Kisah dua orang sahabat yang dipertemukan kembali setelah mereka berpisah dari pasangan masing-masing !
Gadis Ayudia Zahira terpaksa menuruti permintaan Ibu dari sahabatnya untuk menikah dengan putranya.
Karena sang Ibu merasa sudah tidak mempunyai waktu yang lama di dunia ini.
Dipertemukan di usia yang tak lagi muda, apakah mereka bisa menumbuhkan benih-benih cinta, atau akhirnya berpisah seperti sebelumnya !
Yuk, ikuti terus ceritanya !
Jangan Lupa Like & komen setelah membaca, Terimakasih!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aquarius97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KESEMPATAN DALAM KESEMPITAN
Awalnya Alan tidak setuju jika ulu hati Gadis yang dikerok karena bisa menimbulkan efek berbahaya. Tapi ternyata bukan, hanya bagian punggung saja.
Melihat punggung polos Gadis, Alan menelan ludahnya kasar.
"Alan..tahan diri kamu ! Istri kamu lagi sakit"
ucapnya dalam hati
Alan mulai mengoleskan minyak dan mengerok punggung Gadis hingga rata.
Malam itu Alan benar-benar merawat Gadis.
Mulai dari membelikan obat, mengerok badan istrinya, membuatkan bubur dan menyuapi Gadis dengan tlaten.
Mode kulkas nya seketika hilang dalam sekejap.
Alan masih senantiasa disamping Gadis.
"Udah mendingan belum?"
Gadis menggeser tubuhnya beralih memeluk Alan yang sedang terlentang.
"Udah, makasih yaa" ucapnya tulus sambil mendongak keatas
"Aduhhh.....jantunggg amann ya" ia khawatir Gadis mendengar detak jantungnya
"Kenapa Ngga ada kabar seharian?" Alan mencoba menghilangkan rasa gugupnya dengan mengajak istrinya berbicara
"Astaga...aku belum buka HP seharian, mungkin lowbat" ucapnya sambil menepuk kening
"dari pagi aku buru-buru kan..aku punya klien baru yang spesial, soalnya dia minta dibuatin gaun pengantin...Dan ini pertama kali nya aku mau buat gaun pengantin" jelasnya panjang lebar
"Selesai dengan klien aku mutusin buat langsung cari bahan nya, aku muter-muter se jakarta tuh buat cari kain yang premium.
Akhirnya sampe malam deh, karena sebelum pulang aku nganterin Siska pulang dulu"
"Siapa Siska?"
"Asisten aku di konveksi"
"pasti lupa makan" tebak Alan
Gadis hanya tersenyum dan Alan tidak puas dengan jawaban istrinya.
"Iya kan?" ia memastikan lagi
"Aku makan jam 9 pagi dan juga ngopi tadi"
Jawabnya setengah sadar karena sudah ngantuk berat, rasa sakit nya sudah semakin menghilang.
"Hhmm...baguss,, besok diulangin lagi ya"
Tak ada jawaban dari Gadis
"tidur kah dis?" Alan menoel lengan istrinya
Hening tak ada jawaban lagi dari Gadis, Alan mengalihkan lampu di kamar menjadi mode tidur.
Ketika sang istri terlelap barulah ia berani membalas pelukan nya, ia mencium kening Gadis sangaaattt lama. Kemudian meletakkan kepala istrinya ke bantal agar bisa leluasa memandangi wajah tersebut.
ini adalah pertama kali nya ia bisa menatap wajah sang istri sedekat ini, tanpa sadar ia mengecup bibir Gadis pelan.
Rasanya sungguh manis, ia tidak pernah menyangka bibir Gadis akan semanis ini.
ia pun mengulangi nya sekali lagi, tapi tidak lebih dari mengecup saja Karena takut si empunya bangun .
Benar-benar Alan memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.
***
Adzan subuh telah membangunkan Gadis, sedangkan sang suami masih terlelap.
Gadis tidak membangunkan nya karena merasa kasihan, semalaman sang suami yang mengurusnya.
Alan terbangun dan tidak mendapati sang istri di sebelahnya.
"Jam berapa ini?" ia mengambil ponselnya diatas nakas
"Wah udah jam segini lagi" di ponsel nya menunjukkan pukul 06:00
Alan beranjak mencari istrinya, di kamar mandi tidak ada. Ia segera keluar dari kamar, ketika sampai di dapur ternyata Gadis sedang asyik memasak.
Tanpa bersuara Alan mengamati gerakan lincah istri nya, tiba-tiba Gadis berbalik dan dibuat terkejut dengan keberadaan nya.
"ASTAGHFIRULLAH !!" ucapnya sudah mengangkat gagang spatula
Wajah Alan yang terlihat datar padahal aslinya sedang menahan tawa, entah kenapa ia selalu terhibur dengan tingkah Gadis.
"Kebiasaan deh bikin kaget, sapa dulu kek paling nggak" Omelnya lucu
Alan berdehem sebelum menjawab
"Ehm..Emang udah sembuh?"
Gadis mengangguk
"Udahh, tinggal nyeri sedikit aja tapi aman lah"
"Yaudah kamu mandi dulu gih, aku juga mau siap-siap"
"Siap-siap kemana?"
"Mau kerja lah" jawab Gadis santai
"Apa?" mata Alan memicing
"Kamu belum pulih betul, hari ini aku nggak izinin kamu pergi TITIK"
"Aku minta sekali ini aja turutin perkataan suami kamu"
Gadis sedikit ngeri melihat sorot mata Alan yang tajam, ia menjadi tidak berkutik di hadapan nya. Di tambah perkataan nya mengingatkan dengan ceramah yang ia dengar di handphone Siska kemarin.
"Minum obat dulu setelah itu kita sarapan bersama" titah Alan kemudian meninggalkan Gadis masuk ke dalam kamar
"Yahh, ketunda lagi deh kerjaanku" ucapnya lesu
Selesai mandi Alan pergi ke dapur, Gadis sudah menunggunya di sana.
Alan memanaskan bubur yang di buatnya tadi malam setelah itu ia memindahkan ke piring dan diletakkan di depan istri nya.
"Kamu jangan makan aneh-aneh dulu, makan bubur dulu"
"Hmm...makasih yaa"
"ternyata begini ya rasanya diperhatikan suami, ihhh co cweettt....................
Kalo begini mah ada hikmah nya asam lambungku naik hahaha" tawanya dalam hati
... ********...
