NovelToon NovelToon
MY HOT AND SEXY HUBBY

MY HOT AND SEXY HUBBY

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor
Popularitas:23.2k
Nilai: 5
Nama Author: yaya_tiiara

Jingga yang sedang patah hati karena di selingkuhi kekasihnya, menerima tantangan dari Mela sahabatnya. Mela memintanya untuk menikahi kakak sepupunya, yang seorang jomblo akut. Padahal sepupu Mela itu memiliki tampang yang lumayan ganteng, mirip dengan aktor top tanah air.
Bara Aditya memang cakep, tapi sayangnya terlalu dingin pada lawan jenis. Bukan tanpa sebab dia berkelakuan demikian, tapi demi menutupi hubungan yang tak biasa dengan sepupunya Mela.
Bara dan Mela adalah sepasang kekasih, tetapi hubungan mereka di tentang oleh keluarganya. Mereka sepakat mencari wanita, yang bersedia menjadi tameng keduanya. Pilihan jatuh pada Jingga, sahabat Mela sendiri.
Pada awalnya Bara menolak keras usulan kekasihnya, tetapi begitu bertemu dengan Jingga akhirnya dia setuju.
Yuk, ikuti terus keseruan kisah Jingga dan Bara dalam membina rumah tangga. Apakah rencana Mela berhasil, untuk melakukan affair dengan sepupunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya_tiiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 : Menjadi miliknya

Bara yang memang sudah lama mendambakan berduaan dengan istrinya, tanpa pikir panjang langsung mengurung tubuh Jingga begitu memasuki kamar. Ia dengan tergesa-gesa melucuti seluruh pakaiannya, dan milik sang istri.

Mendapatkan serangan mendadak dari suaminya, Jingga hanya bisa pasrah. Lagipula sudah kewajiban sebagai seorang istri, memenuhi kebutuhan syahwatnya.

"Hubby!" pekik Jingga, ketika dengan kasar Bara merobek segi tiga pengamannya. Benda terakhir yang melekat di tubuhnya, dan kini teronggok di lantai.

Bara mencium bibir istrinya dengan rakus, dan mereka terlarut dalam suasana syahdu. Jingga berusaha mengimbangi permainan bibir dan tangan suaminya, ia memang belum pernah melakukan hubungan intim yang lebih dari sekedar berciuman. Namun naluri kewanitaannya menuntunnya untuk bekerja sama, memberi yang terbaik bagi lelaki yang sudah jadi suaminya.

Sekujur tubuh Bara bermandikan keringat, terlihat seksi ketika bergerak menuntaskan kenikmatan. Demikian pula dengan Jingga, merasakan pengalaman pertamanya yang tak akan pernah terlupakan. Rasa sakit di area intimnya menjadi pertanda bahwa semuanya bukan sekedar mimpi belaka. Ia juga lupa pria yang di peluknya milik wanita lain, tapi mereka sudah menikah dan sah-sah saja melakukan hubungan suami istri.

Lenguhan keras Bara, menjadi pertanda berakhirnya sesi bercinta mereka yang menggebu. Tubuh kokoh itu berguling dari atasnya, memeluk pinggang dan melabuhkan ciuman di keningnya.

"Terimakasih sayang" bisiknya lirih di telinga, lalu tertidur begitu saja.

Tinggallah Jingga yang masih terdiam dalam pelukan Bara, ia seakan takut bernafas. Yang di lakukan hanya memandangi wajah tampan suaminya. Jemari lentiknya, tanpa sadar menyusuri rahang kokoh yang mulai ditumbuhi bulu-bulu halus. Ingin rasanya Jingga memiliki seluruh tubuh juga hatinya, untuk di milikinya seorang tanpa ada Mela diantara mereka.

Tapi itu adalah suatu hal yang mustahil, di hati Bara sudah terlebih dulu terukir nama sahabatnya. Lalu apa yang barusan dia lakukan? Menyerahkan seutuhnya dirinya pada Bara, tingkahnya sungguh seperti jalang.

"Tidurlah!" perintah Bara tegas, dengan suara serak khas bangun tidur. Mata yang tadi terpejam, terbuka seketika. Menurunkan tangan sang istri yang masih berada di rahangnya, serta mengecup jari-jari tangannya satu persatu. "Jangan di sesali, apa yang telah terjadi?! Saya melakukannya dengan kesadaran penuh, dan jangan merasa berdosa pada perempuan lain. Karena kamu adalah istri saya, dan wajib bagi suami menafkahi mu baik lahir maupun batin. Tak ada, yang akan menyalahkan mu. Biarkanlah hubungan kita mengalir apa adanya, tanpa ada paksaan."

"Bagaimana dengan Mela? Saya akan merasa berdosa sekali" cicit Jingga, di dalam pelukan Bara.

"Kamu akan sangat berdosa, bila menolak keinginan suami."

"Saya tau, tapi..."

"Shut...?" Bara menutup bibirnya, ketika ia akan mengatakan keberatannya. "Cukup baby, jangan di perpanjang lagi. Kamu milik saya, begitu pun sebaliknya. Saya akan berusaha setia dan belajar mencintai mu, itu yang harus kamu camkan dalam hati dan pikiran mu. Sekarang saya sudah mengantuk, dan besok harus mengejar penerbangan pertama. Pembicaraan ini akan kita lanjutkan seminggu ke depan, jadi diam lah atau saya akan membuat mu gak bisa berjalan esok hari."

Jingga bergidik ketika tangannya di tuntun, menyentuh satu titik yang menonjol di antara paha suaminya.

"Ih...jorok!" pekiknya tertahan.

"Hehe!" kekeh Bara, menggoda sang istri. "Makanya tutup mata kamu, kalo gak mau si Otong beraksi kembali."

"Dasar mesum" ucap Jingga, sembari membalikkan tubuhnya.

Bara memeluk perut Jingga, dan berharap akan tumbuh benihnya di rahim sang istri. Agar hubungannya bertambah kokoh dengan kehadiran anak dalam pernikahannya, dan untuk menyadarkan Mela, supaya mencari lelaki yang bertanggungjawab pengganti dirinya.

...    ****...

Pagi-pagi buta Jingga sudah terjaga dari tidurnya yang nyaman, mengucek matanya sebentar dan menemukan suaminya masih terpejam. Menyingkirkan lengan besar yang memeluk dirinya erat, lalu turun dari tempat tidur dengan hati-hati. Tubuhnya terasa remuk, dan pangkal pahanya terasa perih.

Ternyata begini rasanya kehilangan mahkotanya, ngilu juga sakit tapi ada rasa nikmat di dalamnya. Dengan tubuh telanjang Jingga menjangkau piyama yang tersampir di kursi rias, karena semalam belum sempat di pakainya keburu di serang suaminya.

Sambil tertatih-tatih, ia berjalan ke arah kamar mandi. Menyalakan kran air dan mengatur suhunya, lalu meneteskan aromaterapi ke dalam bathtub. Berendam dalam bak mandi, tentunya akan melemaskan otot-otot yang kaku dan menenangkan pikiran.

Jingga memejamkan matanya, dan menikmati wangi mawar yang menguar dari dalam bathtub. Hampir saja ia tertidur, jika tidak ada gerakan yang mengusik ketenangan nya. Segera saja mata yang tertutup terbuka sempurna, mendapati Bara memaksakan diri untuk memasuki bak mandi yang sama.

"Jangan masuk, di sini sempit hubby!" teriaknya histeris.

"Siapa bilang? Tubuh kamu begitu kurus, masih bisa menampung badan saya" balas Bara dengan mimik wajah santai. "Kenapa gak membangunkan saya?" tanyanya, sembari memasukkan tubuhnya dengan memaksa.

"Saya ingin menikmati sendiri, berendam dalam air tanpa ada yang mengganggu" jawab Jingga acuh, membiarkan saja Bara berbuat semaunya. Tokh di larang pun, tak akan di dengarnya.

"Tapi saya bisa memijat punggung mu, dan menyabuni seluruh tubuh mu."

"Terserah kamu, hubby!" ucapnya pasrah.

"Oke, rileks aja!" ujar Bara, menyandarkan punggung istrinya di dadanya. Kemudian secara perlahan, memijat bahu juga tangan dengan gerakan lembut. "Nikmat bukan?!" bisiknya, ketika melihat mata Jingga perlahan-lahan tertutup.

"Hmm" gumamnya lirih.

Selain tampan suaminya itu pandai menyenangkan hati wanita, terbukti dengan Jingga yang terlena dengan perlakuan manisnya.

"Baby, saya ingin mencumbu mu lagi" ucap Bara, mulai menciumi cuping telinga Jingga.

"Bukannya kamu akan pergi, hubby" balasnya, sambil menjauhkan dirinya.

"Saya bisa ubah jadwalnya, biar Bima dan Silvi yang berangkat duluan" kata Bara enteng. "Sebentar saja, ya" pintanya memaksa.

"Ini juga masih terasa sakit, nanti lagi deh" tolaknya halus.

"Enggak bisa babe, udah gak tahan!" sambil berkata demikian, Bara membalikkan tubuh Jingga dan mencumbunya.

Demikianlah Jingga benar-benar tak dapat menolak keinginan suami, ia yang bersikeras mempertahankan diri akhirnya luluh juga.

Setengah jam kemudian, pengantin baru itu keluar dari kamar mandi. Dengan wajah memerah, Jingga berada dalam gendongan suaminya. Sedangkan Bara, terlihat sangat puas dan tersenyum sumringah.

"Cepatlah berpakaian, mommy pasti menunggu untuk sarapan" ucap Bara, menurunkan Jingga di depan walk in closet.

"Saya malu hubby..."

"Kenapa harus malu?"

"Saya jadi kesiangan, untuk menyiapkan sarapan pagi. Apa kata mommy mu?"

"Mommy pasti mengerti, beliau juga pernah muda."

"Ah tetap saja, saya malu" ujar Jingga menutupi wajahnya.

"Kalo malu udah aja diem di kamar, jangan keluar-keluar lagi."

"Ngasih solusi, kok seperti itu! Enggak guna."

"Ya udah terserah kamu aja, babe. Yang pasti saya harus pergi, kelamaan di kamar bisa ketinggalan pesawat."

"Baiklah, tunggu sebentar!" dengan berat hati, akhirnya Jingga mengalah. Berdiam diri di dalam kamar juga, tidak akan manfaatnya.

...****...

1
Kaifa Banova
jingga pergi dan jangan kembali ,biar bara tau akibatnya.plin plan
Kaifa Banova
tinggal aja jingga,cantik banyak yang ngantri😃
Yusna Wati
males bangat liat bara plan paling selalu dimanfaatkan cewek masa laluny
Yusna Wati
gak suka sama Bara pernikahan kok dipermain kan
Kaifa Banova
up nya kurang banyak
nanik sriharyuniati
Luar biasa
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Jangan dulu kasih harapan Laki macam entu mah Jingga kasih dulu pelajarn Laki Lw masih pinpalan gk punya pendirian.
Alin Norshalsabilla Alkhatir
next
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Nah entu baru God..
beri plajaran tuk Laki leya leye gtu mh Laki gk punya pendirian hampas aja
Mundri Astuti
lah itumah pada egois semua, yg jadi korban jingga, kalau masih ngurusin si Mela bukannya malah nengiyakan berita yg tersebar, lagi ngga mikir banget kakeknya
Mundri Astuti
kakeknya begitu amat ya
Mundri Astuti
nah gitu dong jingga, tegas biar ngga disakiti berulang kali, dimanfaatkan pula, bara plin plan tinggalin aja mendingan
Desi Irawati
semangat jingga. good job
Desi Irawati
kalo aku jd jingga sdh gua tinggalin
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Laki gak punya pendirian tenggelamkan di markas buaya aja punya Laki Dan sahabat bgtu mah jingga..

Menjauhlah bila prelu pergi ke dasar bumi biar tidak ketemu lagi sama laki biadab entu.
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Laki gak punya pendirian tenggelamkan di markas buaya aja punya Laki Dan sahabat bgtu mah jingga..

Menjauhlah bila prelu pergi ke dasar bumi biar tidak ketemu lagi sama laki biadab entu.
Alin Norshalsabilla Alkhatir
next
Kaifa Banova
upnya kurang ....
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Hadeuh ratu ular kadut ngapain ikut campur...
si Jingga harusnya gk baper di pernikahan itu kan pernikahan hitam di atas putih bukan di dasari suka sama suka..
Mundri Astuti
ngga tau dah mo ngomong apa, baranya begitu, jingga mesti tegas, klo memang ngga serius dng pernikahannya lepaskan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!