NovelToon NovelToon
Kekasih Masa Kecil

Kekasih Masa Kecil

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Poligami / Balas Dendam / Selingkuh / Harem / Romansa
Popularitas:14.6k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

Rainer Prayogo, Seorang anak dari Petinggi di Institusi Kepolisian..
Rainer tak menyangka, wanita yang di cintainya, Bellona Carla, yang telah merajut kasih dengan nya selama 3 tahun pada akhirnya mengkhianati Rainer...

Namun Peristiwa itu mengingatnya pada 15 tahun silam, seorang gadis kecil yang bernama Renata Dwi Anggita
Mereka membuat janji ikatan cinta untuk kembali bertemu 15 tahun kemudian..

Akan kah mereka memenuhi janji tersebut?
Yok, ikuti kisah nya...😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wanita Misterius

"Gitu pah.. maaf kalo Rainer lancang tanpa seizin papah menyuruh Lona tinggal dirumah, Rainer gak mau ada apa-apa dengan dia"

Sruuup .. Pak Surya menyeruput kopi kemudian

"Ner...tujuan kamu tuh baik, tapi gak dibicarakan ke papah. Kamu itu terlalu gegabah bakalan ribet urusannya, mungkin bisa dituntut oleh hukum kalo orang tua Lona tau, padahal maksud kamu itu baik"

"Iya pah, trus Rainer musti gimana pah? Rainer gak mau ada sesuatu sama Lona. Meskipun Lona mantan Rainer, tapi Rainer masih peduli padanya"

"Yah sudah nanti papah pikirkan jalan keluarnya"

"Makasih pah, Ohh iya, kapan papah akan melamar bu Asih? Trus kapan papah mau ke orang tuanya Bu Asih untuk melamar ?"

"Mungkin secepatnya, pengennya mungkin akhir bulan ini. Bu Asih sudah gak punya orang tua. Tapi nanti ayah bicarakan dengan dia bagiamana baiknya"

"Lebih cepat lebih baik pah. Oh iya yah, tadi Rainer di panggil mang Asep"

"Mang Asep Martabak.. ada apa mang Asep manggil kamu ?"

"Iya pah. Tadi cerita katanya sudah dua tahun ini setiap tanggal 16 suka ada wanita datang kedepan rumah kita. Apa papah tau siapa dia?'

Surya mengernyitkan matanya

"Gak.. selama papah kesini papah belum pernah ketemu dia. Lagian kan papah datang pas awal dan akhir bulan"

"Pah.. mungkinkah itu mamah. Kan papah tau tanggal 16 itukan tanggal pernikahan papah sama mamah, trus tanggal lahir papah sama Rainer"

"Entahlah Ner. Bukannya papah gak peduli, tapi papah sekarang bukan siapanya mamah lagi. Jadi kalo mamah kamu datang pun papah biasa aja. Lagian papah sudah kubur dalam-dalam semua kenangan sama mamah kamu. Emang kenapa Ner? Pak Surya memicingkan matanya seakan ingin tau apa yang ad di benak Rainer

"Gak.. cuma kalo emang itu mamah, apa maksudnya yah? Rainer gak mau papah terkena masalah lagi"

Pak Surya tersenyum, kemudian

"Sekarang papah nanya, kalo kamu ketemu dia, kamu akan gimana?"

"Sejujurnya Rainer masih menganggap mamah itu ibu kandung Rainer meskipun dia gak mengakuinya. Tetapi Rainer pun sama seperti papah, Jika Rainer ketemu mamah untuk sementara Rainer masih belum bisa memaafkan kelakuannya. Maaf pah"

"Papah ngerti.. tapi gimana pun juga dia itu ibu kamu. Gak ada istilah bekas ibu ingat itu Ner. Kamu mesti memaafkannya. Papah gak mau kamu jadi anak durhaka ke mamah kamu"

"Iya pah. Akan Rainer coba..maaf pah, Rainer duluan mau istirahat dulu"

"Hmm..yah. tapi tolong ingat pesan papah tadi" Surya membalasnya, sambil menatap anaknya yang beranjak menuju kamar untuk beristirahat, terlihat wajah Rainer yang kecewa, bukan karna kecewa terhadap papahnya, tetapi dia kecewa dengan kelakuan mamahnya dahulu, dalam benak Rainer masih belum memaafkannya

"Oh iya Ner.. besok kamu mau kemana?" Tiba-tiba Surya bertanya

Rainer berhenti melangkah kemudian menoleh

"Besok Rainer akan menemui seseorang dulu, Rainer telah berjanji padanya untuk menemuinya dan waktunya itu tepat besok pah"

"Kamu akan menemuinya kan? teman kecilmu dulu" ujar Surya sambil tersenyum

Wajah Rainer langsung berubah terlihat malu dan sumringah. Dia hanya mengangguk kan kepalanya.

Dalam kamar Rainer merebahkan diri, dia memikirkan ucapan papah nya tentang mamah nya.. dalam pikirannya berkecamuk antara rasa sakit, dendam, dan rindu akan mamahnya hingga dia tertidur.

...----------------...

15 JULI

Dini hari Rainer bangun kemudian menuju arah dapur, Tercium aroma masakan yang menggugah seleranya, terlihat bu Asih sedang memasak. Rainer mendekat kemudian menyapanya.

"Pagi bu.."

Rainer mencium pipi bu Asih, calon ibu tirinya.

"Wangi banget bu.. Masak apa.. ??"

Rainer Langsung mengamati masakan yg dibuat bu Asih.

Bu Asih terkaget melihat respon Rainer yang telah menganggap dia sebagai ibunya.

"Eh den Rainer dah bangun. Ini bibi masak kesukaan den Surya. Semur daging.. Sekalian masak oreng tempe kesukaan aden Rainer" Jawab bi Asih terlihat tingkahnya kikuk.

"Kok ibu manggilnya den sih ke Rainer sama ke papah. Pokoknya mulai saat ini ibu musti manggil papah. Jangan dengan den mau papah kek.. Mas.. Kek atu akang kek.. Trus ke Rainer juga panggil nama atau kakak aja. Lebih enak tuh kan Nanang dah panggil Rainer .. Kak Rainer .. Jadi gak ada aden adenan lagi.." Bujuk Rainer sambil memeluk lengan bu Asih sambil menyandarkan kepalanya ke bahu bu Asih. Bu Asih tersenyum walaupun masih keliatan grogi

"Eh.. Den.. Meni manja kieu.. Atuh jangan ganggu bibi atuh ntar gosong masakannya,.."

"Tuh kan aden lagi.. Itu lagi pake bibi sekarang.. Ibu gitu.. Atau ibu gak sayang yah ke papah sm Rainer .." tanya Rainer , wajahnya sedikit cemberut,

"Bukan begitu cuma bi.. Eh ibu belum terbiasa saja.. Ibu dari dulu sangat sayang sama Rainer sama Nanang juga.. " ujar Asih, Sambil mengelus kepala Rainer .

"Dah yah manja-manjanya kesian nanti den Surya.. Kesiangan kerja karena nunggu sarapan.."

"Iibuuu.. Kan Rainer dah bilang.." Ujar Rainer sedikit keras.

"Eh.. Hihi.. Maaf iya iya ibu akan coba.. Jangan marah atuh ama ibu.."jawab bu Asih tertawa kecil sambil menjewel hidung Rainer.

Meskipun Rainer terlihat tegar, keras, tapi karena sekian lama dia tidak mendapatkan belaian seorang ibu makanya saat ia dapatkan seorang ibu, Rainer terlihat manja seperti anak kecil, Impiannya sedari dulu salah satunya yaitu Ia sangat ingin bermanja pada seorang ibu.. Dan saat ini impian itu dapat ia raih.

"Eheem.." Suara mendehem, Rainer melirik kebelakang ternyata papahnya serta Nanang telah berada meja makan sambil menunggu makanan disajikan.

"Ner.. Kamu nih gangguin ibu kamu yang sedang masak.. Jangan ganggu dong papah dah lapar nih.." tegur Surya

"Iya nih kak Rainer gangguin ibu.. Ntar Nanang ketinggalan Pesawat.."

Karena Nanang liburnya hanya dua hari Nanang tidak berlama-lama hari ini dia akan pulang lagi ke Semarang.

Di pagi hari ini, keluarga Surya Prayogo terlihat harmonis dan bahagia

diatas meja makan mereka mengobrol sambil sarapan.

"Pah..!! ..sekarang papah langsung kerja lagi..??" Tanya Rainer

"Iya.. Papa musti ke polda pagi ini. Papah dengan atasan papah dari pusat mo inspeksi dulu disini. Trus mungkin papah mau urus urus administrasi pernikahan papah sama ibu nanti siang. " jawab Surya

"Pa, Rainer cuma bisa mendoakan Semoga papah sama ibu jadi pasangan sakinah, awet dan bahagia sampe akhir hayat ..amiiin.." Ujar Rainer

"Amiiin..", jawab Pak Surya dengan Nanang bersamaan, Hanya bu Asih yg terdiam tertunduk malu.

"Temen-temen kamu belom pada bangun Ner..?" Tanya Surya..

"Belom pah, mungkin kecapaian kemarin keliling kota.. Bentar lagi mereka bangun.." Jawab Rainer

"Ya udah papah pergi dulu.. Yuk Nang kamu barengan sama papah.." Ajak pa Surya..

"Yah pa.." jawab Nanang

Kemudian Surya menyodorkan tangannya ke Rainer , Disambutnya dengan Rainer mencium tangan., lalu disodorkan juga ke bu Asih.. Bu Asih yang masih terlihat kikuk atas perlakuan Surya menyambut tanggan Surya kemudian mencium tangan.. Lalu Pak Surya merangkul leher bu Asih dan cuuup.. pa Surya mencium kening bu Asih. Terlihat kemesraan Pak Surya pada bu Asih..

"Aduh pah..kok main nyosor gitu. Resmiin dulu dong.. Haha.." Ujar Rainer

"Nih anak musti di tatar lagi nih sama papah hahaha.." Jawab Pak Surya.

"Ati-ati dirumah yah bu, nanti mas pulang sorean" Ujar Pak Surya.

"Eh.. yah den.." Jawab bu Asih kikuk

"Eeeeehhhh.." Pak Rainer melotot

"Puunten.. Iii..ya kang.. Ati-ati juga dijalan.." Jawab bu Asih terbata-bata

"Asyiiik ada yang pengen romantis romantisan.." ledek Nanang

"Duh ini adek sama kakak sama aja, bisanya iri aja emang romantis punya kaum muda aja haha.." Tawa Pak Surya

"Yuu Nang.. Kita pergi.."

"Iya pah.. "

Setelah Pak Surya serta Nanang pergi, Rainer langsung pergi ke seberang rumah menuju kios mang Asep.

"Duh den Rainer , aya naon enjing keneh dah ka mamang.." Tanya mang Asep

"Gak mang, cuma mau minta tolong aja.. Kalo nanti ada wanita yang sering datang kemari tolong mamang tanya siapa dan dimana rumahnya, keliatannya besok bakalan kesini deh,!! tapi Rainer usahakan mau kesini mang, penasaran Rainer dengan dia mang"

"Iya den kalo ketemu mamang nanti tanyakan."

"Makasih mang, mari Rainer pulang dulu.."

1
Si Penjahat
jalan cerita membagongkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!