NovelToon NovelToon
Jejak Tanpa Nama

Jejak Tanpa Nama

Status: sedang berlangsung
Genre:Mata-mata/Agen / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:335
Nilai: 5
Nama Author: Dyy93

Jejak Tanpa Nama mengisahkan perjalanan Arga, seorang detektif muda yang berpengalaman dalam menyelesaikan berbagai kasus kriminal, namun selalu merasa ada sesuatu yang hilang dalam hidupnya. Suatu malam, ia dipanggil untuk menyelidiki sebuah pembunuhan misterius di sebuah apartemen terpencil. Korban tidak memiliki identitas, dan satu-satunya petunjuk yang ditemukan adalah sebuah catatan yang berbunyi, "Jika kamu ingin tahu siapa yang membunuhku, ikuti jejak tanpa nama."

Petunjuk pertama ini membawa Arga pada serangkaian kejadian yang semakin aneh dan membingungkan. Saat ia menggali lebih dalam, ia menemukan sebuah foto yang tampaknya biasa, namun menyembunyikan banyak rahasia. Foto itu menunjukkan sebuah keluarga dengan salah satu wajah yang sengaja dihapus. Semakin Arga menyelidiki, semakin ia merasa bahwa kasus ini lebih dari sekadar pembunuhan biasa. Ada kekuatan besar yang bekerja di balik layar, menghalangi setiap langkahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dyy93, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejaran yang Tak Berakhir

Malam semakin larut, tetapi ketegangan yang mereka rasakan justru semakin memuncak. Setelah berhasil keluar dari markas Helios, Arga dan timnya tak bisa menghirup napas lega. Kejaran musuh sudah dimulai—dalam hitungan detik, pasukan Helios akan melancarkan pengejaran besar-besaran untuk menangkap mereka. Namun, kali ini, mereka tak akan mudah menyerah begitu saja.

Arga memimpin langkah, tangannya menggenggam erat senjata yang masih terpasang di pinggangnya. Ia melangkah cepat, mengimbangi napas yang mulai terasa berat. “Alya, Lina, pastikan kamu tetap di belakang. Damar, kamu di depan. Kita harus memecah perhatian musuh.”

Damar, yang saat itu sudah siap dengan senjata otomatis di tangan, menatap Arga dan mengangguk. “Aku akan tarik perhatian mereka. Jangan khawatir tentang aku.”

Mereka bergerak melalui gang-gang kecil yang mengarah ke hutan lebat di pinggiran markas Helios. Ini adalah satu-satunya jalan keluar yang tersisa, dan meskipun mereka tahu itu akan penuh dengan bahaya, mereka tak punya pilihan lain. Damar mengarah ke jalan lebih terbuka, sementara Arga, Alya, dan Lina terus berlari melalui area yang lebih sempit dan gelap.

Dari kejauhan, mereka bisa mendengar suara sirene Helios yang melengking keras. Pengejaran sudah dimulai. Hanya dalam waktu beberapa menit, pasukan elit Helios akan mengepung mereka. Arga merasakan ketegangan itu semakin meningkat, namun dia tidak punya waktu untuk ragu. Semua orang bergantung pada keberhasilan misi ini, dan jika mereka gagal, dunia akan berada di bawah kekuasaan Helios.

"Lina, berapa lama lagi kamu bisa bertahan dengan data itu?" tanya Arga, sambil terus melangkah.

Lina, yang sebelumnya sibuk memonitor perangkat datanya, menoleh dengan wajah yang penuh kecemasan. "Aku sudah mengekstrak hampir semua data penting. Namun, kita harus segera keluar dari sini atau aku tak bisa menjamin data itu akan bertahan."

"Jangan khawatir," jawab Arga, tetap teguh. "Kita akan sampai ke tempat aman. Fokus pada data yang kamu bawa."

Di belakang mereka, Damar mulai menarik perhatian pasukan Helios. Ledakan kecil terdengar, dan peluru-peluru menghujani tanah di dekatnya. Damar bergerak gesit, membidikkan senapan ke arah musuh yang semakin banyak. "Ayo, kalian maju! Aku akan menahan mereka!" serunya.

Arga dan Alya tidak berpaling. Mereka tahu bahwa meskipun Damar berusaha keras, hanya mereka yang bisa memastikan kemenangan dengan menyelesaikan misi ini.

"Jangan sia-siakan kesempatan ini," kata Alya, dengan suara tegas. "Jika kita gagal, kita tidak hanya akan kehilangan data ini, tapi juga semua perjuangan kita."

Ketika mereka semakin mendekati batas hutan, Arga merasakan sebuah ketegangan baru. Suara helikopter terdengar di kejauhan, semakin mendekat. Helios jelas sudah mempersiapkan diri untuk pengejaran udara. Mereka tak hanya dikejar di darat, tetapi juga dari langit.

“Helikopter, mereka akan mengejar dari udara!” seru Lina dengan panik. "Jika kita terus lari, mereka akan menemukan kita!"

"Jangan panik, Lina!" Arga menjawab cepat. “Kita masih bisa menghindar.”

Namun, mereka harus segera mengambil keputusan. Hutan lebat di hadapan mereka menawarkan perlindungan, tetapi juga potensi jebakan. Mereka tak punya banyak waktu untuk memilih.

Damar masih terus memecah perhatian musuh dengan tembakan-tembakan yang terarah, mencoba menahan pasukan elit agar tidak mengejar mereka terlalu cepat. “Aku akan terus menahan mereka selama mungkin, kalian harus keluar dari sini!” serunya, meskipun suaranya mulai terdengar kelelahan.

“Alya, Lina, kita ke hutan! Cepat!” Arga berteriak. Mereka semua berlari ke arah hutan lebat, berharap bisa menggunakan pepohonan besar dan gelap untuk menyembunyikan diri dari pengawasan udara.

Mereka masuk ke dalam hutan, dan meskipun gelap gulita, Arga merasa sedikit lega. Mereka bisa bergerak lebih bebas di sini, meskipun mereka tahu Helios memiliki satelit dan drone yang bisa melacak jejak mereka dengan mudah.

Alya bergerak dengan gesit, memimpin jalan, sementara Arga dan Lina mengikuti dengan ketat. “Bergerak lebih cepat,” perintah Arga. "Kita harus keluar dari zona yang bisa dipantau!"

Tapi di tengah lari mereka, tiba-tiba, sebuah suara keras terdengar. Helios telah mengaktifkan pelacak tubuh canggih yang dapat mendeteksi setiap gerakan di sekitar mereka. Arga menoleh ke belakang, dan dengan cepat, mereka dapat melihat cahaya lampu dari helikopter yang mendekat.

“Kita harus kabur dari sini!” teriak Alya, yang sudah melihat bahaya yang lebih besar. "Mereka sudah hampir di atas kita!"

Arga berpikir cepat. Ada satu cara untuk memperlambat mereka: memecah aliran mereka menjadi beberapa bagian. “Kita akan membagi tim. Alya, kamu dan Lina ambil jalan ke kiri, aku akan ambil jalan kanan dengan Damar!”

Alya menatap Arga dengan ragu. "Kau yakin ini akan berhasil?"

"Kita tidak punya pilihan," jawab Arga dengan suara tegas. “Kita harus memberi waktu untuk semua orang.”

Mereka memisahkan diri, dan Arga bersama Damar berlari menyusuri jalur yang lebih terjal dan penuh jebakan alami, berharap bisa menghindari pengejaran musuh yang semakin mendekat. Namun, setiap detik yang berlalu, mereka semakin merasakan bahaya yang mengintai. Mereka tahu bahwa Helios tidak akan berhenti begitu saja—setiap langkah mereka akan dipantau, dan jika mereka tidak berhati-hati, mereka akan terjebak dalam lingkaran maut.

Di sisi lain, Alya dan Lina berlari menyusuri jalanan yang lebih terbuka, berusaha menjauhkan diri dari helikopter yang semakin dekat. “Kita harus memisahkan diri lebih jauh!” seru Alya, merasakan kehadiran musuh semakin mendekat.

Namun, mereka tahu bahwa meskipun mereka bisa menghindari pengejaran untuk sementara, kejaran dari Helios tidak akan pernah berhenti. Ini baru awal dari pengejaran yang tak berkesudahan, dan hanya ada satu cara untuk menghentikannya: mengalahkan Helios sekali dan untuk selamanya.

---

1
La Otaku Llorona <33
Tungguin lama-lama juga bikin kangen 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!