Aksara

Sementara itu, pada saat para penembak jitu itu tidak menyadari bahwa sebenarnya kepala mereka semua sudah berlubang. Mereka masih tetap hidup, walaupun peluru Feniks sudah menembus kepala mereka semua.

Para penembak jitu itu sadar ketika mereka merasakan bahwa ada nyamuk yang menggigit kening mereka, tapi sebenarnya itu bukan gigitan nyamuk, melainkan efek dari gigitan senapan magic milik Aksara.

"Aih, sepertinya di sini banyak nyamuk! apa mungkin saya harus mencari tempat yang lain lagi? ah ... , tidak ada waktu! lebih baik saya tetap fokus memangsa mereka," ucap salah satu pasukan penembak jitu masih tidak sadar.

Padahal saat itu dia sudah menepuk keningnya, tapi tetap saja dia tidak menyadari apa pun selain merasakan rasa perih yang tidak terlalu sakit.

Ngekkk ....

Suara alat komunikasi jarak jauh berbunyi.

"Monitor, sepertinya saya ingin pindah tempat, di sini banyak sekali nyamuk," ucap rekan penembak jitu yang lain dalam alat komunikasi jarak jauhnya itu.

"Saya juga ingin pergi dari sini, rasanya nyamuk ini selalu menggigit dibagian tubuh yang sama," ucap rekannya yang kedua.

"Kalau saya di kening, kalau kalian?" tanya rekannya yang ketiga.

"Sama," ucap rekannya yang keempat.

Mereka mulai bingung, mengapa mereka merasakan hal yang sama. Lantas saat itu mereka pun memegang kening mereka masing-masing. Dan ya, mereka dibuat terkejut ketika melihat noda darah ditangannya itu begitu banyak sekali.

"Darah!", ucap para penembak jitu sambil melihat keningnya yang terus-menerus mengeluarkan darah itu.

Dan di situlah ledakan tersebut terjadi. Tubuh mereka meledak bersamaan, semua musuh yang di tugaskan di tempat lain merasa terkejut, mereka menyadari bahwa suara ledakan tersebut berasal dari tempat rekan-rekannya yang lain, dan rekannya itu adalah para penembak jitu.

Pada saat itulah Aksara bersama dengan 1000 pasukannya menyerang. Aksara benar-benar memanfaatkan waktu terbaiknya di sana. Ketika pandangan musuh teralihkan, pada saat itu juga Aksara menyerang mereka.

"Suara apa itu?", ucap sang musuh sedang memperhatikan asal suara tersebut.

Tiba-tiba saja pasukan Aksara berteriak. Mereka pun bertarung hebat di dalam sana. Sekarang mereka percaya, bahwa ucapan Aksara benar-benar telah memecahkan semua keraguan mereka.

Tuan Erick yang awalnya tidak mempercayai ucapan Aksara itu, tiba-tiba saja begitu bersemangat sekali, sampai-sampai dia tertawa jahat layaknya seorang pembunuh yang tak memiliki rasa belas kasihan.

Setelah membuang tawa lepasnya itu, tuan Erick pun mengubah wujudnya menjadi seekor harimau, dengan diikuti oleh kedua anak kembarnya, yaitu Mike Dirga dan Mikel Dirga.

Mike dan mikel, mereka berdua merupakan anak kembar tuan Erick. Mereka mewarisi semua sisi kepribadian ayahnya, dari matanya, sikapnya, dan juga sifatnya, bahkan kekuatan mereka berdua pun hampir sama kuatnya dengan kekuatan yang di miliki oleh ayahnya.

Mike adalah anak pertama, sementara Mikel adalah anak kedua. Mereka lahir di hari yang sama, hanya saja Mike terlahir ke dunia lebih dulu. Perbedaan waktu mereka lahir kurang lebih 10 menit saja, umur mereka sekarang 29 tahun.

Tuan Ares, sosok pemimpin dari keluarga bangsawan bermata abu. Dari awal pertemuan beliau terlihat lebih santai dari keluarga bangsawan yang lainnya. Beliau tidak menunjukan jati dirinya di ruang rapat, namun sekarang beliau benar-benar menunjukan semua kemampuannya di hadapan semua orang.

....

"Tapak bumi tingkat menengah, musnahkan ... !", teriak tuan Ares seraya mengeluarkan kemampuannya yang bisa mengguncangkan tanah itu.

Kekuatan itu dapat mengguncangkan tanah sebagaimana layaknya gempa bumi. Namun, efek tersebut hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang tuan Ares anggap sebagai musuhnya.

Para musuhnya kehilangan keseimbangan, rekan-rekannya mulai memanfaatkan keadaan itu. Mereka membuat para musuh tak berdaya, walaupun para musuh menggunakan senjata api dan juga kekuatannya.

Kehebatan dari anggota keluarga bangsawan memang cukup mengerikan, tapi kekuatan yang di miliki oleh sebagian keluarga pengusaha besar pun tidak jauh mengerikan juga.

Walaupun, sebagian dari anggota pengusaha itu hanya memiliki kekuatan pemberian kecil, akan tetapi mereka tetap tampil gemilang.

Sebenarnya para pengusaha itu termasuk ke dalam sekumpulan orang-orang yang beruntung, mereka bisa mendapatkan kekuatan tersebut dari keluarga bangsawan yang menganggap mereka pantas memiliki kekuatan anggota keluarga bangsawan, contohnya tuan Julian, beliau memiliki kekuatan besar yang diberikan langsung oleh tuan Raga.

Sementara tuan Sean, dia memiliki kekuatan hebat yang diberikan secara gratis oleh tuan Ares. Kedua pengusaha itu sama-sama memiliki kekuatan buatan, atau kekuatan pemberian.

Jadi, sebenarnya kekuatan itu muncul bukan dari dalam diri mereka sendiri, mereka terlahir sebagai orang-orang biasa yang tak memiliki kekuatan serta dua energi yang berbeda, yaiti energi baik dan jahat.

Kekuatan mereka hanya bersifat sementara, kekuatan tersebut akan hilang dengan sendirinya ketika si pemiliki kekuatan yang asli itu telah tiada. Semuanya tergantung kepada pewaris anggota keluarga bangsawan yang lainnya, bila mereka ingin kekuatan ayah mereka tetap tumbuh di dalam diri orang-orang yang beruntung itu, maka kekuatan tersebut akan digantikan dengan yang baru, dan tentunya berbeda dengan pemilik asalnya.

Satu hal lagi, kekuatan pemberian itu juga tidak dapat mereka wariskan, atau mereka berikan kepada anak-anaknya.

"Haha, ini sungguh mengasikan, negara Republik benar-benar berbeda dari negara yang laninya. Hiya! saya ingin pindah negara ... ," ucap tuan Guan Gang sambil menyerang musuh dengan kekuatannya. Dia terlihat menikmati persembahan yang telah diberikan oleh negara terkuat di dunia, yaitu negara Republik.

"Anda menikmatinya kan tuan? tapi, anda harus ingat umur bila ingin tertawa lepas seperti itu," ucap tuan Luo Jian yang berlaga dewasa, padahal di dalam hatinya dia pun sedang menikmatinya dengan tawa lepasnya itu.

"Anda benar sekali tuan Gang, saya ingin pindah ke negara ini juga, huhui," ucap tuan Lou dalam hatinya tertawa.

"Same, apakah kita perlu tidur?", canda tuan Julian seraya memukul musuhnya.

"Saya rasa anda membutuhkan itu tuan, mengingat umur anda yang semakin tua," canda Samuel begitu menikmari drama ini.

"Apa yang di ucapkan Same itu benar tuan, sisanya serahkan saja pada kami, haha," canda personelnya yang tidak sadar bahwa lawan di hadapannya adalah lawan yang kuat..

Bukkk ....

Personel tuan Julian terkena pukulan musuh. Pukulan musuhnya sangat kuat sehingga dia terpental cukup jauh, namun dia tetap bangkit dan terus melawan musuhnya itu.

Lantas, setelah dia menerima pukulan keras dari musuhnya itu, kemudian dia pun meludahkan darah yang ada dalam mulutnya itu, lalu setelahnya dia mengusap sisa darah yang menempel dimulutnya itu.

"Akhirnya, ada orang kuat juga," ucap personel tuan Julian menatap tajam wajah musuhnya di sana.

Dia menguatkan kuda-kudanya, lalu setelah itu dia bertarung hebat dengan musuhnya. Kekuatan mereka tidak jauh berbeda, namun sepertinya kekuatan personel tuan Julian lebih unggul karena kekuatan yang dia miliki merupakan kekuatan pemberian dari tuan Julian, sementara tuan Julian memiliki kekuatan tersebut dari tuan Raga.