Sesa adalah gadis cantik dan anggun yang secara diam - diam mencintai kekasih dari sahabat.
Memendam cinta kepada seorang pria selama 10 tahun lamanya. Tapi cinta tak berpihak padanya di saat sahabatnya menggandeng seorang pria sebagai kekasihnya yang tak lain adalah pria yang selama ini di cintai Sesa.
Tidak ingin melukai sahabatnya Sesa lebih memilih untuk melupakan cintanya. Tapi apa yang terjadi tak sesuai dengan harapan, di saat Sesa mencoba melupakan pria itu, justru mereka malah terikat sebuah benang merah.
Lalu apa yang harus Sesa lalukan? Akankah Sesa menolak keinginan keluarganya demi kebahagiaan sahabatnya? Atau lebih memilih mengikuti keinginan keluarganya meski hatinya sendiri terluka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pria itu
*kembang perawan caht grup*
Della : guys guys guyyssss tau nggak, gue baru aja dilamar
Maya : seriusan??
Della :
Maya : wow gokil, loe bakalan jadi nyonya wiratama 😱
Maya : Sa, loe dimana??
Sesa : wah selamat Della, semoga lancar sampai hari bahagia 😊
Della : sumpah gue seneng banget tau nggak hu hu hu pingin nangis rasanya
Maya : yah bakal ditinggal nikah kita sa
Sesa : gpp may, yang penting kamu belum ninggalin aku nikah juga haha
Della : gue nikah juga nggak bakalan lupa sama kalian kok
Sesa : bentar ya cafe lagi rame banget
Della : yah yah ngga seru loe sa
meski Sesa sudah mengakhiri percakapan sekitar 5 menit yang lalu, tetapi mata Sesa belum beralih dari benda pipih berwarna soft pink ditangannya. Matanya masih menatap layar kaca bercahaya yang menampakkan sumber keterkejutannya.
Tubuh ya bergetar dan
Tess . . .
Tumpah sudah pertahanan Sesa kali ini.
Kalian pasti sudah bisa menebak perasaan Sesa selama ini. Perasaan yang selama ini ia pendam sendiri tanpa ada seorangpun yang tau termasuk ke dua sahabatnya.
Iya betul tebakan kalian semua, bahwa sesa memang mencintai kekasih Della, kekasih sahabatnya sendiri.
Jika kalian menyebut Sesa jahat, kurang ajar, tak tau diri, sesa pun sadar perasaannya itu salah. Bukan Sesa tak berusaha mengubur perasaan itu, tapi usahanya untuk melupakan dan menghindar dari pria itu pun sudah ia lakukan. Bahkan sesa tak pernah bertegur sapa dengan kekasih Della itu. Sesa diam berusaha menutup mata dan telinga jika tanpa sengaja bertemu dengan Yuga.
Pria itu adalah Yuga hanan wiratama. Pria yang berhasil merebut hati Sesa. Pria yang membuat Sesa mendapat predikat jomblo berformalin seperti kata Maya.
Yuga adalah anak sulung dari pasangan surya wiratama dan vani wiratama. Pengusaha muda berusia 29 tahun yang berhasil mengembangkan perusahaan turun temurun dari kakeknya Adiguna wiratama menjadi perusahaan terkemuka hingga mancanegara. Kini Yuga menjadi CEO wiratama multinational group yang sebelumnya di duduki oleh ayahnya.
Pria berpawakan tinggi dengan bentuk tubuh atletis dan berwajah tampan rupawan namun memiliki tatapan yang menusuk berhasil mencuri perhatian Sesa sejak 10 tahun yang lalu.Saat sesa pergi menemani orangtuanya menghadiri pesta ulang tahun pernikahan rekan bisnis papanya.
Dimana Yuga adalah anak dari pasangan itu. Mulai dari situlah Sesa menyukai sosok Yuga yang dingin dan misterius. Segala hal tentang Yuga ia ketahui dari sang papa. Yuga melanjutkan kuliah diluar negeri pun Sesa tau.
Namun awal kehancuran hati Sesa dimulai 3 tahun yang lalu, saat tiba-tiba Della memperkenalkan kekasihnya yabg ternyata adalah pria yang Sesa idam-idamkan selama ini.
-
Tubuh Sesa lunglai, hingga bersimpuh dilantai. lututnya lemas seakan tak ada tulang lagi dalam tubuhnya.
"Ya Allah kenapa sesakit ini rasanya" ucap sesa disela tangisnya yang pilu
"aku sudah mencoba melupakannya, namun perasaanku malah jatuh semakin dalam. Aku harus bagaimana lagi, apa yang harus aku lakukan ya Allah"
hiks.. hiks.. Sesa semakin terisak, tak ada tempatnya berkeluh kesah selain hanya kepada Tuhan-nya, karena memang Sesa benar-benar menutupnya dengan rapat.
tok.. tok.. tok..
"mbak"
"mbak sesa" dewi mengetuk pintu ruangan Sesa.
Tak ada jawaban Sesa memberanikan diri untuk masuk
Ya Allah mbak, mbak sesa bangun"
Dewi terkejut melihat Sesa tertidur dalam posisi bersimpuh dilantai dengan kepalanya tersandar di kaki meja.
"emmhh wi, aku ketiduran ya.. jam berapa sekarang??" Sesa berusaha menyembunyikan matanya yang bengkak karena habis menangis
" udah jam 6 sore mba, kenapa mba Sesa sampai ketiduran kaya gini??"
"mungkin karena terlalu capek wi, ya udah wi aku mau pulang duluan ya. Nanti kalo jam 9 udah sepi tutup aja gapapa" Sesa sudah tak tahan lagi ingin pulang kondisinya saat ini sedang tidak sanggup untuk berhadapan dengan siapapun.
"iya mba, tapi mbak Sesa bener gapapa kan??"
"iya wi aku baik-baik aja kok"
"ya udah hati-hati ya mbak" jawab dewi cemas melihat Sesa yang sepertinya sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. Namun dewi tak berani untuk bertanya lebih jauh kepada bosnya itu.
***
Setelah kemarin melalui hari yang berat, pagi ini Sesa bertekad untuk benar-benar membuang semua rasa itu bagaimanapun caranya. Ia tak mau berlarut-larut dalam keterpurukan dan menghancurkan kebahagiaan sahabatnya.
"pagi mah, papa udah berangkat ke kantor ya??"
"udah sayang, tumben kamu bangun agak siangan ??"
"badan Sesa capek banget mah, jadi Sesa kesiangan deh" ucap Sesa tak berbohong, karena memang badan dan pikirannya sangat lelah.
"kalau capek ya ngga usah ke cafe dulu gapapa kan Sa, istirahat aja"
"gapapa kok mah, di cafe juga Sesa cuma duduk aja" Sebenarnya jika Sesa di rumah saja malah pikirannya tak bisa teralihkan dari hal kemarin.
"dasar anak bandel kalau dibilangin mamanya" omel mama Diana
***
Sesa riba di cafe sudah menjelang siang, baru saja melangkah masuk ke dalam cafe Sesa seketika menyesali tak menuruti mamanya untuk di rumah saja hari ini, karena tujuan awalnya pergi ke cafe untuk mengalihkan pikirannya namun apa yang terjadi?? Della dan Maya sudah menunggu kedatangannya.
"tumben nih bu bos siang amat datengnya" cibir Maya
"iya, tadi bangunnya kesiangan capek banget"
"bisa juga loe bangun siang sa" Maya tek percaya karena Sesa memang selalu bangun pagi untuk menunaikan ibadahnya. " eh Dell cerita dong gimana doi ngelamar loe semalem" tanya Maya antusias
" ihhh jadi malu deh, sini Sa duduk gue mau cerita" ajak Della karena Sesa masih berdiri di samping Maya.
Jika boleh jujur Sesa sangat-sangat tidak suka Della membahas masalah ini, bukannya Sesa iri tapi Sesa sedang berusaha membuang semua rasa itu.
FLASHBACK ON
Di sebuah restoran mewah yang dihiasi banyak lilin dan bertaburan mawar merah memenuhi jalan yang dilalui Della. Tangan Della digenggam oleh Yuga. Della masih kebingungan kenapa di restoran seindah ini tak ada orang sama sekali.
Della yang malam ini mengenakan long dress berwarna merah dengan belahan samping kiri hingga sejengkal di atas lutut memperlihatkan kaki jenjangnya tampak cantik dan elegan. Sementara Yuga dengan setelan kemeja dan jas yang sangat pas ditubuh atletisnya.
"haduh gugup banget nih gue"
"kita makan dulu ya" Yuga berkata sambil mengangkat tangannya memanggil pelayan.
Acara makan malam itu diiringi suara biola yang menambah kesan romantis.
"Della, aku memang pria yang tidak romantis bahkan jarang sekali bisa menghabiskan waktu bersamamu, terkadang sikapku ini juga membuatmu jengah, tapi percayalah hanya kamu wanita yang aku cintai. Malam ini aku akan memintamu untuk menemani hari-hariku hingga tua nanti. Will you merry me Della yunita??"
Yuga mengungkapkan niatnya dengan menyodorkan cincin berlian yang sangat indah di ke depan Della.
Della terkejut dan takjub, selama 3 tahun mereka menjalin kasih baru kali ini Yuga mengeluarkan kalimat sepanjang ini.
"Della" panggil Yuga karena Della hanya terdiam.
"Apa kamu menikah denganku??" tanya Yuga sekali lagi.
"mau, aku mau sayang"
Yuga kemudian memasangkan cincin dijari manis Della. Cincin yang sangat pas dijari Della yang lentik.
FLASHBACK OFF
"waahhhh sosweet banget tau ngga??" Maya sampai meleleh membayangkan
" kamu kayaknya pingin banget dilamar kepala HRD itu seromantis Della may" Sesa menggoda Maya
"wah siapa tuh, ketinggalan gue" kepo Della
"ih loe bikin gue badmood aja sa"
"hahahahaha" tawa Sesa dan Della
***
Di ruang meeting Wiratama group
Getaran ponsel Yuga memecah konsentrasinya yang sedang mendengarkan presentasi karyawannya. Yuga tak berniat mengangkatnya jika ponsel itu tak terus bergetar. Melihat nama si penelpon adalah mamanya, Yuga menghentikan meeting sebentar.
"Hallo mah, ada apa?? Yuga lagi ada meeting"
". . . . . . . . . . . "
" Apaaa??"
hay readers semoga kalian suka dan setia sampai akhir cerita ya☺ salam sayang dari author 😘