Apa jadinya jika mantan Agen rahasia bertemu Mantan Mafia yang sama-sama menyelematkan anak mereka dari sindikat perdagangan manusia?
Mantan Mafia yang sudah lama menduda langsung terpikat pada pandangan pertama tanpa ia tahu jika wanita tangguh yang ia kagumi adalah mantan agen rahasia yang memilih pensiun dini sejak sang suami wafat.
Mantan agen rahasia yang selama ini hidup lurus-lurus saja menjadi terusik karena di kejar secara ugal-ugalan oleh pria yang tidak ia kenal. Terlebih lagi anak sang pria juga ikut ikutan mengejar dirinya agar ia mau menjadi ibu anak itu.
Akankah mantan agen rahasia itu luluh dengan serangan cinta ayah dan anak itu? Apa lagi sejak kejadian tersebut hidup mereka mulai terusik oleh orang-orang yang haus akan kekuasaan yang mulai membuat mereka terpaksa kembali angkat senjata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhikmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melacak keberadaan Hiro
Jambi, 25 November 2024
"Ya Tuhan, kenapa nomornya gak aktif?" keluh Olin saat menghubungi sang anak lewat ponsel. Ibu satu anak itu sudah cemas dan gelisah karena sang anak tidak kunjung datang. Tidak hanya nomor Hiro yang tidak aktif, nomor Harry juga sama tidak aktifnya sehingga timbul berbagai macam dugaan dipikiran wanita itu.
Hampir tiga jam ia menunggu sambil berusaha menghubungi keduanya, Olin tanpa sadar menangis karena tiba-tiba saja perasaannya tidak enak akan keadaan kedua remaja itu.
"Aku tidak bisa hanya berdiam diri di sini tanpa melakukan apa-apa, aku harus mencari mereka sampai ketemu! Aku tidak bisa berkata apa-apa pada orang tua Harry jika bertanya dimana anaknya," gumam Olin sambil memasukkan kembali ponsel dalam tasnya.
Wanita itu pergi dari tempat itu dan memasuki mobilnya seraya berdoa dalam hatinya agar kedua anak itu baik-baik saja.
🌺🌺🌺
"Bos, kami sudah menangkap anak itu bersama dua temannya! Sekarang kami dalam perjalanan menuju tempat yang Bos katakan," ucap pimpinan penculik melalui sambungan teleponnya.
"Kenapa ada dua anak lainnya? Kalian aku bayar untuk menculik satu anak saja? Bukan yang lainnya!" teriak tangan kanan sang Bos dari seberang sana.
"Mau bagaimana lagi, Bos! Anak yang dalam foto tidak sendirian, dia bersama temannya dan ada seorang remaja lagi yang datang tanpa undangan. Saya tidak mau ambil resiko meninggalkan saksi mata saat saya mencegat mobil yang ditumpangi target," jawab penculik itu tidak mau disalahkan.
"Ya sudah, bawa saja semuanya ke tempat yang aku katakan sebelumnya! Pastikan anak-anak itu tidak melakukan hal yang merugikan Bos besar jika kau tidak kau menerima akibatnya! Jaga anak itu baik-baik dan jangan sampai lepas karena anak itu sangat penting untuk Bos besar!" sahut pria itu dengan nada kesal.
"Baik, Bos! Akan saya pastikan anak-anak itu tetap aman dan tidak akan kabur dari penjagaan kami!" jawab penculik itu lalu mematikan sambungan teleponnya.
Harry dan Hiro saling berpandangan mendengar percakapan penculik itu meskipun hanya perkataan penculik itu yang bisa mereka dengar, bukan perkataan dari lawan bicaranya.
"Sepertinya mereka mengincar salah satu dari kita berdua," bisik Hiro pada Harry.
Harry mengangguk pelan dan matanya tanpa sengaja melihat gadis pengendara motor tidur disaat mereka diculik seperti ini.
"Astaga, bisa-bisanya gadis itu tidur dalam keadaan genting begini? Ckckck, sangat ceroboh sekali!" lirih Harry dengan berdecak tidak percaya.
Orang yang ia sebut sedang asyik terbang ke alam mimpi tanpa memikirkan keadaan dirinya yang sedang di culik bersama Harry dan Hiro. Harry yang tadinya kesal melihat gadis itu tidur tiba-tiba saja terkekeh saat melihat muka lucu gadis itu tidur dengan iler yang keluar dari sudut matanya.
"Ada apa?" tanya Hiro dengan gerakan mulutnya tanpa suara.
Harry menunjuk gadis yang duduk di sampingnya dengan dagu pada Hiro yang mana remaja itu kaget melihat gadis itu enak-enakan tidur dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk tidur nyenyak.
"Dasar gadis aneh!" gumam Hiro tidak habis pikir.
Harry semakin terkekeh menahan tawa melihat wajah kaget Hiro. Sekuat tenaga ia menahan diri agar tawanya tidak pecah apa lagi saat mendengar dengkuran halus yang keluar dari bibir mungil gadis itu.
🌺🌺🌺
Saat ini, Hades berkumpul bersama anggota keamanan dibawah pimpinan Thomas di ruang keamanan yang ada di Mansion. Darya sudah tidak diperkenankan lagi untuk bekerja sehingga wanita hamil itu sedang bersantai di Paviliun tempat ia tinggal bersama sang suami ketika Julian pulang.
"Tyas, bagaimana? Apa kau tahu siapa mereka dan mereka dalam kelompok mana?" tanya Hades dengan berdiri menghadap jendela besar yang menampakkan keadaan diluar.
"Sebentar lagi, King!" jawab pria itu dengan mata fokus ke laptopnya.
Ada tiga puluh orang yang dikumpulkan Thomas di ruang keamanan Mansion Maxime termasuk dirinya dan juga Mathias atau Tyas sekarang ini. Semuanya sudah bersiap untuk menjemput tuan muda mereka yang diculik oleh orang yang tidak dikenal.
"Done!" seru Tyas dengan tersenyum lebar.
Hades menoleh kearah pria itu dan berjalan sambil memasukkan kedua tangan kedalam saku celananya.
"Siapa mereka?" tanya Hades pada Tyas.
"Mereka adalah kelompok pembunuh bayaran yang selama ini bergerak secara sembunyi-sembunyi dengan kode panggilan Anggur merah.. Mereka berkamuflase dibawah naungan sanggar beladiri Wushu yang mana pemilik sanggar tersebut adalah adik dari pimpinan kelompok ini. Kelompok ini bernama Blood yang sudah terbentuk sejak dua puluh tahun lalu. Awalnya mereka hanya sekelompok orang yang menyewa jasa sebagai tukang pukul orang-orang kaya. Akan tetapi lambat laun mereka berubah menjadi kelompok pembunuh bayaran rahasia setelah berganti beberapa kepemimpinan. Saat ini ketua kelompok itu adalah generasi ketiga yang saat ini sengaja menyembunyikan identitas aslinya dari dunia. Hanya ini yang bisa saya dapatkan, King!" jawab Tyas sambil menyudahi laporan tentang identitas tatto pembegal Hiro dan Harry.
"Kelompok pembunuh bayaran rahasia, ya. Apa ada kemungkinan mereka mengincar Hiro? Secara tidak ada yang tahu dengan identitas Harry yang sengaja aku sembunyikan," gumam Hades berpikir keras.
"Cari tahu siapa yang menyewa kelompok Blood ini! Aku curiga jika mereka mengincar teman Harry yaitu Hiro!" titah Hades dengan dugaannya.
"Baik, King!" jawab Tyas patuh.
Pria itu kembali mengutak-atik laptopnya melakukan perintah Bos besar. Hades tampak merenung mencari alasan orang-orang yang sengaja menargetkan Hiro dan apa keuntungan nya bagi mereka.
"Oh, shitt!" umpat Hades yang tiba-tiba sadar adanya Olin yang menjadi ibunya Hiro.
Pria matang itu berjalan keluar dari tempat itu dengan tergesa-gesa sehingga membuat Thomas dan anak buahnya bertanya-tanya dalam diam.
"Fuck you, Hades! Bagaimana kau bisa lupa untuk memberitahu Olin tentang Hiro? Pasti saat ini wanitaku sedang cemas memikirkan Hiro yang tidak kunjung pulang. Tapi, kalau aku beritahu sekarang pastinya Olin curiga bagaimana aku tahu tentang Hiro padahal setahunya aku dan Hiro tidak pernah bertemu di hadapannya. Olin juga tidak tahu kalau Harry adalah putra ku. Aaahh, apa yang harus aku lakukan??" umpat Hades dengan pikiran kalut dan juga bingung.
Pria itu mondar-mandir di ruang keluarga sambil memegang ponselnya.
Sementara itu, Olin saat ini berada di lantai tiga toko cake nya.
"Myla, lacak keberadaan Hiro melalui alat pelacak yang aku tanam di giginya!" perintah Olin dengan wajah dingin.
"Astaga, kakak! Kau menanamkan alat pelacak di giginya Hiro? Bagaimana bisa?" ucap Myla dengan muka kaget.
"Aku sengaja menanamnya di sana saat Hiro berusia sepuluh tahun ketika ia aku khitan! Gigi tempat yang sulit untuk di duga oleh musuh. Jika aku tanamkan di lengan atau di balik telinganya, bisa saja saat itu Hiro di pukuli di tempat yang aku tanamkan sehingga komponen alat pelacak itu bisa rusak terkena pukulan. Kemungkinan besar kita akan kesulitan melacak keberadaan nya jika komponennya rusak. Jadi, gigi tempat yang aman untuk menanamkan alat pelacak itu!" jawab Olin datar.
"Ya Tuhan, kakak memang luar biasa cara berpikirnya!" lirih Myla sambil jemarinya bergerak lincah diatas keyboard laptop.
Bersambung...