Jenna, ia mencoba memanas-manasi Ruby untuk di manfaatin, siapa tau rengekan Ruby berhasil membuat Ziven luluh.

"gak mungkin! Ziven tidak mungkin menyukai dirimu sampai kapanpun. Aku teman ngobrolnya, aku lebih tau darimu"ucap Ruby mencoba meyakinkan Jenna.

Ziven semasa itu hanya diam, pikiranya mulai kacau saat Jenna benar-benar mengingikan perceraian, dulu memang Ziven yang memaksakan hal itu, tapi Ziven berfikir Jenna akan menolaknya terus menerus perceraian tersebut. Kenapa Jenna harus menerimanya?, padahal ia di hidupi dengan baik, kenapa harus menerima perceraian tersebut, itu yang sedang di pikirkan Ziven.

"Ziven! Iyakan! Apa yang di katakan Jenna itu tidak mungkin kan!?"tanya Ruby menghancurkan lamunannya Ziven.

"iya. Aku akan menepati janji ku"Jawab Ziven dengan wajah datar dan tidak berperasaan itu lagi.

"tuhkan... Tenang saja, ia akan membayarmu. Takut apa sih!"Lirih Ruby.

Jenna saat itu hanya memutar bola matanya dengan malas dan tidak lagi menjawab ucapan dari Ruby. yang penting Ziven sudah memberinya kepastian seperti itu, ia sudah merasa lega.

Sebenarnya mereka bertiga belum berencana balik, mereka berencana untuk makan siang dan jalan-jalan sebentar di kota itu. Yah seperti biasa, perjalanan mereka di warnai dengan Ruby yang berisik dan Ziven yang dingin. Sementara Jenna berusaha menikmati jalan-jalan tersebut dengan cara berpisah dengan mereka berdua.

Ziven menolaknya karena takut Jenna tidak bisa kembali karena tersesat di mall. Jenna yang mengetahui sebab kekhawatiran Ziven langsung menertawakannya, dan ia tidak memperdulikan Ziven, ia langsung berpisah dengan mereka di mall yang sangat besar itu. Ziven yang berencana mau mengejar Jenna karena ia berani kabur, tapi tanganya di tahan oleh Ruby.

"ah sial untung saja gua berhasil kabur dari dua pasangan yang aneh itu! Kalau gua lebih lama lagi bareng mereka, mungkin gua akan gila"seru Jenna yang masih memperhatikan arah belakang untung melihat apakah ia di kejar atau tidak, tapi pada saat ia ingin membalikan pandangan ke depan sambil berjalan, ia tidak sengaja menabrak seseorang yang berjalan ke arah yang berlawanan denganya.

BRUK

Suara Jenna yang terjatuh karena kehilangan keseimbangan nya.

"Ck! Siapa yang_"keluh Jenna dan mencoba untuk melihat siapa yang telah ia tabrak. Dan pada saat ia mendongak ke atas, ucapannya terhenti karena ia melihat seorang pria yang ia kenali.

*hah Jasver?*batin Jenna dengan pandangan kaget saat melihat Jasver, artis yang di agung-agungkan oleh si Hellena itu.

walau ia menggunakan topi dan masker, untuk menutupi wajahnya, tapi Jenna masih bisa mengenal mata cantik yang di miliki Jasver. Ia juga kenal dengan orang yang berada di samping Jasver.

"mba! Kalau jalan pake mata, bos tidak apa-apa kan?"sentak seorang pria bertubuh pendek sambil melihat kondisi Jasver yang terlihat baik-baik saja.

"Maaf kak, maaf, saya tidak sengaja, maaf yah maaf"ucap Jenna berkali-kali sambil menyatukan kedua telapak tanganya dan menunduk berkali-kali. Sambil berjalan pelan-pelan menjauh dari mereka.

"tunggu" tapi sebelum Jenna berhasil kabur, ia di hentikan oleh Jasver.

"wajahmu tidak asing, apa kita pernah bertemu?"tanya Jasver dengan pandangan penuh menyelidik.

"ah iya bos! Aku baru ingat, anak ini pemain baru yang di perkenalkan sama pak Frans"seru pria itu saat memandang wajah Jenna lekat-lekat. "hey adik kecil kok kamu bisa disini"tanya pria pendek itu juga.

"maaf yah aku tidak memiliki waktu untuk mengobrol dengan kalian, iya benar saya Jenna, rekan kerja kakak, saya kemari karena ada urusan kerja. Saya minta maaf yah.. Saya permisi duluan... Sampai jumpa 3 hari lagi di tempat syuting yah kak, Dadaaaah..."lirih Jenna langsung kabur begitu saja meninggalkan mereka berdua yang menatap kepergiannya dengan aneh.

"anak itu. Bisa-bisanya ia mengabaikan kamu bos! Yasudah lah, ayo, ibu bos sudah menunggu bos di atas"ucap Pria pendek itu sambil mendorong tubuh tinggi Jasver agar berjalan.

Malam pun tiba, Ziven dan Ruby menunggu kepulangan Jenna di tempat tunggu hotel. Ziven menghubungi Jenna berulang-ulang tapi tidak di jawab olehnya.

Sementara itu, ia meminta Ruby untuk mengecek Jenna di kamarnya. Dan dia akan tetap menunggu Jenna di bawah.

Ruby yang kesal karena Ziven memperhatikan Jenna membuatnya tidak henti-henti menggerutu. Tapi walau begitu ia tetap mengikuti keinginan Ziven.

Sampai akhirnya waktu menunjukan pukul 22.40, Jenna baru sampai di hotel, menggunakan taxi.

Ziven yang sedari tadi menunggu kepulangan Jenna, dan pada saat ia melihat sosok Jenna ia langsung menghampirinya. Terlihat Jenna membawa banyak barang belanjaan yang ia beli sendiri.

"kamu kenapa baru sampai?"tanya Ziven dengan wajah yang masih datar.

"eh kamu yang kenapa tungguin aku di luar? Dimana kekasihmu?"Jenna menanyakan Ruby karena ia takut, jika Ruby tau Ziven menunggu kepulangannya, Jenna lah yang akan mendapatkan lantunan motivasi.

"Ruby sudah ke kamarnya duluan. Kamu belum menjawab pertanyaan ku, kenapa kamu pulang telat? Kamu tau, aku disini yang bertanggung jawab atas keselamatanmu dan juga Ruby, lain kali_"

"_sssst.... Diamlah... Aku tau aku salah, aku capek.. Aku ingin ke kamar. dan tidak usah khawatir, aku jago bela diri. Tidak ada yang berani mendekati ku. sudah yaah.. Lebih baik kamu juga beristirahat"potong Jenna yang tidak kuasa menahan banyak barang di tanganya. Dia sudah tidak ingin lagi mendengar ataupun berbicara dengan orang lain, karena sosial baterainya telah habis.

Mendengar itu Ziven hanya menghela nafasnya panjang dan menawarkan bantuannya ke Jenna.

"biarkan aku yang membawanya"pinta Ziven langsung merebut semua barang yang berada di tangan maupun lengan Jenna.

"eh?"Jenna kaget karena semua barang di ambil oleh Ziven.

"bawa jalan"ucap Ziven tegas.

Jenna yang memang sudah tidak memiliki tenaga, apalagi tenaga untuk menolak kebaikan Ziven, ia sudah tidak peduli, dan langsung menunjukan jalan ke kamarnya di atas.

Dan sampainya di kamar dengan nomor pintu 180, itu merupakan kamar Jenna, ia membuka pintu dengan akses kartu miliknya. Dan langsung masuk. Begitu juga dengan Ziven yang mengikuti nya dari belakang.

"aaah akhirnya sampai juga!"ucap Jenna merasa lega.

"taru saja barang-barangnya di atas meja! Aku akan mandi dulu! Jika kamu mau apa-apa ambil aja makanan di atas meja tuh! Jangan malu-malu. tapi saran ku lebih baik kamu balik aja ke kamarmu!"teriak Jenna yang sudah langsung masuk ke kamar mandi.

Bunyi air pun terdengar di kamar mandi begitu saja.

...****************...

...Bersambung...

1
Nur Adam
lnjut
Armyati
Wkwkwk 😂😂🤭 ayo lannjjuuuttttt lagi kak 😍🙏 semangat semangat 💪💪
Armyati
laannjuutttt lagi kak 😍🙏 semangat semangat semangat 💪💪💪
Armyati
mkcieh upnya😍 lannjjuuuttttt kakkk 🙏 semangat semangat 💪💪💪
Armyati
lannjjuuuttttt lagi kak 😍🙏 semangat teruussss 💪💪💪
Armyati
lannjjuuuttttt kakkk 😍🙏🙏 semangat semangat semangat 💪💪💪
Zulfan Hadi
lanjut .
Salsabila Arman
lanjut
Ida Rohani
😍next😘
Ida Rohani
up lg
Ida Rohani
,😅🤣😂rasain nah bikin tu bikin kesel aja😎d hajar kn lanjut lagi thor semangatnya terus ya
😍😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!