Roxana, sudah 8 kali dia mati dan ini adalah kehidupannya yang ke-9.
Setiap hidupnya dia pasti merasuki tubuh seorang wanita dengan berbagai posisi dan karakter. Tapi nahasnya setiap usianya mencapai 25 tahun pasti dia mati.
Pada kehidupannya kali ini pun sama, tapi kali ini dia hidup di tubuh seorang ibu yang sangat ditakuti. Bukan karena wajahnya tapi perangai dan sikapnya.
Akankan ia lagi-lagi harus mati saat usianya mencapai 25 tahun?
Atau dia akan menggunakan semua kemampuan yang pernah ia miliki untuk bisa bertahan hidup lama kali ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyarui, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Istri Duke Utara 22
Hosh hosh hosh
Para ksatria Alburs yang tengah melawan monster benar-benar sudah berada di batas mereka. Hanya Leoric dan Levin yang masih berdiri kokoh. Leoric sang Sword master yang mempu mengeluarkan aura dan Levin yang hampir mendekati kemampuan Leoric tentu masih memiliki stamina yang baik.
" Tidak, kita tidak bisa membiarkan Paduka dan Ketua berperang sendirian. Kuil suci sialan, kaisar sialan, bisa-bisanya mereka acuh tentang kita yang berada di sini?"
" Benar, ayo kita bangkit. Kita harus berada di sisi Grand Duke dan Ketua Levin."
Meskipun tenaga mereka sudah hampir habis tapi loyalitas mereka begitu tinggi. Bahkan mereka sudah tidak takut lagi mencaci kuil suci ataupun kaisar. Bagi mereka hidup dan mati hanyalah untuk Alburs, selain Alburs mereka tidak lagi menganggap penting semuanya.
Trang trang trang
Gubraak
Grooooo
Mereka saling melukai. Tidak sedikit yang juga terluka oleh ulah monster itu. Tapi mereka tetap berusaha untuk bertahan. Mereka tidak mungkin menyerah di sini. Mereka harus bertahan agar bisa segera kembali ke kastel.
Tuplak tuplak tuplak
Suara kaki kuda yang tidak hanya satu semakin mendekat. Samar-samar mereka melihat kedatangan bantuan, namun mereka belum mengetahui pihak mana yang membawa bantuan itu.
" Apa dari kekaisaran atau dari kuil suci?"
" Kau pikir mereka akan melakukan itu? Jika benar maka akau akan keliling kastel 100 kali tanpa mengenakan baju."
Ucapan salah satu ksatria itu menunjukkan bahwa Kaisar atau Pendeta Agung tidak akan pernah mengirimkan bala bantuan. Mereka sungguh sangat marah. Rasanya mereka ingi Grand Duke Leoric mendirikan kerajaan sendiri saja jika begini. Yang mana otoritas mereka tidak akan dipengaruhi oleh Kekaisaran dan Kuil Suci.
Akan tetapi agaknya selamanya itu tidak akan mungkin terjadi. Mengingat bagaimana sejarah Carrington, Sebastian dan Flandria, jadi itu merupakan hal yang hampir mustahil terjadi.
" Roxane?"
Mata Leoric membelalak saat melihat istrinya membawa pasukan. Ya ternyata bala bantuan yang datang adalah Roxane bersama ksatria Alburs. Leoric sedikit terpana melihat Roxane yang begitu gagah mengenakan baju zirah. Akan tetapi istrinya itu tetap terlihat anggun. Cantik namun kuat, dan Leoric semakin terpesona olehnya.
" Suamiku, bagaimana kondisi di sini?"
" Seperti yang kamu lihat sayang, para monster itu seperti tidak berkurang. Tapi ksatria kita sudah berada pada batasnya."
Leoric memerintahkan pasukan baru menggantikan pasukan sebelumnya, sehingga pasukan yang sebelumnya bisa istirahat. Roxane bisa melihat dengan mata nya sendiri bahwa monster-monster itu semakin bertambah. Meskipun yang mati juga sudah banyak tapi seolah mereka tidak berkurang sama sekali.
" Apa kamu tidak bisa menyegel pelindungnya kembali Leo?"
" Sedikit sulit jika dilakukan sendiri untuk saat ini. Seharunya jika sudah rusak parah begini, maka harus melibatkan Kuil Suci, tapi mereka menolak dengan dalih Kaisar tidak memberi perintah."
" Dasar Kaisar bajingan!"
Roxane mengumpat marah. Bagaimana tidak, di sisi paling utara ini mereka bertarung dengan monster untuk mempertahankan wilayah. Karena Duke dome Alburs merupakan pintu dimana kalau lengah dan jatuh maka monster akan masuk ke kekaisaran tapi Rowan Von Sebastian seperti tidak peduli.
Roxane dan Leoric terdiam sesaat, mereka tengah menggunakan kepala mereka untuk berpikir tentang apa yang harus mereka lakukan. Roxane juga melihat ke arah tangannya, ada satu hal yang baru ia sadari bahwa dia memiliki kekuatan sihir. Dalam kehidupan sebelumnya ketika dia menjadi penyihir, dia termasuk penyihir yang kuat karena dia merupakan pemimpin menara sihir. Akan tetapi Roxane tidak tahu apakah kekuatan sihirnya pada kehidupan sekarang masih besar atau tidak.
" Leo, aku ingin melakukan percobaan. Apapun yang akan aku lakukan nanti, tolong lihat saja dan jangan melakukan apapun."
" Tapi~"
" Aku mohon, percaya saja padaku. Dan ikuti semua yang aku katakan, tanpa terkecuali."
" Haah, baiklah. Tapi janji kamu harus hati-hati."
Roxane mengangguk, dia bagaimana pun harus berhasil kali ini. Jika tidak maka seluruh ksatria Alburs bahkan wilayah Orden dan warga di sini pasti akan mati karena ulah monster. Tentu saja dia tidak mau itu.
" Semua kalian dengar kata-kata ku. Jika aku meminta kalian semua minggir maka kalian harus minggir. MENGERTI!"
TBC
.