NovelToon NovelToon
Sang Pencatat Takdir: Kronik Timur Vs Barat

Sang Pencatat Takdir: Kronik Timur Vs Barat

Status: sedang berlangsung
Genre:Sci-Fi
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Topannov

Di alam semesta yang dikendalikan oleh Sistem Takdir Universal, setiap kehidupan, keputusan, dan perjalanan antar galaksi diatur oleh kode takdir yang mutlak. Namun, segalanya berubah ketika Arkhzentra, seorang penjelajah dari koloni kecil Caelum, menemukan Penulis Takdir, alat kuno yang memberinya kekuatan untuk membaca dan memanipulasi sistem tersebut.

Kini, ia menjadi target Kekaisaran Teknologi Timur, yang ingin menggunakannya untuk memperkuat dominasi mereka, dan Aliansi Bintang Barat, yang percaya bahwa ia adalah kunci untuk menghancurkan tirani sistem. Tapi ancaman terbesar bukanlah dua kekuatan ini, melainkan kesadaran buatan Takdir Kode itu sendiri, yang memiliki rencana gelap untuk menghancurkan kehidupan organik demi kesempurnaan algoritmik.i

Arkhzentra harus melintasi galaksi, bertarung melawan musuh yang tak terhitung, dan menghadapi dilema besar: menghancurkan sistem yang menjaga keseimb

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Topannov, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teknologi yang Tak Terkendali

Bahaya Singularity Drive

Tim Arkhzentra berhasil mencapai sebuah stasiun antariksa tua di perbatasan Zona Netral, tempat mereka menemukan eksperimen rahasia Kekaisaran Timur—Singularity Drive. Mesin ini menciptakan energi tak terbatas, tetapi penggunaannya sangat tidak stabil dan berpotensi memusnahkan sektor galaksi. Saat mencoba menghentikan uji coba mesin, mereka menghadapi Orionthar yang datang untuk melindungi eksperimen tersebut.

---

Ruangan inti stasiun terasa seperti berdenyut dengan ritme aneh. Cahaya biru keunguan memancar dari lingkaran mesin besar di tengah ruangan, setiap kilatannya menciptakan suara mendesing seperti dentingan logam yang hancur.

Arkhzentra memandang mesin itu dengan alis berkerut. "Apa ini?" tanyanya, meskipun ia tidak benar-benar berharap ada yang punya jawaban pasti.

Lyrientha mendekat, wajahnya tercermin dalam kilatan cahaya mesin. Ia mengeluarkan pemindai portabelnya dan mulai membaca medan energi di sekitar mereka. "Ini bukan reaktor biasa," katanya pelan, matanya tidak lepas dari layar. "Ini… singularitas buatan."

"Singularitas?" Rhaegenth melangkah ke depan, menyeka debu dari helmnya. "Maksudmu… lubang hitam mini? Di stasiun ini? Mereka gila!"

"Itu yang mereka lakukan," jawab Lyrientha. "Mereka mencoba menciptakan energi tanpa batas dengan memanfaatkan inti gravitasi kuantum. Tapi benda ini…" Ia menunjuk ke arah mesin yang berputar dengan suara berdengung keras. "…tidak stabil. Jika ini lepas kendali, seluruh sektor ini bisa lenyap."

"Jadi kita mematikannya," kata Arkhzentra tegas. Ia melangkah maju, tetapi suara keras dari atas menghentikannya.

Duum! Duum!

Langkah berat menghentak di lorong menuju ruangan. Suara itu disertai gema suara logam beradu, seperti senjata yang disiapkan.

Rhaegenth segera mengangkat senjatanya. "Kita punya tamu."

"Pasti Kekaisaran," gumam Arkhzentra, menggertakkan giginya. "Mereka tidak akan meninggalkan sesuatu yang sepenting ini tanpa penjaga."

---

Masuknya Orionthar

Lorong itu menjadi gelap sejenak sebelum siluet besar muncul. Tubuh Orionthar setengah tertutup logam hitam mengkilap, dengan lampu merah di dadanya yang berdenyut seperti jantung buatan. Senjata besar menyatu dengan lengannya, memancarkan cahaya merah redup.

"Arkhzentra," suaranya rendah dan berat, menggema di ruangan. "Kau benar-benar tidak tahu kapan harus menyerah."

"Orionthar," jawab Ark, nadanya penuh ketegangan. "Kau masih mengejarku. Apa kau tidak punya pekerjaan lain selain menghancurkan segalanya?"

"Tugasku adalah memastikan masa depan Kekaisaran," kata Orionthar, melangkah lebih dekat. "Dan masa depan itu dimulai dengan teknologi ini." Ia mengangkat lengannya, menunjuk ke arah Singularity Drive. "Ini adalah kunci untuk menguasai semesta. Dengan energi ini, kami tidak perlu lagi bergantung pada sumber daya yang rapuh."

"Atau, kau menghancurkan seluruh galaksi dalam prosesnya," balas Lyrientha, matanya tajam.

Orionthar hanya menyeringai, senyum dingin yang tidak pernah mencapai matanya. "Pengorbanan diperlukan untuk kemajuan."

---

Pertempuran Dimulai

Blammm!

Tembakan pertama menghantam dinding logam di sebelah Arkhzentra, memaksanya berguling ke samping. Rhaegenth segera menembak balik, tetapi peluru plasmanya hanya memantul dari perisai energi Orionthar.

"Dekatkan dia ke mesin!" teriak Lyrientha sambil mencari penutup di balik konsol besar. "Singularity Drive memancarkan medan gravitasi. Itu mungkin satu-satunya cara untuk menghentikannya!"

Ark melompat ke atas meja, menembak ke arah sambungan di kaki mekanis Orionthar. "Rhae, lingkari dia!"

"Sudah kubilang aku bukan prajurit!" Rhaegenth membalas, tetapi tetap bergerak cepat ke sisi lain ruangan, mencoba menarik perhatian Orionthar.

Orionthar mendengus. "Usaha kalian sia-sia!" Ia melompat ke arah Arkhzentra, menghancurkan konsol tempat Ark berdiri.

Blasssttt!

Ledakan energi menyebar saat mesin mulai bergetar lebih keras, memancarkan cahaya biru yang semakin terang.

"Mesinnya semakin tidak stabil!" teriak Lyrientha. "Kita hanya punya beberapa menit sebelum ini meledak!"

---

Langkah Berani Arkhzentra

Ark tahu mereka tidak punya banyak pilihan. Dengan satu gerakan cepat, ia melompat ke arah mesin, tangannya meraih panel kontrol. Suara mesin bergetar, hampir seperti menjerit.

"Apa yang kau lakukan?!" Lyrientha berteriak, matanya melebar.

"Menutup ini!" balas Ark, jari-jarinya bergerak cepat di atas tombol-tombol yang menyala.

Orionthar menyadari apa yang terjadi dan segera menembak, tetapi Ark berguling ke samping, menghindari serangan itu dengan susah payah.

"Duarrrr!"

Ledakan kecil menghantam salah satu pilar di ruangan itu, membuat serpihan logam beterbangan.

Akhirnya, Ark menemukan panel utama yang ia cari. Ia menarik salah satu kabel besar, membuat seluruh ruangan bergetar. Cahaya mesin memudar sejenak sebelum kembali menyala lebih terang.

"Tidak cukup!" gumam Ark. "Aku butuh lebih banyak waktu!"

"Tidak ada waktu lagi!" Lyrientha berlari mendekat, menarik Ark dari konsol tepat saat Orionthar menghantam tempat itu dengan lengannya.

"Duarrr!"

Ledakan besar menghancurkan sisi mesin, menciptakan medan gravitasi yang menarik semua benda logam di ruangan. Tubuh Orionthar terseret beberapa langkah, dan ia berteriak, mencoba melawan tarikan itu.

"Fiuhhh…!" Ark menarik napas berat. "Kita harus keluar dari sini!"

---

Penutupan Bagian:

Mesin mulai runtuh, medan gravitasi semakin tidak stabil. Arkhzentra, Lyrientha, dan Rhaegenth berhasil melarikan diri ke koridor, meninggalkan Orionthar yang masih berjuang melawan kekuatan singularitas.

Akhirnya, ledakan besar mengguncang stasiun, tetapi kapal mereka berhasil melompat ke luar angkasa tepat waktu.

"Ini belum selesai," gumam Ark sambil melihat ke arah layar yang menunjukkan sisa-sisa ledakan di belakang mereka. "Kekaisaran tidak akan berhenti di sini."

Adegan ditutup dengan gambar serpihan stasiun yang melayang di kehampaan, sementara mata Orionthar yang masih menyala di balik reruntuhan mengisyaratkan bahwa pertempuran ini masih jauh dari selesai.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!