Satu ibu bisa membesarkan beberapa orang anak tapi belum tentu beberapa anak bisa membesarkan satu orang tua.
Ibu Yarni mempunyai enam orang anak, empat laki - laki dan dua orang anak perempuan. Ia wanita yang kuat bisa membesarkan keenam anaknya tanpa adanya seorang suami.
Suaminya meninggal saat penyakit yang menggerogotinya tidak bisa lagi di sembuhkan karna keterbatasan ekonomi.
Keenam anaknya alhamdulilah bisa sukses tapi lima dari anaknya mulai menjaga jarak, hanya anak bungsu yang selalu setia berada disampingnya.
Bagaimana kisah kehidupan bu Yarni selanjutnya? Apakah ia akan bisa berkumpul kembali bersama anak - anaknya atau tidak sama sekali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Yarni begitu emosi melihat tingkah putra - putranya yang masih saja memaksa si bungsu untuk menikah hanya demi melunasi hutang - hutang mereka. Berdalih balas jasa Yarni juga akan menuntut balas jasa dari mereka.
"Mak kok gitu sih, ini beda mak." jawab Dezi denagn wajah takut.
"Kata siapa beda? Jika kalian bisa seperti itu, mak juga bisa kaya kalian. Adil toh." ujar Yarni tegas.
"Tapi kami sangat membutuhkan bantuan si bungsu mak, apa mak ga kasihan sama kami. Jika kami tidak sanggup membayar hutang - hutang itu kami bakal berhadapan dengan pihak kepolisian. Mak mau kami di penjara. " ujar Reza putus asa.
"Itu resiko kalian, tanggung jawab dengan ulah kalian sendiri. Jangan melimpahkan pada orang lain. Yang punya utang itu kalian,mak ga rela si bungsu kalian korbankan. Samapi kapan pun mak ga akan pernah rela." Yarni lalu menarik tangan si bungsu meninggalkan abang - abangnya pergi kerumah saudara seperti niatnya semula.
"Mak." panggil Si bungsu saat mereka berada di tengah jalan.
"Iya." sahut Yarni.
"Makasih ya mak."
"Makasih apa sih,nak?
"Mak sudah bela aku. " ujar si bungsu terharu.
"Itu sudah kewajiban ibu,jika bukan ibu siapa lagi yang akan bela kamu. Abang - abangmu pada sakit semuanya."
"Aku ga kebayang deh menikah denagn orang yang tidak aku kenal sama sekali. Walau bergelimang harta kalau hari tarohanya aku tidak akan pernah rela mak."
"Sudahlah ga usah bahas itu lagi,yang ada malah bikin darah tinggi." Keduanya berjalan bergandengan dengan wajah ceria.
Sementara itu dirumah setelah kepergian mak dan Si bungsu ketiga kakak beradik itu tengah berdebat.
"Gimana ini bang? Aku takut bang." ujar Aldi.
"Abang juga pusing, apa kita pinjam uang sama bank aja buat membayar utang - hutang kita sama Herman." saran Reza.
"Tapi pinjam ke bank itu tidak mudah bang,kita juga perlu agunan untuk mendapatkan pinjaman."
"Ruamh ini aja kita pakai sebagi jaminan gimana?"
"Kalau rumah ini mak pasti akan semakin marah bang sama kita. Apa ga ada cara lain bang?" ujar Dezi sendu.
"Ada sih,kita bisa l pakai rumah abang atau rumah kamu sebagai jaminanya.Tapi kalau rumah abang istri abang tidak akan mengizinkan."
"Sama bang,lagian kalau kita ga sanggup membayar cicilan otomatis rumah kita ditarik pihak bank. Lalu kita mau tinggal dimana, bang?" sahut Dezi kembali.
"Pusing abang kalau bayangin caranya. Bagaimana pun si bungsu harus kita paksa apa pun caranya. Nanti aja setelah ia sampai jakarta, tuh kan ga ada mak kita langsung saja paksa. Kalau perlu hari itu juga kita nikah kan dia dengan Herman." seringai mengerikan terbit di sudut bibir Reza.
Semuanya mengangguk setuju akan ide Reza. Nampak wajah yang tadi kusut ,cerah kembali. Dasar manusia ga punya perasaan. Demi harta dunia tega mengorbankan saudara kandung sendiri. Mereka benar sudah di butakan mata hatinya oleh kemewahan dunia yang hanya sesaat.
Kita liat saja apalah rencana meraka bertiga akan berhasil atau mereka sendiri yang akan berakhir kecewa.
...****************...
Pagi kk,thor sudh up ya. Terimakasih sudh menunggu dan terimaksih supportnya kk.
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komen serta votenya yang banyak biar thor semakin semangat menulis bab selanjutnya 😊😘😘🙏🙏🙏
yruh2 ade