Chasing Hudie'S Love

Yu ze yang sedang menyamar menjadi pelayan, dia mengawasi gerak-gerik dari Yuchen.

Yu ze terus memperhatikan Yuchen. "Dia hanya putra mahkota yang dimanja saja berani mendekati Hu die" Pikir Yu ze.

Dan tak beberapa lama kemudian Hu die keluar dari kamar ganti dengan pakaian yang dipilih oleh Yu ze, semua orang memuji kecantikan Hu die memakai pakaian yang dipilih oleh Yu ze.

Begitu juga Yu ze yang terpesona dengan Hu die,tapi tiba-tiba saja perasaannya berubah setelah Yuchen berbicara dengan Hu die.

"Warna ini terlihat biasa untukmu, pakai saja baju yang tadi kamu bawa kamu akan terlihat memukau" Ucap Yuchen.

Yu ze pun menjadi marah setelah mendengar ucapan Yuchen, tapi amarahnya terhenti setelah Hu die menolak permintaan Yuchen.

"Aku tidak suka terlalu mencolok yang mulia, seperti ini saja sudah terlihat cantik. Polos dan elegan seperti diriku" Ucap Hu die.

"Kau benar, saudariku seperti ini terlihat cantik seperti dewi" Puji Xi.

"Kak benar, Hu die terlihat seperti dewi" Puji Niang sambil tersenyum.

"Terserah kalian saja, warna apa yang dipakai Hu die semuanya cocok untuk nya" Ucap Yuchen.

Mereka semuanya tertawa bersama, dan Yu ze juga tersenyum. Melihat Hu die tertawa hatinya berdetak kencang, dan itu membuat Yu ze kebingungan.

Yu ze yang pergi dengan perasaan bingung, kembali ke istananya. Dan langsung dia masuk kedalam kamarnya, dia mengunci dirinya didalam kamar.

Di tempat lain.

Li ling yang mengetahui kalau Hu die memiliki jiwa Yu jie, dia yang saat ini sedang menyelidiki tentang Hu die dan menyamar menjadi burung.

Dia selalu mengamati Hu die, dan ingin dekat dengan dirinya.Setelah melihat Yu ze yang menyamar menjadi pelayan Li ling kembali ke gunung Kunlun, dan dia memikirkan cara untuk dekat dengan Hu die.

"Ketua ada disana, walaupun hati ini sakit. Tapi jika itu Hu die, aku akan tenang" Pikir Li ling.

Li ling lalu menghilang dari sana dan kembali ke tempatnya, saat akan terbang tiba-tiba saja Li ling yang menyamar menjadi burung.

Tanpa sengaja seseorang melukai kakinya dan terjatuh, mereka adalah sekumpulan anak dari rakyat jelata yang sedang bermain layang-layang.

Dan tanpa sengaja tali layang-layang itu terlilit di kaki Li ling, Melihat burung yang jatuh mereka segera menghampiri Li ling.

Ada yang mengusulkan untuk dimasak dan ada juga yang merasa kasihan, Li ling yang marah dan akan merubah dirinya dengan wujud manusia.

Tiba-tiba saja Xi datang menghampiri anak-anak itu,Xi lalu menegur anak-anak itu. Dan mereka semuanya lari, setelah melihat Xi.

Meninggalkan Li ling yang tidak berdaya terbaring ke tanah, Xi lalu mengangkat tubuh Li ling.

Dia memperhatikan penampilan burung itu terlihat cantik, dan bermaksud untuk membawanya pulang.

"Tuan ini adalah saudara nona Shou, itu berarti aku akan bisa bersama dengan nona Shou. Beruntungnya aku! " Pikir Li ling yang bahagia.

Lalu Xi memanggil pelayannya untuk membawanya pulang, dan akhirnya mereka berempat pergi dari toko tersebut.

Beberapa hari kemudian keluarga Shou mengadakan upacara kedewasaan Hu die dan Niang, acara tersebut berjalan dengan tenang dan meriah.

Dan juga Li ling yang masih menjadi seekor burung, dia dirawat oleh Xi dengan sangat baik sampai kakinya sembuh.

Xi sendiri belum menyadari kalau burung peliharaannya seorang siluman,suatu hari saat Xi yang sedang mabuk setelah merayakan pesta kedewasaan saudaranya.

Dia lalu masuk kedalam kamarnya,dan dia melihat Li ling yang berwujud manusia yang berada di dalam kamarnya.

Xi yang terkejut melihat seorang wanita berada di kamarnya. "Siapa kamu? " Tanya Xi.

"Tuan muda! " Seru Li ling.

Xi pun berjalan mendekati Li ling, dia mengusir Li ling dari kamarnya. Tapi Li ling menolak untuk pergi dengan wajah memelas Li ling berusaha mengoda Xi, lalu dia menceritakan kalau dia siluman kecil yang tidak punya tempat tinggal.

"Saya bersedia menjadi pelayan tian muda, sebagai balasan kebaikan tuan muda sudah merawat saya" Ucap Li ling.

Xi pria yang berhati lembut, maka dia menerima Li ling dirumahnya dengan syarat agar dia tidak ketahuan oleh keluarga nya.

Karena orang tuanya tidak suka ada siluman di rumah mereka,dan Li ling menyanggupi permintaan Xi.

Sejak hari itu mereka berdua tinggal dalam satu ruangan, dengan tempat terpisah. Dan kelamaan perasaan Li ling yang dulunya menyukai Yu ze, berubah setelah tinggal bersama dengan Xi.

Li ling bersikap manis kepada Xi, tapi Xi tidak berani jatuh hati kepada Li ling karena dunia mereka yang berbeda.

Di istana.

Yuchen yang tidak bisa melupakan Hu die, dia bermaksud membicarakan kepada Kaisar dan permaisuri sebagai orang tuanya, untuk melamar Hu die untuk dirinya.

Saat di ruangan Kaisar, Kaisar dan permaisuri sedang membicarakan pernikahan Hu die dengan Yu ze.

Yuchen pun memberi hormat kepada kedua orang tuanya, dan menanyakan yang mereka diskusikan.

"Sebenarnya apa yang Kaisar dan permaisuri lakukan yang membuat kalian sesibuk itu? " Tanya Yuchen.

"Putra mahkota, untuk kamu disini!. Kami sedang mendiskusikan hadiah,apa untuk nona Shou untuk pernikahan nya lusa?"Ucap permaisuri.

Yuchen yang masih berpikiran kalau yang akan menikah dengan Yu ze adalah Niang, dia merasa ikut bahagia dan menjawab pertanyaan kedua orang tuanya dengan senang.

"Pasti Niang sangat bahagia jika tau permaisuri dan Kaisar memperhatikan pernikahannya" Ucap Yuchen.

Kedua orang tuanya menjadi bingung, dengan yang diucapkan oleh Yuchen.

"Apa maksudmu? " Tanya Kaisar.

"Mungkin putra kita salah mengira kalau pernikahan itu untuk Niang Kaisar" Penjelasan permaisuri.

"Bukankah yang dimaksud ayahanda dan ibunda nona Shou Niang yang akan menikah dengan raja siluman" Ucap Yuchen.

Kedua orang tuanya menertawakan Yuchen, dan menjelaskan kalau yang menikah dengan raja siluman adalah Shou Hu die.

Yuchen tidak terima dengan kebenarannya tersebut, dan menjelaskan kalau dia mau menikahi Hu die.

Kaisar lalu memarahi Yuchen, karena memiliki niat yang seperti itu. Tapi Yuchen yang tambah membantah Kaisar karena tidak mau melawan siluman, dan dengan mudah mengirimkan gadis bangsawan begitu saja ke gunung Kunlun.

Lalu Kaisar menjelaskan kalau Hu die gadis terakhir yang akan dikirim kerajaannya untuk raja siluman, Yuchen yang marah langsung pergi dari ruangan Kaisar.

Kaisar pun menyuruh prajuritnya untuk mengurung Yuchen sampai acara pernikahan Hu die,permaisuri mencoba menenangkan hati Kaisar karena marah.

"Yang mulia, tolong ampuni putra kita! " Seru permaisuri.

"Permaisuri aku tidak mau mengorbankan nyawa rakyatku, hanya untuk perasaan pribadi putra mahkota. Jangan memintaku membatalkan hukuman ku! " Ucap tegas Kaisar.

Kaisar pun pergi dari ruangannya untuk menenangkan dirinya, dan meninggalkan permaisuri di ruangannya.