"Aku, Dia, dan Sahabatku" adalah sebuah novel yang mengeksplorasi kompleksitas persahabatan dan cinta di masa remaja, di mana janji dan pengorbanan menjadi taruhannya. Lia Sasha putri, seorang siswi SMA yang ceria, memiliki ikatan persahabatan yang kuat dengan Pandu Prawinata , sahabatnya sejak SMA . Mereka membuat janji untuk bertemu kembali setelah 8 tahun, dengan konsekuensi yang mengejutkan: jika Pandu tidak datang, berarti Pandu sudah meninggal. Namun, seiring berjalannya waktu, hubungan mereka diuji ketika Lia jatuh cinta dengan Angga, seorang laki-laki yang pengertian dan perhatian. Di tengah gejolak cinta segitiga, persahabatan mereka menghadapi ujian yang berat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Selvia Febri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Lia dan Pandu masuk ke kantor kepala sekolah. Mereka merasa sedikit takut dengan apa yang akan terjadi.
"Kalian ini ngapain nggak konsen belajar?" tanya kepala sekolah dengan nada yang ketus.
"Kenapa kalian sampai buat surat cinta di kelas?"
Lia terkejut mendengar perkataan kepala sekolah. Ia tidak menyangka kalau kepala sekolah menilai surat itu sebagai surat cinta.
"Pak, ini bukan surat cinta," jawab Lia dengan nada yang sedikit kecewa. "Ini cuma surat iseng aja."
"Iseng?" tanya kepala sekolah dengan nada yang ketus. "Apa yang iseng dari surat ini?"
Lia terdiam sejenak. Ia tidak ingin menjelaskan isi surat itu pada kepala sekolah. Ia takut kalau kepala sekolah akan marah pada nya.
"Ya sudahlah," ujar kepala sekolah dengan nada yang ketus. "Saya akan memberikan peringatan pada kalian. Jangan ulangi lagi perbuatan kalian ini."
Lia dan Pandu hanya bisa menangguk mengerti. Mereka merasa sedikit takut dengan kepala sekolah.
"Ya, Pak," jawab Lia dengan nada yang sedih.
"Ya, Pak," jawab Pandu dengan nada yang sedih.
Lia merasa sedikit kecewa dengan kepala sekolah. Ia merasa tidak adil dengan perlakuan kepala sekolah pada nya.
Pandu merasa sedikit takut dengan kepala sekolah. Ia tidak ingin dihukum oleh kepala sekolah.
"Kalian boleh pergi," ujar kepala sekolah dengan nada yang ketus.
Lia dan Pandu kemudian berjalan keluar dari kantor kepala sekolah. Mereka merasa sedikit lega telah keluar dari kantor kepala sekolah.
Lia berjalan menuju toilet. Ia ingin membasuh muka nya. Ia merasa sedikit panas setelah dimarahin oleh kepala sekolah.
Saat Lia sedang berjalan menuju toilet, ia dihadang oleh adik kelas nya. Adik kelas nya itu terlihat marah pada Lia.
"Lia, lo itu pelakor," ujar adik kelas nya dengan nada yang kasar.
Lia terkejut mendengar perkataan adik kelas nya. Ia tidak menyangka kalau adik kelas nya akan mengatakan hal itu pada nya.
"Hah? Apa yang lo omong?" tanya Lia dengan nada yang terkejut.
"Lo itu pelakor," ujar adik kelas nya dengan nada yang kasar. "Lo rebut pacar gue."
Lia merasa sedikit marah dengan perkataan adik kelas nya. Ia tidak menyangka kalau adik kelas nya akan mengatakan hal itu pada nya.
"Lo nggak tau apa-apa," jawab Lia dengan nada yang marah. "Siapa yang gue rebut?"
"Arga," jawab adik kelas nya dengan nada yang kasar.
Lia terkejut mendengar perkataan adik kelas nya. Ia tidak menyangka kalau adik kelas nya akan mengatakan hal itu pada nya.
"Arga? Siapa sih Arga?" tanya Lia dengan nada yang terkejut.
"Itu loh, pacar gue," jawab adik kelas nya dengan nada yang kasar. "Lo rebut dia dari gue."
Lia merasa sedikit marah dengan perkataan adik kelas nya. Ia tidak menyangka kalau adik kelas nya akan mengatakan hal itu pada nya.
"Gue nggak pernah rebut pacar lo," jawab Lia dengan nada yang marah. "Lo jangan ngawur."
"Terus kenapa lo jalan bareng Arga kemarin?" tanya adik kelas nya dengan nada yang kasar.
"Gue jalan bareng Angga, bukan Arga," jawab Lia dengan nada yang marah. "Lo jangan ngawur!"
"Angga? Siapa sih Angga?" tanya adik kelas nya dengan nada yang penasaran.
"Itu loh, teman gue," jawab Lia dengan nada yang marah. "Lo jangan ngawur! Gue nggak pernah jalan bareng sama Arga."
"Terus kenapa lo jalan bareng Angga? Lo mau ngerebut Arga dari gue?" tanya adik kelas nya dengan nada yang kasar.
"Gue nggak mau ngerebut siapapun!" jawab Lia dengan nada yang marah. "Lo jangan ngawur! Gue nggak pernah jalan bareng sama Arga. Gue jalan bareng Angga."
"Lo bohong!" ujar adik kelas nya dengan nada yang kasar. "Gue tau lo jalan bareng sama Arga."
"Gue nggak bohong!" jawab Lia dengan nada yang marah. "Gue nggak pernah jalan bareng sama Arga. Gue jalan bareng Angga."
Lia merasa sedikit kesal dan marah dengan adik kelas nya. Ia tidak menyangka kalau adik kelas nya akan mengatakan hal itu pada nya.
"Jika gue liat lo sekali lagi dekat atau ngobrol dengan Arga, habis lo!" ujar adik kelas nya dengan nada yang mengancam.
"Ciiih, jangan kan dekat, ngobrol aja gak sudi gue," jawab Lia dengan nada yang dingin.
Saat Lia keluar dari toilet, tiba-tiba Arga muncul di depan nya. Arga terlihat sedih dan khawatir.
"Lia, lo baik-baik aja kan?" tanya Arga dengan nada yang lembut.
"Kita balikan ya, gue gak sanggup kehilangan lo."
Lia terkejut mendengar perkataan Arga. Ia tidak menyangka kalau Arga akan mengatakan hal itu pada nya.
"Arga, gue nggak bisa balikan sama lo," jawab Lia dengan nada yang sedih.
"Gue udah nggak bisa sama lo lagi."
Arga terdiam sejenak. Ia merasa sedikit kecewa dengan perkataan Lia.
"Kenapa?" tanya Arga dengan nada yang sedih.
"Gue udah nggak suka sama lo lagi," jawab Lia dengan nada yang sedih. "Gue sudah move on."
Arga terdiam sejenak. Ia merasa sedikit terkejut dengan perkataan Lia.
"Tapi kan kita udah pacaran lama," ujar Arga dengan nada yang sedih.
"Iya, tapi itu udah lalu," jawab Lia dengan nada yang sedih. "Gue udah nggak bisa sama lo lagi."
Arga terdiam sejenak. Ia merasa sedikit kecewa dengan perkataan Lia.
"Ya udah deh," jawab Arga dengan nada yang sedih. "Gue pergi dulu."
Arga kemudian berjalan menjauhi Lia. Lia menatap punggung Arga yang sedang berjalan menjauhi nya. Ia merasa sedikit kasihan pada Arga.
Lia berjalan menuju kelas nya. Ia ingin menikmati pelajaran di hari itu.
kyk"Lia menghela nafas dalam-dalam", "Jangan takut, pandu itu sebenarnya baik" kasih kyk cerita lai gt spy pembaca juga menikmatinya tdk hny kalimat itu" sj dr bab 1-5 Lia cerita k keluarganya, tmn" ny bhkn guru" nya di mohon dong jgn terlalu banyak cerita seperti itu! tolong berikan cerita yang lebih menarik lagi!